Review dan Sinopsis Film Komedi Mau Jadi Apa? (2017)


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Film Mau Jadi Apa? Merupakan debut pertama Soleh Solihun sebagai sutradara. Dalam menggarap film ini, ia tidak sendirian karena melakukannya bersama dengan seorang sutradara handal bernama Monty Tiwa.
Selain dibintangi oleh dirinya sendiri, Soleh juga mengajak teman-temannya di stand-up comedy Indonesia untuk bermain dalam film garapannya ini mulai dari Boris Bokir, Adjis Doaibu, Awwe, Aci Resti, Uus, Ernest Prakasa, Hifdzi Khoir, dan Ridwan Remin.
Mau Jadi Apa? Mengambil latar waktu di pertengahan 1990an, hingga awal 2000an, dan mengisahkan kehidupan Soleh beserta teman-temannya semasa berkuliah di Universitas Padjajaran Bandung.
Film ini cukup terasa menarik karena diisi dengan soundtrack populer di masa-masa tersebut yang berasal dari band-band indie serta major terkenal mulai dari band Naif, Pure Saturday, Pas Band, Cherry Bombshell, Slank, Laluna, hingga Netral.
Sinopsis

- Tahun rilis: 2017
- Genre: Comedy
- Rumah produksi: Starvision Plus dan Millennia
- Sutradara: Monty Tiwa, Soleh Solihun
- Pemeran Utama: Soleh Solihun, Anggika Bolsterli, Aurelie Moeremans, Boris Bokir, Adjis Doa Ibu, Awwe
Soleh Solihun akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya sendiri, dan harapan kedua orangtuanya untuk berkuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. Selepas menggelar syukuran di rumahnya, Soleh mulai menyiapkan berbagai macam rencana untuk memulai hidupnya sebagai seorang mahasiswa di Unpad.
Seperti biasa, Soleh harus mengikuti masa-masa orientasi pengenalan kampus atau ospek bersama dengan teman-temannya yakni Fey, Lukman, Marsyel, Eko, dan Syarif. Selama ospek, Soleh ternyata menyukai seorang gadis, mahasiswa baru seangkatan dengannya, yang bernama Ros.
Setelah masa ospek selesai, Soleh beserta teman-temannya berusaha untuk mengikuti beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Namun, mereka selalu merasa tidak cocok, dan tidak pernah benar-benar serius dalam mengikuti setiap kegiatan tersebut. Akhirnya, Soleh pun masuk ke dalam UKM majalah mahasiswa yang bernama Fakta Jatinangor karena ada Ros yang ikut di sana.
Soleh, dan Ros ternyata sama-sama penggemar berat band Slank. Karena hal itu mereka menjadi lebih dekat. Di sisi lain, Soleh merasa tidak betah di dalam Fakta Jatinangor karena ide tulisannya tidak disetujui oleh Pemimpin Redaksinya yang bernama Panji. Soleh pun mau tidak mau harus keluar dari UKM tersebut, dan mulai membuat rencana baru bersama teman-temannya.
Bersama dengan Fey, dan yang lainnya, mereka kemudian memutuskan membuat majalah kampus tandingan Fakta Jatinangor, yang isi tulisannya tidak ada muatan politiknya, dan lebih ke arah hiburan mulai dari film, olahraga, musik, hingga gosip seputar percintaan antar mahasiswa Unpad.
Mereka selanjutnya menamai majalah kampus tersebut dengan nama Karung Goni, yang merupakan kepanjangan dari Kabar, Ungkapan, Gosip, dan Opini. Awalnya, mereka kesulitan dalam mendapatkan pembaca, tapi lambat laun semua mahasiswa mulai membaca Karung Goni karena tertarik pada rubik gosip percintaan diantara mahasiswa Unpad.
Suatu hari, Soleh beserta teman-temannya harus berhadapan dengan pihak kampus karena salah satu artikel yang mereka tulis membeberkan skandal asusila yang melibatkan seorang dosen kepada mahasiswinya.
Masalah tidak hanya itu saja, Soleh juga harus menyelesaikan konflik asmaranya dengan Ros, sedangkan teman-temannya pun mulai menghadapi masalahnya masing-masing.
Penuh dengan Nostalgia

Sebagai seorang sutradara debutan, Soleh Solihun terlihat menggarap film ini dengan sangat antusias sekali. Bersama dengan Monty Tiwa, keduanya menjadikan film Mau Jadi Apa? terasa renyah lewat kehidupan perkuliahan Soleh dan teman-temannya, yang penuh intrik serta kelucuan. Soleh, dan Monty juga memberikan beragam sajian kultur populer yang sangat pas dengan latar waktu film ini.
Detail budaya populer yang sedang trend di akhir 1990an, hingga awal-awal 2000an begitu kental mewarnai film ini. Bagi kita yang besar di periode tersebut mungkin setidaknya akan sedikit bernostalgia dengan beberapa referensi lagu yang menjadi soundtrack Mau Jadi Apa?
Senandung lagu Penggalan Kisah Lama dari Laluna, Jikalau milik Naif, dan Kuliah Pagi dari Harapan Jaya adalah beberapa lagu yang tidak akan asing di telinga kita yang menontonnya.