Sinopsis & Review Independence Day, Invasi Alien di Hari Penting

Setiap negara memiliki hari kemerdekaan masing-masing. Di hari itu, kegiatan di sekolah dan perkantoran diliburkan. Di Indonesia, hari kemerdekaan dirayakan dengan melangsungkan upacara bendera untuk menghormati para pahlawan yang sudah berjuang.

Selain itu, sering juga diadakan berbagai macam lomba untuk menciptakan persatuan dan kesatuan antar sesama warga negara.

Bagaimana jadinya kalau menjelang hari kemerdekaan terjadi sebuah peristiwa besar yaitu adanya pendaratan sebuah pesawat luar angkasa yang berisi alien? Mereka berniat melakukan invasi yang dapat berdampak pada punahnya umat manusia. Penasaran sama ceritanya? Simak dulu sinopsis dan review filmnya, yuk!

Sinopsis

Pada tanggal 2 Juli 1996, sebuah pesawat besar dari luar angkasa yang ditumpangi alien sampai di orbit bumi. Pesawat itu melepaskan beberapa pesawat lain yang masing-masing berukuran sepanjang 24 km. Pesawat-pesawat itu kemudian terbang menyebar ke berbagai penjuru dunia, kebanyakan mendatangi kota-kota besar.

Kapten Steven Hiller, seorang anggota Angkatan Udara Amerika, terpaksa dipanggil untuk bertugas walau pada saat itu ia sedang mengambil cuti. Jasmine, pacar dari Steven, membawa anak mereka Dylan Dubrow untuk keluar dari Los Angeles karena khawatir akan adanya invasi alien.

David Levinson, seorang ahli IT yang bekerja memantau satelit, berhasil memecahkan kode dari transmisi. Kode itu ternyata perhitungan mundur invasi alien ke bumi.

Mantan istri David yang bekerja sebagai Kepala Komunikasi Gedung Putih, Constance Spano, berhasil memberi askes untuk David dan ayahnya, Julius, untuk bertemu dengan Presiden Amerika, Thomas Whitmore di Oval Office. Whitmore langsung mengambil keputusan darurat untuk melakukan evakuasi di New York, Los Angeles dan Washington DC.

Keputusan Whitmore ternyata terlambat diambil. Pesawat-pesawat dari luar angkasa sudah menembakkan semacam cahaya yang menyebabkan terjadinya ledakan di berbagai kota besar termasuk New York, Los Angeles, dan Washington DC. Jutaan nyawa pun melayang.

Whitmore, David, Julius, dan beberapa orang lainnya berhasil naik ke Air Force One. Sementara itu, Jasmine, Dylan, dan anjing mereka, Boomer, bersembunyi di lorong bawah tanah.

Pada tanggal 3 Juli, seluruh pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melawan balik alien. Target utama mereka adalah pesawat yang paling besar. Sayangnya, pesawat itu dilindungi oleh semacam tameng energi. Pesawat-pesawat kecil mengeluarkan semacam rudal dan balik menyerang pesawat tempur Amerika.

Steven yang menjadi salah satu pilot pesawat tempur, berhasil menggiring pesawat milik alien ke wilayah Grand Canyon. Ia menekan tombol untuk keluar ketika pesawat yang dikemudikannya menabrak bebatuan.

Pesawat-pesawat alien itu terkecoh sehingga mereka menabrak batu. Steven kemudian meminta bantuan penduduk yang masih selamat untuk membawa alien yang mengemudikan pesawat ke Area 51.

Dr. Brakish Okun mengotopsi alien yang dibawa Steven. Alien itu ternyata tersadar dan menggunakan telepatinya untuk mempengaruhi Okun. Alien itu kemudian menyerang orang-orang di sekitar dan mencoba mempengaruhi pikiran Whitmore. Para anggota militer yang berada di tempat membunuh alien itu.

Whitmore menjelaskan apa yang ada di pikiran alien itu, mereka berniat menyapu bersih manusia agar bumi kembali menjadi tempat kosong sebagaimana planet-planet lain.

Ia kemudian memerintahkan untuk meluncurkan percobaan nuklir dengan target salah satu pesawat alien di wilayah Houston. Percobaan itu nggak membuahkan hasil karena pesawat milik alien selamat.

Beragam upaya yang dicetuskan Whitmore terus mengalami kegagalan. Tanggal 4 Juli yang merupakan Hari Kemerdekaan Amerika segera tiba. Muncul semangat baru untuk bisa terbebas dari serangan alien di hari yang bersejarah. Upaya apa lagi yang akan diambil Whitmore, David, dan Hillier? Bisakah mereka menyelamatkan bumi?

Perpaduan Science Fiction, Disaster dan Action

Independence Day memadukan berbagai elemen ke dalam ceritanya. Elemen yang paling kental adalah science fiction dengan cerita kedatangan alien.

Disini, diceritakan ada 1 area yakni Area 51 yang selalu menjadi bahan obrolan mengenai apakah benar tempat itu dipakai untuk eksperimen serta penelitian alien pun dihadirkan. Film ini seperti mencoba menangkap segala hal yang berhubungan dengan alien kemudian menyatukannya.

Dalam beberapa adegan, kita bisa merasakan elemen yang biasa ditampilkan dalam film disaster. Gedung runtuh, kota hancur, ditambahlagi gambaran orang-orang yang berteriak panik ingin melarikan diri.

Elemen action pun cukup kental dalam film ini. Ada beberapa adegan peperangan menggunakan pesawat tempur untuk menghancurkan pesawat milik alien.

Selain ketiga elemen tadi, ada juga drama yang diselipkan. Porsinya memang nggak cukup besar, tapi cukup untuk membangun narasi heroism. Tiga karakter utama yaitu Hiller, David, dan Whitmore diberi pendalaman yang cukup kuat untuk membuat kita berpihak pada mereka.

Selain ketiga karakter itu, ada beberapa karakter lain yang tampil untuk memperkaya cerita seperti Ayah dan mantan istri David.

Cerita yang Predictable

Independence Day nggak menyuguhkan cerita yang mengecoh. Sebagai gantinya, kita akan diberi tontonan dengan cerita yang kadang nggak masuk akal tapi tetap berjalan menarik.

Pasalnya dalam tempo yang cukup cepat, kita bisa melihat perjuangan manusia untuk selamat, strategi melawan alien, pertanyaan singkat tentang dogma agama, sampai aksi heroik untuk menyelamatkan dunia.

Secara keseluruhan, film garapan sutradara Roland Emmerich ini terasa begitu predictable. Tujuan dari invasi alien terlalu generik walau pengungkapannya cukup segar dan dilakukan dengan tegas tanpa meminta penonton untuk menebak-nebak ketika kita sudah tahu cerita mengarah ke mana.

Sayangnya, third act nggak cukup kuat untuk mempertahankan daya tarik dari dua babak sebelumnya. Penyelesaian konflik pun rasanya sangat lemah dan antiklimaks.

Visualisasi Top

Independence Day dibuka dengan adegan yang brilian. Kamera menyoroti sebuah bayangan hitam besar yang menyelimuti bumi. Kemudian wujud dari pesawat alien mulai diperlihatkan secara perlahan. Adegan itu berhasil menciptakan ketegangan bahwa bumi segera mendapatkan tamu baru dan berada dalam bahaya.

Ada beberapa teknik pengambilan gambar yang dilakukan di film ini. Close-up banyak digunakan untuk merekam ekspresi wajah karakter yang merasa tegang dan takut.

Wide shot pun digunakan untuk merekam betapa mengerikannya langit yang tertutupi oleh pesawat besar yang bisa kapan saja meluncurkan senjatanya. Penggunaan efek di film ini layak diberi apresiasi. 

Setiap adegan yang menampilkan peperangan manusia dengan alien dibuat senyata mungkin. Area 51 dibuat begitu mewah dan futuristik sebagai tempat penelitian.

Secara visual, film ini memuaskan. Perlu diingat kalau film ini rilis tahun 1996, tentunya teknologi di masa itu belum secanggih hari ini. Jadi, sangat layak kalau sinematografinya diberi acungan jempol.

Independence Day memperlihatkan keunggulan dalam hal visual lewat penggunaan efek yang spektakuler. Tema invasi alien diangkat seadanya tapi elemen-elemen lain berhasil membuat cerita berjalan menarik. Bisa dibilang, faktor visual yang paling berperan untuk membuat penonton duduk sampai akhir.

Durasi selama 145 menit rasanya terlalu panjang untuk sebuah ending yang terlalu biasa. Bukan masalah kalau kamu penikmat film alien yang nggak terlalu peduli pada penyelesaian konflik.

Suguhan visual yang spektakuler dari awal sampai akhir film juga membuat film ini tetap menyenangkan untuk ditonton. Kalau punya rekomendasi film alien yang seru, kamu bisa berbagi di kolom komentar, teman-teman.