bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Money Heist Korea: Joint Economic Area Part II

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Money Heist Korea: Joint Economic Area Part II
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Profesor harus bekerja ekstra keras setelah Moo Hyuk mendapatkan sidik jarinya. Dia tidak boleh kalah strategi karena ada Berlin dan kawan-kawan yang mengandalkannya. Jalan mendapatkan miliaran won nyatanya memang berat karena dia harus mengesampingkan perasaan terhadap Woo Jin.

Pasalnya, rencana perampokan ini bukan semata untuk mendapatkan uang banyak, tetapi ada dendam pribadi yang perlu dituntaskan. Sepanjang enam episode, Profesor, Berlin, Tokyo, Denver, serta karakter baru bernama Seoul, akan mengajakmu merasakan ketegangan yang emosional.

Ulasan dan sinopsis singkat Money Heist Korea: Joint Economic Area Part II (2022) kamu simak sebelum menontonnya!

Baca juga: Sinopsis & Review Money Heist: Korea - Joint Economic Area (2022)

Sinopsis

Sinopsis

Cha Moo Hyuk yang mencurigai Profesor atau Park Sun Ho, berhasil mendapatkan sidik jarinya secara diam-diam. Tanpa buang waktu Moo Hyuk segera menuju kantor polisi untuk meminta mereka melakukan analisis. Rencana ini diketahui Profesor karena ponsel Moo Hyuk masih disadap olehnya.

Untuk mencegah Moo Hyuk menggagalkan rencananya, Profesor meminta Rio meretas perpesanan dan telepon pada ponsel Moo Hyuk. Hasilnya, Moo Hyuk dicurigai sebagai pengkhianat yang bekerjasama dengan para perampok oleh Seon Woo Jin. Profesor kemudian berhasil meringkus Moo Hyuk yang berusaha mengabarkan bukti temuannya pada Woo Jin.

Woo Jin sendiri akhirnya mengetahui kalau para perampok tengah mencetak uang sebanyak 4 Miliar Won. Namun, dia bingung ketika mendapat perintah untuk menghentikan penyadapan di gedung percetakan. Kim Sang Man, anggota dewan sekaligus mantan suami Woo Jin adalah otak di balik perintah tersebut.

Woo Jin semakin panik ketika mengetahui rencana Kim Sang Man yang akan membunuh Anne. Sejak awal mereka memang tidak peduli pada sandera karena bagi Kim Sang Man yang penting semua cepat selesai.

Woo Jin lantas mengabarkan rencana Kim Sang Man pada Profesor. Tak ingin ada korban jiwa, Profesor kemudian meneruskan info tersebut para Berlin dan kawan-kawan.

Dari sana kericuhan terjadi karena Berlin mencurigai Rio sebagai mata-mata yang ikut menjebak Anne agar masuk dalam skenario pembunuhan. Ketika mereka tengah berselisih, Anne diam-diam tidak pantang menyerah untuk melawan. Dia bekerjasama dengan sandera lainnya agar bisa bebas dari penyanderaan.

Dibantu Park Chul Woo, para sandera yang lain bekerjasama melumpuhkan Oslo. Saat Chul Woo hendak menghantam kepala lelaki bertubuh besar itu dari belakang, Woo Jin memadamkan aliran listrik sesuai rencananya.

Dalam keadaan gelap, para sandera menjadi lebih mudah melarikan diri. Tokyo kemudian bergegas mencari tenaga listrik cadangan dan menghidupkannya. Namun, hampir setengah sandera terlanjur lolos, sedangkan setengah lagi, termasuk Anne gagal.

Dalam penyerangan terhadap Berlin dan kawan-kawan, Park Chul Woo berhasil menghancurkan alat komunikasi yang dipakai untuk berhubungan dengan Profesor. Chul Woo juga mendapatkan obat milik Berlin yang kemudian memberi Woo Jin informasi penting mengenai markas Profesor dan tim.

Dalam keadaan genting dan berduka karena Oslo tidak bisa diselamatkan, penyakit Berlin mendadak kambuh. Tak ada obat yang tersisa hingga Rio dan Tokyo memilih untuk membiarkan Berlin istirahat untuk sementara. Namun, begitu Berlin sadar, dia kembali ngotot menangkap pengkhianat di antara mereka.

Setelah mencurigai Rio, Berlin kini juga menaruh curiga pada Tokyo. Secara membabi buta Berlin kemudian sengaja nekat menyerahkan Tokyo pada kepolisian. Kejutan terjadi ketika semua itu ternyata merupakan rencana Berlin dan Tokyo. Mereka melakukannya selain untuk mengungkap Nairobi sebagai pengkhianat, juga untuk berkomunikasi dengan Profesor.

Berlin yang ternyata merupakan adik Profesor rupanya punya alasan rahasia mengapa dia melakukan perampokan. Berlin ingin menuntaskan dendamnya pada Jeon Yong Soo, kepala kamp militer yang menyiksanya secara kejam.

Jeon kebetulan sedang berada di Selatan untuk mengikuti KTT. Agenda perampokan itu semakin membingungkan karena memuat dendam pribadi Berlin.

Motif perampokan ini akhirnya diketahui juga oleh Woo Jin. Belum sempat melakukan tindakan lain, dia mendapat laporan kalau konvoi yang membawa Tokyo diserang orang tak dikenal.

Para penyerang itu rupanya anak buah Berlin dalam bisnis jual-beli senjata. Salah satu yang paling berani dan nekat adalah Seoul. Lantas dapatkah Tokyo bertemu Profesor untuk memperoleh arahan selanjutnya?

Perampokan dengan Agenda Politik

Perampokan dengan Agenda Politik

Melanjutkan alur yang terputus di bagian pertama, pada bagian kedua ini konflik memanas langsung disajikan ketika Moo Hyuk berhasil mendapatkan sidik jari Profesor dan Woo Jin mengetahui kalau Berlin dkk bukan sedang merampok uang, melainkan mencetak uang. Dari dua rahasia yang terungkap, posisi Berlin dan tim di dalam, segera terancam.

Pada episode pertama pula masalah baru di luar agenda perampokan yang sudah disusun Profesor muncul ke permukaan. Masalah ini terkait dengan motif sesungguhnya dari rencana perampokan Berlin dan tim. Mulai dari sini, plot jadi lebih kompleks karena ternyata tujuan mereka tidak sesederhana mendapatkan uang dalam jumlah banyak.

Money Heist Korea: Joint Economic Area Part II (2022) memperjelas motif sebenarnya dari agenda perampokan yang disusun Profesor pada bagian pertama. Ada unsur dendam pribadi dan politik yang meramu cerita jadi lebih emosional terutama untuk Berlin dan Profesor.

Seri Lanjutan dengan Keseruan Lebih

Seri Lanjutan dengan Keseruan Lebih

Walau motifnya cenderung bersifat personal, hal tersebut tidak banyak memengaruhi plot ceritanya sendiri. Ekseskusi bagian kedua ini malah lebih cepat; tidak bertele-tele dengan menghadirkan berbagai konflik yang tak perlu.

Baik Berlin atau Profesor yang menjadi sorotan utama dari part dua ini tidak dipakai untuk mengulur-ulur alur. Emosi mereka dihadirkan di saat yang tepat dengan porsi yang pas.

Keseruan pada Money Heist Korea: Joint Economic Area Part II (2022) semakin intens di setiap episodenya. Tidak mengendur untuk kemudian diajak tegang hanya di bagian akhir.

Sebanyak enam episode kamu akan terbawa emosional melihat kerja keras Profesor dan tim yang berkejaran dengan waktu serta Woo Jin dan kepolisian yang tak kalah berusaha keras menangkap mereka.

Akhir Memuaskan Setelah Banyak Drama

Akhir Memuaskan Setelah Banyak Drama

Selain lebih seru, seri lanjutan Money Heist Korea (2022) ini menyajikan drama yang semakin penuh. Ada beberapa rahasia dan back story yang terungkap. Ada juga kematian yang menyakitkan serta kemunculan karakter baru yang menjanjikan.

Sebelum menutupnya dengan memuaskan, bagian kedua ini tak luput menyelipkan ciri khas drakor yang terasa lebih istimewa dengan ‘drama’. Kamu akan mendapat asupan romantis tipis-tipis dari Danver dan Minsu yang mengubah nama menjadi Stockholm demi lelaki impian.

Bersiap juga dibuat terharu mengetahui kisah masa lalu Berlin dan Profesor yang terlunta-lunta karena konflik dua Korea, serta pengkhianatan dan rasa kehilangan ketika dua karakter perampok baik hati di drama ini diceritakan meninggal dunia.

Didukung oleh sinematografi yang apik dan sudut-sudut terbaik dalam pengambilan gambar, Money Heist Korea: Joint Economic Area Part II (2022) bukan sekadar heist drama tanpa emosi dan value.

Apalagi scene di bagian akhir ketika masyarakat justru memihak perampok daripada pemerintahnya sendiri dan ketika mereka bersuka cita atas kejutan hujan uang yang membahagiakan.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram