Sinopsis & Review Kimi ni Todoke Season 2, Pencarian Jati Diri

Kimi ni Todoke Season 2 melanjutkan seri Kimi ni Todoke musim pertama. Cerita dimulai setelah liburan tahun baru dan menjelang hari valentine. Pada musim ini, Sawako sudah mulai berteman dengan teman sekelasnya dan menyadari bahwa perasaannya pada Kazehaya bukan sekedar rasa kagum.

Cerita semakin menarik karena di musim ini Sawako menghadapi permasalahan baru. Sebuah perjuangan pencarian jati diri dan ditambahnya dengan orang baru yang tertarik pada Sawako. Seperti apakah perjuangan Sawako kali ini? Yuk, ikuti terus ulasan dari Bacaterus berikut ini!

Baca juga: Sinopsis & Review Live-Action From Me to You: Kimi ni Todoke (2023)

Sinopsis

Cerita diawali dari sudut pandang Kurumi yang mengingat kembali peristiwa sebelumnya. Saat itu, cinta Kurumi pada Kazehaya bertepuk sebelah tangan. Ia menyadari ekspresi Kazehaya yang belum pernah ia lihat sebelumnya saat memandang Sawako.

Kurumi mengingat kembali rencananya untuk menjodohkan Ryuu dengan Sawako. Kemudian, dirinya yang mendapatkan keberanian setelah berbicara dengan Sawako dan akhirnya menyatakan cintanya pada Kazehaya.

Hari Valentine pun tiba. Satu hari sebelumnya, Sawako semangat sekali membuat coklat untuk teman-temannya dan tanpa sadar membuat coklat yang spesial untuk Kazehaya. Sayang, Sawako hanya berhasil memberikan coklat pada temannya, tapi tidak bisa memberikan coklatnya pada Kazehaya. 

Saat ingin memberikan coklat untuk Kazehaya sepulang sekolah, ia melihat Kurumi memberikan coklat terakhir untuk Kazehaya.

Kurumi yang menyadari keberadaan Sawako, mengatakan kalau coklat pemberiannya bukanlah coklat cinta. Lebih lanjut, Kurumi mengatakan kalau Kazehaya tidak menerima coklat cinta. 

Setelah mendengarkan penjelasan Kurumi, Sawako akhirnya tidak bisa memberikan coklat pada Kazehaya. Sawako merasa coklatnya untuk Kazehaya tidak bisa dianggap sebagai giri-choco (coklat kewajiban) karena adanya perasaan lebih. Padahal, Kazehaya sangat berharap bisa mendapatkan coklat dari Sawako.

Kini, Sawako dan teman-temannya telah menjadi murid kelas dua dan kembali menjadi teman sekelas. Tapi sejak hari Valentine, hubungan Kazehaya dan Sawako menjadi renggang. Ditambah dengan adanya teman baru, Kento Miura, yang duduk di sebelah Sawako.

Kento merupakan seorang murid laki-laki yang sangat terbuka dan dengan mudah bergaul, termasuk dengan Sawako. 

Melihat kedekatannya dengan Sawako, membuat Kazehaya menjadi cemburu. Sepulang sekolah, Kazehaya menunggu Sawako. Kemudian dia mengatakan, apakah terlalu serakah jika menganggap dirinyalah teman pria terdekat Sawako. 

Tapi Sawako panik dan tidak tahu harus menjawab apa. Kazehaya pun meminta maaf telah mengganggunya, setelah itu dia pun pergi. Secara tak sengaja, Kento melihat peristiwa tersebut dan menyebut kalau Sawako dan Kazehaya merupakan pasangan yang “menarik.” 

Sawako masih terganggu dengan pernyataan Kazehaya dan bertanya-tanya cara untuk menanggapinya.

Di kelas, Kento terus membantu Sawako untuk tersenyum “menyegarkan”, tapi selalu gagal. Hal itu membuat Kazehaya semakin iri pada Kento.

Kazehaya lalu menceritakan permasalahannya pada Ryu mengenai Sawako. Ryu pun mengatakan kalau Kazehaya harus segera bertindak dan harus berhenti bertele-tele.

Sementara itu, musim ujian akan semakin dekat. Kento berinisiatif mengatakan kalau Sawako akan membantu teman sekelasnya untuk belajar bersama, mengingat kejadian di kelas satu sebelumnya. Teman-temannya pun berterima kasih pada Sawako karena menjelaskan dengan sangat mudah dimengerti.

Pernyataan tersebut membuat Sawako bahagia dan tersenyum bahagia, yang membuat Kazehaya kesepian. Sementara itu, Kento terkejut karena bisa melihat senyuman normal Sawako.

Setelah semua orang pergi, Sawako mengucapkan terima kasih pada Kazehaya. Namun, Kazehaya meminta Sawako untuk melupakan perkataannya sebelumnya, yang membuat Sawako semakin bingung.

Kento yang diam-diam tertarik pada Sawako, menambah kerenggangan hubungan Sawako dan Kazehaya. Sawako tidak merespon perasaan Kento dan semakin mengetahui kalau dirinya sangat menyukai Kazehaya. Tapi kesalahpahaman di antara Kazehaya dan Sawako semakin membesar.

Di sisi lain, Chizuru dan Ayane merasa khawatir. Meskipun begitu, mereka yakin kalau Sawako bisa menghadapi permasalahan tersebut seperti sebelum-sebelumnya. Mereka sendiri pun memiliki permasalahan masing-masing yang harus diselesaikan.

Akankah Sawako dan teman-temannya bisa menghadapi tantangan baru yang menguji hubungan mereka?

Pencarian Jati Diri Sawako

Secara keseluruhan, Kimi ni Todoke Season 2 menggambarkan perjuangan Sawako untuk menemukan jati diri dan cinta. Sawako yang awalnya selalu sendiri, kini mengalami hubungan baru dengan perasaan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya.

Dulu, Sawako digambarkan sebagai sosok yang selalu kesulitan bersosialisasi. Namun sekarang, karakter Sawako berkembang. Kali ini, ia harus menghadapi tantangan baru.

Pada musim ini diperlihatkan, bahwa untuk menjalin sebuah hubungan tidak selalu mudah. Ada kalanya kita harus bisa belajar lebih terbuka dan jujur satu sama lain, sehingga hubungan pun bisa berkembang.

Musim ini juga menunjukkan bahwa dukungan lingkungan seperti keluarga, teman atau orang-orang terdekat, terbukti bisa membantu melewati masa-masa sulit. Seperti yang dilakukan Chizuru dan Ayane saat Sawako menghadapi masalah dengan Kazehaya. 

Begitu juga Ryu, yang meskipun terlihat cuek tapi bisa memberikan dukungan pada Kazehaya. Bahkan Pin dan Kurumi pun berperan penting dalam pencarian jati diri Sawako dan juga Kazehaya.

Karakter Baru dan Masalah yang Makin Kompleks

Pada musim kedua ini muncul karakter baru, Kento Miura, yang menurut saya membuat cerita menjadi semakin menarik. Munculnya Kento ini memberikan warna baru untuk alur ceritanya. Tapi di sisi lain, masalah yang muncul pun menjadi semakin kompleks. 

Kento adalah tipe pria flamboyan yang sangat mencolok dan mudah memikat lawan bicaranya. Hal tersebut dapat terlihat dari hubungannya dengan Sawako yang terbilang unik.

Meski begitu, di sisi lain dia ini tidak peka dengan perasaan Sawako maupun Kazehaya. Dan seperti sudah disebutkan sebelumnya, Kento menjadi salah satu penyebab renggangnya hubungan Sawako dan Kazehaya.

Tidak hanya fokus pada perkembangan karakter Sawako dan Kazehaya, tapi Chizuru dan Ayane pun turut mengalami perkembangan. Musim ini memperlihatkan hubungan pertemanan Sawako dengan Chizuru dan Ayane semakin kuat dibandingkan sebelumnya. 

Di musim ini juga Chizuru selalu terlihat konyol. Tapi di situasi tertentu, dia bisa tegas dan sangat perhatian pada Sawako. Sementara Ayane, dia sering kali terlihat licik, tapi sebenarnya dia yang paling peka dengan kondisi Sawako dan Kazehaya.

Pada musim ini juga karakter Pin alias Arai cukup sering muncul. Meskipun sering bertindak seenaknya, tapi dia bisa menjadi sosok guru yang bisa bersikap dewasa. Sementara Kurumi, dia menjadi salah satu karakter yang justru mendorong Sawako untuk bisa jujur.

Ending Dari Kisah Cinta Sawako

Sama seperti musim sebelumnya, anime ini memberikan visual animasi yang indah dan semakin bagus. Dan pada musim dua ini, akhirnya setelah perjuangan panjang, hubungan Sawako dan Kazehaya pun berakhir happy ending sesuai dengan perkiraan yang cukup mudah ditebak.

Walaupun akhirnya hubungan Sawako dan Kazehaya berakhir happy ending, sebelumnya ada banyak kesalahpahaman konyol yang terjadi. Hal-hal tersebut kadang membuat saya gemas ketika menontonnya.

Dan meskipun pada anime ini ceritanya sudah selesai, tapi cerita di manga-nya sebenarnya masih berlanjut. Pasalnya, anime Kimi ni Todoke Season 2 hanya mengadaptasi sampai chapter 46. Tapi setidaknya, di anime ini hubungan Sawako dan Kazehaya sudah jelas.

Tertarik untuk menonton anime ini? Sama seperti musim sebelumnya, anime ini saya rekomendasikan bagi kamu yang menyukai kisah romantis di sekolah dengan ceritanya yang ringan dan menghibur. Jika belum puas dengan cerita pada musim ini, kamu bisa melanjutkan membaca ceritanya pada manga-nya, ya.