bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Love Scenery, Cinta Pertama Tak Terlupakan

Ditulis oleh Suci Maharani R
Love Scenery
3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kata orang, cinta pertama adalah hal yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup. Ternyata hal ini dapat berlaku untuk mahasiswa tampan dan jenius seperti Lu Jing.

Terlihat seperti seorang dewa, Lu Jing diam-diam memendam perasaannya untuk seorang penyanyi cantik bernama Liang Chen. Saat masih duduk di bangku SMA keduanya tidak sengaja dipertemukan, sejak itu Lu Jing mencintai Liang Chen.

Kisah cinta di atas dapat disaksikan dalam drama Cina berjudul Love Scenery (2021). Drama yang dibintangi Lulu Xu dan Lin Yi ini memang cukup terkenal di kalangan pecinta C-Drama.

Love Scenery merupakan adaptasi dari novel karya Qiao Yao yang berjudul "Ming Qiang Yi Duo, An Jian Nan Fang". Bahkan dalam My Drama List drama ini mendapatkan rating yang cukup tinggi yaitu 8.4.

Sinopsis

Love Scenery_
Tahun Rilis 2021
Genre , ,
Sutradara
Pemeran Xu Lu Lin Yi
Review Baca di sini

Lu Jing adalah seorang mahasiswa di Universitas Nanze yang dikenal sebagai pria yang tampan dan sangat jenius. Di sisi lain Lu Jing dikenal sebagai seorang pemain game yang sangat populer dengan nama lain yaitu “Herman.” Tapi ada satu hal yang cukup menarik dari pria ini, ia begitu mengidolakan seorang penyanyi bernama Liang Chen.

Bahkan dalam salah satu siarannya, ia memutarkan lagu Liang Chen sebagai lagu penutup yang membuat lagu ini hits di media sosial. Liang Chen yang sedang menjalani kesibukannya, mendengar bahwa lagunya yang awalnya tidak populer menjadi perbincangan di media sosial. Mencari tahu soal ini, Liang Chen justru tertarik untuk bermain game “Beautiful Soul.”

Sayangnya Liang Chen sangat payah dalam hal ini, makannya ia meminta Sun Bin Yu untuk membantunya. Stres karena tidak ada perkembangan, Bin Yu meminta bantuan Lu Jing untuk membantu Liang Chen tapi merahasiakan identitasnya tidak diberitahukan. Karena terpaksa Lu Jing membantu Liang Chen, hingga ia mulai menyadari ada yang aneh.

Lu Jing meyakini bahwa orang yang ia ajarkan adalah Liang Chen, karena banyak petunjuk yang membuktikan hal ini. Liang Chen mulai merasakan bahwa Lu Jing mengetahui identitasnya, apalagi selama acara ulang tahun Universitas Nanze diselenggarakan. Hingga akhirnya Liang Chen mengakui bahwa dirinya adalah orang yang selama ini bermain game bersama Lu Jing.

Merasa senang, Lu Jing makin gencar untuk mendekati Liang Chen dan bersaing secara terbuka dengan Ding Jia Yun. Lu Jing tidak bisa menahan diri lagi, ia mengungkapkan cintanya pada Liang Chen dimalam bersalju yang indah. Keduanya terlihat manis, mereka benar-benar terlihat seperti pasangan yang sedang dimabuk asmara.

Di balik kebahagian bersama Lu Jing, Liang Chen mengalami naik turun dalam karir menyanyinya. Mengikuti lomba antar penyanyi hingga adanya gangguan serius pada pita suaranya.

Untungnya Ma Shan Shan datang di waktu yang tepat untuk menyelamatkan Liang Chen di waktu sulit. Dua sahabat yang sempat berpisah akhirnya bisa kembali, meski kondisi mental Shan Shan masih tidak stabil.

Hubungan Liang Chen dan Lu Jing sempat memanas, karena Liang Chen akhirnya mengetahui rencana Lu Jing sekolah di luar negeri. Bukan karena takut untuk ditinggalkan, tetapi kecewa bahwa ia mengetahui hal tersebut dari orang lain. Untungnya Lu Jing dapat melunakkan hati Liang Chen dan kembali bersama lagi.

Suatu hari foto-foto liburan Liang Chen dan Lu Jing tersebar di media sosial, akhirnya mengumumkan hubungan mereka. Pengumuman ini sempat membuat khawatir banyak orang, pasalnya mereka takut hal ini akan mempengaruhi karir Liang Chen atau merusak kehidupan Lu Jing.

Untungnya semua fans senang mendengarnya, pasangan ini melangkah ke jenjang lebih serius dengan melakukan pertemuan keluarga.

Cerita yang Terasa Kurang Fokus

Cerita yang terasa kurang fokus_

Cukup banyak drama Cina yang mengambil game sebagai bagian dari cerita yang dikembangkan. Sebut saja Love O2O (2016) yang pastinya masih menjadi favorit banyak pecinta C-Drama. Jujur saja awalnya saya cukup terkesan dengan visualisasi dari game Beautiful Soul yang diambil. Tapi setelah drama ini berjalan, cukup mengecewa dan saya mulai kehilangan minat.

Premis awal yang dikembangkan justru hilang seiring berkembangnya cerita. Kesan awal dibuat berdasarkan pertemuan cinta lewat game. Plot itu bertahan cukup lama hingga 15 episode, setelah itu premis ini terkesan sebagai pemanis. Di paruh kedua hingga akhir cerita mulai melenceng dan lebih fokus mengangkat konflik asmara serta kehidupan Liang Chen dan Lu Jing.

Tapi konflik di paruh kedua juga tidak berkembang dengan baik, terutama dalam masalah percintaan. Tidak ada konflik yang seru, plot twist melempem dan karakter lainnya berjalan dalam garis yang stabil. Sangat disayangkan karakter seperti Ding Jia Yun tidak digunakan sebagai playmaker dan memberikan ketegangan.

Benar-benar disayangkan Hu Bing hanya menunjukkan dirinya dengan pakaian mahal dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Karakter lainnya yang dikembangkan cukup baik adalah Sun Bin Yu, pria plin plan dan penakut ini berubah seiring waktu. Sedangkan Harry Hu memberikan karakter pria yang lazy, bucin dan galau dengan sempurna.

Perkembangan Karakter yang Tidak Sesuai Ekspektasi

Perkembangan Karakter yang Tidak Sesuai Ekspektasi_

Cerita simpel menjadi kelebihan tersendiri, sebab penonton akan mudah memahami ceritanya. Love Scenery (2021) benar-benar tipikal drama romantis komedi dengan sedikit nuansa fantasi yang simpel.

Tapi drama Love Scenery ini justru terlihat tidak memiliki fokus utama, mana yang akan dinaikkan? Membuka dengan adegan visual dari game, drama ini mengakhirinya dengan kesan yang kisah romantis ala remaja.

Fantasinya berakhir setelah melewati episode 15, seterusnya menceritakan naik-turun karir Liang Chen dan masalah mental Shan Shan. Tidak ada plot twist yang mengejutkan atau membuat cerita lebih menarik dan menebarkan. Saya merasa drama ini hanya gabungan dari berbagai drama romantis komedi, sehingga tidak ada identitas yang jelas.

Untungnya tertolong dengan kemistri dari seluruh pemainnya yang sangat bagus, terutama Lin Yi dan Lulu Xu. Mereka menunjukkan akting yang sangat baik dan memberikan vibes yang sempurna untuk karakternya. Meski karakter mereka tidak berkembang dengan baik, seperti Lu Jing yang awalnya terlihat seperti dewa malah jadi anak remaja.

Paruh kedua dramanya, Lu Jing terkesan seperti remaja yang memiliki masalah dengan perilaku dan jago berbicara. Sementara Liang Chen konsisten dengan karakternya yang agak bubbly tapi terlihat manis dengan kesan dewasa. Karakter yang menarik justru Shan Shan dan Ding Jia Yun, sayangnya develop karakter mereka berakhir flop.

Shan Shan, mentalnya yang terganggu pasca putus dengan kekasihnya, memiliki fase naik-turun yang ekstrem. Reaksinya dan emosi yang berubah dalam sekejap, membuat merinding.

Saya merasa wanita ini gila, tapi masih ada harapan dalam dirinya untuk bisa kembali. Terutama hasrat musiknya, pada akhirnya karakter ini hilang begitu saja tanpa turning point yang jelas.

Ding Jia Yun juga menjadi harapan saya untuk menjadi playmaker dalam hubungan Lu Jing dan Liang Chen. Saya pikir dia mungkin orang licik, seperti serigala berbulu domba selalu ada di setiap drama. Nyatanya Ding Jia Yun berkembang menjadi orang yang selalu ada dalam setiap masalah tapi tidak berbuat apapun bahkan berbicara sekali pun.

Soundtrack Adiktif & Sinematografi Apik

Soundtrack Adiktif & Sinematografi Apik_

Sejujurnya Love Scenery (2021) memang drama yang luamayan untuk ditonton, terutama penyuka romantis komedi. Adegan romantis di sini sangat manis sementara komedinya cukup mudah untuk dipahami. Tapi ada satu hal lagi yang membuat saya cukup enjoy menontonnya, soundtrack dan pengambilan gambarnya bagus.

Pertama saya akan mengatakan bahwa dua aransemen dari lagu Never Stop sangat indah dan pas. Versi akustiknya sangat cocok untuk adegan-adegan manis dan romantis antara Lulu Xu dan Lin Yi.

Sementara versi rock sangat pas dengan soundtrack yang memberikan semangat terutama dalam visualisasi game. Satu lagu dengan vibes yang berbeda ini menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki oleh drama ini.

Suara dari Duan Ao Juan juga sangat renyah, mudah untuk masuk ke telinga siapa pun yang mendengarnya. Hebatnya, suara Duan Ao bisa memberikan kesan yang berbeda. Selanjutnya ada lagu The First Dance of Winter yang dinyanyikan oleh Zhao Bei Er, suaranya sangat indah dan menyentuh hati.

Lulu Xu bisa membawakan perasaan yang cocok untuk scene penampilan lagu di atas panggung. Tentu saja hal ini tidak lepas dari pengambilan gambar yang pas dari penata kamera. Pasalnya Love Scenery memiliki pengambilan gambar yang membuat penonton enjoy. Adegan aksi dari visual game dibuat sangat baik, cepat dan tidak kagok dengan adanya blur-blur aneh.

Adegan romantisnya juga dibuat sangat intense, biasanya saya merasa terganggu dengan camera zoom dan gambar yang tidak presisi. Tapi di sini adegan romantisnya tidak akan ter-deliver dengan baik jika tidak melakukan dua hal tadi. Zoom in dan Zoom out yang digunakan terasa pas, membuat adegan romantisnya makin intense dan dalam.

Bahkan ketika mereka tidak mengambil gambar secara lurus, hal ini tidak terasa kagok dan mengganggu. Justru hal tersebut terasa seperti memberikan visual dari berbagai sisi untuk memberikan rasa pada adegan tersebut. Apalagi pencahayaan dalam lampu berwarna warm white membuat suasana terasa benar-benar hangat.

Sejujurnya Love Scenery (2021) terlihat seperti gabungan berbagai drama romcom dengan sentuhan game. Apalagi jumlah episodenya cukup panjang, jadi dramanya mungkin bisa dijadikan sebagai pengisi waktu luang saja. Tertarik untuk menontonnya?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram