bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Lord Of The Ring 1, Awal Perjalanan Frodo

Ditulis oleh Siti Hasanah
The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring
4.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tidak pernah ada rasa bosan menonton ulang karya sutradara Peter Jackson yang satu ini. Lord of the Ring yang dibesut olehnya ini merupakan salah satu film trilogi yang luar biasa.

Dalam menggarap film ini, Jackson tidak asal-asalan. Ia menghabiskan waktu delapan tahun untuk merampungkannya dengan proses syuting yang semuanya dilakukan di Selandia Baru.

Lord of the Rings: The Fellowship of The Ring merupakan film perdana dari rangkaian trilogi ini. Setiap filmnya memiliki edisi DVD yang dirilis setahun setelah perilisan di bioskop.

Trilogi karya Jackson ini akan mengawali kisah panjang Frodo Baggins (Elijah Wood) yang harus mempertahankan cincin sakti warisan pamannya. Lalu bagaimana kisah seru Frodo dalam film ini. Simak sinopsisnya berikut ini.

Baca juga: Sinopsis dan Review Film The Lord of The Rings 2 (2002)

Sinopsis

Sinopsis
  • Tahun Rilis: 2001
  • Genre: Action, Drama, Fantasy, Adventure
  • Produksi: WingNut Films, The Saul Zaentz Company, New Line Cinema
  • Sutradara: Peter Jackson
  • Pemain: Elijah Wood, Ian McKellen, Liv Tyler, Viggo Mortensen, Sean Astin, Cate Blanchetti, John Rhys-Davies

Lord of the Ring: The Fellowship of The Rings berfokus pada perjalanan Frodo yang hendak memusnahkan cincin berkekuatan dahsyat. Cincin yang disebut One Ring tersebut tersimpan sangat lama sehingga banyak yang menganggapnya hanya mitos belaka. 

Kisah dibuka dengan menampilkan Bilbo Baggins (Ian Holm) dari The Shire yang mengembara ke Gunung Misty dan bertemu dengan Gollum berusia 500 tahun yang telah menghuni salah satu gua di gunung tersebut.

Dalam pengembaraannya tersebut Bilbo mencuri sebuah cincin yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat. Perjalanan semasa hidupnya tersebut ingin ia tuliskan di masa tuanya nanti.

Setelah sekian lama tinggal di The Shire, Bilbo memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut dan mewujudkan keinginannya menulis catatan pengembaraannya bersama Dwarf.

Ia ingin menuliskan perjalanannya saat ia mencari harta karun berupa emas permata yang dijaga oleh seekor naga. Sebelum ia pergi dari The Shire, ia mewariskan cincin One Ring yang dulu dicurinya pada keponakannya, Frodo Baggins. 

Sahabat Frodo, Gandalf (Ian McKellen) menyarankan untuk menghancurkan cincin tersebut di Gunung Doom agar niat jahat Sauron yang ingin menguasai Middle-Earth tidak tercapai. One Ring memang dibuat oleh Sauron, Dark Lord dari Mordor yang dikenal dengan sebagai sosok paling kejam.

Namun, ia ingin menggunakan cincin tersebut untuk mewujudkan rencana jahatnya yang akan menyengsarakan makhluk-makhluk di Middle-Earth.

Petualangan pun terjadi. Ia berangkat bersama teman-temannya, Samwise Gamgee (Sean Austin), Merry (Dominic Monaghan) dan Pippin (Billy Boyd). Di sepanjang perjalanan, Frodo bertemu dengan orang baru yang nantinya akan menemani perjalannya menuju ke Gunung Doom.

Gandalf, sang sahabat mengutus Aragorn (Viggo Mortensen) untuk menjaga Frodo dari ancaman Sauron yang mengincar One Ring. Siasat Sauron untuk merebut kembali One Ring tidak hanya sebatas mengutus anak buahnya membuntuti Frodo, ia juga mengurung Gandalf di atas Orthanc.

Dalam perjalanan menuju Gunung Doom, Frodo dan kawan seperjalanan menemui banyak rintangan yang nyaris merenggut nyawa. Frodo terluka parah dan harus mencari obat khusus untuk menyembuhkannya.

Sebenarnya perjalanan tersebut akan dipimpin oleh Gandalf, namun ia dikurung oleh Sauron sehingga Frodo dan kawan-kawan cukup kelimpungan menempuh perjalanan panjang yang berbahaya itu. Untungnya, Gandalf bisa melarikan diri berkat bantuan elang raksasa dan bergabung dengan Frodo.

Kini, Gunung Doom semakin dekat dan One Ring akan dihancurkan. Namun, perjalanan semakin berbahaya lantaran Gunung Doom terletak berdekatan dengan benteng Sauron yang berarti ada bahaya lebih besar yang siap menghadangnya.

Perjalanan panjang Frodo tidak berujung di sini. Ia harus bertahan dari kejaran Sauron sekaligus menjaga One Ring agar tidak direbut dan menjaga kawan-kawannya yang tergoda akan kekuatan One Ring dengan iming-iming yang menggiurkan.

Kisah yang Padat dengan Alur yang Mengalir 

Kisah yang Padat dengan Alur yang Mengalir 

Ibarat air sungai dengan debit air yang deras, kisah dalam Lord Of The Ring: The Fellowship Of The Ring mengalir dengan tertib dan menarik. Kisah bergulir tanpa terasa adanya side story yang menjadi filler dalam kisah ini.

Selain itu, pengenalan para tokoh yang terlibat dalam cerita pun dibuat padat dan penonton bisa memahami dengan mudah siapa saja tokoh yang nantinya berperan sentral dan apa latar belakang mereka.

Dalam film ini, penonton mendapatkan gambaran yang detail dari setiap karakter yang terlibat, termasuk kisah yang mereka alami. Namun, semua itu akan mengerucut pada kisah utama, yaitu perjalanan Frodo dalam untuk bisa sampai di Gunung Doom.

Perjalanan Frodo bersama kawan-kawannya ke Gunung Doom yang menjadi fokus dalam cerita ini tergambarkan dengan mulus tanpa terasa ada distraksi yang membuat kisahnya menjadi hilang fokus. Tanpa terasa diulur agar durasi panjang, kita sudah bisa menikmati sajian kisah trilogi yang panjang tapi tidak membosankan ini.

Sempurna dari Segi Visual dan Plotline 

Sempurna dari Segi Visual dan Plotline 

Saya yakin segi visual dari Lord Of The Ring menjadi bagian yang sering diulas karena kesempurnaan efek visualnya. Namun, memang sulit untuk tidak memasukan hal tersebut ke dalam ulasan singkat ini. Sebagai penonton, saya mana tahan untuk tidak mengomentari kesempurnaan visual film ini.

Peter Jackson sebagai sutradara berhasil memindahkan pemandangan super indah Selandia Baru ke dalam layar kaca sehingga bisa dinikmati oleh penonton.

Sebagian dari kita pasti sudah mendengar bahwa The Hobbiton atau rumah hobbit yang kini menjadi salah satu lokasi pengambilan gambarnya, meskipun buatan, yang tampak menakjubkan. Bentang alam Selandia Baru yang digunakan oleh Jackson untuk film ini pun tak kalah bikin berdecak kagum.

Siapa yang tidak terpana melihat pemandangan seindah Gunung Ngauruhoe yang menjadi lokasi Gunung Doom dalam film ini? Apalagi pemandangan di Putangirua Pinnacle yang menjadi lokasi The Path of The Dead. Siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona.

Visual luar biasa, efek suara plus lokasi syuting yang sangat indah adalah kombinasi sempurna yang membuat film ini menjadi salah satu film sudah layaknya diacungi dua jempol.

Empat penghargaan yang diboyong oleh film ini dari kategori sinematografi, musik, visual efek dan dan tata rias membuktikan bahwa tim produksi, arahan Jackson dan para pemeran yang terlibat berhasil memberikan karya yang sempurna dari segala aspek.

Harus Lanjut ke Film Berikutnya

Harus Lanjut ke Film Berikutnya

Sedikit keberuntungan bagi kamu yang menonton film ini beberapa tahun setelah perilisannya. Film pertama dari trilogi ini adalah sebuah pengenalan petualangan Frodo dan kawan-kawannya menyelamatkan benua yang disebut dengan Middle Earth ini dari rencana jahat Sauron.

Dalam musim pertama, penonton diajak memahami latar belakang betapa penting One Ring dan betapa bahayanya cincin itu jika Sauron berhasil mendapatkan One Ring. Middle Earth pastinya akan berubah menjadi neraka yang penuh penderitaan bagi para hobbit dan mahluk-mahluk lainnya.

Di sini kita juga diperkenalkan pada karakter Frodo dan perjalanan panjangnya mempertahankan One Ring. Selama cerita bergulir kita disuguhi adegan menakjubkan sehingga tanpa sadar kisah sudah berada di penghujung film musim pertamanya tersebut.

Tanggung ‘kan? Jadi, silakan lanjut ke Lord Of The Ring: The Two Towers yang merupakan kelanjutan kisah dari Lord of The Ring: The Fellowship Of The Ring.

Bagian terakhir dari trilogi Lord Of The Ring adalah Return Of The Ring. Kisahnya akan berfokus pada kekuatan baik dan kekuatan jahat yang sama-sama berusaha menguasai Middle Earth.

Agar pengetahuanmu tentang Lord Of The Ring semakin utuh, Peter Jackson membuat prekuel yang bertajuk The Hobbit. Film ini dibuat dengan memfokuskan kisahnya pada cerita sebelum muncul trilogi ini. Dan tentunya film tersebut tidak boleh dilewatkan.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram