showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Mencuri Raden Saleh (2022)

Ditulis oleh Suci Maharani R
Mencuri Raden Saleh
4
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Mencuri Raden Saleh memang jadi angin segar untuk industri perfilman Indonesia. Bagaimana tidak, film bertema heist memang jarang tersentuh oleh sineas Indonesia. Tapi Angga Dwimas Sasongko berani bertaruh dan membawa genre ini ditengah-tengah kejayaan film horor.

Tak main-main, sang sutradara sampai mendapuk sejumlah aktor dan aktris populer dari yang muda hingga senior dalam proyek film ini. Sebut saja enam komplotan utamanya, ada Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Umay Shahab, Anghiny Haque hingga Ari Irham.

Belum lagi kehadiran deretan para senior yang bikin alurnya semakin bergejolak. Selain itu, film ini juga dilengkapi dengan sinematografi hingga scoring sempurna. Tak heran kalau beberapa orang menjuluki film ini sebagai “Takhta tertinggi film heist Indonesia”.

Lalu apa sih yang membuat enam anak muda ini sampai nekat mencuri lukisan Raden Saleh? Kamu bisa mencari tahu sinopsis singkat dan ulasan filmnya hanya lewat ulasan dari Showpoiler berikut.

Sinopsis

Review Mencuri Raden Saleh_sinopsis_

Seorang pemuda tengah duduk di hadapan sebuah lukisan. Ia memberikan beberapa sentuhan terakhir sebelum menyelesaikan lukisannya. Hebatnya, lukisan yang dibuatnya itu berhasil dilelang dengan harga yang sangat fantastis.

Inilah Piko (Iqbaal Ramadhan) seorang mahasiswa yang diam-diam bekerja sambilan sebagai pemalsu lukisan-lukisan legendaris. Setidaknya, sudah ada enam lukisan dari enam maestro yang dipalsukannya. Tapi tidak ada satu pun kolektor yang menyadari hal ini.

Tentu saja pekerjaan Piko ini tidak akan berhasil tanpa bantuan sang sahabat yang bernama Ucup (Angga Yunanda). Bersama Ucup, Piko menjual lukisan-lukisan tiruannya ini pada seorang wanita misterius bernama Dini (Atiqah Hasiholan).

Suatu hari, Dini memberikan tantangan baru yang nilainya fantastis. Ia ingin Piko memalsukan lukisan karya Raden Saleh yang bertajuk “Penangkapan Pangeran Diponegoro”.

Pada awalnya, Piko menolak tawaran ini mentah-mentah. Namun uang dua miliar yang ditawarkan untuknya adalah uang yang bisa membawa sang ayah keluar dari jeruji besi.

Harus diakui, kehebatan Piko dalam memalsukan lukisan para maestro memang sangat luar biasa. Ia mengerjakan lukisan milik Raden Saleh dengan sempurna dan nyaris tidak ada cacat.

Semua detail, simbol dan emosi yang ada dalam lukisan buatannya benar-benar mirip dengan aslinya. Tapi saat Piko dan Ucup bersiap untuk menukar lukisan ini, tiba-tiba saja Permadi (Tio Pakusadewo) menghampiri mereka.

Pria itu bukan orang sembarangan, Permadi adalah orang paling berkuasa dan merupakan Mantan Presiden Indonesia. Ia memberikan tawaran baru pada Piko dan Ucup, ada uang 17 miliar yang bisa didapatkan kedua anak ini.

Namun ada tugas yang harus mereka selesaikan, yaitu menukar lukisan palsu ini dengan lukisan asli yang ada di Istana Presiden. Tentu tawaran ini tidak bisa ditolak oleh mereka, sebab Permadi bukan mengajak mereka berbisnis, tapi memperalat keduanya.

Ia menjadikan keselamatan ayah Piko yang ada di penjara sebagai ancaman. Belum lagi kekasih Piko yang bernama Sarah (Aghniny Haque) juga ikut terancam di sini. Bermodalkan uang 500 juta dan rencana penukaran lukisan buatan Permadi, anak-anak ini nekat jadi pencuri.

Memanfaatkan perhelatan pameran nasional, Piko dan Ucup harus bisa menukar lukisan itu dalam momen pemindahan dari istana ke venue pameran. Tapi mereka membutuhkan driver dan mekanik untuk melancarkan rencana. Dari sinilah dua bersaudara Gofar (Umar Shahab) dan Tuktuk (Ari Irham) diajak bergabung oleh Piko.

Kedua anak ini memang bukan orang asing, Gofar dan Tuktuk adalah putra dari penyewa bangunannya. Namun ada masalah lain yang harus segera mereka atasi, yaitu mencari seseorang yang licik, cerdik dan memiliki privilege alias kaya raya.

Ucup lantas membawa seorang gadis bernama Fella (Rachel Amanda), anak dari keluarga kaya tapi berjiwa kriminal. Berkat Fella, mereka bisa menyusupkan Tuktuk dan Gofar ke perusahaan ekspedisi yang akan memindahkan lukisan.

Mereka mengikuti planning buatan Permadi dengan sangat hati-hati, hingga saat operasi pencurian dimulai, semuanya jadi kacau. Piko, Ucup, Sarah, Gofar, Tuktuk dan Fella tidak tahu, bahwa ada polisi yang menyamar dan mengikuti truk ekspedisi dari belakang.

Operasi pencurian pun gagal total, bahkan Tuktuk harus mendekam di penjara dan informasi pribadi Ucup juga sudah diketahui polisi. Selama beberapa hari, anak-anak yang selamat bersembunyi. Hingga Piko melihat sendiri, ternyata lukisan yang terpajang di pameran adalah lukisan palsu buatannya.

Pria ini jelas sangat marah, apalagi kini mereka sadar telah dimanfaatkan sebagai bidak oleh Permadi. Tak ingin menyerah begitu saja, Piko mengajak teman-temannya untuk melakukan aksi balas dendam.

Piko ingin mencuri lukisan Raden Saleh yang asli dari kediaman Permadi. Apalagi, kini Tuktuk sudah dibebaskan oleh kepolisian karena alibi dan data-datanya tidak ada yang mencurigakan. Kira-kira, bisakah Piko, Ucup, Gofar, Tuktuk, Sarah dan Fella mencuri lukisan Raden Saleh yang asli dari tangan Permadi?

Tahta Tertinggi untuk Film Heist Indonesia

Review Mencuri Raden Saleh_Tahta Tertinggi Untuk Film Heist Indonesia_

Mencuri Raden Saleh memang berhasil mencuri perhatian banyak orang. Bagaimana tidak, film besutan Angga Dwimas Sasongko ini memang memiliki paket komplit. Mulai dari premis, alur cerita, pemilihan cast hingga sinematografi dan scoring, semuanya nyaris sempurna.

Soal premis, jelas film-film yang mengisahkan rencana pencurian yang memang jarang tersentuh oleh sineas tanah air. Bahkan bagi Angga Dwimas Sasongko, menggarap Mencuri Raden Saleh membutuhkan waktu yang panjang.

Film ini sudah dipikirkan oleh sang sutradara sejak tahun 2018, saat ia ngobrol santai dengan sahabatnya. Dari sinilah semuanya diproses dengan sungguh-sungguh, hingga tiga tahun dilewatkan oleh Angga Dwimas Sasongko untuk menggarap film ini.

Tapi hasilnya, bisa kamu lihat dari skenario yang digarap oleh Angga bersama Husein M. Atmodjo. Setiap plotnya mengalir dengan sangat smooth dan jelas.

Mereka memberikan pengenalan yang pas untuk setiap karakternya. Singkat dan padat, inilah yang saya rasakan ketika melihat gaya pengenalan karakter-karakter yang ada dalam film ini.

Lalu soal sinematografinya, berbagai gambar memang berhasil membuat para penonton terpukau. Terutama dalam paruh kedua hingga akhir, memanfaatkan cahaya alami dan pemilihan teknik pengambilan gambarnya yang baik.

Emosi dan sisi mencekamnya terasa banget. Terutama saat lagu Sheila On 7 berjudul "Kisah Klasik" jadi lagu yang pas untuk menggambarkan emosi komplotan ini.

Alur yang Menipu dan Bikin Penasaran

Review Mencuri Raden Saleh_Alur yang Menipu dan Bikin Penasaran_

Berbicara soal alur ceritanya, jujur saya ingin memuji habis-habisan kepiawaian Angga Dwimas Sasongko dan Husein M. Atmodjo. Kolaborasi keduanya memang sangat sempurna dan klop banget. Bahkan, saya sempat tertipu dengan alur cerita yang diberikan. Saya tidak menduga kalau durasi film ini hampir tiga jam.

Tapi yang terasa epik, justru cara mereka menyampaikan alurnya. Gaya storytelling seperti ini memang sangat brilian dan jarang ditemukan dalam film Indonesia.

Pada awalnya, saya sempat berpikir bahwa film ini hanya menggunakan popularitas para pemainnya saja. Pasalnya, alur pencurian yang pertama terasa bolong di sana sini dan terlihat amatir.

Tapi memang experience ini yang ingin diberikan oleh Angga Dwimas Sasongko pada penontonnya. Inilah realita, bagaimana jadinya bila anak muda disuruh berperan sebagai pencuri kelas kakap.

Setelah mengalami kegagalan pertama, barulah game yang sebenarnya akan berlangsung. Tepatnya ketika keenam anak ini sudah membulatkan tekad untuk membalaskan dendam mereka.

Alurnya benar-benar sangat runtut dan membuat para penonton seperti melihat proses anak ingusan berubah jadi pencuri cerdas. Satu persatu plot dan masalah disuguhkan secara perlahan, hingga semua ini bisa menjawab berbagai plot hole yang ada di awal filmnya.

Saya takjub karena film ini bukan sekedar tontonan, tapi juga merupakan sebuah pengalaman yang mengagumkan saat menontonnya.

Plot Twist yang Tepat Sasaran

Review Mencuri Raden Saleh_Plot Twist yang Tepat Sasaran_

Bagian yang paling terngiang di kepala saya adalah ketika dua plot twist besar diperlihatkan dalam film ini. Saya tidak ingin terlalu banyak memberikan spoiler, tapi Dwi Sasono adalah playmaker yang sesungguhnya dalam film ini. Dua plot twist yang berasal dari sosok aktor serba bisa ini, memang berhasil memukul para penonton.

Baru kali ini saya menikmati plot twist dalam film Indonesia. Saya menyukai sense dari Angga Dwimas Sasongko dalam menaruh plot twist.

Pasalnya, isu ini selalu saja muncul ketika anak-anak ini sedang di atas angin dan menikmati kesuksesan mereka. Rasanya seperti rampok, apa yang saya pikirkan dengan apa yang terjadi ternyata sangat berbeda.

Contohnya soal mastermind dari semua permainan ini, saya yakin para penonton akan terkejut saat tahu siapa dalang pencurian yang sesungguhnya. Contoh lainnya, saat para penonton dibuat emosional dengan scene antara anak dan ayah.

Angga Dwimas Sasongko kembali memberikan plot twist lainnya, sehingga para penonton kembali dibuat tegang untuk ke sekian kalinya.

Bertabur Bintang dan Performa yang Luar Biasa

Review Mencuri Raden Saleh_Bertabur Bintang dan Performa yang Luar Biasa_

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, Mencuri Raden Saleh adalah film yang bertabur bintang. Dari jajaran selebriti muda hingga senior, semuanya hadir dan berhasil memberikan performa yang luar biasa.

Pertama-tama saya ingin membicarakan soal keenam pemeran utamanya. Saya kagum, karena mereka bisa melepaskan karakter dari film lainnya dan menjadi karakter baru di sini. Saya tidak melihat sosok Dilan, Bima, Ayu atau Mas Kulin dalam film ini.

Para aktor muda ini membangun karakter baru yang sangat meyakinkan di hadapan para penonton. Tapi salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Aghniny Haque. Ia bisa memberikan karakter layaknya seorang wanita kuat dari luar, tapi dalamnya adalah gadis yang lembut.

Sementara untuk jajaran selebriti senior, Tio Pakusadewo, Dwi Sasono, Atiqah Hasiholan menunjukkan kualitas mereka. Kalau soal akting dan penjiwaan karakter sepertinya tidak usah ditanyakan lagi. Mereka memerankan karakter masing-masing dengan sangat sempurna.

Justru karakter yang paling saya nantikan dari pasangan polisi Ganindra Bimo dan Andrea Dian. Sayang banget karakter polisi ini kurang dieksplorasi dalam film. Tapi bagi yang sudah menonton filmnya mungkin akan merasa maklum.

Saya berpikir dua polisi ini memang sengaja tidak terlalu banyak dikembangkan. Karena mungkin saja akan ada Mencuri Raden Saleh 2 di masa depan. Hal ini didasari dengan penutup filmnya yang mengundang tanda tanya.

Inilah sinopsis dan ulasan saya mengenai film Mencuri Raden Saleh. Film garapan Angga Dwimas Sasongko ini memang underrated.

Padahal mulai dari alur, cast hingga sinematografi dan scoring filmnya memiliki standar yang berbeda. Saya sendiri setuju, jika film ini disebut sebagai takhta tertinggi untuk film bertema heist di Indonesia. Kalau menurutmu bagaimana?

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram