bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Mortal Kombat, Adaptasi Game Bela Diri

Ditulis oleh Siti Hasanah
Mortal Kombat
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pada tanggal 14 April lalu, Warner Bros Pictures resmi meluncurkan Mortal Kombat versi teranyar. Tidak tanggung-tanggung, film yang diambil dari game produksi Midway Games ini menggemparkan internet – khususnya bagi netizen Indonesia, berkat adanya aksi luar biasa dari Joe Taslim sebagai Bi-Han atau Sub-Zero.

Namun, jika kamu sudah mengikuti timeline franchise film ini sejak awal, mungkin tidak asing apalagi heran, jika sebenarnya live action Mortal Kombat sudah lama ada. Bahkan Mortal Kombat versi 1995 adalah pionir dari suksesnya film-film adaptasi game saat ini.

Bagaimana tidak, kesuksesan Mortal Kombat era 90an mampu mengalahkan film adaptasi game sebelumnya, seperti Street Fighter pada tahun 1994. Lalu, memangnya sebagus apa sih Mortal Kombat versi 1995 hingga menjadi film adaptasi game pertama yang sukses di ranah film Hollywood?

Sinopsis

  • Tanggal Rilis: 18 Agustus 1995
  • Pemain: Christopher Lambert, Linden Ashby, Bridgette Wilson, Cary-Hiroyuki Tagawa, Talisa Soto, Robin Shou
  • Genre: Action
  • Sutradara: Paul W. S. Anderson
  • Penulis: Kevin Droney
  • Produksi: Threshold Entertainment, New Line Cinema

Berawal dari terpilihnya tiga jagoan tangguh – Liu Kang, Johnny Cage, dan Sonya Blade yang terpilih oleh Raiden, The Eternal God of Thunder untuk mewakili tempat asal mereka, yakni Earthrealm bertarung pada turnamen Mortal Kombat. Di mana setiap kubu realm berjuang untuk menang dan berhak untuk menguasai semesta.

Di lain sisi, Outworld yang dilindungi oleh Lord Shao Khan telah menaklukan Earthrealm berkali-kali.  Jika memenangkan turnamen ini untuk ke 10 kalinya, Lord Shao Khan akan menginvasi Earthrealm. Terpilihnya Liu Kang CS pun diikuti dengan alasan personal masing-masing yang akhirnya bersedia menjadi petarung Earthrealm pilihan Raiden.

Di balik turnamen tersebut sebenarnya terdapat motivasi lain, yaitu rasa dendam Liu Kang terhadap Shang Tsung yang telah membunuh saudaranya. Sementara itu, ada juga dendam Sonya Blade terhadap Kano dan Johny Cage, Mortal Kombat bisa menjadi pembuktian dirinya sebagai petarung sejati dan mematahkan persepsi media mengenai dirinya.

Mereka pun ditempatkan di sebuah pulau untuk memulai turnamen tersebut, di awal, Liu Kang pun terpaku oleh kehadiran Kitana. Putri Kitana adalah pewaris sah Outworld sekaligus berperan untuk menyekutukan dirinya dengan prajurit Earthrealm. Di saat yang sama dia tengah dimata-matai oleh Reptile – yang diutus langsung oleh Shang Tsung.

Liu Kang pun bertarung dengan Reptile. Sementara di waktu yang sama Sonya Blade bertarung dengan Kano, dan Johnny Cage tidak menyelesaikan tempurnya dengan Scorpion. Liu Kang dan Sonya Blade pun memenangkan tarung pertamanya.

Setelahnya, Liu Kang pun menghadapi pertarungan singkat dan mengungkapkan sedikit mengenai pertarungan selanjutnya. Mereka pun secara terpisah menemukan rival selanjutnya, yakni Sub-Zero, dan Goro. Sub-Zero pun ditaklukan Liu Kang. Sementara Art Lean – rekan Johnny Cage, sudah dihantam lebih dulu oleh Goro.

Sonya Blade pun cemas bila mereka tidak bisa bertanding melawan Goro, walaupun Raiden pun tidak menggubris cemasnya Sonya. Benar saja, Cage pun mampu menghadapi Goro namun sayangnya, momen ini dihalangi oleh niat Shang Tsung untuk menyandera Sonya. Blade pun disandera Tsung ke Outworld.

Raiden pun akhirnya menitah Liu Kang dan Johnny Cage untuk menyusul Shang Tsung. Sebelum sampai ke Shang Tsung, Kitana membuka diri untuk bersekutu dengan Liu Kang dan Johnny Cage. Setelah itu Kitana pun membantu mereka untuk menyusup masuk ke Kastil tua tempat Shang Tsung berada, terdapat 3 tantangan yang harus mereka hadapi.

Kira-kira, setelah Liu Kang dan Johnny Cage sudah tahu masih ada 3 tantangan yang harus mereka hadapi sebelum membawa Sonya kembali. Bagaimana akhirnya nasib dari mereka semua, ya?

Menyenangkan Penggemar Game dengan Memberi Pengorbanan yang Krusial

Seperti video game-nya, Mortal Kombat menyuguhkan ragam aksi martial art yang padat dan brutal. Cerita yang disuguhkan pun cenderung ringan dan sederhana – sebuah turnamen (Mortal Kombat) yang menentukan nasib Earthrealm (bumi) terancam hancur karena terjajah Outworld. Harapan Earthrealm berada di tangan tiga petarung yang memiliki ambisi berbeda.

Dalam hal ini, Paul W. S. Anderson dan Kevin Droney sangat patuh dengan game yang dibuat oleh Ed Boon dan John Tobias. Sepanjang film, kamu akan disuguhkan berbagai macam pertarungan epic, menegangkan, dan memperlihatkan berbagai macam gaya tarung yang unik.

Sayangnya, demi memenuhi keinginan penggemar video game ini, tidak sedikit yang dikorbankan Paul W. S. Anderson dan Kevin Droney. Sebut saja dari segi aktor, dan plot. Tentunya, walaupun film ini mendulang kesuksesan yang tinggi, namun untuk mengatakan film ini bagus atau tidak pun rasanya sulit untuk bilang 100 persen bagus.

Pilihan Aktor Bintang yang Sedikit

Film ini digarap di dua lokasi, yakni Los Angeles, AS dan Thailand, yang memang settingnya sangat pas untuk menjadi latar film ini. Dalam masalah cast pun tidak banyak aktor ternama yang bergabung, mungkin hanya beberapa aktor saja yang dielu-elukan di film ini.

Sebut saja Christopher Lambert yang berperan sebagai Raiden, sebelumnya sudah terkenal karena bermain di film Highlander. Selain itu ada juga Talisa Soto yang berperan sebagai Kitana, sebelumnya adalah Bond Girl pada film James Bond – License to Kill. Juga ada pemeran Shang Tsung – Cary-Hiroyuki Tagawa, yang sebelumnya pernah bermain juga di License to Kill dan The Last Emperor.

Sehingga trio utama pada film ini cukup terabaikan – pada zamannya. Padahal, bisa saja untuk trio utama film ini (Sonya Blade, Liu Kang, dan Johnny Cage) bisa diberi pada aktor kenamaan lainnya. Walaupun sebenarnya ini bukan masalah yang krusial, karena tiga karakter ini telah tampil dengan maksimal.

Selain itu, maksimal bukan berarti sangat bagus. Hanya saja, film martial arts ini tidak didukung dengan aktor yang memumpuni. Sehingga, walaupun sepanjang film dipenuhi dengan adegan aksi yang menegangkan, namun rasanya kurang memuaskan. Bahkan kesannya fight scene yang disuguhkan biasa.

Plot yang Hambar

Yang patut disayangkan adalah plot ceritanya yang sangat sederhana, emosi yang kosong, dan terlalu ingin memamerkan banyak karakter pada film. Hingga sepanjang film tidak ada scene yang membangun emosi penonton, karena sepanjang film yang disuguhkan hanya aksi tarung tanpa adanya dialog yang menggugah emosi.

Jika melihat film ini dari awal, setiap scene menyuguhkan berbagai karakter yang berbeda untuk dihadapkan dengan trio Earthrealm. Mulai dari Goro, Sub-Zero, dan masih banyak lagi. Namun, karena banyaknya karakter yang muncul justru membuat esensi cerita dari Mortal Kombat terasa kosong karena tidak ada scene dialog yang menyeimbangi scene tempurnya.

Lebih disayangkan lagi, dua karakter ikonik dari game Mortal Kombat – Scorpion dan Sub-Zero hanya sebagai pemain selingan saja. Padahal, latar belakang cerita dari dua rival ini cukup emosional dan berpotensi luas untuk dikembangkan. Sementara di film ini, mereka justru diplot sebagai pion Shang Tsung dan menjadi partner.

Bisa dikatakan pengorbanan untuk memanjakan penggemar Mortal Kombat cukup banyak. Selain plot dan aktor, pengerjaan yang dilakukan juga sulit, sehingga eksekusinya kurang memuaskan. Karena karakter Mortal Kombat yang jumlahnya tidak sedikit dan beragam latar belakang, mustahil rasanya dapat dimunculkan banyak dalam satu film.

Dari Segala Kekurangan, Mortal Kombat Masih Sangat Bisa Dimaafkan

Alasan kompleksitas latar cerita game Mortal Kombat pun termaafkan, apabila plot yang terbentuk begitu hambar. Lagipula, walaupun film ini dihujani kritik dan meruntuhkan ekspektasi, namun film ini patut untuk diapresiasi. Pasalnya, Paul W. S. Anderson ini sukses mewujudkan karakter fiksi nan kompleks pada layar lebar untuk pertama kalinya.

Akurasi penampilan pada setiap karakter amat sangat tepat sasaran, hal ini tentunya membuat penggemar game Mortal Kombat merasa dimengerti. Selain itu, film ini terbilang sukses. Berkat Mortal Kombat yang sempat menduduki posisi nomor satu box office AS, Paul W. S. Anderson CS mendapatkan keuntungan hingga mencapai 122 juta dollar AS.

Dari segala kekurangan dari Mortal Kombat versi 1995, film ini adalah pionir, di mana pada industri perfilman mulai mengembangkan film dari adaptasi game. Bahkan setelah sukses dengan Mortal Kombat, Paul W. S. Anderson pun gencar membuat proyek franchise Resident Evil dan lanjut proyek teranyarnya Monster Hunter bersama dengan istrinya – Mila Jovovich.

Itu dia ulasan lengkap dari film Mortal Kombat versi 1995. Bagaimana? Cukup puaskah ekspektasimu dengan film ini? Kalau sudah menonton versi 1995 dan yang baru rilis 14 April kemarin, kamu lebih suka yang mana? Yuk, share di kolom komentar!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram