bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis I’m Leaving Now, Dokumenter Sang Imigran

Ditulis oleh Aditya Putra
I’m Leaving Now
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Semakin bertambahnya usia akan membawa kita pada fase hidup yang berbeda. Dari mulai sekolah, kuliah bagi sebagian orang, bekerja, kemudian menikah. Setiap fase mempunyai rintangan yang berbeda. Walau begitu, kita diharuskan untuk siap menerima rintangan itu dan berusaha menaklukannya.

Di fase bekerja, setiap orang punya jalannya sendiri. Ada yang bekerja kantoran dan berwirausaha. Tapi nggak semua mendapat kesempatan untuk mendapat pekerjaan yang nyaman dengan penghasilan besar. Ada yang harus bersusah payah untuk bertahan hidup bahkan mengambil lebih dari satu pekerjaan.

Nggak jarang seseorang meninggalkan zona nyaman untuk pergi bekerja dengan tantangan yang baru. Berada di tempat baru berarti membutuhkan adaptasi baru dan tantangan besar yaitu jauh dari orang-orang tersayang. Hal itulah yang dialami oleh Felipe di film dokumenter berjudul I’m Leaving Now. Mari simak review dan sinopsisnya di sini!

Sinopsis

Felipe Hernandez adalah seorang pria yang meninggalkan Meksiko untuk bekerja di Brooklyn, Amerika. Sudah 16 tahun dia meninggalkan kampung halaman dan keluarganya demi bisa mendapatkan penghasilan lebih agar bisa menghidupi keluarganya.

Sehari-hari, dia bisa melakoni tiga pekerjaan. Dari mulai mengumpulkan rongsokan, pelayan, sampai menjadi petugas kebersihan.

Dengan kemampuan terbatas dan izin tinggal yang ilegal, Felipe bertahun-tahun mencoba peruntungannya dalam mencari nafkah.

Dia berhasil mengumpulkan cukup uang untuk dikirim secara teratur pada keluarganya. Bahkan keluarganya di Meksiko berhasil membangun rumah karena andilnya sebagai kepala keluarga.

Satu-satunya hal yang dirindukan Felipe adalah keluarganya di Meksiko. Perasaan rindu harus tertahan karena dia harus bekerja dan membiayai keluarga.

Lama-kelamaan perasaan itu semakin menjadi-jadi. Terutama ketika dia akhirnya bisa melihat wajah sang anak, Cesarin, lewat video call. Felipe terpaksa meninggalkan anaknya ketika anak itu masih bayi.

Sayangnya, Cesarin, nggak mau menerima panggilan sang ayah. Baginya, sang ayah bukanlah sosok yang dia kenal. Merasa perlu memperbaiki hubungan dengan keluarganya, Felipe memutuskan untuk mengumpulkan uang dan pulang ke kampung halamannya. Berkali-kali tindakan itu dilakukannya dan selalu berakhir dengan kegagalan.

Felipe mulai mengucapkan selamat tinggal pada teman-temannya yang bersama-sama mencari nafkah di Brooklyn. Ketika akan pulang, dia menerima telpon dari salah satu anaknya bahwa keluarganya sedang dililit oleh hutang. Niat akan pulang pun diurungkan kembali. Dia harus kembali bekerja untuk membayar hutang keluarga.

Felipe diselimuti kebimbangan tentang apakah harusnya dia pulang atau menetap di Brooklyn. Ini bukan film dokumenter biasa.

Di dalamnya, ada kisah-kisah nyata tentang perjuangan seorang ayah yang ingin memperbaiki hidup keluarganya dengan menjadi imigran. Tentunya kisah itu sangat menarik untuk disimak.

Menggunakan Tempo Pelan

Film I’m Leaving Now menggunakan tempo pelan sepanjang film. Sebagai film dokumenter, Cordero dan Corda yang bertindak sebagai sutradara ingin menangkap perjalanan keseharian Felipe.

Kamera disiapkan untuk mengikuti kegiatan Felipe tanpa mencoba untuk mengintervensi atau melakukan wawancara dengan Felipe yang menghadap kamera.

Yang banyak ditampilkan adalah bagaimana Felipe berusaha mendapatkan penghasilan. Dia mengumpulkan kaleng dan kardus kemudian menjualnya. Di waktu luangnya, dia bekerja di sebuah toko makanan untuk menggantikan pegawai lain. Bahkan dia juga menjadi petugas kebersihan di toilet.

Menariknya dari film ini yaitu kita sebagai penonton seperti diajak berkeliling bersama Felipe. Ada adegan ketika dia berinteraksi dengan teman-temannya sampai ketika dia menelpon keluarganya. Bukan hanya itu, tapi ada juga adegan-adegan ketika Felipe meluapkan perasaannya dengan bernyanyi.

Karakter Felipe yang Humanis

Cordero dan Corda mendokumentasikan Felipe tanpa menjadikannya sosok yang suci. Dia diberikan kesempatan untuk menunjukkan sisi humanisnya.

Dia kadang berjalan dengan topi sombrero, kadang melepasnya dan menunjukkan rambutnya yang memutih. Dia menjalani pekerjaannya, berkeringat, kemudian membicarakan kehidupannya.

Sekilas kita akan melihat sosok Felipe yang tangguh dan nggak kenal menyerah. Di sisi lain, dia adalah orang yang ceria dan jarang mengeluhkan apa yang dihadapinya.

Karakter yang nyaris suci itu diberi pendekatan humanis dengan mengungkap bahwa dia juga punya kebutuhan akan kehadiran orang lain, termasuk kebutuhan biologisnya.

Felipe diperlihatkan betapa dia ingin menjalin hubungan cinta dengan Dionica. Satu sama lain saling mengetahui keadaan masing-masing.

Dionica sendiri punya anak yang juga tinggal jauh dengannya. Bahkan ada adegan lain yang menunjukkan interaksinya dengan PSK. Sisi humanis ini membuat dokumenter terasa netral tanpa menghakimi dan nggak melebih-lebihkan.

Mengangkat Isu yang Relevan

Ada dua isu yang coba diangkat di film I’m Leaving Now. Isu pertama adalah bagaimana seorang ayah harus hidup terhimpit karena tekanan ekonomi.

Dia harus menjalani kehidupan yang pragmatis dengan mendahulukan kebutuhan daripada keinginannya sendiri walau dia sangat ingin hidup dekat dengan keluarganya, terutama Cesarin.

Isu kedua yang diangkat adalah tentang imigran. Sejak dipimpin oleh Donald Trump, imigran menjadi isu yang sering diangkat ke permukaan.

Trump mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan imigran untuk bekerja di Amerika dan lebih memprioritaskan orang Amerika. Bahkan dia membangun tembok supaya imigran gelap dari Meksiko nggak bisa melintasi perbatasan.

Kalau dilihat lebih jauh, nggak semua imigran mengambil pekerjaan orang Amerika. Banyak orang-orang seperti Felipe yang datang demi mendapatkan penghasilan lebih walau harus melakoni tiga pekerjaan sekaligus. Itu pun semuanya merupakan pekerjaan kasar dan dengan penghasilan seadanya.

Baca juga: Film Dokumenter Terbaik yang Dapat Menambah Wawasan

Sisi Lain American Dream

Amerika dikenal dengan slogannya American Dream. Negeri Paman Sam itu dianggap sebagai tempat orang-orang mewujudkan mimpi-mimpinya. Dari mulai menjadi seniman sampai pengusaha.

Slogan itu menarik minat banyak orang dengan berbondong-bondong datang dengan harapan akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada di tempat mereka sebelumnya.

Di balik tinggi dan gemerlapnya Brooklyn, ada Felipe yang berusaha untuk bertahan hidup. Mimpinya pun terbilang sederhana yaitu menyediakan kebutuhan finansial untuk keluarganya. Tapi mimpi di tanah Amerika itu ternyata nggak seindah yang dibayangkan dan itu diungkap dengan lantang di film ini.

Pesan Menyentuh tentang Hubungan Ayah dan Anak

Konflik terbesar yang dihadapi Felipe selain untuk bertahan hidup dan bekerja demi keluarganya di Meksiko adalah keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan sang anak.

Cesarin merasa nggak mengenal sosok yang disebut ayah di keluarganya. Dia nggak merasa sang ayah pernah menunjukkan kehadirannya.

Cesarin nggak pernah melihat Felipe hadir di momen-momen penting dalam hidup melainkan hanya mendapat kiriman uang. Di balik sosok Felipe yang pekerja keras dan ceria, dia menyimpan sisi rapuh.

Kerapuhan itu berupa renggangnya hubungan antara ayah dan anaknya. Dalam percakapan dengan telpon bersama keluarganya, Felipe nggak pernah melupakan Cesarin.

Dia menyadari sudah banyak melewati banyak momen kebersamaan ketika mengetahui sang anak sudah duduk di bangku SMA. Kita bisa membayangkan sendiri seperti apa rasanya menjadi seorang ayah yang terpaksa meninggalkan anaknya ketika masih bayi, dan sekarang sudah duduk di bangku SMA tanpa pernah benar-benar hadir di sampingnya.

I’m Leaving Now bukanlah tipe dokumenter yang menyoroti orang terkenal atau berpengaruh di dunia. Film dokumenter ini lebih memilih imigran yang bekerja keras demi bertahan hidup dan membiayai keluarganya di kampung halaman.

Tapi yang terpenting adalah upaya untuk menyampaikan pesan menyentuh berhasil dilakukan dengan baik. Ada kehangatan yang dengan mudah menyentuh penonton. Film yang sangat cocok ditonton untuk siapa pun yang sedang merasa lelah.

Sosok Felipe di film ini akan memberimu sudut pandang baru dalam melihat dunia dengan cara yang ajaib, tanpa menggurui sama sekali. Tertarik buat nonton? Jangan lupa untuk membagikan pesan yang kamu dapat di kolom komentar, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram