bacaterus web banner retina

Review dan Sinopsis Film Men In Black: International

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Men In Black: International
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Film Men in Black (MIB) tayang untuk pertama kalinya pada tahun 1997 dengan menghadirkan duet kocak antara Will Smith sebagai agen J, dan Tommy Lee Jones menjadi agen K. Setelah meraih kesuksesan atas film tersebut, MIB kemudian lanjut dengan dua sekuelnya yang rilis di tahun 2002 dan 2012.

Berkat ketiga film itu pulalah, sosok agen J dan agen K menjadi karakter yang ikonik lewat penampilan jas hitam beserta kacamata dan dasi berwarna senada. Tak ketinggalan juga, tampilan keduanya didukung dengan senjata super canggih agar terlihat semakin keren.

Seperti ingin meniru jejak film terdahulunya, Men in Black: International muncul sebagai spin off dari franchise produksi Amblin Entertainment dan Columbia Pictures ini. Bedanya, seri keempat tersebut tidak lagi membawa Will Smith dan Tommy Lee Jones sebagai karakter utamanya, dan malah menghadirkan sosok baru seperti Chris Hemsworth sebagai agen H, dan Tessa Thompson menjadi agen M.

Chemistry keduanya jangan diragukan lagi karena mereka telah terlibat dalam film Thor: Ragnarok pada tahun 2017. Meski menghadirkan karakter yang baru, Men in Black: International masih menawarkan konsep cerita yang sama, dimana para Alien sudah bersahabat dengan kehidupan Bumi, dan organisasi MIB bertugas menjaga Bumi dari ancaman makhluk asing tersebut.

Sebagai gambaran tentang jalan cerita dari film Men in Black: International, di bawah ini Bacaterus akan memberikan ulasan beserta sinopsisnya agar kalian bisa mempertimbangkan untuk menontonnya. Tanpa panjang lebar, berikut adalah pembahasan selengkapnya.

Sinopsis

Sinopsis Men in Black International

Di Kota Brooklyn tahun 1996, seorang gadis kecil bernama Molly Wright tanpa sengaja menemukan sesosok makhluk asing yang ada di kamarnya pada suatu malam.

Sementara itu, kedua orang tuanya yang menemukan alien tersebut telah dineuralisasi oleh agen Men in Black (MIB) agar tidak mengingat kejadian yang dilihatnya. Molly kemudian membiarkan alien itu pergi supaya tidak ditangkap oleh mereka.

23 tahun kemudian, Molly sudah beranjak dewasa, dan dirinya masih tidak bisa melupakan akan kejadian tersebut. Suatu hari, Ia berhasil meretas teleskop hubble dan melacak pendaratan alien menuju Bumi. Karena ulahnya itu, Molly menemukan markas MIB di New York dan berusaha masuk ke sana. Namun, ia ditangkap karena diketahui sebagai seorang penyusup.

Dirinya lalu diinterogasi oleh agen O (kepala cabang MIB Amerika Serikat) seputar pengetahuannya terhadap organisasi Men in Black dan alien. Setelah menjelaskan panjang lebar, agen O cukup terkesan dengan latar belakangnya yang ingin bergabung masuk ke dalam MIB. Maka dari itu, ia menjadikan Molly sebagai agen M dengan status “masa percobaan”, dan langsung ditugaskan ke MIB cabang London.

Kepala cabang MIB London, High T, lalu menugaskan M bersama agen H untuk bertemu dengan seorang anggota kerajaan alien bernama Vungus di sebuah klub. Vungus kemudian tewas akibat diserang oleh dua alien kembar misterius. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia memberikan sebuah kristal kepada M, dan mengatakan bahwa agen H sudah berubah dan tidak bisa mempercayainya lagi.

Di markas MIB London, agen C kecewa dengan agen H dan M karena lalai dalam menyelesaikan tugasnya. M lalu berasumsi bahwa ada seorang agen MIB yang berkhianat karena telah mengetahui keberadaan Vungus. High T lalu menyuruh C agar melakukan penyelidikan, sementara M dan H pergi ke Marrakesh untuk mencari petunjuk keberadaan dua alien kembar yang misterius tersebut.

Setibanya d Marrakesh, agen H dan M menyelamatkan alien bertubuh kecil bernama Pawny yang telah kehilangan Ratu dan kelompoknya karena dibunuh oleh dua alien kembar misterius. M selanjutnya mengetahui jika kristal yang diberikan oleh Vungus kepadanya merupakan sebuah senjata pemusnah yang tengah diincar oleh sekelompok ras alien parasit bernama Hive.

Lebih Segar, Namun Alurnya Terlalu Terburu-Buru

Men in Black International

Menghadirkan karakter baru untuk menggantikan sosok agen J dan K yang begitu ikonik tentu akan menimbulkan pro dan kontra. Apalagi, kedua aktor yang memerankannya yakni, Will Smith serta Tommy Lee Jones, begitu solid dan jenaka dalam mengembangkan dua agen rahasia tersebut. Meski begitu, usia mereka sudah tidak muda lagi, dan mungkin franchise MIB butuh sesuatu yang baru agar terlihat segar.

Langkah untuk penyegaran film ini sudah dilakukan dengan menghadirkan beberapa aktor berkualitas di MIB: International, seperti Liam Neeson, Tessa Thompson, Chris Hemsworth, Rafe Spall, dan masih banyak lagi. Lewat mereka, spin off ini memberikan pengalaman baru untuk melihat upaya keras para agen MIB cabang Eropa dalam memberantas alien-alien jahat.

Selain itu juga, film ini terlihat lebih fresh karena menawarkan sesuatu yang lebih modern dibandingkan film terdahulunya. Salah satu contohnya adalah dengan menghadirkan beberapa senjata dan kendaraan super canggih yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di sisi lainnya, MIB: International juga memberikan visual indah yang menggambarkan jalanan kota Paris, menara Eiffel, dan London.

Di balik segarnya polesan-polesan tersebut, MIB: International sebenarnya memiliki beberapa kekurangan yang membuat film ini terlihat seperti “biasa saja”. Hal yang paling utama dirasakan adalah alur ceritanya yang sangat terburu-buru saat menceritakan karakter Molly Wright. Ia secara instan tiba-tiba dapat menggunakan senjata canggih milik MIB, dan berhadapan dengan alien tanpa adanya pelatihan khusus.

Perubahan Molly secara instan menjadi agen MIB tersebut berbanding terbalik dengan karakter J di film pertama Men in Black. J sendiri bernama lengkap James Darrell Edwards, dan merupakan seorang anggota kepolisian NYPD. Maka tak heran, ia memiliki dasar penggunaan senjata dan fisik kuat yang bisa langsung berkembang saat pertama kali menjalani misi bersama agen K.

Bahkan, saat pertama kali menggunakan senjata khusus MIB, agen J terlihat begitu kesulitan saat mengoperasikannya. Ia pun harus menjalani berbagai macam tes dan latihan terlebih dulu agar bisa ditetapkan sebagai agen Men in Black.

Pengembangan karakter tersebut nampaknya tidak dihadirkan dalam diri karakter Molly, sehingga penguatan dan pertumbuhan karakter tidak terlihat sama sekali. Meski begitu, aktris Tessa Thompson yang memerankan karakter Molly setidaknya cukup berhasil menggambarkan sosok agen MIB perempuan yang tangguh dan pintar.

Untuk Sebuah Spin Off, Film Ini Tidak Terlalu Buruk

Untuk Sebuah Spinoff, Film Ini Tidak Terlalu Buruk

Setelah rilis di bioskop, film ini menuai berbagai tinjauan negatif dari penonton maupun para kritikus. Di situs aggregator Rotten Tomatoes pun, MIB: International memiliki rating di bawah 30 persen dengan peringkat nilai 4,49/10. Semua orang yang menontonnya mungkin mempunyai satu alasan yang sama, yakni tidak seseru dari film MIB yang diperankan oleh Will Smith dan Tommy Lee Jones.

Meski ada benarnya, film spin off MIB ini sebenarnya cukup menyenangkan dan menghibur. Walaupun eksekusinya kurang maksimal, duet Chris Hemsworth dan Tessa Thompson mencoba menghidupkan kembali sensasi humor yang telah melekat dalam film MB.

Candaan yang mereka lontarkan pada awalnya terasa canggung. Namun, setelah bertemu alien mungil “Pawny”, lelucon yang mereka ucapkan terasa lebih mudah dicerna daripada sebelumnya. Di film lawas MIB ada sosok anjing alien bernama Frank yang bisa berbicara, dan itu mampu membuat penonton tertawa karena tingkahnya yang menyebalkan sekaligus menggemaskan.

Sementara itu, hadirnya Pawny dalam film ini setidaknya cukup berhasil membawa suasana gelak tawa seperti yang ditawarkan pada karakter Frank. Selain itu, ada juga momen menarik ketika agen H tengah terkapar jatuh, lalu menemukan sebuah palu, dan bangkit lagi untuk dilemparkan kepada alien. Adegan tersebut tentunya sangat lucu karena mengingatkan kita akan Chris Hemsworth dalam film Thor.

Komedi yang dibawa dalam film ini tentunya sangat berbeda dengan yang ditampilkan oleh agen K dan agen J. MIB: International sebenarnya ingin menghadirkan lelucon masa kini yang relevan, dan fresh. Hanya saja, memang selipan-selipan komedi tersebut masih terasa kaku dan kurang menggelitik bagi yang menontonnya.

Akan tetapi, peduli apa kata mereka jika kalian memang pada dasarnya menyukai film franchise Men in Black. Jika dilihat secara keseluruhan, film yang satu ini tetap menghadirkan aksi-aksi keren saat melawan alien, kendaraan-kendaraan futuristik, dan tampilan alien yang berbagai macam rupa. Meski tidak terlalu menonjol, MIB: International sepatutnya masih bisa dinikmati dan ditonton sebagai film yang menghibur.

Maka dari itu, kalian tidak perlu ragu jika memang ingin menonton film yang satu ini. Toh, pada akhirnya kalian pun dapat melihat aksi Chris Hemsworth yang berduet lagi dengan Tessa Thompson selain di Marvel Cinematic Universe (MCU).

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram