bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis How to Sell Drugs Online (Fast) S1

Ditulis oleh Aditya Putra
How to Sell Drugs Online (Fast) S1
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Generasi Z dianggap mendapat banyak kemudahan dengan teknologi yang berkembang pesat selama satu dekade terakhir. Dengan adanya internet, hampir semua hal bisa dilakukan dengan hanya menggerakan jari-jari tangan lewat HP. Bisa itu untuk hal-hal positif seperti belajar, mengambil kursus, hingga mencari uang. Tapi, banyak juga hal-hal negatif yang bisa dilakukan.

Ada sebuah serial dari Jerman berjudul How to Sell Drugs Online (Fast) yang menggambarkan tentang generasi Z. Walau berjudul provokatif, sebenarnya serial ini lebih ingin membahas bagaimana ambisi remaja dan penggunaan teknologi. Sebelum nonton, simak dulu review dan sinopsisnya yuk!

Sinopsis

Moritz Zimmermann merupakan siswa SMA di kota fiktif bernama RinseIn. Dia punya perasaan suka pada Lisa, sayangnya hubungan mereka nggak sampai ke tahap pacaran. Tapi hal itu nggak menyurutkan niat Moritz untuk terus mendekati pujaan hatinya. Sementara itu, Lisa menaruh ketertarikan pada Dan.

Dan berencana mengadakan sebuah pesta perayaan untuk Lisa. Agar Lisa tertarik, Dan sudah menyiapkan barang-barang bagus yaitu narkoba untuk berpesta. Moritz yang diam-diam bisa mengakses akun Lisa di sosial media terkejut mendengar hal tersebut, terlebih dia nggak diundang sama sekali.

Moritz meminta bantuan dari sahabatnya, Lenny Sandler untuk membeli narkoba dari bandar tempat Dan membeli narkoba. Moritz berhasil bertemu Buba, si bandar narkoba. Dia membeli persediaan ekstasi agar Dan nggak bisa membawa apa-apa ke pesta. Moritz datang ke pesta tapi malah dipermalukan oleh Dan dan harus pulang dengan tas penuh oleh ekstasi.

Bingung mempunyai banyak ekstasi, Moritz berniat menjualnya secara online, terlebih dia belum melunasi pembayaran pada Buba. Lisa ketahuan mempunyai ekstasi dari pesta oleh orang tuanya. Dia meminta bantuan pada Dan. Moritz menghapus percakapan Lisa dan Dan di Facebook agar terkesan Dan mengacuhkannya. Dia pun datang membantu Lisa.

Moritz dan Lenny mulai menyadari pasar dari barang yang mereka jual. Mereka membuat sebuah situs bernama MyDrugs di dark web. Buba mengetahui situs yang Moritz dan Lenny buat, dia pun meminta bayaran sebesar 10 ribu Euro dari keuntungan yang dihasilkan. Ternyata banyak permintaan yang masuk ke MyDrugs.

Lisa yang mulai curiga menemukan fakta bahwa Moritz-lah yang suka menghapus percakapannya dengan Dan. Moritz kecewa karena Lisa memblokir semua akun di sosial media. Hubungannya dengan Lenny pun merenggang padahal mereka mulai ingin membawa MyDrugs ke web yang bisa diakses semua orang, bukan hanya dark web. Sementara itu Buba ditahan oleh polisi.

Polisi menghubungi Moritz untuk mengakses laptop milik Buba. Karena informasi itu mengarah pada situs yang dibuat Moritz, dia mulai menghapus konten-konten di situsnya. Moritz berhasil meyakinkan Lenny untuk membawa MyDurgs ke web yang umum. Dia mendapat penyuplai baru yaitu GoodTimes dari Rotterdam.

Majunya bisnis yang dibangun berdua, Lenny mulai terusik karena Moritz terlalu mementingkan bisnis. Dia pun meninggalkan Moritz. Gerda mengundang Noritz untuk datang ke pestanya. Moritz membawa narkoba yang dijualnya. Di pesta dia melihat Dan dan Lisa berciuman. Sementara itu, Gerda overdosis karena ekstasi yang dibawa Moritz.

Buba mengetahui lokasi Lenny, nggak lama kemudian Lenny dinyatakan hilang. Moritz kesulitan untuk menghubungi sahabatnya itu. Dengan bantuan Dan, Moritz berhasil menemukan lokasi Lenny yang disekap oleh Buba. Bisakah Moritz mengesampingkan masalah pribadinya dengan Dan untuk menyelamatkan Lenny? Bagaimana juga hubungannya dengan Lisa? Akankah bersatu?

Premis Sederhana yang Dieksekusi dengan Baik

Sumber: thyquotes.com

Premis di serial How to Sell Drugs Online (Fast) adalah keinginan Moritz mendapatkan Lisa. Premis sederhana sebagaimna drama remaja kebanyakan itu digabungkan dengan subplot tentang penjualan narkoba dan persahabatan. Sekilas terdengar absurd, tapi sang kreator, Philipp Kabbohrer dan Matthias Murmann, berhasil menciptakan keabsurdan itu menjadi tontonan yang menarik.

Upaya Moritz untuk mendapatkan Lisa bukan dilakukan dengan merayu atau memberi kejutan, melainkan menggunakan narkoba. Hal itu juga yang dijadikan alat oleh Dan agar bisa bersenang-senang dengan Lisa. Ada juga Lenny yang membantu Moritz dan harus mengalami pasang-surut hubungan persahabatan.

Selain menggunakan unsur yang disebutkan tadi, serial ini juga memasukkan kultur pop yang relevan. Penggunaan internet dan sosial media yang sangat erat dengan generasi Z juga dijadikan andalan untuk mendukung cerita. Untuk ukuran drama dan komedi remaja, kombinasi yang ada di serial ini sangatlah menghibur dan membuatnya berbeda dibanding drama remaja lainnya.

Tempo yang Enjoyable

Sumber: static.toiimg.com

How to Sell Drugs Online (Fast) menggunakan tempo yang relatif cepat tapi nggak membuat cerita terkesan terburu-buru. Masalah yang ada di setiap episode diberi cukup kesempatan untuk dikembangkan sehingga kita nggak akan kebingungan dengan cerita yang melompat. Hal itu disebabkan oleh plot solid yang tertata dengan rapi.

Season pertama serial ini hanya terdiri dari enam episode. Bahkan durasi setiap episode hanya berkisar antara 25 sampai 30 menit. Durasi yang terbilang singkat tersebut digunakan dengan sangat baik sehingga setiap episode terasa sangat enjoyable. Bahkan nggak ada satu pun episode yang nggak menarik dan nggak berguna untuk mencapai puncak konflik.

Baca juga: Film Netflix Bertema Remaja yang Seru untuk Ditonton

Penggunaan Efek yang Brilian

Penggunaan Efek yang BrilianSumber: cdn.videotapenews.com

Sebagian besar generasi Z nggak bisa terlepas dari internet dan sosial media dalam kehidupan sehari-hari. How to Sell Drugs Online (Fast) mengungkap hal tersebut. Bukan hanya lewat dialog tapi menampilkannya secara visual dengan adegan-adegan animasi. Dengan dilatari oleh narasi dari Moritz, kita akan disuguhi transisi dari live action ke animasi sosial media.

Selain itu, ada juga animasi brilian yang ditampilkan ketika para karakternya menggunakan narkoba. Dalam keadaan tinggi, imajinasi mereka akan melayang termasuk memunculkan hal-hal yang nggak lazim. Serial ini menggunakan animasi yang gila untuk mendukung cerita tersebut dengan menampilkan imajinasi karakternya yang sedang tinggi.

Moritz sebagai Protagonis

Sumber: thecinemaholic.com

Moritz menjadi pusat dari cerita di serial How to Sell Drugs Online (Fast). Dia ingin mendapatkan Lisa dengan bersaing melawan Dan kemudian bersekutu dengan Lenny untuk menjual narkoba. Posisinya di serial ini secara gamblang menunjukkan bahwa dia menjadi protagonis. Sebagai protagonis tentu masalah akan terus datang kepadanya sampai akhir season.

Karakter Moritz sebagai protagonis nggak dibuat sempurna. Dia punya kekurangan yang membuatnya lebih humanis. Di satu sisi dia adalah sosok yang ambisius dan setia kawan. Tapi di sisi lain dia merupakan tipe orang yang manipulatif dan serakah. Hal ini tentu membuat cerita menjadi lebih seru dibanding protagonis yang terlalu sempurna karena akan membuat cerita menjadi datar.

How to Sell Drugs Online (Fast) nggak semenyeramkan judulnya, malah jatuhnya menjadi kocak dengan segala masalah dan komedinya. Alih-alih memberi prosedur untuk menjual narkoba secara online, serial ini lebih ingin menonjolkan ambisi remaja baik itu dari segi percintaan maupun bisnis. Di era apa pun, remaja tetaplah remaja dengan segala kekonyolannya.

Sebuah tontonan menarik yang bisa membuat penonton ingin segera menyelesaikan satu season dengan sekali rebahan. Apa kamu tertarik buat nonton? Serial ini cocok untuk ditonton sendiri atau beramai-ramai. Kalau sudah nonton, kamu bisa membagikan ulasan pribadimu kepada pembaca di kolom komentar, teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram