bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Miracle: Letters to President (2021)

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Miracle: Letters to President
3.6
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang pemuda jenius tinggal di sebuah kawasan yang tidak memiliki jalan untuk akses transportasi. Di desanya hanya ada rel kereta api. Jika ingin bepergian warga di sana harus berjalan kaki menyusurinya dengan jarak yang cukup jauh dan pastinya berisiko tinggi. Pemuda itu bernama Joon Kyung.

Bertahan pada keadaan, Joon Kyung tidak putus asa menyurati presiden meminta pemimpin negaranya itu membuatkan jalan untuk mereka, minimal membangun stasiun terdekat dari pemukiman.

Joon Kyung punya alasan pribadi mengapa dia teguh dengan tujuannya; sebuah alasan yang pribadi dan emosional. Apakah Joon Kyung bisa mewujudkan keinginannya? Simak sinopsis dan ulasan Miracle: Letters to President (2021) berikut ini!

Baca juga: 15 Drama Korea Terbaik di Tahun 2021

Sinopsis

Sinopsis

Joon Kyung kecil membuat kakak perempuannya karena berhasil memenangkan lomba Matematika tingkat provinsi. Dalam perjalanan pulang bersama para penumpang kereta api lainnya, Joon Kyung dan kakaknya harus menyusuri rel.

Ketika mereka berjalan di atas jembatan rel, suara kereta terdengar dari arah belakang. Joon Kyung yang lain bergegas menuju sepetak kayu yang terletak di pinggir rel untuk menghindar.

Beberapa tahun kemudian Joon Kyung (Park Jeong Min) tumbuh sebagai pemuda yang tampaknya rutin menyurati presiden. Surat yang ditulisnya kali ini adalah surat yang ke 54.

Surat tersebut berisi pengaduan bahwa di desanya tidak ada jalan untuk mobil dan hanya ada rel kereta api tapi juga tidak ada stasiun. Untuk bepergian masyarakat desa harus jalan kaki menyusuri rel ke stasiun terdekat, Stasiun Seungbu.

Joon Kyung harus melewati tiga terowongan dan tiga jembatan untuk sampai ke Stasiun Seungbu. Penduduk desa bisa menghindari kereta penumpang karena sudah terjadwal tetapi tidak dengan kereta barang. Ada banyak warga yang meninggal di terowongan atau jembatan akibat hal tersebut.

Jika ingin bepergian Joon Kyung dan kakak perempuannya harus berangkat pagi-pagi buta, menyusuri rel tersebut setiap hari. Hari itu, hari pertama Joon Kyung masuk SMA, mereka juga melakukan hal yang sama.

Sampai di stasiun, Bo Kyung (Lee Soo Kyung), kakak Joon Kyung menyapa ayah mereka, Tae Yoon (Lee Sung Min), yang bekerja sebagai masinis.

Dia mengirim surat untuk presiden bukan karena keberatan dengan waktu tempuh yang menghabiskan waktu dua jam untuk sampai sekolah, tetapi mengkhawatirkan keselamatan penduduk desa yang lain. Dalam suratnya, Joon Kyung meminta presiden membangun jalan menuju stasiun bagi mereka.

Akibat lama di perjalanan Joon Kyung jadi terlambat. Dia datang saat kepala sekolah sudah memberikan sambutan pada upacara penyambutan siswa baru.

Kedatangannya yang menggunakan sepeda menarik perhatian para siswa, termasuk Song Ra Hee (Im Yoon Ah). Apalagi tingkahnya juga terhitung aneh karena Joon Kyung sempat-sempatnya memilih posisi berdiri dalam barisan berdasarkan tinggi badan.

Di Stasiun Yeongju tiga orang warga tampak sedang berdiskusi dengan petugas stasiun. Petugas tersebut mengatakan dia tidak meminta pembuatan jalan menuju Stasiun Wongok karena Stasiun Seungbu dan Stasiun Buncheon bisa tutup akibat sepi penumpang. Petugas tersebut malah diminta membuat stasiun yang baru.

Dia ingin mempertahankan Stasiun Seungbu tapi warga ingin dibuatkan stasiun baru. Petugas tersebut tetap ingin berjuang mempertahankan Stasiun Seungbu.

Berita kemungkinan ditutupnya Stasiun Seungbu terdengar oleh Joon Kyung dari warga yang hari itu juga akan bepergian. Joon Kyung yang menuju Stasiun Yeongju tiba-tiba saja diminta mengantar anak salah satu kenalan kakaknya bersekolah.

Gadis cilik itu berhasil membuat Joon Kyung terlambat. Waktu yang tersisa bagi Joon Kyung untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan hanya lima menit lagi, tapi Joon Kyung dengan cepat dan mudah mengisi soal-soal tersebut hingga membuat gurunya Kim Yong Hwan (Jung Moon Sung) cukup heran.

 Ra Hee sepertinya mulai menyadari kejeniusan Joon Kyung. Dia menceritakan hal tersebut pada temannya, Kim Gwang Ja (Oh Gyeong Hwa). Sejak hari itu Ra Hee mulai memerhatikan Joon Kyung tapi malah percaya diri menuduh Joon Kyung yang menyukainya.

Sebentar lagi Tae Yoon berulang tahun, Bo Kyung mengajak Joon Kyung membeli kado untuk ayah mereka tapi pemuda itu tidak antusias.

Esok hari saat kembali berangkat sekolah Ra Hee melihat Joon Kyung memasukkan surat ke kotak surat. Dia menduga Joon Kyung punya kekasih. Penasaran dengan hal itu, Ra Hee menggeledah tas Joon Kyung diam-diam.

Di tempat berbeda Joon Kyung diminta membaca abstrak disertasi S3 milik teman gurunya. Joon Kyung dinilai pintar karena sudah membaca semua buku di perpustakaan. Sementara itu Ra Hee menemukan sebuah surat di tas Joon Kyung. Surat tersebut lagi-lagi untuk presiden.

Tanpa rasa segan, Ra Hee membuka dan membaca suratnya. Joon Kyung memergoki kejadian itu.  Lalu apa yang akan Joon Kyung lakukan pada Ra Hee? Akankah surat yang dikirim Joon Kyung bisa sampai ke presiden?

Perjuangan Pemuda Jenius Membangun Stasiun

Perjuangan Pemuda Jenius Membangun Stasiun

Miracle: Letters to President (2021) merupakan sebuah film yang diangkat dari kisah nyata sebuah keluarga yang tinggal di area tanpa akses jalan memadai di North Gyeongsang Province, Korea Selatan. Ia dibintangi oleh Park Jeong Min, Lee Sung Min, Lee Soo Kyung dan Im Yoon Ah. Dari menit pertama film dimulai, scene dramatis langsung disuguhkan.

Perhatianmu akan langsung tertarik pada scene ketika Joon Kyung, sang tokoh utama, yang baru saja pulang dari menjuarai lomba Matematika berjalan menyusuri rel bersama kakak perempuan dan para tetangganya. Dia dan para tetangga diburu waktu karena di belakang mereka ada kereta barang yang melaju.

Adegan yang hanya beberapa menit tersebut rasanya langsung dapat merangkum semua kegelisahan yang ingin disampaikan film ini, yaitu sebuah perjuangan untuk selamat saat bepergian. Joon Kyung ingin membuka jalan agar warga tidak melewati rel yang berbahaya.

Menit berikutnya kamu akan mendengar kegelisahan tersebut melalui narasi yang diucapkan dari sudut pandang Joon Kyung; seorang pemuda jenius yang tidak putus asa menyurati presiden sejak dia kecil sampai tumbuh remaja.

Hingga pada akhirnya Joon membuat stasiun sendiri yang berjarak cukup dengan pemukiman sehingga warga tidak perlu membahayakan diri dengan repot-repot berjalan kaki.

Cerita tentang Kehilangan dan Rasa Bersalah

Cerita tentang Kehilangan dan Rasa Bersalah

Film ini tidak buang waktu untuk menyampaikan premisnya secara emosional. Kamu gak akan menunggu lama untuk masuk ke konfliknya.

Emosimu akan terus dibawa naik dari menit ke menit hingga sampai di klimaksnya yang mengejutkan. Terdapat plot twist yang disajikan menggunakan alur mundur, yang sebenarnya sederhana, tapi jadi bagian paling menusuk hati.

Kamu akan memahami lebih jelas bahwa film ini bukan semata bercerita tentang perjuangan seorang pemuda pintar memudahkan akses transportasi warga di desanya, melainkan tentang kehilangan dan rasa bersalah.

Gong film Miracle: Letters to President (2021) terungkap di bagian menjelang akhir bahwa alasan Joon Kyung tidak putus asa menyurati presiden dan sangat ingin membangun jalan adalah karena rasa bersalahnya.

Berdurasi sekitar 1 jam 56 menit, sebagian besar alur film ini akan membuatmu terkecoh. Hingga akhirnya kejutan itu disuguhkan yang terasa adalah kesedihan.

Joon Kyung dan ayahnya sama-sama merasa kehilangan dan sama-sama merasa bersalah atas kematian dua anggota keluarga yang berharga, yaitu ibu dan kakak perempuan Joon Kyung. Keduanya meninggal karena keterbatasan akses transportasi menuju rumah mereka.

Sinematografi Cantik dengan Storyline yang Hangat

Sinematografi Cantik dengan Storyline yang Hangat

Miracle: Letters to President (2021) sebuah film yang komplit. Dari segi sinematografi, ia cantik sekali. Adegan ketika Joon Kyung berjalan menyusuri rel pada tiap-tiap musim yang berganti lebih dari sekadar emosional, tetapi cantik secara visual.

Pemandangan lanskap pohon-pohon di sepanjang rel dengan warna yang berganti-ganti sesuai musim menambah nilai estetik pada film ini.

Selain disuguhkan keindahan pemandangan pada beberapa adegan, kamu juga akan merasa hangat karena storyline-nya yang sedemikian rupa. Di awal ada banyak titik tawa saat Joon Kyung dan Ra Hee yang diperankan Im Yoon Ah terlibat hubungan dari semula tidak saling menyukai jadi pasangan.

Tingkah mereka sebagai dua remaja yang malu-malu tapi ingin mencoba hal lebih dewasa dikemas menggemaskan. Kelucuan di bagian awal film, perlahan berubah menjadi sedih dan hangat.

Ada beberapa adegan yang memuat emosi itu, dua di antaranya adalah scene ketika Joon Kyung dan ayahnya saling bicara setelah sekian lama mendiamkan karena memendam rasa bersalah masing-masing dan scene ketika Joon Kyung berpamitan pada arwah sang kakak yang selama ini dia rasa terus ada di sampingnya.

Miracle: Letters to President (2021) adalah film yang memuaskan secara keseluruhan. Alurnya rapi dan menyimpan kejutan, sinematografi cantik, jalan ceritanya mengharukan dan penampilan para pemerannya tidak mengecewakan. Penasaran dengan ceritanya? Kamu harus nonton sekarang juga!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram