bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review KKN di Desa Penari, Keserakahan Membawa Petaka

Ditulis oleh Suci Maharani R
• Diperbaharui 20-03-2024
KKN Di Desa Penari
2.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

KKN Di Desa Penari diadaptasi dari kisah viral di Twitter dari @SimpleMan. Ia diproduksi oleh MD Entertainment dan disutradarai oleh Awi Suryadi. Film ini juga dibintangi oleh aktor dan aktris muda seperti Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque dan lainnya.

Terus mengundur penayangan dari tahun 2019, film ini berhasil meraup hingga 200.000 penonton di hari pertama penayangannya. Bahkan hashtag #KKNDiDesaPenari sempat menjadi trending di Twitter yang diisi dengan berbagai pengalaman para penonton.

Meski banyak yang memuji, ternyata banyak juga penonton yang merasa kecewa setelah menonton film ini. Lalu, apa alasan para penonton merasa kecewa setelah menonton KKN Di Desa Penari? Biar nggak penasaran lagi, kamu wajib membaca sinopsis dan reviewnya hanya di Bacaterus.

Sinopsis

KKN di Desa Penari_2022_

Sedang mencari tempat yang pas untuk melaksanakan KKN, Nur ikut bersama Ayu dan kakaknya mengunjungi sebuah desa.

Berkat bantuan dari kakak Ayu, akhirnya mereka bisa mendapatkan izin untuk melakukan KKN di desa tersebut. Tapi Nur merasa kurang nyaman karena gadis ini seperti mendapatkan firasat untuk tidak mendatangi desa itu.

Tak lama Nur, Ayu, Widya, Bima, Wahyu dan Anton melakukan perjalanan untuk memasuki desa di dalam hutan tersebut. Mereka tidak sadar bahwa desa tempat KKN yang dipilihnya ternyata memiliki banyak misteri yang membahayakan nyawa.

Semua ini berawal ketika Nur dan Widya kerap merasakan gangguan mistis semenjak mereka tinggal di sana. Nur yang merasa tidak kerasan memberanikan diri bertanya kepada kepala desa, Pak Prabhu, hingga ia bertemu dengan Mbah Buyut.

Nur mengatakan ia sempat melihat sosok genderuwo hitam dan sosok penari, Mbah Buyut pun berkata bahwa mereka adalah penguasa desa. Mereka merasa terganggu dengan sosok penjaga kasat mata yang Nur bawa, itulah alasan mereka mengganggu Nur terus menerus.

Dari pertemuan ini Nur menyadari, bukan hanya dirinya yang dalam bahaya tetapi Widya juga. Dalam mimpinya, Nur melihat Widya dililit oleh ular. Benar saja, ternyata Widya juga merasakan hal yang sama.

Sejak awal, Widya sudah melihat sosok penari cantik selama perjalanan ke desa dan saat mandi. Tapi Nur dan Widya tidak menyadari bahwa semua ini terjadi karena ulah dari salah satu teman mereka.

Awalnya Nur tidak percaya dengan perkataan Anton dan Wahyu mengenai gerak-gerik aneh Bima dan Ayu. Hingga Nur melihat sesajen di bawah kasur dan ular hijau dari lemari Bima.

Nur juga mendengar Bima marah kepada Ayu karena sesuatu. Saat mencoba menelusuri, ternyata Ayu dan Bima masuk ke hutan terlarang dan melakukan hubungan di salah satu bilik.

Nur sangat marah dan meminta penjelasan dari keduanya. Akhirnya gadis itu tahu perbuatan syirik Ayu dan Bima. Beralasan untuk menyelamatkan dan menggaet Widya memakai gelang penari, Bima bersekutu dengan Badarawuhi.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Ayu. Gadis ini masuk dalam jebakan Badarawuhi untuk menyimpan selendang di tas milik Widya.

Nur sangat marah dengan kelakuan kedua temannya, bagaimana bisa mereka melupakan Tuhan dan berperilaku tidak senonoh di desa orang.

Padahal sejak awal, Pak Prabhu sudah memperingatkan untuk menjaga etika dan melarang mereka melewati gapura pembatas desa. Tapi Bima dan Ayu malah masuk ke daerah Napak Tilas yang terlarang itu dan bersekutu dengan jin bernama Badarawuhi.

Tidak ingin kondisi Widya semakin buruk, Nur menyembunyikan gelang dan selendang yang dililitkan dengan Al-Quran ke dalam tasnya.

Nur juga meminta semua teman-temannya untuk menghentikan KKN. Sayang, keputusan Nur sepertinya sudah sangat terlambat. Pasalnya, sukma ketiga temannya kini sudah ditahan oleh Badarawuhi di angkara murka. Masih bisakah mereka diselamatkan?

Baca Juga: Daftar Film Horor Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

Seperti Membaca Thread Twitter, Visualisasinya Pas

Seperti Membaca Thread, Visualisasinya Pas_

Berharap bisa lebih menikmati menonton filmnya dengan memilih versi Uncut, ternyata saya terlalu banyak berekspektasi. Sejujurnya tidak ada yang salah dengan film KKN Di Desa Penari (2022).

Maksud saya, semuanya persis seperti bayangan pembaca thread-nya. Satu persatu kisahnya diceritakan dengan sangat baik dan bagi saya terasa cukup detail.

Saya bisa menjamin, bahwa film ini benar-benar menjadi visualisasi yang sempurna dari thread buatan SimpleMan. Namun hal ini juga yang membuat saya kecewa, karena para penulis skenario untuk film ini seakan hanya menyalin materi bulat-bulat.

Makanya saya merasa kombinasi Lele Laila dan Gerald Mamahit tidak memiliki effort untuk membuat filmnya menjadi worth to watch. Maksudnya, kenapa MD Entertainment dan sutradara tidak berani untuk memberikan bumbu-bumbu dramatis di sini?

Cobalah untuk berikan sub plot yang membuat ceritanya lebih berkembang dan mengalir. Toh film sekelas The Conjuring (2013) masih memberikan tambahan kisah fiktif. Makanya alur dari KKN Di Desa Penari (2022) tidak memiliki flow dan agak sulit untuk dinikmati.

Sebagai penonton, saya tidak bisa menikmati alurnya karena tidak ada plot yang membuat alurnya jadi saling terhubung.

Tapi saya mengakui bahwa skoring dan sinematografinya sangat luar biasa, berbagai musik tradisional diperdengarkan dari awal hingga akhir. Lalu, keindahan alam dan visualisasi desa, semuanya sangat mirip dengan yang ada di thread.

Tissa Biani dan Adinda Thomas Tampil Maksimal

Tissa Biani dan Adinda Thomas Tampil Dengan Maksimal_

Sebelum filmnya tayang, satu-satunya hal yang membuat saya excited hanyalah menantikan penampilan Tissa Biani. Saya tahu persis, bagaimana kualitas akting Tissa Biani yang dikenal sebagai salah satu aktris muda berbakat di Indonesia.

Seperti yang sudah saya duga, Tissa Biani menjadi penyelamat yang membuat film KKN Di Desa Penari (2022) jadi tidak membosankan. Dalam film ini saya sudah tidak melihat Tissa Biani lagi, saya benar-benar melihat Nur dengan logat Jawanya.

Aktingnya sangat natural, bahkan penjiwaan karakternya paling menonjol dibandingkan yang lainnya. Tissa Biani bisa men-deliver apa yang sedang dirasakan, sehingga para penonton bisa ikut merasakan kengerian yang dialami oleh Nur.

Karakter lainnya yang unexpected luar biasa adalah karakter Widya yang diperankan dengan apik oleh Adinda Thomas. Saya kagum dengan sorot mata Widya, matanya seakan berbicara dan mengungkapkan apa yang dirasakan gadis itu.

Ada kepolosan, rasa cemas, takut dan bingung, semua ini diperlihatkan dengan sangat baik oleh Adinda Thomas.

Sebenarnya aktor lainnya juga cukup menjanjikan. Tapi, karena ceritanya hanya dari sudut pandang Widya dan Nur, sehingga saya merasa karakter yang diperankan oleh Achmad Megantara, Aghniny Haque dan Fajar Nugraha kurang all out.

Karakter Mistis Kurang Terasa

Karakter Mistis Yang Kurang Beraura Dan Totalitas_

Seperti yang sudah diketahui, karakter hantu utama yang mengganggu anak-anak KKN ini adalah Badarawuhi. Karakter ini diceritakan sebagai sosok seorang penari cantik dan jelmaan dari siluman ular hijau, yang diperankan oleh Aulia Sarah.

Sang aktris tampil sangat cantik sebagai Badarawuhi, lengkap dengan pakaian seperti seorang penari Jawa yang anggun.  Busana bernuansa warna hijau juga digunakan, atribut dan makeup juga membuatnya sangat cantik dan anggun.

Tapi setiap karakter Badarawuhi muncul, entah kenapa saya merasa ada hal yang kurang. Akhirnya saya menyadari, ternyata Aulia Sarah tidak bisa memberikan aura mistis dari sosok Badarawuhi. 

Secara penampilan, ia memang sesuai dengan deskripsi Badarawuhi, tapi dari sorot mata hingga gerakan tubuhnya sangat berbeda. Pertama sorot mata Aulia Sarah terasa lembut, belum lagi tarian yang dilakukannya terlihat agak amatir.

Justru Aghniny Haque terlihat lebih luwes saat menari, sementara tubuh Aulia Sarah sepertinya kurang luwes dan terlihat kaku. Satu-satunya yang paling berkesan bagi saya, ketika Badarawuhi diperlihatkan sebagai siluman ular hijau di scene terakhir.

Tidak ada aura mistis yang dibawa oleh Badarawuhi, malah karakternya semakin tenggelam sepanjang film diputar. Apalagi tidak ada kisah tambahan yang membuat karakter Badarawuhi layak untuk ditakuti oleh masyarakat desa dan penonton. 

Selain Aulia Sarah, saya juga kurang sreg dengan penampilan genderuwo hitam yang bahkan tidak menyeramkan sama sekali.

Seluruh tubuhnya dipenuhi bulu, satu-satunya yang berbeda hanyalah mata merahnya saja. Lalu, untuk makeup penduduk desa lelembut, saya pikir tidak ada kata-kata yang pas selain “sangat mengecewakan”.

Jika harus memilih, saya akan mengatakan film ini worth untuk ditonton tapi tidak untuk re-watch. Experience yang diberikan oleh KKN Di Desa Penari (2022) tidak ada bedanya dengan membaca versi thread di Twitter.

Tidak ada hal yang spesial dari film ini, makanya banyak penonton yang merasa kecewa terutama untuk alurnya yang seperti terpotong-potong. Nah, kalau menurutmu bagaimana?

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram