Review & Sinopsis Iron Man 3, Killian yang Mendendam pada Tony

Tony Stark sadar bahwa sikapnya selama ini ternyata membentuk 'monster' yang mencelakai bukan hanya dirinya sendiri tapi juga orang-orang di sekelilingnya, terutama Pepper. Kejadian bertahun-tahun lalu yang membekas di pikiran Killian, ternyata membawa dendam pribadi pada Tony.

Dendam tersebut membuat Killian kehilangan akal dengan memberi teror bom di beberapa penjuru Amerika. Tidak hanya itu, ia juga menculik Pepper dan yang lebih parahnya lagi adalah berniat membunuh presiden. Apa yang sebenarnya membuat Killian begitu dendam pada Tony?

Sinopsis

Perayaan tahun baru 1999 di Bern, Swiss. Tony yang dulu masih menjadi seorang playboy, kekurangan rasa empati, egois, sombong, dan benar-benar masih menjadi sosok yang menyebalkan. Ia bahkan tidak mau merespon orang-orang yang berjalan di dekatnya dengan baik. Dia hanya merespon Happy dan satu wanita, Maya Hensen.

Maya memang benar-benar sosok wanita yang atraktif dan sangat menarik di mata Tony. Ia adalah seorang ahli biologi yang kini sedang meriset sejumlah tanaman. Uniknya, ketika tanaman itu dirusak atau dipotong, dengan otomatis bisa meregenerasi sendiri. Itulah yang membuat Tony tertarik pada Maya.

Menurut Tony, wanita itu sangat seksi karena ide dan otaknya begitu cemerlang membuat inovasi dari tanaman tersebut. Sayangnya, riset Maya masih meninggalkan kecacatang yang cukup berbahaya.

Ada formula 'kosong' yang membuat tanaman tersebut meledak setiap kali daun dirusak. Tetapi, kekosongan dari riset Maya diperbaiki oleh Tony dengan meninggalkan sebuah formula yang ditulis Tony lewat secarik kertas.

Namun, saat Tony sedang asyik membicarakan riset tanamannya di kamar Maya, ia lupa akan satu hal, Aldrich Killian. Pria dengan kaki pincang itu menunggu Tony di atas gedung sendirian. Sebelumnya, Tony sendiri yang sudah berjanji akan menemuinya tepat jam 12 malam di atap gedung.

Alasan yang sama, Tony sebenarnya tertarik dengan riset yang diajukan oleh Killian. Sayang, ia bertemu dengan sosok Tony yang masih menyebalkan, membuat Tony lupa bahwa Killian menantinya di atap gedung hampir satu jam lamanya. Inilah awal mula monster itu muncul, menyebabkan teror dan kekacauan tanpa henti.

Masa sekarang, di Malibu, California. Momen bersama Maya dan Killian sudah lewat belasan tahun lamanya. Tony benar-benar lupa akan kejadian itu dan lebih sibuk berkutat dengan 'hobi' barunya, mengembangkan Iron Man.

Jika dilihat sekilas, Tony tampak baik-baik saja. Tapi sebenarnya tidak sama sekali. Sejak kejadian bersama Avengers di New York, Tony mengalami gangguan kecemasan yang cukup mengganggunya. Bahkan, PTSD yang dialami Tony berdampak pada hubungannya dengan Pepper.

Dan sialnya lagi, tiba-tiba saja Aldrich Killian muncul. Bukan di hadapan Tony, tapi bertemu dengan Pepper. Ya, Killian sengaja mendekati Pepper untuk menawarkan kerjasama teknologi terbaru. Dengan tegas, Pepper menolak. Lagi, Killian kecewa pada hal yang bersangkutan dengan Tony.

Untuk rasa kecewa yang kedua kali ini sudah diperkirakan oleh Killian sehingga ia pun punya perhitungan untuk mulai melancarkan misi balas dendamnya. Dan, BOOM! Semua acara di televisi pun berubah menjadi mencekam. Seluruh tayangan TV di Amerika diretas oleh kelompok teroris yang dipimpin oleh Mandarin.

Satu lagi ledakan bom yang mengguncang Amerika. Pihak berwenang belum bisa menangkap sosok Mandarin. Dan sialnya, satu bom meledak itu melukai Happy, asisten pribadi Tony. Sejak kejadian yang menimpa Happy, tentu saja Tony sangat murka hingga berani menantang Mandarin.

Tantangan Tony pun diamini oleh para teroris yang akhirnya memporak-porandakan rumah Tony di Malibu. Lantas bagaimana dengan Tony? Dia menghilang. Pers menyebut bahwa Tony sudah tewas karena serangan teroris. Tapi nyatanya, tidak! Tony masih hidup dan kini ia berada di Tennessee.

Di sinilah akhirnya Tony bisa mengetahui asal-usul bom yang digunakan oleh para teroris. Di sini juga akhirnya ia menyadari bahwa Killian lah dalang di balik pemboman itu. Di sini juga lah, akhirnya Tony tahu alasan Killian ingin membunuh presiden. Misi pun dimulai, dan Tony harus bisa mengembalikannya seperti semula dengan damai.

Perkembangan Karakter Tony Stark

Iron Man 3 menunjukkan perkembangan karakter Tony Stark yang sangat pesat. Jika diingat lagi sejak Iron Man 1, Tony memang digambarkan sebagai pribadi yang slengean, menyebalkan, dan tidak memiliki empati sama sekali. Namun, sejak kejadian yang menimpanya di Iron Man 1, sedikit demi sedikit karakter Tony mulai berubah.

Rasa empati tumbuh secara tipis-tipis di Iron Man 2; memberhentikan produksi senjata, meminta tolong, dan tidak lagi menjadi playboy. Perubahan karakternya itu ternyata berlanjut di Iron Man 3. Ia diperlihatkan lebih matang dibandingkan sebelumnya. Dan, bisa jadi hal ini juga dipengaruhi dengan kejadian Avengers di New York.

Hati Tony Stark lebih luwes meskipun sikap slengean-nya masih ada. Tapi itulah ciri khas Tony Stark. Tanpa sikap slengean mungkin Iron Man akan terasa membosankan. Sedikit dibumbui rasa empati, karakter Tony Stark ini menjadi lebih menarik dan lebih disukai.

Jadi, tidak heran banyak orang lebih suka dengan Iron Man 3 dibandingkan yang kedua, meski belum bisa menggeser posisi Iron Man 1 sebagai favorit.

Dibuat Lebih Dramatis

Memang tidak banyak scene dramatis di sini, tapi jika dibandingkan dengan Iron Man sebelumnya maka Iron Man 3 adalah film yang tergolong penuh drama. Sejak awal, kita dipertontonkan bagaimana Killian yang kecewa dengan Tony karena tidak menepati janjinya.

Saat scene tersebut diperlihatkan, kita juga bisa merasakan kekecewaan Killian. Semua itu berhasil berkat tone warnanya yang sendu lengkap dengan narasi yang simpel namun cukup pas mengambil simpati penonton. Apalagi volume backsound-nya sedikit diturunkan agar fokus terhadap kesedihan Killian.

Lalu, scene yang paling dramatis adalah bagian ending. Di sana, Tony rela menghancurkan semua robot Iron Man-nya karena Pepper yang meminta. Pada adegan tersebut terlihat bahwa Tony lebih legowo dan rela melakukan apa saja untuk orang yang ia cintai, Pepper. Sedangkan untuk Pepper tampak begitu sangat bahagia.

Sebelum scene tadi, ada juga adegan yang sangat dramatis ketika Pepper jatuh dari ketinggian sekitar 60 meter. Pada saat itu terlihat adegan slow-mo yang tidak berlebihan namun sangat pas sehingga kita bisa merasakan betapa pedihnya Tony melihat orang terkasihnya jatuh dan dikira meninggal dunia.

Isu Iron Man 4, Tayang Kapan?

Keseruan cerita Iron Man 3 tidak sedikit membuat fans mengharapkan adanya Iron Man 4. Banyak desas-desus yang tersebar di internet bahwa film ini akan dilanjutkan dengan Iron Man 4. Apakah benar akan ada lanjutannya, Iron Man 4?

Ternyata jawabannya adalah TIDAK ADA. Ya, ini adalah film Iron Man terakhir. Tapi, kamu jangan merasa sedih atau kecewa, karena sosok Iron Man masih akan ditampilkan pada film Marvel lainnya, terutama dalam film Avengers. Jadi, bagi kalian yang nge-fans dengan Tony Stark, bisa tonton dua film MCU yang terdapat karakter Iron Man.

Iron Man memang menjadi salah satu karakter Superhero favorit. Kehadirannya membuat banyak fans Marvel terpesona. Sayangnya, dalam film Avengers: End Game adalah kali terakhir Iron Man berjuang demi menumpas kejahatan.

Tetapi, film trilogi Iron Man akan tetap membekas di hati, terutama Iron Man 3 yang menjadi penutup indah untuk kisah Iron Man. Secara kesuluruhan Iron Man 3 memang punya cerita yang lebih solid dibandingkan Iron Man 2, bahkan lebih menarik. Asyik untuk ditonton ulang berkali-kali. Bagaimana menurutmu?