bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Isle of Dogs, Animasi Stop-Motion yang Unik

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Isle of Dogs
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Di masa pengasingan spesies anjing di sebuah pulau terpencil di Jepang karena menjangkitnya wabah, seorang bocah nekat mendatangi pulau itu untuk mencari keberadaan anjing kesayangannya. Aksinya ini memunculkan konflik dari berbagai pihak yang pro dan kontra dengan kebijakan pemerintah ini, termasuk kawanan anjing yang terbuang.

Isle of Dogs adalah film animasi stop-motion dengan cerita yang unik karya sutradara brilian Wes Anderson yang tayang perdana di Berlin International Film Festival dimana Anderson meraih penghargaan Silver Bear sebagai Best Director. Film ini kemudian dirilis secara terbatas oleh Fox Searchlight Pictures pada 23 Maret 2018 yang diikuti perilisan secara luas pada 13 April 2018.

Film ini menuai banyak pujian dari berbagai pihak dan meraih banyak penghargaan dari berbagai festival film dunia. Sebuah manga kemudian diterbitkan sejak bulan Mei 2018 di Weekly Morning. Kualitas seperti apa yang membuat film ini dikagumi? Berikut ini review kami tentang film yang bertabur bintang papan atas Hollywood sebagai pengisi suaranya ini.

Sinopsis

Virus flu anjing merebak di seluruh kota fiktif di Jepang, Megasaki. Walikota Kenji Kobayashi yang tidak ingin mengambil risiko virus ini menyerang warganya, membuat keputusan resmi untuk mengasingkan seluruh anjing ke sebuah pulau terpencil, meski Prof. Watanabe sudah hampir menemukan serum penyembuhnya. Anjing pertama yang berangkat adalah Spots, anjing milik Atari, keponakan Kenji.

Enam bulan kemudian, Atari membajak sebuah pesawat dan menerbangkannya ke pulau pembuangan itu yang kini dinamakan Pulau Anjing. Pesawat Atari mengalami kerusakan dan mendarat secara darurat. Atari diselamatkan oleh sekelompok anjing yang dipimpin oleh anjing hitam bernama Chief. Mereka bersedia membantu Atari mencari Spots, tetapi tidak dengan Chief.

Tetapi setelah Chief mendapat nasihat dari Nutmeg, seekor anjing betina, Chief kemudian bergabung dengan kelompoknya membantu Atari. Mereka mulai mencari ke lokasi-lokasi yang diperkirakan ditempati oleh anjing sejenis Spots, dan mereka menemukan rangka anjing dalam kandang besi dengan kalung nama milik Spots.

Setelah sempat sedih, ternyata Atari menyadari jika kalung itu bukan milik Spots. Mereka kemudian menemui anjing bijak Jupiter dan Oracle yang mengabarkan kemungkinan keberadaan Spots, yaitu ujung pulau yang dihuni oleh sekumpulan anjing kanibal. Sementara itu, Kenji mengirimkan pasukan tentara untuk membawa pulang Atari.

Watanabe berhasil mengembangkan serum yang sudah diuji coba dengan sukses, tetapi Kenji kembali menolaknya bahkan kali ini mengurung Watanabe di rumahnya yang kemudian dibunuh dengan racun. Seorang siswa asing bernama Tracy Walker yang merupakan anggota grup aktivis pro-anjing mencium adanya konspirasi dan memulai penyelidikan.

Dalam perjalanannya, Atari dan Chief terpisah dari kelompoknya. Setelah Atari memandikan Chief, diketahui jika Chief sangat mirip dengan Spots. Mereka kemudian berhasil menemukan kembali kelompoknya dan diselamatkan oleh Spots dan kelompoknya yang berada di sebuah fasilitas di pulau itu. Spots menceritakan kehidupannya selama di pulau itu hingga bisa menjadi pemimpin kelompoknya.

Karena sudah berkeluarga, Spots meminta Atari memindahkan tugasnya kepada Chief yang ternyata adalah adik dari Spots. Pasukan tentara pemerintah sudah mengurung pulau dan hendak memusnahkan seluruh anjing di pulau itu dengan gas mematikan.

Tracy berhasil bertemu asisten Watanabe, Yoko Ono, yang menjelaskan semuanya dan memberikan tabung serum terakhir padanya. Pada saat acara pemilihan kembali sebagai walikota, Kenji disela oleh Tracy yang datang dengan fakta-fakta akurat bahwa dalang semua kejadian ini adalah Kenji yang merupakan pencinta kucing dan benci kepada anjing dan bermaksud ingin memusnahkan spesies ini.

Atari dan sekelompok anjing sampai di Megasaki dan memastikan jika serum itu berfungsi dengan baik sebagai penyembuh penyakit setelah mencobanya pada Chief. Atari membacakan sebuah puisi untuk Kenji yang menceritakan persahabatan antara manusia dan anjing yang membuatnya tersentuh dan membatalkan keputusannya untuk memusnahkan spesies anjing.

Major Domo, tangan kanan Kenji, murka karena perubahan sikap Kenji dan menyerangnya. Beruntung aksinya berhasil dihentikan oleh Spots dan para aktivis. Tetapi peristiwa ini membuat Atari dan Spots terluka parah dan dirawat di rumah sakit. Kenji mendonorkan salah satu ginjalnya untuk menyelamatkan Atari.

Satu bulan kemudian Atari diangkat menjadi walikota Megasaki. Dia berhasil menyembuhkan semua anjing dari virus, kemudian menahan semua pejabat koruptor. Atari dan Tracy menjadi pasangan kekasih yang selalu dijaga oleh Chief dan Nutmeg yang bertugas sebagai pengawal mereka. Sementara itu, Spots yang sudah sembuh hidup di sebuah kuil terpencil bersama seluruh anggota keluarganya.

Animasi Unik yang Indah

Setelah sukses dengan film animasi pertamanya, Fantastic Mr. Fox (2009), Isle of Dogs menjadi film yang dinanti oleh fans setia sutradara Wes Anderson yang sudah hafal dengan segala keunikan yang dia tampilkan di dalam film-filmnya. Hal pertama yang menyita perhatian ialah keindahan animasi stop-motion-nya.

Keindahan ini bukan karena permainan warna atau tata gambar yang apik, justru animasi di film berdurasi 1 jam 41 menit ini terkesan sangat urakan, tetapi keindahan itu terlihat di tampilan fisik anjing-anjing yang sangat detail dengan bulu-bulunya. Sementara itu, lokasi yang ditampilkan, terutama pulau sampah, nyaris mirip dengan apa yang ada di film WALL-E (2008).

Baca juga: Film Tentang Anjing Super Lucu yang Wajib Ditonton

Kedetailan Arahan Wes Anderson

Seperti film-film arahan Wes Anderson lainnya, film Isle of Dogs inipun tidak luput dari keunikan khasnya, terutama pada kedetailan yang jarang kita temukan di dalam film-film lain, apalagi film-film yang berpola mainstream. Sebagai contoh, sebelum anjing-anjing berbicara terdapat tulisan di layar jika pembicaraan anjing ini dalam bahasa mereka, sementara manusia berbicara dalam bahasanya sendiri.

Hal ini membuat tokoh utama manusianya, yaitu Atari yang terdampar di pulau anjing, tidak banyak mengeluarkan suara, baru di akhir film kita bisa mendengarnya ketika dia sudah kembali ke kota Megasaki. Demi menjaga rasa asli suasana Jepang, maka karakter manusia disini menggunakan bahasa Jepang yang tidak banyak diterjemahkan di dalam film. Sedikit banyak agak membuat pusing juga.

Alur Cerita yang Menawan

Mungkin banyak dari kita yang menduga jika sumber cerita film ini berasal dari komik, buku atau novel asal Jepang. Tapi ternyata kita salah. Cerita film ini murni hasil karya Wes Anderson, Roman Coppola dan Jason Schwartzman. Memang agak rentan jika menampilkan kisah dengan referensi Jepang tapi tanpa campur tangan orang Jepang sama sekali.

Hasilnya, semua referensi tentang Jepang dalam film ini hanya sebatas yang diketahui para penulis naskahnya saja, sehingga mengundang kritikan dari warga Jepang sendiri. Meski begitu, cerita yang dihadirkan sangat baik, mengusung tema tentang kesetiaan. Tidak hanya kesetiaan anjing kepada manusianya, tetapi juga manusia kepada anjingnya.

Banyak twist dalam ceritanya yang menambah keseruan dan rasa penasaran kita tentang keberadaan Spots dan konspirasi di balik peristiwa pembuangan anjing ini. Meski mungkin sebagian dari kita sudah mulai menebak dengan tepat twist dan konspirasi ini yang mungkin sudah beberapa kali juga dihadirkan dalam film-film lain.

Ada hal yang cukup mengganggu di jalan ceritanya dimana pada akhirnya kunci penyelesaian konflik film ini adalah karakter dari Amerika, yang seolah melemahkan peran orang-orang Jepang di negaranya sendiri. Kenapa harus Tracy yang menguak konspirasi ini dan berjuang paling depan untuk kelompoknya? Hal inilah yang mengundang cukup banyak kritikan jika film ini dianggap pro-kulit putih.

Isle of Dogs tampil menawan di atas segala pro dan kontra yang terjadi di luar produksi film. Terdapat puluhan nama aktor dan aktris yang menyumbangkan suaranya di film ini, akan cukup menghabiskan halaman jika menampilkan seluruh nama mereka. Semua ini karena daya Tarik Wes Anderson yang film-filmnya dikagumi oleh para insan Hollywood.

Masuk di dua nominasi Oscar untuk kategori Best Animated Feature dan Best Original Score untuk Alexandre Desplat, film yang dicap certified fresh oleh Rotten Tomatoes ini sangat layak untuk ditonton dan dinikmati. Abaikan suara-suara miring tentang film ini di luar sana dan tenggelam lah dalam larutan cerita dari film yang meraup pendapatan sebesar $32 juta ini.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram