Sinopsis & Review I Told Sunset About You, Mimpi-Cinta Anak Muda

Disebut-sebut sebagai salah satu lakorn BL terbaik sepanjang masa membuat saya sangat penasaran dengan I Told Sunset About You atau mari kita singkat ITSAY supaya gampang, ya. Sama seperti drama boys love kebanyakan, ITSAY juga berlatarkan cinta anak muda yang duduk di bangku SMA.

Yang membuat ITSAY unik adalah peletakan daerahnya yang bukan perkotaan melainkan di Phuket yang terkenal dengan pantainya. Drama ini juga menggambarkan keluarga Thailand keturunan Cina, jadi lebih terkesan klasik daripada lakorn Thailand lainnya. Yuk, langsung aja simak sinopsis dan ulasan ITSAY dari Bacaterus sampai selesai.

Sinopsis

Kisah dimulai dengan Teh dan Oh-aew yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Mereka berteman dengan baik pada waktu itu. Bermain bersama, duduk di bangku sekolah yang sama, latihan akting bersama, dan bermimpi yang sama: untuk menjadi aktor terkenal di masa depan.

Namun, karena kesalahpahaman dan keegoisan masing-masing, Teh dan Oh-aew jadi renggang. Begitu pula teman-teman circle mereka yang jadi terpecah. Bertahun-tahun kemudian, tepatnya saat masa-masa terakhir SMA, Teh dan Oh-aew bertemu lagi di tempat les Bahasa Mandarin.

Karena, dengan menguasai bahasa tersebut, kemungkinan diterima di universitas bagus jadi semakin tinggi. Seperti mengulang masa lalu, Teh dan Oh-aew menjadi saingan di sekolah Bahasa Mandarin.

Persaingan antara Teh dan Oh-aew kembali terjadi. Tapi, Teh yang memang turunan Cina memiliki keunggulan, sementara nilai-nilai tes Bahasa Mandarin Oh-aew selalu jelek. Awalnya Oh-aew marah pada Teh yang mengintip kertas ujiannya. Ia juga malu karena nilainya jauh di bawah Teh.

Mengejutkannya, Teh menawarkan untuk menjadi tutor Oh-aew. Mereka pun berbaikan, dan mulai jadi teman dekat lagi seperti waktu kecil. Geng mereka pun jadi bersatu lagi. Mereka semua sering berkumpul di rumah Teh dan makan mi hokkian karena keluarga Teh memang membuka restoran masakan Cina tersebut.

Tapi, Oh-aew yang memiliki jadwal tutoring dengan Teh tentunya lebih sering mampir daripada yang lain. Teh membantu Oh-aew sampai memutar otak untuk menemukan metode mudah agar temannya itu lebih cepat mengerti Bahasa Mandarin. Dia bahkan merelakan buku-bukunya digunting dan dijadikan buku latihan khusus untuk Oh-aew.

Tadinya enggak ada hal spesial di antara Teh dan Oh-aew. Mereka berteman biasa-biasa aja, bersama dengan kawan-kawan yang lain juga: Teh, Mod, Kai, dan Phillip.

Teh dan Oh-aew bahkan saling menceritakan siapa yang dekat dengan masing-masing dari mereka. Teh menceritakan kisah cintanya, lalu Oh-aew juga mengaku kalau dia suka laki-laki, dan orang itu adalah Bas, teman sekolah dan teman les Oh-aew.

Didukung penuh oleh Teh, Oh-aew sempat berpacaran dengan Bas. Namun, setelah itu justru Oh-aew merasa udah enggak ada rasa lagi untuk Bas. Hal ini disadari oleh Bas, dan akhirnya Bas pun merelakan Oh-aew.

Seiring waktu, persahabatan Teh dan Oh-aew tumbuh menjadi rasa yang lain. Oh-aew yang pertama mengutarakan perasaannya, namun Teh dilanda kebingungan karena selama ini dia hanya menyukai perempuan. Dia bahkan punya teman wanita yang dekat dengannya, yaitu Tan.

Teh dan Tan udah dekat selama 2 tahun belakangan, mereka saling mendukung dalam pelajaran dan juga hobi masing-masing. Tapi, mereka enggak pernah membuat hubungan ini jadi official.

Kehadiran Oh-aew di hati Teh membuatnya gundah. Di sisi lain dia menyadari perasaannya untuk Oh-aew bukanlah sekedar teman lagi, dia juga enggak enak pada Tan yang selama ini menunggu untuk di'tembak'.

Namun, hati Teh sudah lebih banyak diisi oleh Oh-aew. Mereka bahkan berbagi ciuman di dalam laut di sekitar resort keluarga Oh-aew. Ketika ditanya apa kelanjutan hubungan mereka oleh Oh-aew, Teh mundur karena takut dicap gay oleh lingkungannya.

Selain urusan hati yang masih belum selesai, Teh dan Oh-aew dihadapkan dengan ujian masuk universitas. Teh yang sebenarnya mendapatkan beasiswa tinggal daftar ulang aja tanpa perlu pusing-pusing tes lagi. Tapi, dia merasa khawatir Oh-aew enggak akan diterima di kampus dan jurusan impian mereka berdua, sehingga merelakan spot-nya untuk Oh-aew.

Ditelepon pihak kampus kalau ada orang yang menggugurkan diri sehingga dia bisa masuk, Oh-aew senang bukan kepayang. Tapi, setelah mengetahui orang itu Teh, dia enggak mau ambil dan memilih ujian sendiri. Serunya, Oh-aew diterima di jurusan seni Anantasart University dengan kemampuannya sendiri. Sementara Teh malah diterima di kampus pilihan kedua.

Walau sedih, Teh enggak menyalahkan Oh-aew atas hal ini. Dia malah menemani Oh-aew berlari hingga pantai, janji mereka jika diterima di Anantasart University. Mereka sampai di pantai saat matahari terbenam kemudian meluruskan apa yang selama ini mengganjal. Mereka pun saling menyatakan perasaan masing-masing dan akhirnya berpacaran.

Friends → Enemy → Friends → Enemy → Lovers

Ceritanya agak absurd menurut saya, tapi mungkin aja ada yang pernah mengalami kejadian seperti ini. Jadi, sejak kecil Teh dan Oh-aew udah sangat dekat. Namun, mungkin mereka masih terlalu muda untuk menyadari perasaan masing-masing.

Ketika Oh-aew terpilih memainkan karakter yang paling Teh sukai dalam drama sekolah, hubungan mereka jadi jauh dan tetap seperti itu sampai mereka SMA kelas akhir. Baru setelah mengobrol mereka berbaikan dan jadi teman lagi.

Teh dan Oh-aew mulai menyadari kalau perasaan mereka lebih dari sekedar teman. Oh-aew memang gay (dan enggak takut untuk mengakuinya), sementara Teh yang selama ini cuma tertarik pada perempuan merasa galau luar biasa. Dia enggak biasa berhubungan dengan lelaki seperti itu, dia juga takut membuat ibu dan kakaknya, Hoon, kecewa.

Ini membuat Teh dan Oh-aew 'bermusuhan' lagi. Tapi, akhirnya mereka menemukan jalan keluar yang terbaik dan akhirnya menjadi sepasang kekasih. Ribet, ya? Mungkin memang seperti itu kalau cinta monyet.

Latar China Roots yang Kental

"Sword over the Moon" adalah screenplay Cina yang 'ditulis ulang' oleh tim ITSAY untuk membuat konflik antara Teh dan Oh-aew. Karena drama tersebut berasal dari Cina, para pemain terutama main protagonist kita: Billkin dan PP Krit (juga yang menjadi Teh dan Oh-aew kecil) harus belajar bahasa Cina hingga menari pedang layaknya karakter di "Sword over the Moon".

Enggak cuma di situ aja, Teh (diperankan Billkin) memang diceritakan punya garis keturunan Cina yang kental. Bahkan ibunya membuka kedai mi hokkian. Mungkin karena kegigihan dan China roots miliknya, Teh jadi mendapatkan beasiswa jurusan seni di kampus impiannya, ya.

Nuansa Phuket yang Beda dari BL Lainnya

Lakorn BL biasanya berlatarkan sekolah, tapi di perkotaan, seperti Bangkok misalnya. Jadi, suasana yang disuguhkan I Told Sunset About You sangat berbeda, karena drama ini bertempat di Phuket. Pantai, bukit, pemukiman yang tradisional dan tampak lebih hangat, juga dengan bumbu China roots di dalam drama ini membuat visual yang memuaskan.

Terkesan 'Jadul' Karena Pakai Filter Kuning

Yellow filter dalam film/drama biasanya digunakan jika latar tempat ada di Asia Tenggara, India, dan Meksiko. Kenapa? Karena palet kuning merupakan warna 'jenuh' (bukan bosan, ya). Warna ini disebut cocok menggambarkan iklim tropis dan hangat. Karena ITSAY menceritakan anak-anak Phuket, jadinya cocok dengan filosofi filter warna itu, sih.

Tapi, buat saya yang baru pertama kali nonton serial Thailand dengan palet warna kuning seperti ini agak kaget. Karena serial ini jadi ada efek dreamy-nya, seakan-akan latar waktunya ada di tahun yang telah lama berlalu. Didukung dengan China roots, jadinya kayak series jadul (dalam latar waktu, bukan serialnya, ya).

Padahal, ITSAY terjadi pada masa modern, sekitar tahun 2020-an. Para karakternya pun punya smartphone dan berhubungan via LINE (soalnya drama ini dibuat oleh LINE TV, hihihi).

Itu dia sinopsis dan sepenggal ulasan I Told Sunset About You dari tim Bacaterus. Honorary mention: ada karakter orang muslim di sini. Walau cuma jadi tetangga keluarga Teh, tapi itu cukup manis menurut saya. Jadi ada representasi yang jarang banget ditampilkan di media Thailand.

Menurut saya yang menjadi juara dari drama ini adalah tempatnya, Phuket. Lalu tentang pembahasan keluarga Thailand-Cina dan kisah klasik Cina-nya juga menarik. Tapi, untuk karakterisasi para tokohnya sebenarnya saya punya komplain, karena baik Teh dan Oh-aew punya banyak kekurangan (tapi Billkin dan PP Krit memainkannya dengan sangat ciamik).

Akting Billkin dan PP Krit sama-sama bagus, loh. Padahal, mereka masih terbilang rookie actor. Billkin debut pada tahun 2017, sementara PP Krit setahun setelahnya. Mereka juga belum banyak main drama, tapi pas disatukan di proyek ini sebagai pemeran utama, chemistry-nya dapet dan akting mereka pun memukau.

Kamu setuju enggak dengan poin-poin ulasan di atas? Bagaimana menurutmu tentang lakorn I Told Sunset About You? Drama ini ada sekuelnya, loh, dan Bacaterus udah mengulasnya juga. Yuk, lanjut baca sinopsis dan ulasan sekuel ITSAY: I Promised You The Moon di sini.