Sinopsis & Review Mantan Tapi Menikah, Cinta Kedua dengan Mantan

Ditulis oleh Oka Aurora dan Ninit Yunita, cerita yang diadaptasi memang pas banget dengan kehidupan urban yang modern. Alurnya berjalan dengan lambat, tapi satu persatu plotnya selalu menjelaskan masalahnya secara runtut.

Tidak banyak masalah yang ditumpuk-tumpuk, justru satu persatu masalah datang dan diselesaikan dengan baik. Berbagai adegan flashback yang ditampilkan juga berada di waktu yang tepat, jadi penonton bisa lebih paham masalah utama antara Saka dan Ana di masa lalu.

Pertama dari jenis pekerjaan, startup memang lagi populer di Indonesia, terutama di bidang finansial. Lalu jenis pekerjaan, seperti personal assistant, COO, CEO, dosen hingga influencer dijelaskan dengan cukup baik.

Meski tidak terlalu dalam, penonton bisa melihat tanggung jawab apa saja yang diemban oleh personal assistant (PA), CEO, COO, influencer hingga dosen.

Bahkan dalam salah satu scene-nya Maria sempat mengatakan bahwa menjadi influencer itu tidak mudah dan melelahkan. Mereka harus memutar otak untuk mencari tahu apa yang trend dan menemukan ciri khasnya sendiri.

Secara keseluruhan, alur ceritanya minim plot hole, lalu satu persatu permasalahan datang berurutan yang bikin tensi emosinya perlahan-lahan naik.

Akting Bagus tapi Kurang Development

Dibintangi oleh deretan aktor papan atas, tentu saja para aktor dalam drama seri Mantan tapi Menikah berhasil bikin penontonnya terpukau. Mulai dari pasangan utamanya Ana dan Saka yang diperankan oleh Aurelie Moeremans dan Omar Daniel.

Untuk Aurelie Moeremans, saya menyukai pembawaan karakter yang santun dan santai. Ia benar-benar menunjukkan karakter wanita pintar, pekerja keras dan berpendirian teguh.

Sementara Omar Daniel, karakternya mirip bos impian di drakor atau dracin. Kepribadiannya terlihat dingin, tegas dan kejam, padahal diam-diam ia penuh perhatian dan lembut. Kalau soal chemistry, pairing antara keduanya memang jadi yang paling hebat dalam drama ini.

Lalu untuk karakter Bayu yang diperankan oleh Ge Pamungkas, sad boy satu ini memang tidak pernah gagal bikin penonton tertawa.

Sementara untuk karakter Tata yang diperankan oleh Cassandra Lee, sayang banget karakternya kurang dieksplor. Sama halnya dengan Tommy yang diperankan oleh Dimas Beck, terlihat seperti figuran saja.

Setidaknya dua antagonis utamanya yaitu Roweina Umboh yang berperan sebagai Ibu Leni atau ibu kandungnya Saka, memang bikin ngelus dada.

Sementara untuk karakter Maria yang diperankan oleh Lania Fira, sebenarnya saya berharap karakternya lebih berkembang lagi. Perubahan karakternya terlalu mendadak, dari jahat lalu tiba-tiba menyadari kesalahannya hanya di satu episode saja.  

Mirip Sitkom, Sinematografinya Cukup Memuaskan

Melihat produksi dramanya, kali ini Viu mengadaptasi vibes ala-ala sitkom tapi dengan sinematografi yang lebih rapi dan indah. Meski kalah jauh dari drakor dan dracin, setidaknya gambar-gambar yang diberikan masih terasa cukup baik.

Sutradara Arwin Tri Wardhana sepertinya tidak mau memperbanyak scene romantis yang terlalu menye-menye. Adegan romantisnya justru terasa lebih relate dengan hubungan yang sehat.

Jangan harap akan mendapatkan banyak adegan pelukan, pegangan tangan hingga ciuman. Drama satu ini benar-benar fokus pada alur cerita bukan skinship. Romansanya ditampilkan dari cara keduanya memandang kepribadian, sikap hanya memperhatikan satu sama lain.

Jenis hubungan seperti ini memang nggak relate dengan remaja, tapi hubungan seperti ini pasti terasa ngena banget untuk wanita yang sudah dewasa.

Hubungan yang simpel dan fokus utamanya bukan soal cara menunjukkan cinta lewat afeksi, tapi saling mendukung satu sama lain. Baik Ana dan Saka saling menutupi kekurangan satu sama lain.

Mantan tapi Menikah menjadi salah satu drama seri Indonesia yang paling direkomendasikan untuk kamu yang tidak suka romansa menye-menye.

Drama original Viu yang digarap oleh Arwin Tri Wardhana ini fokus ada konflik dan minim romansa yang lebay. Tapi akting dan kemistri yang ditampilkan oleh Aurelie Moeremans dan Omar Daniel tetap terlihat menggemaskan.