Sinopsis & Review Film Maze Runner: The Scorch Trials


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Pada film pertama di trilogi The Maze Runner, diceritakan Thomas dan beberapa temannya berhasil keluar dari labirin dan dievakuasi dari laboratorium WCKD yang sudah kacau balau. Lantas, kemanakah mereka dibawa sebenarnya?
Pada film keduanya yang berjudul Maze Runner: The Scorch Trials, kita akan kembali melihat petualangan Thomas yang masih harus melarikan diri dari organisasi WCKD. Berhasilkah mereka? Kamu bisa membaca kelanjutannya pada review dan sinopsis Maze Runner: The Scorch Trials berikut ini!
Sinopsis

Tahun Rilis | 2015 |
Genre | Action, Adventure, Mystery, Post Apocalyptic, Sci-Fi, Thriller |
Sutradara | Wes Ball |
Pemeran | ∙ Dylan O Brien ∙ Kaya Scodelario ∙ Thomas Brodie-Sangster ∙ Ki Hong Lee ∙ Alexander Flores |
Sekuel kedua dari film The Maze Runner ini mengambil setting waktu setelah peristiwa di film pertamanya, dimana Thomas dan teman-temannya yang selamat dievakuasi menggunakan helikopter dan dibawa ke sebuah markas.
Di markas tersebut mereka bertemu dengan pria bernama Janson yang merupakan pimpinan dari tempat itu.
Janson mengatakan bahwa di tempat itu mereka aman dari WCKD. Janson memberikan mereka baju ganti, tempat tidur, dan makanan yang layak.
Rupanya, tempat itu merupakan tempat bagi para anak-anak yang selamat dari labirin lain untuk dikumpulkan. Setiap hari, para petugas akan memanggil beberapa nama yang mereka sebut akan dikirim ke tempat aman.
Anak-anak lain sangat senang di tempat tersebut, namun Thomas merasa ada yang janggal. Ia kemudian bertemu dengan Aris, seorang anak yang tampak pendiam di tempat tersebut.
Aris mengajak Thomas melihat melalui ventilasi dan mereka berdua menyadari jika anak-anak yang dipanggil tidaklah dikirim ke tempat aman. Rupanya tempat itu masihlah markas WCKD.
Mereka melihat tubuh anak-anak tersebut dipasangi berbagai alat yang menyedot cairan dari tubuh mereka. Menyadari ada yang tidak beres, Thomas bergegas mengajak semua teman-temannya untuk kabur.
Setelah melewati kejar-kejaran yang cukup menegangkan, akhirnya Thomas, Teresa, Newt, Minho, Frypan, Winston, dan Aris berhasil keluar dari markas WCKD tersebut.
Mereka terus berlari di tengah gurun hingga para anggota WCKD tak bisa menemukan mereka. Salah satu dari mereka kemudian menemukan sebuah tempat seperti toko yang tidak berpenghuni.
Anak-anak tersebut pun masuk dan mengambil semua barang persediaan yang ada. Saat melihat-lihat sekitar, tiba-tiba mereka diserang sosok menyeramkan mirip zombie.
Zombie tersebut adalah para manusia yang telah terinfeksi virus flare dan menjadi crank. Mereka pun terlibat aksi kejar-kejaran.
Saat melarikan diri, Winston terkena serangan salah satu crank hinga terluka. Setelah situasi mulai aman, mereka kembali meneruskan perjalanan, namun Winston semakin terluka parah.
Thomas mengatakan pada teman-temannya bahwa mereka harus menemukan Right Arms, pasukan yang disebut-sebut memberontak pada WCKD dan bisa memberi perlindungan pada anak-anak yang diculik WCKD.
Tak berselang lama, Winston mulai terinfeksi virus flare dan ia pun memohon agar bisa bunuh diri supaya tidak berubah menjadi crank.
Anak-anak yang tersisa melanjutkan perjalanan hingga menemukan sebuah markas. Di sana, mereka bertemu Jorge dan Brenda, dua orang sahabat yang tampak seperti ayah dan anak.
Mulanya, Jorge berniat menjual mereka kepada WCKD, namun mereka akhirnya menjadi satu tim dan bersama-sama mencari Right Arms.
Setelah perjalanan panjang dan sempat melalui aksi kejar-kejaran dengan WCKD dan cranks, mereka berhasil menemukan markas Right Arms dan bertemu anak-anak lainnya.
Namun, Teresa yang ingatannya mulai kembali rupanya berkhianat. Ia menghubungi WCKD dan memberi tahu lokasi mereka saat ini. Pasukan WCKD dan Ava Paige pun datang dan menhancurkan markas Right Arms.
Mereka menahan semua anak-anak yang ada di markas Right Arms. Melihat itu, Thomas melakukan perlawanan dan diikuti oleh semua anak-anak lain.