bacaterus web banner retina

Review dan Sinopsis Film Netflix I Care a Lot (2020)

Ditulis oleh Yanyan Andryan
I Care a Lot
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

I Care a Lot merupakan sebuah film bergaya “komedi gelap” yang sebenarnya tayang secara perdana di Toronto International Film Festival 2020 kemarin. Setelahnya itu, Netflix memperoleh hak distribusi untuk film tersebut, dan merilisnya secara global pada tanggal 19 Februari 2021.

Film ini lumayan mendapatkan perhatian yang cukup positif dari beberapa kritikus, termasuk Rotten Tomatoes yang memberinya rating 81% dengan nilai rata-rata 7.1/10, dan di Metacritic I Care a Lot memiliki nilai 66/100. Lalu, semenarik apakah film yang satu ini? Berikut adalah ulasan selengkapnya.

Sinopsis

Sinopsis

Marla Grayson adalah seorang wanita licik yang bekerja sebagai wali bagi para lansia yang hidup sendiri. Para orang tua yang ia rawat selalu ditempatkan di sebuah fasilitas tempat tinggal khusus lansia, dan Marla selalu berpura-pura peduli kepada mereka. Padahal, sembari menjadi wali mereka, Marla memanfaatkan situasi dengan menjual rumah, dan aset para lansia yang dirawatnya untuk keuntungan dirinya sendiri.

Suatu ketika, rekannya Marla, Dr. Karen Amos, memberi tahu kepadanya jika ada seorang lansia kaya raya bernama Jennifer Peterson, yang hidup tanpa keluarga. Dr. Amos lalu menemani Marla ke pengadilan dan memberikan kesaksian palsu bahwa Jennifer menderita demensia, dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Pengadilan kemudian menunjuk Marla untuk bertindak sebagai walinya.

Marla lalu membawanya ke fasilitas khusus lansia, dan ia menemukan berlian bernilai jutaan dollar di brankas milik Jennifer. Sementara itu, tanpa disangka-sangka Jennifer ternyata adalah ibu dari bos mafia Rusia bernama Roman Lunyov, yang selanjutnya mengirimkan anak buahnya untuk menyelidiki kehidupan sang ibu, dan Marla juga.

Pengacara dari bos mafia, Dean Ericson, kemudian meminta Marla untuk melepaskan perwaliannya atas Jennifer. Marla menolak meski Ericson menawarkannya sejumlah uang yang cukup banyak. Ericson membawanya ke pengadilan dan mencoba meyakinkan hakim tentang penipuan yang dilakukan Marla dan Dr. Amos. Akan tetapi, hakim menolak kasusnya itu karena tidak dapat memberikan bukti yang kuat.

Di lain sisi, asistennya Marla yang bernama Fran menemukan fakta jika nama Jennifer Peterson adalah identitas yang dicuri dari seorang gadis yang meninggal karena polio. Marla mempertanyakan kepada pengacara Dean Ericson tentang identitas asli Jennifer, dan sebagai balasannya Marla pun mempunyai siasat untuk membuat hidup Jennifer sengsara.

Roman Lunyov selanjutnya mengirimkan tiga anak buahnya untuk menyusup ke fasilitas lansia, dan berhasil menemukan keberadaan Jennifer. Ketiganya mencoba melarikan diri seteleh membunuh seorang penjaga, namun mereka berhasil ditangkap oleh polisi. Sementara itu, Marla cukup terkejut karena melihat berita tentang kematian Dr. Amos yang mencurigakan.

Karena Marla mulai khawatir, ia memasukan Jennifer ke bangsal psikiatri. Namun, keadaan semakin rumit setelah ia diculik, dan dibius oleh orang-orang suruhan sang bos mafia Rusia tersebut. Marla akhirnya bertemu dengan Roman Lunyov yang menuntut pembebasan ibunya dan lokasi berlian yang dicurinya. Marla berada diposisi terancam karena Lunyov nampaknya tidak segan-segan untuk membunuhnya.

Premis Cerita yang Unik

Premis Cerita yang Unik

Dengan konflik penipuan sebagai sumber permasalahannya, I Care a Lot menjadi cerita yang getir selama dua jam film ini berjalan. Di sisi lain, Rosamund Pike sebagai Marla Grayson menjadi denyut nadi di dalam film ini, dan ia berperan sangat stabil, stylish, namun tidak berlebihan. Ia dengan percaya diri mampu menjabarkan perannya sebagai Marla yang licik, dan amoral dalam mencari mangsa para lansia untuk dikuras hartanya.

Lewat judulnya yang menarik, I Care a Lot justru menyampaikan sindiran terhadap jalan ceritanya sendiri, dimana nyatanya Marla memang tidak peduli dengan para lansia. Dengan skema pendekatan yang diambil oleh film ini, I Care a Lot menawarkan premis cerita yang unik sekaligus ironis, penuh rasa jengkel kepada Marla.

Meski terlihat penuh tipu muslihat sebagai sebuah karakter, namun melihat Pike sebagia Marla di satu sisi juga terlihat menyenangkan, dan memukau. Ia mampu memainkan segala tipe jenis wanita yang secara terbuka menggambarkan sifat licik. Melihat Pike kembali memainkan sifat karakter tersebut seolah-olah mengingatkan kita kepada perannya sebagai Amy Dunne di film Gone Girl (2014).

Selain itu, I Care a lot juga berusaha memainkan premis amoral yang disimbolkan lewat beberapa adegan, salah satu contohnya adalah Marla menggantung foto-foto mangsanya, yang lebih banyak para lansia, di dinding kantornya yang bagus. Sebagai seorang yang berpendidikan Marla adalah seorang penipu ulung karena telah mengorganisir para korbannya yang akan ia perdaya dengan segala usahanya yang cerdik.

Penokohan dan Konflik yang Kuat

Penokohan dan Konflik yang Kuat

Karakter Marla di film ini terlihat begitu logis dalam menyusun rencananya untuk menjerat korbannya, yakni para lansia yang hidup sendiri. Ia juga digambarkan sangat ambisius dengan rencana yang ia buat, termasuk tidak mau melepaskan Jennifer meski ia mengetahui akan berurusan dengan mafia Rusa. Marla sebagai karakter memang terlihat kuat, dan Pike sangat konsisten mempertontonkan perannya tersebut.

Marla dalam menjalankan rencananya tentu tidak tanpa hambatan. Ia bertemu dengan Roman Lunyov, yang diperankan oleh Peter Dinklage, sebagai ancaman yang berbahaya. Sang bos mafia Rusia tersebut tidak kalah ambisius, jahat, dan licik seperti Marla. Kita yang menonton film ini seolah diajak untuk melihat konflik diantara sesama orang jahat, dan menunggu jawaban siapa yang lebih kejam sebenarnya.

Roman Lunyov memang lawan yang kuat bagi Marla dalam hal kelicikan. Dia kebanyakan bertindak dengan cara yang dingin, intimidatif, dan mengancamnya lewat beberapa anak buahnya. Sementara itu, Pike, dan Dinklage terlihat superior dalam memerankan karakternya masing-masing. Apalagi, Pike bekerja cukup memuaskan, dan mampu membuat inti cerita, dan masalah di film ini tersampaikan secara jelas.

Sedangkan untuk Dinklage, karakternya sebagai Roman Lunyov bukanlah peran antagonis pertama yang ia lakukan. Namun, jika dibandingkan dengan beberapa filmnya yang lain, ia dalam I Care a Lot seperti lebih mengancam secara dingin, dan lebih mempunyai kuasa lebih atas segala tindak kejahatannya. Pada akhirnya, Dinklage dan Pike bermain sangat apik lewan perannya masing-masing, dan cukup impresif.

Paduan Dark Comedy Thriller yang Tidak Mengecewakan

Paduan Dark Comedy Thriller yang Tidak Mengecewakan

Walaupun I Care a Lot mengusung unsur komedi di dalam keterangan filmnnya, namun film ini tidak terlalu mengeksplorasi hal tersebut. I Care a Lot sama sekali tidak membawa lelucon, dan komedi, hingga dialog yang mampu mengundang gelak tawa. Tapi, jika dilihat dari premis yang ditawarkan oleh film ini, masalah kurang adanya komedi tidak menggangu jalan ceritanya, dan tidak merusak premisnya sendiri.

Kalaupun memang ada dialog, dan sindiran satir yang dibilang lucu, itupun tidak sampai membuat tertawa lepas, dan hanya menimbulkan senyum biasa saja karena melihat keironisan yang terjadi di film ini. Terlepas dari hal itu, skenario I Care a Lot mempunyai nilai tambah karena ada hal-hal yang tidak terduga ketika kita melihat perjalanan Marla, Jennifer, hingga Roman sepanjang jalan ceritanya.

Secara keseluruhan, I Care a Lot cukup mampu memadukan elemen dark comedy, dan thriller ke dalam sebuah tontonan yang menarik, sekaligus menimbulkan rasa ironi yang kritis. Film ini juga menegangkan setelah di awal-awal melihat “proxy war” yang dilancarkan antara Marla Grayson dan Roman Lunyov. Pada akhirnya, I Care a Lot tidak mengecewakan, dan menjadi tontonan yang klimaks hingga filmnya selesai.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram