Sinopsis & Review Film Miracle from Heaven, Menyayat Hati


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Di awal film ini seperti tidak akan terlalu menarik. Film ini nampak seperti film-film keluarga bahagia saja. Namun begitu masalah mengenai kesehatan Anna mencuat, film ini pun semakin menarik. Akting Jennifer sebagai seorang ibu yang putus asa melihat kondisi anaknya membuat penonton pasti ikut larut dalam kesedihan.
Saat melihat Anna berjuang melalui banyak tahapan pengecekan, rasa sakit yang tak hilang-hilang hingga akhirnya dia berharap untuk segera bisa meninggal agar rasa sakitnya hilang, membuat air mata penonton akan jatuh dengan sendirinya.
Di rumah pun, Kevin dan kedua anaknya sama-sama menderita. Emosi Abbie dan Kevin yang putus asa tanpa Christy tergambar jelas. Kevin harus bekerja keras untuk menghasilkan uang demi pengobatan Anna sampai-sampai dia merelakan motornya untuk dijual. Semuanya demi Anna agar segera sembuh.
Kekuatan Keluarga dan Lingkungan yang Mendukung

Film ini memperlihatkan bagaimana solidnya keluarga Beam ketika mereka menghadapi masalah. Meski Christy sempat kehilangan kepercayaan pada Tuhan dan Abbie merasa kesusahan karena tidak ada ibunya bersamanya, tapi pada akhirnya, semua saling mendukung demi kesembuhan Anna.
Kevin berusaha keras menggantikan Christy yang harus berada di rumah sakit sambil terus bekerja. Walaupun berjauhan, mereka berdua tetap saling berkomunikasi dan menguatkan satu sama lain. Inilah keluarga seharusnya, saling mendukung di saat suka dan duka.
Mereka juga beruntung memiliki tetangga yang sangat perhatian dan selalu siap untuk menolong meski ada saja tetangga yang “aneh” dan malah menyalahkan penyakit Anna karena dosa Christy, Kevin atau Anna sendiri. Bahkan sang pendeta juga rela turun tangan untuk membantu menjaga keluarga Beam.
Peran Dokter Yang Menjadi Idaman

Dokter Nurko adalah dokter idaman anak-anak dan orang tua. Dia begitu perhatian pada anak-anak dan sangat akrab dengan mereka. Selalu berusaha untuk menguatkan orang tua dan menghibur pasien-pasiennya dengan tampilan lucunya.
Ketika menghadapi orang tua yang sudah putus asa, Dr. Nurko berusaha untuk memahami kondisi mereka. Dia tetap berusaha menjelaskan situasi yang dihadapi oleh anak-anak mereka tanpa memberikan harapan yang berlebihan sehingga bisa membuat orang tua menjadi lebih tenang.
Every day Miracle dan Kepercayaan pada Kekuatan Maha Besar

Terkadang kita tidak menyadari kalau keajaiban itu hadir di sekeliling kita. Ketika kesusahan tiba-tiba ada yang menolong, itu adalah sebuah keajaiban dan itulah yang terjadi pada keluarga Beam. Mereka mendapatkan banyak keajaiban, mulai dari bertemu Angela, resepsionis yang ternyata memberanikan diri meminta jadwal untuk Anna pada Dokter Nurko.
Ada juga tetangga Beam yang selalu siap sedia untuk menolong mereka dan petugas tiket pesawat yang menolong Kevin keluar dari masalahnya, juga Dr. Nurko yang berkenan memberikan jadwal konsultasi untuk Anna. Semuanya adalah keajaiban yang tampak bukan seperti keajaiban. Semua itu every day miracle.
Kepercayaan pada kekuatan yang Maha Besar juga merupakan kunci dari cerita ini. Meski ada momen ketika kita putus asa dan merasa Tuhan tidak adil, pilihan terbaik adalah mendekatkan diri pada-Nya alih-alih menjauh, seperti yang dilakukan sang Pendeta dan Christy, juga Anna. Percaya bahwa keputusan-Nya adalah yang terbaik walaupun terkadang kita sulit memahaminya.
Menonton film ini sulit untuk tidak mengeluarkan air mata karena penonton akan dibawa merasakan semua emosi para pemainnya. Suara keputusasaan Christy dan kesakitan Anna membuat penonton akan selalu berlinang air mata.
Film ini juga mengajak penontonnya untuk stay positive dan percaya pada kekuatan Maha Besar. Selalu ada silver lining dari semua masalah yang kita hadapi. Meski beberapa reviewer kurang begitu suka dengan konsep keajaiban dalam film ini karena kesannya terlalu dipaksakan atau terlalu mengiring orang untuk percaya Tuhan, tapi film ini benar-benar eye-opener untuk yang merasa desperate terhadap ujian hidupnya.