bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Monster Hunter, Terjebak di Dimensi Monster

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Monster Hunter
2.4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang kapten pasukan Rangers terjebak di dunia monster bersama pasukannya. Tidak siap menghadapi keganasan monster berukuran raksasa yang ganas, satu persatu dari mereka kehilangan nyawa dan hanya menyisakan sang kapten sendiri.

Bertemu seorang penyintas, mereka berdua mencoba bertahan hidup dan meretas jalan menuju portal penghubung dua dimensi. Monster Hunter adalah film action karya Paul W.S. Anderson yang merupakan film adaptasi dari video game produksi Capcom.

Dirilis oleh Screen Gems pada 18 Desember 2020, film ini kembali menghadirkan Milla Jovovich sebagai jagoan wanita setelah menyelesaikan perannya di deretan film dalam franchise Resident Evil.

Anderson mengakui jika konsep film ini sudah dirancangnya sejak tahun 2012 silam dan baru bisa terwujud di tahun 2018 dengan melaksanakan syuting di Afrika Selatan.

Apakah kali ini Anderson akan meng-upgrade kadar action dan special effects lebih dari franchise Resident Evil? Sebelum menontonnya, simak dulu review kami tentang film yang hanya berhasil mengumpulkan $15 juta berikut ini.

Baca juga: Review & Sinopsis Love and Monsters, Mengejar Cinta di Dunia Monster

Sinopsis

Monster Hunter

Kapten Artemis dan pasukan Rangers pimpinannya sedang berusaha mencari lokasi pasukan rekan mereka yang hilang di gurun pasir. Tiba-tiba mereka dihampiri oleh badai gurun yang membawa mereka masuk ke dimensi lain di gurun pasir yang putih.

Mereka mendekati sebuah puing yang adalah rangka makhluk yang sangat besar. Mendadak mereka diserang oleh seekor monster dari dalam pasir.

Mereka berhamburan dan berusaha melepaskan ratusan tembakan dari senjata yang dibawa, tapi itu tidaklah berarti bagi monster bertanduk tersebut.

Mereka kemudian masuk ke dalam gua yang ternyata merupakan sarang dari monster laba-laba beracun dalam jumlah banyak. Artemis terperangkap dan ditusuk oleh racun laba-laba yang membuatnya tak sadarkan diri.

Tersadar berada di dalam kepompong, Artemis berusaha mencari jalan keluar dari gua itu. Dia hanya menemukan satu rekannya yang selamat, tetapi dia juga ternyata menjadi inang bagi telur laba-laba.

Artemis membakar seluruh sarang monster tersebut dan memanjat keluar melalui sebuah celah. Sesampai di permukaan, Artemis bertemu dengan Hunter dan berkelahi dengannya.

Setelah lelah berkelahi, mereka membuat kesepakatan untuk bekerjasama. Artemis menyangka bahwa Sky Tower yang jauh di ujung pandangan adalah portal untuk keluar-masuk dimensi ini dengan dunianya.

Tapi untuk menuju kesana, mereka harus mengalahkan Diablos, sang monster bertanduk, terlebih dahulu. Untuk itu mereka membutuhkan racun dari monster laba-laba, Nerscylla.

Artemis dan Hunter menjalankan rencana untuk mendapatkan racun Nerscylla dan ujung sungutnya untuk ditusukkan ke tubuh Diablos sembari Artemis berlatih bela diri dengan senjata-senjata yang dimiliki oleh Hunter. Rencana mereka berhasil dan mereka mulai membuat senjata untuk menaklukkan Diablos.

Dalam serangan mereka terhadap Diablos, Hunter terluka parah dan tak sadarkan diri, tapi Artemis berhasil mengalahkan Diablos dengan semua persenjataan mereka. Artemis kemudian menyeret tubuh Hunter dengan tandu menuju Sky Tower.

Di pertengahan jalan, Hunter sadar dari pingsannya dan melanjutkan perjalanan hingga sampai di sebuah oase yang dihuni oleh sekelompok spesies Apceros.

Saat Rathalos, monster berbentuk naga terbang, membakar kelompok Apceros yang mirip kura-kura ini, Artemis dan Hunter diselamatkan oleh Admiral dan pasukan pemburunya.

Mereka berdua dibawa ke markas dimana Admiral berjanji akan membantu Artemis kembali ke dunianya dengan syarat dia harus membantu mereka mengalahkan Rathalos terlebih dahulu.

Berhasilkah mereka mengalahkan monster naga itu? Bisakah Artemis kembali ke dunianya? Untuk mendapatkan jawabannya, tonton film ini hingga habis. Bersiap-siap terkejut dengan adegan terakhirnya!

Formula Membosankan yang Seru dari Anderson

Formula Membosankan yang Seru dari Anderson

Kita mengenal Paul W.S. Anderson sebagai sutradara yang menghasilkan rangkaian film dalam franchise Resident Evil.

Formula yang disuguhkan dalam franchise tersebut dibawa juga ke film Monster Hunter yang juga berdasarkan dari video game populer produksi Capcom ini, yaitu cerita sederhana yang hanya mengandalkan keseruan adegan action belaka.

Meski franchise Resident Evil tidak memiliki kualitas yang cukup baik, tapi berhasil menuntaskan kisahnya sampai berjumlah 6 film.

Maka tidak perlu heran apabila Anderson berniat mengangkat satu lagi video game untuk diadaptasi ke layar lebar, banyak pihak yang mendukungnya.

Dan hasilnya, sejumlah rumah produksi dari empat negara: Amerika Serikat, Jerman, Cina dan Jepang, turun tangan memproduksinya. Ritme film berdurasi 1 jam 43 menit ini tidak terjaga dengan baik.

Satu jam pertama dihabiskan di gurun pasir dengan menampilkan adegan yang membuat satu persatu anggota pasukan Artemis tewas dibantai monster sehingga hanya menyisakan dirinya saja. Meski seru dan menegangkan, tapi nyatanya satu jam pertama terasa sangat membosankan.

Perpaduan Milla Jovovich dan Tony Jaa yang Tidak Bersinergi

Perpaduan Milla Jovovich dan Tony Jaa yang Tidak Bersinergi

Kemudian Artemis bertemu dengan Hunter, yang diperankan aktor laga terkenal asal Thailand, Tony Jaa. Tentunya ide untuk membuat Jovovich dan Jaa berkelahi sudah tersembul sejak awal kita melihat poster dan trailer film ini.

Sekali lagi, meski terlihat seru, perkelahian antara mereka ditampilkan dengan editing yang dinamis namun kasar, sehingga menghilangkan keahlian jurus-jurus yang diperagakan.

Dan yang mengundang pertanyaan, kenapa Hunter baru menghampiri Artemis setelah dia sendirian? Saat bersama pasukannya, Hunter hanya menembakkan panah-panahnya yang tidak dimengerti oleh pasukan Rangers pimpinan Artemis itu.

Dan setelah berkelahi, mereka kemudian mencapai kesepakatan yang cukup absurd karena mereka berdua tidak saling mengerti bahasa masing-masing.

Kemunculan Monster yang Kurang Kreatif dan Variatif

Kemunculan Monster yang Kurang Kreatif dan Variatif

Mengusung kata “monster” sebagai judul film membuat kita pasti menagih janji akan adanya sosok monster ganas dan menyeramkan sebagai lawan umat manusia.

Tapi sayangnya, kaum monster di film dengan sinematografi yang kelam dan kasar ini tidak kreatif dan kurang variatif. Bentuk monster-monster yang dihadirkan sepertinya hanya pengulangan dari bentuk monster-monster dari film lain.

Tercatat hanya ada tiga jenis monster dan satu spesies hewan raksasa lain yang dimunculkan membuat monster dalam film ini kurang variatif.

Ketiga monster itu sepertinya sudah pernah kita lihat di film lain, hanya ada sedikit modifikasi saja, yaitu dari franchise Harry Potter, Lord of the Rings, dan film-film fantasi sejenis lainnya.

Lalu, film ditutup dengan formula khas Anderson lainnya, yaitu adanya kemungkinan sequel. Kita sudah pasti menduga bahwa film ini adalah awal dari proyek franchise panjang yang akan digawangi oleh Anderson.

Dia bahkan berdalih hanya memunculkan sedikit monster saja karena dunia monster dari video game-nya sangat luas dan butuh beberapa film untuk menampilkan semuanya.

Monster Hunter memiliki adegan action yang seru dengan gerak kamera yang dinamis. Sayangnya, editing dan sinematografi film ini tidak mulus, bahkan cenderung kasar.

Jika akan dijadikan pondasi dasar franchise yang panjang, rasanya film ini cukup kuat untuk kemudian dikembangkan lagi bangunan ceritanya, karena masih banyak tanda tanya dan misteri yang harus dibuka.

Meski agak membosankan di awal karena ritme film yang berjalan dengan timpang, setidaknya kita akan dibuat terhenyak saat Artemis dan Hunter melakukan aksi-aksinya dalam membunuh para monster.

Agar tidak kecewa saat menontonnya, abaikan saja alur ceritanya dan fokus pada aksi-aksi spektakuler para jagoan ini dalam mengalahkan monster-monster di hadapan mereka.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram