bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Horror Komedi Little Monsters

Ditulis oleh Aditya Putra
Little Monsters
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pada dasarnya, tugas guru adalah mendidik, mengajar dan melatih anak-anak didiknya. Bukan pekerjaan yang mudah menjadi seorang guru. Karakteristik dan kemampuan murid yang berbeda-beda menjadi kesulitan yang harus dihadapi. Selain itu, ada pula tantangan lain yaitu bagaimana cara menyampaikan ilmu agar bisa dipahami oleh murid.

Ketika bepergian menggunakan nama sekolah bersama murid, tugas guru bertambah menjadi seorang pengawas dan penjaga. Hal itu dimaksudkan agar para murid bisa mengikuti kegiatan yang direncanakan.

Apa jadinya kalau acara sekolah anak-anak TK terancam oleh serangan zombie? Itulah yang terjadi di film Little Monsters. Yuk, simak sinopsis dan reviewnya berikut ini!

Sinopsis

Sinopsis

Dave adalah seorang musisi yang karirnya berantakan dan nggak bisa berkembang. Alhasil dia menjadi pengangguran yang banyak menghabiskan waktu dengan bermain gim. Keadaan itu semakin parah karena ternyata hubungan asmaranya juga ikut berantakan. Dave bahkan diminta untuk meninggalkan apartemen yang sebelummya mereka tinggali bersama. 

Dave memutuskan untuk tinggal dengan kakak perempuannya di sebuah apartemen. Kakaknya setuju menerima Dave dengan syarat Dave harus bisa menjaga keponakannya, Felix. Felix adalah seorang anak yang eksentrik. Dia menyukai traktor, pistol mainan dan Darth Vadder. Kakak dari Dave memberi tugas tambahan yaitu mengantar Felix ke sekolah dan menjemputnya.

Ketika mengantar Felix ke sekolah, Dave bertemu dengan guru dari Felix, Miss Caroline. Dave tertarik pada Caroline walau nggak secara langsung menunjukkan perasaannya. Ketika ada orang tua murid yang nggak bisa ikut karyawisata, Dave menawarkan diri untuk menjadi sukarelawan. Padahal Dave merupakan tipe orang yang nggak suka anak-anak dan sering berbicara kotor.

Dave diikutsertakan dalam karyawisata ke sebuah kebun binatang. Sesampainya di kebun binatang, Dave terganggu oleh Teddy McGiggle, pembawa acara anak-anak yang syuting di tempat yang sama. Sementara itu, seseorang yang sudah terinfeksi virus berhasil lolos dari fasilitas militer di dekat kebun binatang. Orang itu menginfeksi orang-orang sekitar.

Ketika menaiki traktor, para murid dikejutkan dengan kemunculan sekelompok zombie. Mereka mencoba melarikan diri tapi sudah banyak zombie di seluruh kebun binatang. Mereka mencoba bersembunyi di toko suvenir tapi terhambat karena Teddy nggak mau membiarkan mereka masuk. Dave masuk lewat atap, menghajar Teddy dan membiarkan Miss Caroline beserta anak-anak masuk.

Untuk menenangkan anak-anak, Dave memberi mereka makanan. Felix malah mengalami alergi karena makanan yang diberikan mengandung kacang. Miss Caroline mencoba menyuntikkan obat agar alergi di tubuh Felix sembuh tapi gagal. Dia pun terpaksa harus mengambil obat yang Felix simpan di tasnya. Masalahnya, tas Felix tertinggal di traktor yang beresiko diserang oleh zombie.

Pada malam harinya, ketika Teddy dan anak-anak lain tertidur, Dave mengobrol dengan Miss Caroline. Dave menceritakan bagaimana ayahnya dulu meninggalkan dia dan kakak perempuannya. Miss Caroline menceritakan bahwa dia baru saja putus dengan tunangannya yang berselingkuh. Dia tetap menggunakan cincin tunangan agar nggak ada yang mendekatinya. Dia belum mau membuka hatinya untuk orang baru.

Keesokan harinya, pasukan militer berencana untuk meledakkan toko suvenir. Mereka hendak mengantisipasi para zombie keluar dari kebun binatang yang berpotensi menularkan virus pada lebih banyak orang. Bisakah Dave dan Miss Caroline menyelamatkan diri mereka sendiri beserta anak-anak dari zombie dan pengeboman?

Memadukan Horror dan Comedy

Memadukan Horror dan Comedy

Little Monsters menyajikan ketegangan khas film bertema zombie. Kengeriannya bertambah karena peristiwa itu terjadi pada siang hari dan di tempat terbuka seperti kebun binatang. Artinya, para anak-anak bisa melihat jelas segalanya tapi Miss Caroline berhasil menenangkan mereka. Caranya adalah menyebut yang dilihat anak-anak hanyalah permainan.

Bukan hanya kengerian khas film zombie yang ditampilkan melainkan unsur komedi yang porsinya sama besar. Ada adegan lucu ketika para zombie yang hendak memasuki toko suvenir malah ditertawakan oleh anak-anak karena instruksi Miss Caroline yang berhasil membohongi anak-anak. Selain itu, ternyata para zombie bisa dialihkan dengan musik yang terasa random tapi tetap lucu.

Komedi yang ditampilkan di film ini sayangnya bukan yang bisa dinikmati oleh segala umur. Dave sering berbicara kasar, begitu juga dengan Teddy yang sekilas punya kesamaan dengan Dave. Hanya saja, Nathan menjadi pembawa acara anak-anak di televisi yang merupakan sebuah ironi. Hebatnya, kombinasi unsur-unsur itu berhasil dikemas menjadi sebuah hiburan yang solid.

Penampilan Lupita Nyong’o

Penampilan Lupita Nyong’o

Nama Lupita Nyong’o mencuat setelah berhasil memenangkan Academy Awards untuk kategori Best Supporting Actress atas perannya di film 12 Years a Slave. Di Little Monsters, dia berperan menjadi Miss Caroline, seorang guru yang penyayang dan punya ribuan cara untuk menenangkan situasi. Di sisi lain, dia berhasil menjadi guru badass yang berani menghadapi zombie.

Untuk adegan-adegan laga seperti membunuh zombie memang bukan barang baru untuk Lupita. Sebelumnya dia pernah melakukan itu di film Us. Dia bisa menjadi perempuan yang dingin dan menjadi brutal ketika dibutuhkan. Menariknya, di film ini Lupita pun bisa menyatu untuk tampil di adegan-adegan lucu. Dia sama sekali nggak terlihat canggung ketika harus berkomedi.

Salah satu sorotan pada Lupita di film ini adalah bagaimana dia memainkan ukulele dan bernyanyi. Salah satu adegan yang paling mencuri perhatian adalah ketika dia menyanyikan lagu Shake It Off milik Taylor Swift. Lagu itu dinyanyikan karena menurut anak-anak didiknya, lagu itu bisa menjadi penenang dan membuat anak-anak senang.

Pesan Menyentuh

Pesan Menyentuh

Little Monsters bukan hanya menyajikan horror dan comedy yang berpadu dengan tepat tapi juga syarat akan pesan menyentuh. Miss Caroline merupakan perwujudan dari sosok guru yang nggak kehabisan akal untuk menenangkan muridnya. Padahal para zombie berkeliaran di sekitar mereka. Dia juga berani mengambil resiko dengan keluar dari toko suvenir demi mengambil obat untuk Felix.

Dari sisi Dave, pesan menyentuh muncul di bagian akhir. Dave dari awal digambarkan sebagai sosok yang konyol. Punya ambisi menjadi musisi death metal tapi pemalas, nggak bertanggung jawab dan membenci anak-anak. Kebersamaan dengan anak-anak memberinya sudut pandang baru yang kemudian mengubah banyak hal dalam dirinya.

Ada juga pesan tentang solidaritas yang coba disampaikan di film ini. Miss Caroline dan Dave sama sekali nggak melarikan diri ketika nyawa mereka terancam oleh kehadiran zombie. Mereka malah bersatu menenangkan anak-anak sambil menunggu bantuan datang. Banyaknya pesan menyentuh ini merupakan kepintaran sang sutradara, Abe Forsythe. Dia membuat film ini sebagai bentuk apresiasinya terhadap kehadiran sang anak.

Little Monsters merupakan tontonan yang seru karena keberhasilannya mengemas horror dan comedy tanpa berat sebelah. Bagi yang ingin merasakan ketegangan tapi tiba-tiba berubah menjadi gelak tawa, film ini harus ditonton. Apa kamu tipe penonton yang suka film seperti Little Monsters? Ayo bagikan pendapatmu di kolom komentar, teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram