bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Marriage Story, Film yang Cukup Realistis

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Marriage Story
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Secara garis besar, film Marriage Story mengisahkan tentang pasangan suami-istri yang menjalani lika-liku kehidupan rumah tangga hingga pada akhirnya harus melakukan proses perceraian. Film ini sendiri diputar secara perdana di acara Festival Film Venice pada tanggal 29 Agustus 2019. Empat bulan kemudian, Marriage Story dirilis lewat platform digital streaming Netflix di tanggal 6 Desember.

Film yang berdurasi dua jam ini mendapatkan sekali banyak pujian dari para kritikus. Respon baik tersebut membawa film ini masuk ke dalam berbagai macam nominasi di beberapa ajang penghargaan. Di antaranya, Marriage Story menerima enam nominasi di 92th Academy Awards, termasuk Best Picture, Best Original Screenplay, Best Actor (Adam Driver), dan Best Actress (Scarlett Johansson).

Di ajang Golden Globe Awards ke-77, film ini juga menerima enam nominasi dengan salah satunya berada di kategori Best Motion Picture – Drama. Pemeran utama Scarlett Johansson dan Adam Driver tampil sangat mengesankan, dan mereka diganjar penghargaan berupa Outstanding Performers of the Year Award oleh Santa Barbara International Film Festival pada tanggal 17 Januari 2020.

Marriage Story menjadi film yang begitu impresif dengan menampilkan sosok Adam Driver yang sedang naik daun di Hollywood. Film ini sendiri di Rotten Tomatoes memiliki peringkat 95% berdasarkan 368 ulasan, dan mendapatkan penilaian 8.79/10. Sedangkan di situs aggregator lainnya di Metacritic, film ini juga menunjukan "Universal Acclaim" lewat skor 94/100 dari 53 tinjauan kritikus.

Sinopsis

Marriage Story sinopsis

Charlie Barber (Adam Driver) adalah sutradara teater yang tinggal di Kota New York bersama istrinya, Nicole (Scarlett Johansson) yang merupakan mantan aktris film remaja. Keduanya telah dikarunia seorang putra bernama Henry Barber. Namun, di usia pernikahannya yang masih muda, mereka mengalami keretakan rumah tangga dan berusaha menyelesaikannya dengan meminta bantuan dari konselor.

Sang konselor meminta keduanya untuk menuliskan semua hal yang disukai dari satu sama lain, dan kemudian membacakan tulisannya. Namun, Nicole tidak ingin melakukan hal itu dan proses konseling pun gagal. Mereka selanjutnya menjalani kehidupan rumah tangga yang hambar, tidur terpisah sembari merawat putra semata wayangnya yang masih menginjak sekolah dasar.

Suatu waktu, Nicole menerima tawaran untuk tampil di sebuah serial televisi yang produksinya berada di Los Angeles. Ia bersama Henry lalu tinggal sementara bersama ibunya di West Hollywood, sedangkan Charlie tetap berada di New York untuk mementaskan dramanya di Broadway. Saat Charlie mengunjungi keluarga mertuanya di Los Angeles, ia menerima dokumen perceraian yang diajukan oleh Nicole.

Keduanya sepakat berpisah secara damai, dan Nicole meminta bantuan seorang pengacara handal bernama Nora Fanshaw. Sementara itu, Charlie mendapatkan nasihat dari pengacara Jay Marotta untuk bermain kotor agar bisa memenangkan sengketa hak asuh. Charlie tidak setuju dengan saran darinya, dan memilih pengacara lainnya, Bert Spitz yang lebih suka menggunakan cara damai.

Charlie sebenarnya tidak ingin melanjutkan kasus perceraiannya ke pengadilan. Oleh karena itu, Bert mempertemukan kliennya tersebut dengan Nora dan Nicole. Menurut Nora, Henry lebih menyukai tinggal bersama ibunya di Los Angeles daripada di New York. Setelah pertemuan itu, Bert lalu menyarankan Charlie agar membatalkan drama teaternya di Broadway dan fokus untuk tinggal di Kota Los Angeles.

Suatu hari, Charlie mendapatkan hibah MacArthur atas kinerja penyutradaraannya, dan setengah uang tersebut langsung digunakannya untuk menyewa Jay Marotta karena kinerja Bert kurang memuaskan. Charlie lalu setuju untuk menaikan kasus perceraiannya ke pengadilan dan melawan Nora dengan cara agresif. Kedua pengacara berdebat sengit dan mencoba membongkar kejelekan dari Nicole serta Charlie.

Setelah di pengadilan tersebut, Nicole menemui Charlie di apartemennya untuk berbicara empat mata. Awalnya obrolan berlangsung baik-baik saja, namun keduanya terlibat argumen yang mengakibatkan mereka bertengkar hebat. Nicole dan Charlie lalu saling meminta maaf karena telah menghujat satu sama lain. Keduanya kemudian memutuskan untuk meresmikan perceraiannya dengan cara yang damai.

Kisah Pernikahan yang Menguras Emosi

Kisah Pernikahan yang Menguras Emosi

Film ini dibuka dengan sangat hangat dan manis ketika Charlie serta Nicole menarasikan kesukaannya terhadap satu sama lain secara bergantian. Lewat pendeskripsian tersebut di menit-menit awal, kita serasa didorong untuk meyakini bahwa kehidupan pernikahan mereka begitu bahagia. Keduanya terlihat saling melengkapi, dan berusaha membangun keluarga yang baik untuk sang anak, Henry Barber.

Namun, semakin saling memahami satu sama lain, Charlie dan Nicole paham bahwa ada celah besar yang membuat rumah tangga mereka tidak akan berjalan dengan baik. Keduanya sadar akan terjatuh ke dalam jurang perpisahan saat bingkai cinta yang mereka bangun perlahan retak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Suasana hangat berubah menjadi kelabu saat keduanya memutuskan melakukan proses perceraian.

Pada tahap proses perpisahan itulah, film Marriage Story berusaha untuk menguras rasa emosi dan perasaan penontonnya. Meski begitu, kita tidak akan digiring untuk memihak salah satu diantara mereka dan menghakimi Nicole serta Charlie dengan cara yang buruk. Selebihnya, kita akan mengikuti momen-momen sendiri dari keduanya, sehingga pada akhirnya kita bisa memahami sudut pandang mereka.

Terlepas dari keretakan rumah tangga mereka, Nicole dan Charlie adalah sosok dewasa yang masih saling menghormati satu sama lain, dan keduanya terlihat seperti teman baik saat bersama.

Bahkan, ibu dari Nicole begitu sayang kepada Charlie hingga merekomendasikan pengacara terbaik kepadanya. Charlie pun tidak pernah terbesit dalam pikirannya untuk melakukan hal-hal yang jahat kepada keluarga mertuanya.

Akan tetapi, saat proses perceraian memasuki pengadilan untuk membagi hak asuh anak, keduanya nampak terlihat geram ketika masing-masing pengacara mencoba menguak sisi buruk dari Nicole dan Charlie. Nora mempersoalkan Charlie yang pernah selingkuh, sedangkan Jay meributkan Nicole yang meretas e-mail suaminya serta pernah menggunakan obat-obatan terlarang.

Dari adegan tersebut kita akan melihat bahwa Nicole dan Charlie sebenarnya tidak ingin menyerang dengan cara-cara kotor. Keduanya merasa sangat kaget ketika aib mereka dilontarkan dimuka persidangan dan tuntutan yang diajukan tidak sesuai kesepakatan. Karena sangat ingin memenangkan hak asuh anak, keduanya pun secara tidak sadar telah menghalalkan segala cara untuk memuluskan jalan itu.

Pemeran yang Tampil Sangat Solid dan Memukau

Pemeran yang Tampil Sangat Solid dan Memukau

Tidak bisa dipungkiri hadirnya aktris sekaliber Scarlett Johansson membuat film ini semakin menarik untuk ditonton. Benar saja, dirinya mampu melebur secara apik dengan karakter Nicole yang ia mainkan.

Karena mungkin pernah mengalami dua kali perceraian, ia secara nyata tampil sesuai ekspektasi dengan berperan sebagai sosok perempuan dan seorang ibu yang dilemma terhadap kehidupan rumah tangganya.

Sementara itu, Adam Driver yang terkenal lewat peran Kylo Ren di film Star Wars tidak kalah memukau dari seniornya tersebut. Ia tampil menyatu sebagai Charlie dan menjadi sosok ayah serta suami yang begitu peduli terhadap keluarga dan anaknya. Dirinya mesti memerankan karakter yang disatu sisi sangat menghindari konflik, namun di bagian lainnya ia begitu marah dengan kondisi yang sedang dialaminya.

Di sepanjang film ini, kita akan merasakan tensi naik turun antara hubungan keduanya, dan sesekali konflik akan menegang ketika Nicole dan Charlie beradu argumen.

Scarlett dan Adam yang memainkan karakter tersebut nampaknya sudah membaur sebagai pasangan suami-istri, dan tidak canggung jika harus memaki satu sama lain. Semuanya ditampilkan begitu ekspresif, intens, dengan raut wajah yang meyakinkan.

Film ini sebenarnya mempunyai premis yang sederhana dan tidak membuat drama perceraian yang berlebihan. Dialog-dialog yang dilontarkan oleh dua karakter tersebut terucap begitu apa adanya layaknya sebuah permasalahan rumah tangga pada umumnya. Adam dan Scarlett kemudian mampu meramu percakapan tersebut seperti terlihat personal sehingga membuat akting mereka menjadi kuat dan solid.

Saat Nicole pertama kali bertemu pengacaranya, Scarlett mampu mengeksplorasi karakternya itu lewat adegan monolog dengan meluapkan semua keresahannya sebagai istri yang akan bercerai. Sedangkan Adam, ia dapat menyelami karakter yang dimainkannya tersebut lewat sudut pandang Charlie yang masih berkutat dalam kebingungan karena semua yang diharapkannya berada diluar batas kendalinya.

Apa yang disajikan dari film Marriage Story seperti terasa nyata dan begitu hidup. Asumsi tersebut tidak begitu berlebihan jika kalian sudah menonton film ini dan melihat kualitas akting dari Scarlett Johansson dan Adam Driver.

Bagi kalian yang ingin merasakan polemik kehidupan rumah tangga mereka, maka bersiaplah untuk berada dalam situasi perasaan yang menguras emosi seperti menaiki roller coaster. Selamat menonton!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram