bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Jingga dan Senja, Cerita Cinta Saudara Kembar

Ditulis oleh Suci Maharani R
Jingga dan Senja
2.8
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Satu lagi drama remaja original Vidio yang tidak boleh dilewatkan, yaitu Jingga dan Senja (2021). Drama yang diproduksi oleh Rapi Films dan Screenplay Films ini memang terasa manis. Apalagi kisahnya diadaptasi dari novel populer berjudul Jingga dalam Elegi karya Esti Kinasih.

Baca juga: 20 Film Adaptasi Novel Indonesia Terbaik untuk Movie List-Mu

Sutradara Kuntz Agus mendapuk Abidzar Al Ghifari, Yoriko Angeline, dan Giulio Parengkuan sebagai pemeran utamanya. Kualitas akting dari tiga pemeran utama ini menjadi salah satu hal yang membuat drama ini layak ditonton.

Chemistry dan pembawaan karakter yang mereka tampilkan, memang bikin penonton remaja jatuh hati. Sayangnya, hal ini tidak diikuti oleh alurnya yang terkesan mudah ditebak, serta dialognya yang terasa kagok dan terlalu cringe.

Bagi kamu yang penasaran dengan kisah Abidzar Al Ghifari, Yoriko Angeline, dan Giulio Parengkuan dalam Jingga dan Senja (2021). Kamu bisa mencari tahu sinopsis dan ulasan singkat mengenai dramanya hanya di Bacaterus.

Sinopsis

review jingga dan senja_Sinopsis_

Kisah ini dimulai ketika Tari (Yoriko Angeline) baru memulai hari-harinya sebagai anak kelas 10 di SMA Airlangga. Ada banyak hal yang membuat Tari bersama kedua sahabat baiknya, Fio (Keisya Levronka) dan Nyoman (Amel Carla) penasaran.

Suatu pagi, Tari tiba-tiba terlibat dalam tawuran antara sekolahnya dengan anak dari SMA Brawijaya. Hari itu, Tari bertemu dengan dua orang yang mengubah hidupnya: Ari (Abidzar Al Ghifari) yang ternyata kakak kelasnya dan Angga (Giulio Parengkuan) ketua geng SMA Brawijaya.

Tak hanya Tari, hidup Ari juga berubah setelah ia mengetahui nama asli Tari yaitu Jingga Matahari. Nama gadis itu sama dengannya, pasalnya Ari terlahir dengan nama Matahari Senja. Meski nama mereka serupa, ternyata ada perbedaan yang sangat jauh di antara keduanya. 

Ari dikenal sebagai ketua geng di sekolahnya, semua anak laki-laki menghormati dan mengikuti arahannya. Ari juga populer di kalangan anak perempuan, meski wataknya keras kepala, tidak bisa diatur dan pemberontak.

Sementara Tari bisa dikatakan adalah gadis yang sangat polos tapi memiliki pendirian teguh. Bahkan Tari menjadi satu-satunya gadis yang berani membangkang dan menolak Ari. 

Semenjak kerusuhan itu, Tari diam-diam menjadi dekat dengan Angga. Hal ini membuat Ari sangat marah, bahkan ia tidak meminta, tapi mendikte Tari untuk berhenti berhubungan dengan Angga.

Tari tentu tidak terima dengan perkataan buruk Ari mengenai Angga. Gadis ini merasa bahwa Angga bukanlah sosok brengsek seperti yang dikatakan Ari. 

Kemarahan Tari semakin memuncak ketika Angga mengadu kalau dirinya dipukuli oleh Ari dengan brutal. Tari menampar Ari dan mengatakan bahwa ia sangat membencinya dengan segala kekangan yang diberikan padanya. Namun kenyataan menamparnya, ketika Tari akhirnya tahu bahwa Angga hanya memanfaatkannya. 

Bahkan demi menyelamatkannya, Ari harus berlutut di hadapan Angga dan SMA Brawijaya. Namun yang membuat Tari kaget, ternyata orang yang menyelamatkannya bukanlah Ari melainkan Ata.

Tanpa diketahuinya, ternyata Ari memiliki saudara kembar yang kepribadiannya 180 derajat berbeda jauh dengan Ari. Ata adalah sosok pria yang tenang, pengertian dan manis kepada Tari. Tidak bisa dipungkiri, Tari merasa jatuh cinta pada sosok Ata yang begitu pengertian.

Namun hal ini membuat Ari semakin tidak terkendali, pasalnya pria itu kembali melarang Tari untuk jatuh cinta pada Ata. Tari merasa bingung dan muak dengan sikap sok ngatur Ari, ditambah lagi opini Angga mengenai Ata sangat mengganggunya. 

Angga yang dulunya sahabat Ari mengatakan bahwa mustahil bagi Ata untuk berada di Jakarta. Bahkan Angga mengatakan bahwa Ata adalah orang yang sangat berbeda dengan orang yang selama ini Tari temui.

Sebenarnya siapa Ata yang selama ini ditemuinya? Benarkan sosok Ata yang selama ini bersamanya adalah Ari yang menyamar?

Terlalu Klise dengan Dialog yang Kaku

review jingga dan senja_Terlalu Klise dengan Dialog yang Cringe_

Kembali mengadaptasi kisahnya dari novel populer, sebenarnya ada banyak hal yang ingin saya komentari. Sebelumnya, saya sendiri belum pernah membaca novelnya, tapi setelah menonton drama ini saya tertarik untuk membacanya.

Meskipun begitu, ada beberapa catatan mengenai alur Jingga dan Senja (2021) yang terasa mengganggu bagi saya. Sejujurnya drama ini memulai kisahnya dengan sangat baik dan bikin saya penasaran. Pondasi mengenai karakter Ari yang diperankan oleh Abidzar Al Ghifari, dibangun dengan sangat baik.

Sisi misteriusnya didukung dengan berbagai plot-plot misterius, terutama soal dirinya sebagai ketua geng sekolah. Berbagai masalah Ari dengan sang ayah, membuat sosok problematik ini semakin kuat. Namun ketika plot mulai masuk pada karakter kembaran Ari, perlahan saya sudah bisa membaca alur kedepannya.

Benar saja, sosok Ata yang dihadirkan selama ini memang diperankan oleh Ari. Plot twist mengenai hubungan Angga, Ata dan Ari juga gagal membuat saya kaget. Sebenarnya ada banyak plot hole juga, namun hal ini masih bisa saya maklumi karena fokus utamanya hanya pada Ari dan Tari.

Hal lain yang sangat mengganggu saya adalah berbagai dialognya yang terkesan cringe dan kagok. Saya selalu kurang terkesan dengan film atau drama adaptasi novel.

Alasannya, karena dialognya selalu saja bercampur antara kata-kata baku dan gaul. Saya pikir tidak ada salahnya merombak semua dialog dalam film agar lebih kasual dan enak didengar.

Abidzar Al Ghifari Curi Perhatian Lebih

review jingga dan senja_Abidzar Al Ghifari Curi Perhatian Lebih_

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, Jingga dan Senja (2021) memang memfokuskan kisahnya pada sosok Ari. Karakter anak yang problematik dan misterius ini diperankan dengan sangat baik oleh aktor muda Abidzar Al Ghifari.

Jujur saja, ini pertama kalinya bagi saya melihat akting dari putra mendiang ustad kondang Jefri Al Buchori.

Sebelumnya saya sudah melihat Adiba dalam film Cinta Subuh (2022) dan harus saya katakana aktingnya memang mengecewakan. Namun berbeda dengan Abidzar Al Ghifari, saya benar-benar kaget melihat pembawaan karakter dan ekspresi wajahnya sangat natural.

Karakter sebagai kakak kelas dingin, jagoan dan populer ditampilkan dengan sangat baik oleh Abidzar Al Ghifari. Pengendalian emosi yang ditampilkannya juga terlihat cukup baik. Ia bisa memberikan duality yang jelas antara karakter Ata dan Ari.

Chemistry yang ia bangun dengan Yoriko Angeline dan Giulio Parengkuan juga terlihat sangat baik dan enjoyable. Tentu saja, kedua aktor muda itu juga memberikan akting yang tidak kalah menjanjikan dalam drama ini. Jujur saja, saya sangat menantikan perkembangan akting dan performa yang lebih sempurna dari Abidzar Al Ghifari.

Saya juga tidak memungkiri, ada kalanya Abidzar kehilangan flow atau kurang bisa menggugah penonton dalam adegan emosional di akhir. Namun dengan kualitas seperti ini, saya yakin Abidzar Al Ghifari akan memimpin industri jika ia terus berkembang.

Apakah Season 2 Layak Ditonton?

review jingga dan senja_Apakah Season 2 Layak Ditonton_

Ada banyak kekurangan dan ending yang kurang memuaskan, Vidio mengumumkan bahwa Jingga dan Senja 2 akan segera hadir. Platform streaming ini bahkan melengkapinya dengan meluncurkan teaser pertama untuk musim kedua.

Ketika saya melihat teasernya, sejujurnya ada potensi bahwa musim keduanya akan memiliki cerita yang lebih intense. Kehadiran Ata yang asli dan bagaimana hubungannya dengan Ari, sudah dibocorkan sejak awal.

Namun yang membuat saya khawatir, ternyata sosok Ata yang asli sama bringasnya dengan Ari. Sehingga saya khawatir akan sulit untuk menemukan perbedaan signifikan dari karakter mereka.

Saya juga berharap, musim kedua ini akan membicarakan mengenai keluarga Ata dan Ari lebih banyak lagi. Pasalnya, kunci utama dari karakter keduanya memang berasal dari kedua orang tuanya.

Hal lain yang saya harapkan dari musim kedua, yaitu karakter Angga akan lebih dieksplorasi. Tidak bisa dipungkiri, karakter yang diperankan oleh Giulio Parengkuan ini juga cukup mencuri perhatian. Saya berharap bisa mengetahui alasan di balik retaknya hubungan Angga dan Ari.

Jingga dan Senja (2021) sebenarnya berpotensi untuk menjadi drama remaja terbaik. Hanya saja, berbagai kekurangan dalam drama ini membuat para penonton kurang tertarik.

Padahal dari kualitas akting, drama ini terlihat luar biasa. Sementara untuk alurnya, meski ada banyak plot hole, setidaknya premis dan intensitas masalah hingga emosinya tersaji dengan baik. 

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram