showpoiler-logo

Sinopsis & Review Film Me Time, Petualangan Gila di Waktu Santai

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Me Time
1.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Seorang ayah yang kesehariannya mengurus rumah dan kedua anaknya, diberikan waktu untuk sendiri selama keluarganya berlibur.

Merasa gagal dengan aktivitas pilihannya, dia menghampiri temannya yang sedang berulang tahun. Bersamanya, pesta penuh petualangan gila terjadi yang menimbulkan masalah di keluarga dan pekerjaan istrinya.

Me Time adalah film buddy comedy karya John Hamburg yang dirilis sebagai original film Netflix pada 26 Agustus 2022.

Film ini mempertemukan Kevin Hart dengan Mark Wahlberg dengan premis yang terkesan klise, yaitu pria yang disiplin dengan rutinitas berpetualang dengan temannya yang suka dengan hal-hal spontan.

Dari premis ini, kita sudah bisa menebak bahwa akan terjadi banyak kelucuan dari hal-hal yang tidak terduga dan di luar kebiasaan.

Tentunya Kevin Hart sangat handal di area ini. Tapi apakah chemistry-nya dengan Mark Wahlberg akan padu? Simak review berikut sebelum menontonnya.

Baca juga: Butuh Hiburan? 10 Film Terbaik Kevin Hart Ini Boleh Dicoba!

Sinopsis

Sinopsis

Sonny Fisher, seorang bapak rumah tangga, sibuk mengurus persiapan kedua anaknya yang hendak berangkat sekolah dan istrinya yang pergi kerja. Huck Dembo, teman lamanya, mengundangnya untuk menghadiri pesta ulang tahunnya yang ke-44.

Tapi Sonny langsung menolak meski tawaran itu sempat diterima oleh istrinya, Maya. Sonny dan Maya kemudian datang ke pesta yang diselenggarakan oleh pimpinan perusahaan tempat Maya bekerja.

Armando Zavala, bosnya Maya, begitu percaya dengannya dan membuat Sonny cemburu ketika melihat Armando meletakkan tangannya ke bahu Maya.

Maya kemudian memutuskan untuk berlibur ke rumah orang tuanya dan memberikan “me time” untuk Sonny. Awalnya Sonny menolak ide ini, tapi kemudian menerimanya setelah berbincang-bincang dengan Alan tentang hidup yang sepi dan tanpa gairah.

Maya dan kedua anak mereka pun berangkat. Hal pertama yang dilakukan oleh Sonny adalah menonton film dan “memuaskan diri”.

Secara tidak terduga, Ava kembali ke rumah sebentar karena bonekanya tertinggal dan melihat apa yang dilakukan ayahnya yang membuat suasana menjadi canggung.

Setelah mereka berangkat lagi, Sonny memilih aktivitas yang tidak biasa dia lakukan, seperti bermain golf, makan barbeque sebanyak-banyaknya dan menonton striptease.

Semua aktivitas itu tidak berjalan lancar dan membuatnya bosan. Sonny kemudian datang ke tempat pesta ulang tahun Huck dimana mereka langsung berangkat bersama para tamu undangan Huck yang lain dengan bus.

Tujuan mereka adalah gurun terpencil di California. Mereka berencana hidup secara primitif selama 5 hari ke depan. Sonny tidak menduga sama sekali dengan rencana Huck ini, tapi dia berusaha tetap mengikutinya.

Untuk makan malam, mereka harus berburu terlebih dahulu. Sonny memilih untuk menyendiri dengan alasan buang air besar. Saat melihat anak kucing mendekat, dia memegangnya.

Dan ternyata itu adalah anak singa gurun yang kemudian membuat Sonny dikejar oleh induknya. Meski terluka, Sonny berhasil mengalahkan singa itu dengan alat suntik diabetes milik putrinya. Dari peristiwa ini, Sonny mendapat julukan “Big Dog”.

Saat sedang berpesta, datang tamu tak diundang, yaitu Stan. Dia menangih hutang Huck sebesar $47 ribu dan membawa seorang bodyguard sadis yang kemudian memukul jari kelingking Sonny sebagai jaminan pembayaran.

Stan lalu membakar semua tenda di tempat itu yang membuat pesta ulang tahun Huck berakhir lebih cepat. Saat semua tamu dipulangkan, Sonny tetap memilih bersama Huck.

Merasa kesal dengan istrinya yang menerima Armando saat liburan, Sonny terbujuk rayuan Huck untuk menyusup ke rumah Armando dan mengacak-acak isi rumahnya.

Mereka secara tidak sengaja mencederai kura-kura besar milik Armando dan membawanya ke klinik pengobatan hewan.

Sonny kemudian menawarkan rumahnya sebagai tempat pesta bagi Huck. Seluruh tamu yang dipulangkan hadir kembali beserta beberapa orang asing dan teman dari Sonny.

Huck menghadirkan Seal ke pesta itu yang membuat Sonny sangat bahagia dengan bisa berduet bersama penyanyi idolanya tersebut. Sebagai rasa solidaritas, Sonny melunasi hutang Huck kepada Stan.

Mendadak Maya dan kedua anaknya pulang. Maya marah kepada Sonny karena memberikan uang dalam jumlah besar tanpa memberi tahunya terlebih dahulu.

Setelah Maya pergi, sebuah monster car datang menabrak mobil Sonny yang diparkir di depan rumah hingga bagian belakangnya hancur. Sonny marah dan membubarkan pesta.

Sonny terpaksa tinggal di rumah temannya untuk sementara waktu karena pertengkarannya dengan Maya. Dia bisa membeli mobil baru dari asuransi mobil lamanya. Dia juga datang ke rumah Armando untuk meminta maaf. Fokus utamanya saat ini adalah acara pertunjukan bakat di sekolah.

Di acara tersebut, Dash gagal untuk tampil sesuai harapan Sonny. Mereka bertengkar di atas panggung. Apa yang akan dilakukan oleh Sonny? Berhasilkah dia berbaikan dengan keluarganya?

Bagaimana nasib persahabatannya dengan Huck? Tonton terus kelucuan Kevin Hart dalam melakukan kekonyolannya hingga akhir film, ya!

Duet Kocak yang Kurang Kompak

Duet Kocak yang Kurang Kompak

Kevin Hart adalah komedian dengan selera humor yang berkarakter. Di seluruh film yang dibintanginya, nyaris tidak ada perbedaan antara satu peran ke peran yang lain.

Bedanya hanya sedikit saja. Tapi uniknya, kita tidak dibuat bosan dengan lelucon ciri khas Kevin Hart ini dan selalu masih bisa dibuat tertawa lewat aksinya yang itu-itu saja.

Kevin Hart cukup dekat dengan Netflix. Tiga film terakhirnya, yaitu Fatherhood (2021), The Man from Toronto (2022) dan Me Time, semua adalah original film Netflix.

Dia juga memiliki acara stand-up comedy, sebuah film dokumenter dan mini seri berjudul True Story (2021). Di film Me Time ini, dia juga menjadi salah satu produsernya.

Dia mengajak Mark Wahlberg untuk berkolaborasi dengannya karena memang mereka berdua belum pernah bermain film bersama.

Di film ini, Mark Wahlberg tampil santai dengan jenis karakter yang sering dia bawakan jika bermain film komedi. Walhasil, keduanya bermain di zona aman masing-masing.

Tidak akan ada kejutan dari karakter yang mereka bawakan, semua mudah ditebak. Kita hanya menunggu seperti apa masalah yang mereka hadapi dan dijawab dengan cara yang sudah bisa kita prediksi.

Contoh pada adegan di awal film, dimana Sonny menolak untuk terjun dari tebing tapi tertiup angin dari baling-baling helikopter.

Sudah pasti dia terlempar dan Huck menyusul untuk menyelamatkannya. Tapi sayangnya, bromance yang mereka tampilkan masih kurang kompak.

Meski sudah diberikan latar belakang persahabatan antara Sonny dan Huck, juga kehidupan masing-masing dalam beberapa tahun terakhir, sepertinya masih ada celah yang kosong dalam cerita yang tidak sempat mereka isi. Sehingga chemistry yang disuguhkan, minim percikan kekompakan.

Dan khusus Mark Wahlberg, sebagai aktor kelas Oscar, sudah 4 tahun terakhir ini sejak film Instant Family (2018), tidak ada filmnya yang menampilkan kualitas akting terbaiknya lagi. Meski film Uncharted (2022) sukses secara komersil, tapi memiliki kualitas yang kurang begitu bagus.

Dan sekali lagi, performanya di film Me Time ini juga bukanlah yang terbaik. Di awal kemunculan kita masih melihatnya mampu membawakan karakter Huck dengan nyaman. Namun menjelang akhir, tidak kita lihat lagi ekspresi yang sesuai untuk kebutuhan adegan yang dia tampilkan di wajahnya.

Bisa dilihat di adegan saat dia menjadi juru masak di yacht milik Stan. Dia berbicara nyaris tanpa ekspresi, padahal adegan ini membutuhkan penghayatan yang dalam terkait perasaan gagal dalam hidup.

Bahkan gerak tubuhnya pun terlihat kaku saat dia berjalan ke tepian yacht dan memutar-mutar pintunya. Masih beruntung Kevin Hart bisa mengamankan suasana adegan ini dengan kelucuannya.

Alur Cerita yang Tidak Terstruktur dengan Rapi

Alur Cerita yang Tidak Terstruktur dengan Rapi

Film berdurasi 1 jam 41 menit ini dibuka dengan adegan saat Sonny dan Huck di usia 20an, lalu melompat beberapa tahun dimana Huck sudah merayakan ulang tahun ke-44.

Meski Sonny bilang dia sudah lama tidak berjumpa dengan Huck, tersirat dari ucapan Maya bahwa mereka baru bertemu tiga tahun yang lalu.

Lalu Sonny bercerita ke tamu-tamu undangan pesta ulang tahun Huck bahwa dia memilih berhenti dari karir musiknya ketika kelahiran anak kedua.

Jika melihat penampilan Ava, diperkirakan usianya masih dibawah 10 tahun. Jadi kita prediksikan saja bahwa Sonny fokus menjadi bapak rumah tangga sudah 10 tahun lamanya dan dia bilang belum pernah bertemu Huck lagi selama ini.

Kerancuan kronologis kisah Sonny dan Huck ini menjadi salah satu kelemahan naskah yang disusun oleh John Hamburg. Selain itu, struktur kisahnya juga seperti tidak tertata dengan baik.

Berusaha untuk menampilkan cerita bernada spontan, tapi semua itu tidak dibangun dengan rapi, sehingga menimbulkan banyak kerancuan di dalam kisahnya.

Pesan Moral yang Terlambat Datang

Pesan Moral yang Terlambat Datang

Akibat dari tidak tertatanya struktur cerita film ini ialah masuknya pesan moral yang diapungkan ke permukaan menjadi terasa hambar dan membuat ritmenya menjadi timpang.

Sebenarnya, Me Time memiliki pesan moral yang bagus tentang norma sosial di keluarga dan masyarakat. Hal yang paling utama adalah status Sonny sebagai bapak rumah tangga.

Status ini dianggap tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Sejatinya, seorang suami adalah kepala rumah tangga yang bertanggung jawab mencari nafkah bagi keluarganya.

Sehingga ketika terjadi sebaliknya, pandangan masyarakat menjadi berbeda dalam melihatnya. Status pengangguran bagi seorang suami lebih menyakitkan dibandingkan pada seorang istri.

Tapi jika melihat gambaran Sonny di film ini, kita lihat dia mengurus total keluarganya dari rumah bukan karena terpaksa melainkan atas keputusannya sendiri.

Dan dia melakukannya dengan sangat baik, sehingga kedua anaknya terurus dan segala kebutuhan harian mereka tersiapkan dengan rapi. Totalitasnya sebagai seorang bapak rumah tangga patut diacungi jempol.

Dengan begitu, karir istrinya bisa melejit pesat. Tapi istrinya pun bukan sosok yang ambisius dan tidak peduli dengan keluarga. Maya sangat sayang kepada keluarganya, dia hanya kurang memiliki waktu lebih untuk bersama saja.

Jika pembagian tugasnya seperti ini dan mereka saling mendukung satu sama lain, justru keluarga seperti ini patut dijadikan contoh yang baik dalam membina rumah tangga.

Tapi memang perasaan insecure selalu ada dan ini yang Sonny rasakan. Sehingga dia ingin menjadi pemimpin di setiap kegiatan hanya karena ingin menunjukkan bahwa dia juga memiliki legitimasi kekuasaan sebagai seorang pria, ayah dan suami.

Dan hanya lewat sebuah adegan pertengkaran singkat dan permintaan maaf di atas panggung yang sudah bisa diprediksi, pesan moral ini disampaikan secara padat dan cukup menyentuh.

Hanya saja, karena terlalu banyak hal konyol dan ritme yang mendadak berubah tanpa jembatan yang sepadan, pesan moral ini seolah menjadi tidak berarti.

Tidak hanya satu, tapi ada pesan moral lain tentang persahabatan yang tampak terlambat untuk dikejar. Penumpukan pesan moral ini semakin melemahkan kesan positif yang ada pada filmnya. Jika saja dikemas dengan lebih baik, tentu akan berbeda hasilnya.

Pada akhirnya, Me Time memang bukanlah film komedi terbaik dari Kevin Hart dan juga Mark Wahlberg. Selain chemistry yang kurang padu, struktur cerita yang tidak tertata rapi, dan pesan moral yang tidak tersampaikan dengan efektif.

Film ini semakin menderita dengan buruknya efek visual yang dihadirkan. Ditambah lagi dengan selera humor yang cenderung kurang pantas.

Jangan bicarakan pula tentang sinematografinya. Hal ini tidak diperhatikan sama sekali dan tidak ada hal spesial yang diperlihatkan. Tapi jika kalian hanya ingin melihat keseruan lelucon khas Kevin Hart, maka film ini bisa ditambahkan ke watchlist terlebih dahulu. Sudah bisa ditonton sekarang di Netflix, ya!

Kategori:
Tag:
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram