Sinopsis & Review Luther: The Fallen Sun, Memburu Pembunuh Berantai

Detektif Luther harus melarikan diri dari penjara demi menangkap pembunuh berantai yang melakukan aksi sadisnya secara daring. Dia rela menjadi buruan kepolisian, namun Luther mendapat bantuan dari rekan lama dalam melacak keberadaan sang pembunuh. Luther harus bergerak lebih cepat sebelum nyawa putri Detektif Odette melayang.

Luther: The Fallen Sun adalah film crime thriller arahan Jamie Payne yang dirilis oleh Netflix pada 10 Maret 2023. Merupakan kelanjutan dari serial Luther yang berlangsung selama 5 season di BBC One dari tahun 2010 hingga 2019, Idris Elba kembali menggunakan mantel wol detektifnya demi menumpas kejahatan.

Naskah yang masih ditulis oleh creator serialnya, Neil Cross, menjanjikan cerita yang kompleks dan seru seperti serialnya dahulu dengan durasi 2 jam 9 menit saja. Sebelum mengikuti investigasi Luther di film terbarunya ini, simak review berikut terlebih dahulu, ya!

Baca juga: Suka Misteri? Inilah 20 Rekomendasi Film Detektif Terbaik

Sinopsis

John Luther ditugaskan menyelidiki kasus orang hilang, yaitu Callum Aldrich, di mana dia berjanji kepada ibu korban, Corrine, akan meringkus pelakunya.

Rupanya penugasan Luther pada kasus ini tidak disukai oleh David Robey, seorang pengusaha kaya, yang mengungkap semua pelanggaran hukum Luther dalam setiap aksinya lewat media. Luther pun kemudian ditangkap, diadili, dan ditahan di dalam penjara. Kasusnya menjadi terbengkalai.

Beberapa tahun kemudian, David mengundang Corrine dan beberapa orang tua korban untuk mengunjungi sebuah rumah di mana mereka melihat jasad anak-anak mereka digantung. Kemudian rumah itu dibakar oleh David.

Corrine mengunjungi Luther di penjara dan marah padanya karena ingkar janji, sekaligus mengabarkan bahwa Callum sudah tewas.

Luther mendengar rekaman penyiksaan Callum di radio yang frekuensinya dikirim oleh David dalam sebuah surat. Dia langsung menghubungi Detektif Odette yang menangani kasus ini, juga mantan kepala divisinya Martin Schenk yang juga menjadi konsultan di kasus ini.

Setelah ponsel Luther disita oleh sipir penjara, dia membuat rencana agar dirinya bisa dipindah ke penjara lain. Kericuhan terjadi dan Luther menjadi korban pemukulan. Dengan segera dia dipindahkan. Dalam perjalanan, Luther dibebaskan oleh rekan lamanya.

Luther berhasil melacak jejak dari ponsel pelaku yang sedang berada di Piccadilly Circus, pusat keramaian di kota. Luther berhasil menemukan David, namun dia sudah memiliki rencana keji.

Beberapa orang yang diperas oleh David dipaksa loncat dari atap gedung. Insiden ini membuat kekacauan di tempat itu dan David berlari yang dikejar oleh Luther.

Namun, David berhasil lolos di jalur kereta bawah tanah setelah melukai Luther dan membunuh seorang polisi. Luther menghubungi Odette dan Martin lagi, menyampaikan analisanya atas motif David dalam melakukan aksi kejinya ini. Martin mencium ada oknum yang membantu aksi David dalam kesatuannya.

David menculik Anya, putri Odette, untuk dijadikan sandera agar Odette menghentikan kasus ini. Bahkan hasil penelusuran Martin yang menunjuk tegas pada identitas David, ditolak oleh Odette. Di bawah ancaman David, Odette menemui Luther untuk diserahkan kepada David sebagai bahan pertukaran putrinya.

Secara rahasia, Luther dan Odette bekerjasama. Mereka menemui Georgette, mantan istri David, di RS yang menderita luka bakar parah akibat aksi pembakaran rumah yang dilakukan David di masa lalu.

Informasi yang mereka dapat membawa mereka harus terbang ke Norwegia, lokasi penyanderaan dan penyiksaan banyak korban dari kasus orang hilang di seluruh Eropa.

Di pedalaman negara yang diliputi salju tebal tersebut, mereka menemukan banyak jawaban atas pertanyaan sulit dalam kasus ini, seperti jasad yang dibekukan di danau es.

Luther ditangkap dan dijadikan pertunjukan pembuka dalam acara pembunuhan secara daring yang digelar David. Demi menyelamatkan Anya, Odette diminta untuk menyiksa Luther.

Tegakah Odette melakukannya? Bagaimana cara Luther selamat dari situasi tersebut dan menghentikan aksi keji David? Saksikan terus keseruan Luther dalam menyelesaikan kasus ini dengan menonton filmnya hingga akhir.

Memuaskan Fans Sejati Serialnya

Mungkin tidak banyak dari kita yang mengenal sosok Detektif John Luther karena serialnya tidak begitu populer di negara kita. Padahal 5 season dengan total episode hanya berjumlah 20 ini dipuji para kritikus setinggi langit, terutama season perdana dan season terakhirnya.

Dan karakter ini dianggap sebagai performa akting terbaik Idris Elba di sepanjang karirnya di mana dia berhasil menampilkan sosok detektif yang berada di area abu-abu, berhati baik namun tidak patuh pada aturan. Maka tidak heran begitu film dimulai, Luther langsung ditangkap dan menjalani hukuman karena aksinya di masa lalu.

Sepertinya kita memang harus menonton serialnya terlebih dahulu untuk mengetahui pelanggaran hukum apa saja yang telah Luther lakukan dalam menuntaskan kasusnya. Berharap saja film ini menjadi gerbang pembuka bagi Netflix untuk memboyong serialnya ke dalam katalog platform streaming-nya.

Sebelum film ini diproduksi, sempat berhembus isu Idris Elba sebagai salah satu calon James Bond yang baru. Tapi sepertinya dia tidak butuh menjadi James Bond, dia sudah menjadi John Luther.

Sosok detektif cerdas ini seolah sudah melekat padanya, mulai dari mantel wol yang dikenakan hingga cara jalan dengan tangan tersimpan di saku.

Tapi alangkah baiknya apabila latar belakang John Luther sedikit diungkap di dalam filmnya, sehingga akan mudah bagi penonton umum untuk memahami psikologis sang detektif sebelum memulai mengerjakan kasusnya.

Karenanya, film ini seolah hanya dikhususkan bagi fans sejatinya saja yang sudah menyelesaikan seluruh episode dari serialnya dan tidak perlu lagi background John Luther lagi.

Penanganan Kasus yang Kurang Inspiratif

Tidak hanya kurangnya latar belakang John Luther yang cukup, naskah yang ditulis oleh Neil Cross ini tidak menyimpan misteri tentang sosok pembunuh berantai dan motif kejahatannya.

Tidak sampai setengah jam kita sudah diperkenalkan dengan David Robey sang pembunuh berantai dan motif kejahatannya dengan memeras orang untuk melakukan aksi nekat agar rahasia kelam mereka tidak diungkap. Di sisa film kita hanya disuguhkan pengejaran yang dilakukan Luther dari London hingga ke Norwegia.

Bagi yang sudah menamatkan serialnya mungkin sudah paham bahwa Luther adalah seorang detektif cerdas yang kuat dalam menganalisa penjahat yang diburunya. Sehingga akurasinya sangat tinggi dan selalu tepat, jarang meleset.

Di film ini pun Luther dengan mudah membeberkan motif kejahatan David secara tepat hanya dari satu kali pengejaran saja. Bagi kita yang baru mengenal Luther pasti kesulitan menangkap analisanya yang kurang memiliki dasar dan bukti karena memang tidak dipaparkan secara jelas pada kita lewat alur ceritanya.

Tidak semua penonton dengan mudah membaca psikologis seorang karakter hanya dari perbuatannya saja, apalagi hanya berdasarkan asumsi tanpa bukti, meski itu datang dari seorang pakar analis sekalipun. Namun, analisa Luther ini perlahan-lahan mulai terbukti dengan ketepatannya dalam bertindak.

Bahkan pengejaran hingga ke luar negeri sepertinya memang sudah disiapkan olehnya. Dia sudah tahu akan disiksa dan dijadikan tontonan bagi pelanggan kanal pertunjukan David. Hanya menunggu satu kecerobohan dan kelengahan dari para penjahat ini, Luther langsung bisa beraksi dan mempecundangi mereka.

Meski terlalu mudah dalam menggelar kisahnya, Luther: The Fallen Sun memiliki beberapa adegan seru yang mendebarkan.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah kekacauan di Piccadilly Circus, di mana para korban David melakukan aksi bunuh diri di keramaian. Tentu saja banyak orang berhamburan dan kendaraan yang berseliweran tanpa arah karenanya.

Apalagi cara David dan timnya mencari calon korban lewat berbagai media berbasis internet, seperti CCTV, kamera laptop dan lain-lainnya, membuat kita berpikir lebih dalam untuk melakukan hal yang menjadi aib dan memalukan. Secara tidak langsung, kita diminta untuk berhati-hati dalam berbuat sesuatu terutama di depan kamera.

Penggambaran London dalam Atmosfer yang Kelam

Selain akting Idris Elba yang penuh totalitas, kekuatan film ini juga berasal dari suguhan atmosfer kelam di sepanjang film. Kota London yang biasanya terlihat cerah, di film ini tampak suram meski masih diramaikan oleh warganya yang berhamburan di jalan. Jarang sekali mengambil adegan di siang hari, tone gelap hadir mendominasi layar.

Sedikit banyak atmosfer kelam London ini membuatnya serupa dengan penggambaran kota Gotham di komik DC. Ditambah lagi aksi pembunuhan yang digelar di tengah keramaian, semakin membuat film ini seperti kisah superhero saja.

Menjelang akhir film saat Luther dan Odette ke Norwegia, penampakan pegunungan bersalju dan rumah terpencil di tengahnya hampir serupa dengan latar lokasi salah satu film James Bond, Die Another Day (2002).

Kita dibuat membeku di sepanjang adegan ini, bukan hanya karena pemandangan salju yang tebal tapi juga karena ditemukannya sejumlah jasad di danau es yang membuat kita terpaku beku.

Kehadiran film Luther: The Fallen Sun ini tentu akan disambut hangat oleh fans setia serialnya yang sudah rindu dengan kehadiran detektif kesayangan mereka. Tapi kasus kali ini tidak setara dengan berbagai kasus dalam serialnya. Tidak ada unsur misteri dan investigasi yang digelar tidak terlalu rumit.

Idris Elba tidak akan pernah tergantikan sosoknya sebagai John Luther dan dia buktikan lagi di film ini. Chemistry-nya dengan Dermot Crowley masih padu dengan saling melempar lelucon sinis antara mereka.

Hanya saja akting Cynthia Erivo sebagai Detektif Odette kurang meyakinkan, bahkan saat mengetahui putrinya diculik dan menjadi korban.

Meski Andy Serkis sering membawakan peran antagonis, namun aksinya kali ini sebagai David Robey terlalu datar. Ingin tampil santai layaknya pembunuh berdarah dingin, justru dia terlihat kaku dalam membawakan karakternya.

Sudah bisa disaksikan di Netflix sekarang juga, Luther: The Fallen Sun menjadi film yang wajib ditonton bagi penggemar berat serial Luther. Dan kalian yang belum sempat menyimak serialnya, film ini cukup layak untuk menemani waktu luang bagi penyuka film-film bertema detektif. Selamat menonton!