Sinopsis & Review Missing (2023), Misi Pencarian Berbasis Teknologi!

Di tahun 2018 kemarin, ada sebuah film berjudul Searching yang merupakan hasil karya sutradara Aneesh Chaganty bekerjasama dengan rumah produksi Screen Gems, Stag 6 Films dan Bazelevs Company. Ternyata film itu kini punya sekuelnya yang baru saja tayang awal minggu ketiga bulan Februari 2023.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Thriller Terbaru yang Tayang Tahun Ini 

Berjudul Missing yang disutradarai oleh Nicholas D. Johnson dan Will Merrick bekerjasama masih dengan rumah produksi yang serupa. Menceritakan pengalaman seorang gadis yang mencari-cari dimana Ibunya berada setelah tidak pernah kembali dari liburan bersama kekasih barunya yang bakal jadi calon Ayah sambung gadis tersebut.

Sinopsis

Film dimulai dengan sebuah tayangan tangkap layar di komputer. Kursor bergerak maju mundur dan memilih sebuah film berisikan sebuah foto seorang pria dan seorang anak perempuan sedang bersama, disusul sebuah video sebuah keluarga kecil yang sedang berlibur bersama. Tak lama setelah itu, foto tersebut disimpan di sebuah arsip.

Alur akhirnya maju hingga masa sekarang, anak yang di dalam foto dan video tadi sudah beranjak remaja. Gadis itu bernama June (Storm Reid) atau yang kerap dijuluki sebagai Junebug oleh Ibunya, Grace (Nia Long). June punya riwayat hubungan yang kurang baik dengan Ibunya, June tidak suka kalau Ibunya overprotective padanya.

Satu kali, Grace hendak bepergian jauh bersama kekasih barunya yang bernama Kevin (Ken Leung) untuk liburan ke Kolombia. June masa bodoh dengan hal itu, ia memilih untuk diam dirumah dan mengadakan pesta bersama teman baiknya, Veena (Megan Suri) dan teman-temannya yang lain.

Saat Grace berpamitan, June malah asyik mengobrol dengan Veena soal pesta di iMessage, dan mengirim uang lewat Venmo guna membeli minuman alkohol lewat emergency fund yang diberikan Ibunya selama ia pergi. Begitu uber Kevin dan Grace tiba, June hanya melihat dari jendela. Sebuah pesan muncul, ‘aku mencintaimu’, dari Grace.

Kevin dan Grace pun berangkat. June segera meminta Veena dan teman-temannya yang lain untuk datang ke rumahnya setelah lolos mengelabui teman dekat Ibunya yakni, Heather (Amy Landecker), seorang pengacara yang diminta untuk mengawasi June selama Grace pergi. Namun seminggu berlalu, Grace dan Kevin tidak kembali.

June mencoba terus menerus menelepon dan memberi pesan pada Ibunya yang tak kunjung dibalas. Keesokan harinya June merasa tidak ada yang beres. June segera melapor kepada Heather dan pihak berwenang hingga FBI pun ikut turun tangan. Namun June merasa kinerja FBI terlalu lambat.

Apalagi setelah ia mengetahui bahwa CCTV yang berada di hotel tempat Ibu dan Kevin menginap akan rewrite setelah 24 jam sehingga ia hanya punya waktu 6 jam lagi untuk mendapatkan rekamannya itu. June pun menyelidiki semua seorang diri dengan mengandalkan beberapa aplikasi dan kepintarannya. 

Mulai dari menggunakan aplikasi Google, Google Maps, pesan di Facebook, riwayat peramban dan lainnya. Ia juga mempekerjakan seorang penyedia Jasa antar di Kolombia bernama Javier (Joaquim de Almeida) untuk membantunya. Hasil pencarian menunjukan pada June bahwa Kevin bukanlah pribadi baik.

Ia berhasil meretas akun Gmail milik Kevin dan menemukan bahwa Kevin punya catatan kriminal dan memiliki alias. Kevin juga ditengarai sebagai penipu sejumlah wanita untuk memeras mereka. Hal tersebut membuat June yakin, Kevin menculik Ibunya demi uang. June pun bekerja sama dengan Javier untuk menemukan lokasi terakhir dari Grace.

Pencarian mereka nihil dan menghasilkan petunjuk yang abu-abu. Pelacakan June terhadap Kevin juga mengarah pada sebuah pusat rehab yang adalah gereja. June bahkan berhasil menghubungi salah satu pendeta bernama Jimmy yang jadi mentor rehab Kevin. Tidak puas, June akhirnya mencoba membuka profil kencan Ibunya.

Ia membukanya dengan mengandalkan keberuntungan mengingat passcode milik Grace yang ia tahu. Di riwayat pembicaraan, June mengetahui bahwa Ibunya itu sudah tahu bahwa Kevin punya catatan kriminal dan ternyata lewat telepon, Ibunya juga memberitahu sebuah rahasia masa lalu pada Kevin.

June berpikir keras kira-kira apa yang dibicarakan Ibunya pada Kevin tentang rahasia masa lalunya? Semua temuan ini diberikan pada Agen FBI, Elijah Park (Daniel Henney) yang membantu pencarian Grace. Berita tentang penculikan dan profil Grace akhirnya tercium media dan viral, semua orang kini tahu Ibu June jadi korban penculikan.

Tak lama setelah laporan diberikan June, Elijah menerima sebuah rekaman video yang menunjukan bahwa Kevin dan Grace diculik saat berjalan di Kolombia. June shock bukan main setelah mengetahui hal itu, namun ia sadar akan sesuatu bahwa seluruh foto yang dikirimkan oleh Kevin agak aneh, Ibunya tampak tidak jelas menampakan wajahnya.

June lantas ingat bahwa wanita yang bersama Kevin ini mirip dengan salah satu wanita yang Kevin hubungi lewat surelnya. Wanita tersebut bernama Rachel Page (Lauren B. Mosley). Begitu ditangkap, Rachel bingung, karena menurutnya ia diajak Kevin ke Kolombia hanya untuk sebagai aktris dan diminta untuk memerankan seseorang.

Menjadi semakin kusut, polisi ternyata menemukan bukti bahwa Grace bukanlah nama sebenarnya. Ini membuat orang mengira bahwa Grace melarikan diri atas kehendaknya sendiri. Percaya Ibunya tidak bersalah, pencarian June jadi semakin dalam bahkan hingga bisa meretas jalur komunikasi terenkripsi antara Heather dan Kevin!

Naas saat akan diminta keterangan oleh June, ia menemukan Heather sudah tewas dan keadaan seluruh file di komputer yang telah dihapus. Begitu polisi menangani kasus itu dan June kembali ke rumah, ia mulai putus asa, namun ia berhasil membuka akun surel milik Ibunya sehingga ia kembali menemukan petunjuk, sebuah surel ancaman.

Surel itu menuntunnya pada petunjuk berikutnya, yakni pembelian kamera CCTV yang dibeli Kevin dan dipasang di rumah kosong yang ternyata adalah rumah liburan keluarganya di Nevada. Saat asyik melacak, pendeta Jimmy datang ke kediaman June, begitu membuka pintu; June kaget karena Jiimmy itu adalah Ayahnya sendiri, James (Tim Griffin).

James lantas menculik June, usut punya usut, James melakukan tindak KDRT dan pengedar narkoba sehingga Grace melaporkannya dan mendaftarkan diri untuk perlindungan saksi sehingga namanya diubah dari Sarah menjadi Grace. Hal itu membuat James ingin balas dendam dengan bekerja sama dengan Kevin, teman sel-nya.

June dibawa ke rumah liburan keluarganya dan bertemu dengan Ibunya lagi. Ia berusaha melarikan diri & berhasil melumpuhkan James. Lantas lewat kamera CCTV, ia menelepon polisi lewat aplikasi Siri di ponselnya yang tertinggal di depan komputer rumahnya. Grace dan June pun selamat dan cerita mereka diadaptasi oleh serial TV berjudul Unfiction.

Good Sequel?

Comparing dengan film sebelumnya, film sekuel ini sepertinya lebih bagus baik dari segi cerita dan eksekusi pencariannya. Bila dalam film sebelumnya, semua petunjuk berasal (kebanyakan) dari aplikasi Facebook dan Tumblr, maka dalam film Missing kali ini aplikasinya jadi lebih beragam dan membuat jadi semakin seru.

Untuk akting pun karakter June yang diperankan oleh Storm Reid cukup baik. Jarang-jarang kan ada cerita dimana anak yang mencari orang tuanya, kebanyakan plot dalam film jenis ini pasti orang tua yang menyelamatkan anak seperti dalam film Searching. Belum lagi ada plot twist yang bikin kita cukup buat mengatakan WTF berkali-kali.

Cerdas

Mendapat nilai B dari CinemaScore dan respon positif dari banyak penonton membuat sang penulis naskah yakni Sev Ohanian dan Aneesh Chaganty (penulis naskah yang sama yang menulis naskah film Searching) mendapat pujian. Mereka berdua sukses memasukan techno-thriller dalam film dengan baik.

Para penonton berhasil dibuat fokus dengan ceritanya yang tidak memberikan jeda istirahat bagi yang menonton. Aksi pencarian seru June cukup menyita perhatian. Apalagi saat ia berhasil menemukan petunjuk setelah sukses membobol akun surel milik Kevin. Tak sampai disitiu, kita juga akan dibuat bertanya-tanya apa rahasia Grace.

Next Story?

Mengulang sukses dari kedua film, kemungkinan besar sekuel kedua akan dibuat lagi; dan semoga diisi dengan plot yang semakin seru layaknya film Missing ini. Selain seru, film ini juga banyak memberikan edukasi apabila kita ingin mencari seseorang dalam keadaan darurat, di support dengan ingatan kuat dan keberuntungan pastinya.

Tak hanya itu, isu korban kulit hitam pun diangkat; dengan pelaku adalah orang dari ras kulit putih. Seperti yang selama ini kita tahu bahwa ras kulit hitam dan kulit putih punya ‘cerita’ yang tidak enak. Semuanya dimasukan secara apik oleh sang sutradara. Kira-kira film selanjutnya punya judul yang rhyme dengan judul film Searching dan Missing tidak ya?