bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Innocent Witness, Belajar dari Gadis Autis

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Innocent Witness
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Menjalani profesi apa pun, sudah sepantasnya melakukan itu dengan dedikasi yang tinggi. Tidak terhalang oleh banyak alasan, seseorang harus bertanggung jawab terhadap pilihannya tersebut. Sama seperti yang dilakukan oleh Yang Soon Ho dalam film Innocent Witness.

Dia adalah seorang pengacara biasa yang suatu hari menghadapi kasus tak biasa. Tayang pada 2019 lalu, Innocent Witness menyuguhkan sisi humanis yang dimiliki seorang manusia. Walau tidak banyak melibatkan tokoh, film ini menampilkan banyak pelajaran hidup.

Lalu, bagaimana Soon Ho bisa berjodoh dengan kasus tak biasa itu? Bagaimana cara dia menyelesaikannya? Sebelum menonton film ini ada baiknya Anda baca sinopsis serta review-nya lebih dulu. Simak yuk!

Sinopsis

Sinopsis Innocent Witness

Seorang lelaki berusia tua yang bergelut dengan depresinya ditemukan tewas. Pada saat kejadian tidak ada siapa pun di sana kecuali sang pembantu rumah tangga bernama Oh Mi Ran (Yum Hye Ran). Dia pun didakwa atas tuduhan pembunuhan terhadap sang kakek.

Merasa tidak melakukan hal tersebut Oh Mi Ran melakukan pembelaan diri. Dia mendatangi sebuah firma hukum dengan maksud mendapat perlindungan secara hukum. Di sana Mi Ran bertemu dengan pemilik firma bernama Byung Woo (Jung Won Joong).

Byung Woo kemudian menugaskan Yang Soon Ho (Jung Woo Sung) untuk membela Mi Ra dan menangani kasus ini. Meski tanpa uang sepeser pun, Soon Ho tetap melakukan tugasnya.

Hingga kemudian dia menemukan fakta bahwa satu-satunya saksi atas peristiwa tragis tersebut adalah seorang gadis autis. Gadis itu bernama Im Ji Woo (Kim Hyang Gi). Fakta ini membawa Soon Ho pada situasi yang sulit. Untuk dapat membela kliennya, dia tentu harus menggali informasi dari Im Ji Woo.

Sebab integritas yang dimiliki, Soon Ho mulai mempelajari tentang autism. Dia belajar bagaimana cara menjalin komunikasi dengan gadis tersebut. Sampai akhirnya, dengan ketekunan dan kesabaran Soon Ho mereka menjadi dekat dan bersahabat. Pengacara itu pun berhasil mendapatkan banyak keterangan untuk kasusnya.

Kesulitan yang dihadapi Soon Ho tidak selesai sampai titik itu. Dia sadar bahwa keberhasilannya mendapat informasi dari Ji Woo tidak akan berarti apa-apa jika dia tidak bisa membawanya ke pengadilan atau proses hukum.

Sebagai seorang pengacara, Soon Ho mengetahui lebih jelas bahwa membawa Ji Woo ke pengadilan untuk bersaksi tidak semudah itu. Kesaksian gadis tersebut agar bisa diterima oleh pengadilan membutuhkan kerja ekstra. Terlebih Ji Woo juga mudah teralihkan dan tidak fokus.

Keadaan seperti itu tentu menyulitkannya. Namun, apakah Soon Ho dapat kembali memecahkan kesulitan tersebut? Bagaimana keadaan Ji Woo sesungguhnya? Anda bisa menonton Innocent Witness  secara langsung supaya tidak terus-menerus penasaran.

Kesabaran dan Integritas Membuahkan Hasil

Kesabaran dan Integritas Membuahkan Hasil

Saat menonton film ini Anda akan dibuat kagum dengan kesabaran serta dedikasi Soon Ho yang berintegritas pada pekerjaannya. Mau menerima kasus tidak beruang, membelanya, kemudian bersusah-susah mengumpulkan keterangan dari saksi yang istimewa tidak bisa dilakukan sembarang orang. Namun, Soon Ho berhasil melakukannya.

Kesabaran Soon Ho bukan hanya membuat dia mampu mengumpulkan keterangan dari kasus yang ditanganinya, tetapi juga menghadirkan kenyamanan di hati seorang gadis dengan kebutuhan istimewa. Ji Woo yang luar biasa tampaknya juga mengajarkan banyak hal pada Soon Ho.

Kesabaran Soon Ho serta persahabatan antara keduanya membuat film ini sungguh manis. Ketulusan dapat terasa melalui scene demi scene sehingga mengikuti alur ceritanya akan membuat hati Anda hangat.

Kebenaran Bisa Datang dari Siapapun

Kebenaran Bisa Datang dari Siapapun

Menjadi satu-satunya saksi kunci atas kematian seseorang tentu sudah merupakan sebuah beban. Apalagi dengan keadaan seperti Ji Woo. Film ini memperlihatkan pada kita semua tentang beban yang dimiliki Ji Woo sebagai saksi kunci.

Kepercayaan orang-orang padanya sama sekali nihil. Sesuatu yang dia katakan, dianggap tidak masuk akal oleh orang-orang di sekitar. Seperti pada satu scene ketika teman Soon Ho meragukan siapa yang akan memercayai Ji Woo dan kesaksiannya. Belum lagi pendapat dari para tetangga yang menyesalkan penahanan Mi Ran.

Mereka menganggap kesaksian seorang anak yang bermasalah dengan mentalnya tidak bisa dipercaya. Sehingga menahan seseorang atas hal tersebut adalah tindakan tidak masuk akal. Saat menonton adegan ini, dijamin Anda akan merasakan pedih dan sedih. Namun, seperti itulah kenyataan yang terjadi di masyarakat.

Sempitnya pandangan hanya karena kondisi seseorang, membuat kita berprasangka buruk. Padahal, kebenaran bisa datang dari siapa saja. Film ini ingin memperlihatkan hal tersebut pada para penonton. Bahwa jangan lihat siapa yang mengatakan, tapi coba dengarkan apa yang dia katakan.

Di akhir film nanti, Anda bahkan akan dibuat terkejut oleh sikap Soon Ho sendiri. Begitulah, di dunia ini tidak ada yang mudah, bahkan saat kita tahu mana yang benar dan mana yang salah.

Baca juga: 10 Drama Korea Paling Sedih, Kalau Nonton Harus Sedia Tisu!

Lingkungan yang Tidak Adil untuk Penyandang Autis

Lingkungan yang Tidak Adil untuk Penyandang Autis

Ji Woo diceritakan sebagai sosok yang pemberani dan teguh. Keadaannya yang demikian tidak membuat mimpi-mimpinya yang besar berubah kecil. Sayang, kekuatan hati Ji Woo tidak mendapat sambutan hangat dari lingkungan.

Sebagai gadis belia berusia 15 tahun, duduk di bangku SMA, Ji Woo sepantasnya punya banyak teman. Lagi-lagi, keadaan tersebut terlalu mewah baginya. Innocent Witness mempertontonkan betapa dia justru seolah menjadi musuh bagi lingkungannya.

Dirundung oleh teman-teman adalah makanan sehari-hari bagi Ji Woo dan tidak menutup kemungkinan bagi penyandang autis lain di luar sana. Padahal Ji Woo adalah anak yang cerdas dan menyenangkan. Dia dan kelebihannya sungguh tidak salah, yang salah adalah lingkungan sebab sudah berlaku tidak adil.

Sosok Ji Woo mengajarkan kita banyak hal. Melihatnya tetap berdiri tegak walau pasti terluka, bisa membuat mata sembap. Oleh karena itu, siapkan tisu saat menontonnya nanti ya!

Memperkenalkan Sindrom Asperger

Memperkenalkan Sindrom Asperger

Film berdurasi dua jam 9 menit ini mengajarkan banyak hal. Selain kesabaran, ia juga memperkenalkan sindrom dari spektrum autism yang diderita Ji Woo. Namanya adalah sindrom Asperger.

Pada sebuah adegan di film ini, ibu Ji Woo bercerita bahwa kepandaian Ji Woo berada di atas rata-rata anak seusianya. Saat berusia dua tahun, ketika anak-anak yang lain baru bisa berkata mama atau papa, Ji Woo sudah minta digantikan diapers.

Di usia itu pula Ji Woo sudah mampu membaca dengan baik. Sesuatu yang dibacanya bukan buku anak-anak melainkan sebuah koran. Ji Woo bicara berdasarkan logika dan mahir memecahkan sebuah teka-teki.

Berdasarkan sisi medis, penderita sindrom ini mampu menyerap informasi dengan baik. Mereka akan memiliki kecerdasan di atas rata-rata, cepat menyerap kosakata serta bahasa baru dan ahlinya menghafal dengan detail.

Film ini memperlihatkan ciri sindrom Asperger yang diwakilkan oleh karakter Ji Woo. Beberapa di antaranya yaitu memiliki gangguan komunikasi serta interaksi sosial namun dikaruniai indera pendengaran yang sangat baik.

Mendapat Penghargaan

Mendapat Penghargaan

Akting memukau yang disuguhkan Jung Woo Sung dan Kim Hyang Gi dalam film Innocent Witness ini diganjar dengan penghargaan bergengsi. Pada 2019 lalu Jung Woo Soong mendapat dua penghargaan sekaligus. Masing-masing sebagai Grand Prize (Daesang) pada penghargaan (55th) Baeksang Arts Awards dan Best Actor pada (40th) Blue Dragon Film Awards.

Sementara Kim Hyang Gi mendapat penghargaan sebagai Best Actress pada penghargaan Golden Cinema Film Festival 2019. Film Innocent Witness meraih sukses di 9 negara. Di Korea Selatan sendiri, ia memecahkan rekor yang tak kalah membanggakan.

Keberhasilan Innocent Witness mendapat penghargaan dan apresiasi memang sudah sepantasnya. Menontonnya selama dua jam, Anda seperti sedang mengikuti sebuah kelas tentang kehidupan. Jadi kapan mau menontonnya? Agendakan segera ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram