bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Instant Family, Adopsi 3 Anak Sekaligus!

Ditulis oleh Lady S
Instant Family
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Pernah terpikirkan untuk mengadopsi anak? Keputusan ini mungkin bisa menimbulkan kontroversi bagi orang-orang sekitar. Apalagi, kalau sampai mengadopsi 3 anak sekaligus.

Tapi inilah yang dilakukan Pete dan Ellie, sepasang suami istri yang hidupnya sangat harmonis. Menariknya, kisah Pete dan Ellie ini bukan hanya kisah fiktif, melainkan terinspirasi dari kisah nyata.

Dalam film bertema keluarga ini, kita akan dibawa untuk melihat kehidupan Pete dan Ellie setelah mereka memutuskan untuk mengadopsi 3 kakak beradik yang mengubah hidup mereka selamanya. Dibintangi oleh Mark Wahlberg dan Rose Byrne, bagaimana kisah Pete dan Ellie selanjutnya? Simak sinopsis dan ulasannya berikut ini.

Sinopsis

instant family-2_

Pete Wagner dan Ellie Wagner adalah sepasang suami istri yang bisa dikatakan sangat harmonis. Mereka punya visi yang sama soal hidup, saling mendukung, dan hampir jarang bertengkar.

Meskipun tak punya keturunan, Pete dan Ellie tetap hidup bahagia. Hingga suatu hari, Ellie beradu mulut dengan kakaknya, Kim. Saat Ellie memperlihatkan rumah dengan 5 kamar pada Kim, Kim malah menolak rumah itu.

Perdebatan mereka makin panas hingga akhirnya Kim berkata bahwa Ellie takkan pernah mau punya anak. Ellie cukup tertegun saat sang kakak mengatakan hal itu. Selama ini Ellie memang tak berpikir untuk punya anak karena merasa ia dan Pete tak punya cukup uang untuk membesarkan anak.

Pete pun ragu untuk memiliki anak karena ia merasa sudah terlalu tua. Namun tiba-tiba, kata 'adopsi' tercetus dari mulut Pete.

Tanpa Pete sadari, Ellie memikirkan kata-kata itu. Ellie mulai mencari tahu soal adopsi anak. Meskipun sempat ditolak Pete, tapi akhirnya Pete pun mulai turut memikirkan soal mengadopsi anak. Mereka akhirnya sepakat untuk mengikuti kelas orang tua asuh.

Selama mengikuti kelas tersebut, Pete dan Ellie sangat bersemangat. Mereka juga bertemu dengan calon orang tua asuh lainnya yang juga berniat untuk mengadopsi anak.

Sebelum bisa mengadopsi, mereka harus menjalani serangkaian kelas terlebih dahulu, hingga akhirnya mereka tiba pada hari dimana para calon orang tua asuh bisa bertemu dan memilih anak-anak yang akan mereka asuh.

Pete dan Ellie mulai berkenalan dan bermain dengan anak-anak itu. Pengurus panti mengatakan tak banyak orang tua yang mau mengadopsi anak-anak remaja. Padahal, banyak sekali anak-anak remaja yang tak punya keluarga disitu.

Pete merasa iba dan marah memikirkan hal itu. Ia lalu menghampiri sekumpulan anak-anak remaja tersebut dan bermaksud mendekati mereka.

Mereka tak sengaja melihat Lizzy dan terkesan dengan Lizzy. Pete dan Ellie pun memutuskan untuk memilih Lizzy sebagai anak asuh. Tak disangka, Lizzy punya 2 adik yaitu Juan dan Lita, yang juga terlantar di panti tersebut.

Mau tak mau, Pete dan Ellie akhirnya membawa dan mengurus mereka bertiga. Meskipun sempat dilanda keraguan yang besar, Pete dan Ellie akhirnya mantap mengasuh Lizzy, Juan, dan Lita.

Mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, Pete dan Ellie harus beradaptasi dengan kehidupan baru mereka. Lizzy, anak tertua yang berumur 15 tahun, punya sikap yang rebel tapi juga sangat perhatian pada kedua adiknya.

Juan, si anak tengah, adalah anak laki-laki yang ceroboh. Sedangkan Lita, anak paling kecil, punya sikap yang manis tapi sering kali tantrum jika kemauannya tak dituruti.

Konflik mulai bermunculan ketika Lizzy mulai menunjukkan sikap rebelnya. Meskipun Ellie berusaha keras untuk mendekati Lizzy dan bersikap lembut padanya, Lizzy malah menunjukkan sikap sebaliknya. Ia malah terlihat tak nyaman dengan Ellie. Hal ini membuat Ellie sedih. Namun semakin didekati, Lizzy malah semakin memberontak.

Belum lagi dengan kedua adik Lizzy yang cukup sulit ditangani. Pete dan Ellie malah merasa hidup mereka jauh lebih tenang ketika mereka belum menjadi orang tua asuh. Lalu, apa yang akan Pete dan Ellie lakukan? Bisakah mereka bertahan dengan ketiga anak barunya? Kamu bisa menonton filmnya hingga selesai untuk tahu jawabannya, ya!

Hadirkan Pelajaran Penting untuk Menjadi Orang Tua Asuh

instant family-4_

Meskipun film-nya bergenre komedi, tapi pesan yang ingin disampaikan film ini sangat kuat terutama bagi siapapun yang berniat mengadopsi anak. Pete dan Ellie memang terkesan impulsif saat memutuskan untuk mengangkat Lizzy dan adik-adiknya menjadi anak mereka.

Sejak awal, tantangan yang akan mereka hadapi ketika mengasuh anak yang sudah beranjak dewasa memang tidak mudah. Apalagi ditambah dengan 2 anak lainnya.

Namun, selain mencoba menunjukkan berbagai tantangannya, film ini juga mencoba menekankan pada cara orang tua asuh ini merespon anak-anak, terutama pada Lizzy.

Awalnya, saya pun turut kesal melihat sikap Lizzy yang terkesan tak ingin didekati meskipun Ellie sudah bersikap sangat baik dan pengertian pada Lizzy. Tapi Ellie melewatkan hal penting, yaitu membiarkan Lizzy untuk merasa nyaman dengan caranya sendiri.

Kita juga tidak bisa memaksakan respon orang lain sesuai dengan apa yang kita harapkan meskipun kita sudah merasa berbuat yang terbaik. Saya terkesan dengan cara film ini mengurai solusi yang cukup relate. Konflik dalam filmnya pun dibuat bertahap sehingga kita bisa turut merasakan frustasi yang dialami Ellie dan Pete.

Berhasil Mendobrak Stigma Soal Anak Adopsi

instant family-3_

Selain menghadirkan perjuangan Pete dan Ellie untuk menjadi orang tua asuh, film ini juga berhasil mendobrak stigma masyarakat soal adopsi anak yang mungkin masih belum lumrah dilakukan. Apalagi di Indonesia, masih banyak orang yang berpendapat kalau memiliki anak kandung lebih baik ketimbang mengadopsi.

Lewat dialog-dialog perdebatan Ellie dan keluarganya, film ini mencoba memberikan perspektif lain soal adopsi anak. Awalnya, keputusan Ellie untuk mengadopsi dianggap aneh. Tapi pertimbangan umur dan keuangan mereka menjadi hal yang masuk akal ketika akhirnya mereka mau mengadopsi.

Selain itu, keyakinan bahwa anak-anak di panti punya kesempatan yang sama untuk memiliki keluarga yang utuh juga semakin menguatkan makna dari film ini. Karena itu, Instant Family jadi tak hanya sekedar film komedi keluarga biasa, tapi juga film dengan pesan yang sangat bermakna.

Chemistry Manis antara Mark Wahlberg dan Rose Byrne

instant family-5_

Bukan hanya dari segi ceritanya dengan pesan yang kuat, film ini juga didukung oleh penampilan dua pemeran utamanya yang sangat serasi yaitu Mark Wahlberg dan Rose Byrne. Penampilan Mark mungkin lebih sering kita lihat dalam film-film action, tapi dalam film ini, Mark berhasil memerankan sosok suami yang penuh tanggung jawab dan sangat suportif.

Tak sendirian, akting Mark juga semakin kuat ketika berpasangan dengan Rose Byrne. Pembawaan Rose Byrne yang kalem terasa pas dengan Mark. Chemistry yang manis diantara keduanya berhasil terbangun berkat akting keduanya yang mumpuni.

Itu dia ulasan singkat tentang film Instant Family. Memiliki premis yang sederhana, tapi nyatanya film ini berhasil mengantarkan pesan yang kuat. Kamu sudah nonton filmnya juga? Bagikan pendapatmu soal film ini di kolom komentar ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram