bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Mamma Mia! Here We Go Again

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Mamma Mia! Here We Go Again
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Lima tahun setelah cerita di film pertamanya yang mengambil seting di tahun 2008, Sophie mempersiapkan acara pembukaan kembali Hotel Bella Donna sambil dia mengenal lebih jauh tentang masa lalu ibunya. Film musical romantic comedy yang dipenuhi dengan lagu-lagu hits dari ABBA ini butuh 10 tahun untuk hadir sebagai sequel Mamma Mia! [2008].

Hal yang unik dan menarik dari Mamma Mia! Here We Go Again ini ialah posisi film yang merupakan sequel sekaligus prequel bagi film pertamanya. Gelontoran lagu demi lagu hits ABBA membuat kita selalu bersenandung dan mengikuti iramanya, dan bagi yang hafal liriknya bisa sing-a long bersama.

Bagi yang tidak hafal, jangan khawatir, Netflix menyediakan subtitle-nya kok! Penikmat film musikal atau bukan, film ini tetap enak untuk dinikmati. Simak ulasan kami sebelum menontonnya. Abaikan spoiler-nya ya!

Sinopsis

Mamma Mia Here We Go Again (2018)

Sophie (Amanda Seyfried) sibuk mempersiapkan acara pembukaan kembali hotel peninggalan ibunya, Hotel Bella Donna. Sayangnya, dia menerima info bahwa dua dari tiga ayahnya tidak bisa hadir, dan kekasihnya pun sedang di New York untuk belajar tentang perhotelan dan ditawarkan pekerjaan disana. Untuk berikutnya, kita ikuti cerita tentang Donna di masa mudanya.

Di tahun 1979, Donna (Lily James) lulus kuliah dan ingin berpetualang keluar dari Amerika. Di Paris, dia bertemu dengan Harry (Hugh Skinner), tetapi setelahnya dia langsung berangkat ke Kalokairi, Yunani. Ketika dia tertinggal oleh kapal yang menuju kesana, Bill (Josh Dylan) menawarkan tumpangan kesana. Sebenarnya, Harry menyusul Donna, tetapi dia sudah sangat terlambat.

Sesampainya di pulau tersebut, Donna ditinggal oleh Bill yang hendak mengikuti kompetisi berlayar dahulu. Badai datang ketika Donna sedang menjelajahi pulau dan dia harus berteduh di sebuah rumah dimana ada seekor kuda yang ketakutan. Sam (Jeremy Irvine) datang tepat waktu untuk membantunya menenangkan kuda itu.

Donna dan Sam menjalin cinta dan berakhir ketika Donna menemukan foto Sam bersama gadis lain yang diakui Sam ialah tunangannya. Donna mengusir Sam dari rumahnya dan pulau itu. Donna yang sedang sedih kembali ceria ketika dua sahabatnya, Tanya (Jessica Keenan Wynn) dan Rosie (Alexa Davies), datang ke pulau dan bertiga mereka menjadi penyanyi homeband di sebuah café.

Setelah selesai dengan kompetisinya, Bill datang lagi dan mengajak Donna untuk berlayar bersamanya selama beberapa hari. Waktu bagi Tanya dan Rosie juga sudah habis dan mereka harus kembali ke Amerika, tetapi Donna tetap memilih tinggal disana dan menyadari jika dirinya sedang mengandung. Dia merawat kehamilannya sendiri dan dibantu persalinannya oleh ibu pemilik café.

Kita kembali ke Sophie. Di suatu hari, badai menerjang pulau dan memporak-porandakan persiapan acara. Tetapi semangatnya tidak surut dan dia memulai kembali semua persiapan, hingga rombongan dari luar pulau yang membawa kedua ayahnya dan kekasihnya datang. Tidak hanya mereka saja, tetapi kemudian, dengan helikopter, Ruby (Cher) yaitu neneknya, datang tanpa diundang.

Beberapa bulan kemudian Sophie melahirkan dan semua orang berkumpul untuk pembaptisan anaknya itu. Di sebuah adegan, Donna (Meryl Streep), hadir di gereja dalam pandangan Sophie. Di adegan terakhir, kita disuguhkan penampilan seluruh cast menyanyikan lagu “Super Trouper” di Hotel Bella Donna dengan kemeriahan kembang api di langit pulau itu.

Discover How It All Began

Discover How It All Began

Richard Curtis sebagai penulis naskah berusaha menampilkan hal yang berbeda untuk kelanjutan film Mamma Mia! yang sukses besar. Atas saran putrinya, dia membuat naskah seperti film The Godfather: Part II [1974], dimana kelanjutan kisah diselingi dengan flashback yang membuat film ini menjadi sequel sekaligus prequel bagi film pertamanya.

Rasa penasaran kita tentang bagaimana kisah di film pertama bermula, diungkap dengan baik lewat penampilan Lily James sebagai Donna muda yang tampil sangat riang dan mampu menghidupkan keseluruhan film. Ritme film yang cepat, sangat nikmat disantap dan tidak bertele-tele. Flashback yang ditampilkan juga disesuaikan dengan yang terjadi di masa Sophie.

Tetapi ada yang sedikit mengganggu, yaitu banyaknya penggunaan special effects untuk menciptakan background alam seperti film pertamanya. Hal ini terjadi karena lokasi syuting tidak dilakukan di tempat yang sama dengan film pertamanya di Yunani, tapi berpindah ke sebuah pulau di Kroasia, sehingga tim special effects harus bekerja keras untuk menciptakan nuansa yang sama seperti di Yunani.

Pengulangan Lagu, Tanda Kurang Kreatif

Pengulangan Lagu, Tanda Kurang Kreatif

Memang, yang kita harapkan dari film musikal ini adalah lagu-lagu hits milik ABBA yang sangat populer di era 1970an sampai 1980an. Di film pertamanya, hampir seluruh lagu hits sudah dilantunkan, seperti “Dancing Queen”, “Mamma Mia!” “I Have a Dream”, dan “Super Trouper”. Fans mereka pun sudah sangat hafal dengan lirik-lirik lagunya yang mudah diikuti.

Sebenarnya kita tidak mengharapkan adanya pengulangan lagu di film kelanjutannya ini, karena masih banyak lagu-lagu hits ABBA lainnya yang belum dikeluarkan. Tetapi, lagu-lagu hits yang disebutkan tadi ternyata dinyanyikan ulang dengan aransemen yang sama hanya mengganti vokalnya saja, yang sayangnya lagi, seperti tidak menyatu dengan musiknya.

Lily James yang menjadi tokoh utama banyak menuai pujian karena performa aktingnya yang sangat baik. Totalitasnya untuk mendalami karakter dia lakukan dengan mempelajari akting Meryl Streep di film pertamanya dan menghadiri pentas musikalnya berkali-kali, bahkan hingga datang menemui Bjorn Ulvaeus dan Benny Andersson sebagai personil ABBA untuk langsung belajar musik bersama mereka.

Hasilnya, hanya vokalnya yang enak didengar, tetapi vokal pemeran lainnya tidak terdengar maksimal, terutama vokal ketiga ayah Sophie, yaitu Pierce Brosnan, Colin Firth, dan Stellan Skarsgard.

Untung saja masih ada lagu-lagu hits ABBA lainnya yang belum tampil di film pertama, yaitu “One of Us”, “Knowing Me, Knowing You”, “Angel Eyes”, dan “Fernando” yang cukup mengobati rasa kecewa. Untuk judul yang terakhir sebenarnya sangat dipaksakan karena isi lagu tidak sesuai dengan alur kisah filmnya.

Kejutan di Penghujung Film

Kejutan di Penghujung Film

Spoiler alert! Kita akan diberikan beberapa kejutan di penghujung film. Yang pertama adalah hadirnya Cher, sebagai Ruby, neneknya Sophie. Dia tampil menyanyikan lagu “Fernando” bersama Andy Garcia. Meski penampilannya sangat dipaksakan dan tidak mempengaruhi jalan cerita sama sekali, tetapi Cher sangat serius untuk perannya di film ini, meski hanya tampil beberapa menit saja.

Setelah selesai syuting, Cher memproduksi sebuah album yang isinya adalah lagu-lagu ABBA yang dinyanyikan olehnya, yang kemudian dilanjutkan dengan tour untuk mempromosikannya. Dia memilih lagu “Fernando” untuk dinyanyikan bersama Andy Garcia yang memang secara khusus dipilih oleh Cher untuk memerankan Fernando.

Yang kedua adalah hadirnya Meryl Streep dalam satu adegan di gereja menyanyikan lagu “My Love, My Life” bersama Amanda Seyfried. Meski hanya satu adegan, Streep membutuhkan waktu seminggu untuk menuntaskannya.

Pemilihan lagu ini cukup alot karena Streep awalnya hanya ingin menyanyikan lagu “The Day Before You Came”, tapi lirik lagu ini tidak sesuai dengan cerita dan tidak dimasukkan ke film.

Meski agak sedikit kecewa, tetapi saya yang secara pribadi adalah fans ABBA, tetap menyambut Mamma Mia! Here We Go Again dengan sangat senang hati. Apalagi ada beberapa lagu yang kurang familiar ditampilkan. Deretan aktor dan aktris yang memenuhi film ini tidak bisa diabaikan begitu saja, terutama Lily James yang menjadi bintang di film kali ini.

Presentasi cerita antara masa kini dan flashback yang berjalan beriringan dirajut dengan cukup baik, sehingga kita bisa mudah untuk memahami dan merasakan apa yang diinginkan oleh sutradara Ol Parker. Intinya, Mamma Mia! menghadirkan keceriaan dan kesenangan, dan Mamma Mia! Here We Go Again menjadi encore yang sesuai.

Akan adakah film ketiganya untuk melengkapi dan menjadikannya sebuah trilogy? Kalau ingin menghadirkannya, kita harap jangan tunggu sampai satu dekade lagi untuk menampilkannya. Karena usia kita semakin menua, tentunya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram