bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Hot Fuzz, Memecahkan Misteri di Kota Kecil

Ditulis oleh Aditya Putra
Hot Fuzz
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kita membutuhkan waktu untuk beradaptasi ketika pindah ke tempat yang baru. Kita perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan, orang-orang sekitar, bahkan budaya baru.

Apalagi kalau tempat baru itu nggak mempunyai irisan sama sekali dengan tempat yang lama. Biasanya seseorang akan mengalami culture shock di awal kedatangan.

Berpindah ke tempat baru seringkali disebabkan oleh pekerjaan. Di film Hot Fuzz, seorang Polisi dipindahkan ke tempat baru yang relatif aman. Dia merasa tempat itu nggak menantang sama sekali. Ternyata kota itu menyimpan misteri.

Misteri apa yang tersimpan di balik kota yang tenang itu? Simak sinopsis dan review filmnya yuk!

Sinopsis

hot fuzz-2_
  • Tahun Rilis: 2007
  • Genre: Action, Comedy
  • Produksi: StudioCanal, Working Title, Big Talk Productions
  • Sutradara: Edgar Wright
  • Pemain: Simon Pegg, Nick Frost, Jim Broadbent, Timothy Dalton, Paddy Considine, Bill Nighy

Nicholas Angel adalah seorang anggota Kepolisian London. Dia hendak dipromosikan menjadi Sergeant. Sayang, rekan-rekannya nggak begitu menyukainya. Mereka mendesak agar Angel dipindahkan ke sebuah kota kecil bernama Sandford.

Sang atasan pun mengabulkan permintaan itu dan akhirnya Angel dengan terpaksa menerima keputusan dari atasannya.

Sandford merupakan kota yang berprestasi. Ia pernah memenangkan gelar Village of the Year beberapa kali. Pada malam kedatangannya di Sandford, Angel menghabiskan waktu di bar.

Angel melihat beberapa anak di bawah umur mabuk di bar. Dia lalu membawa anak-anak itu ke kantor Polisi. Ketika akan pulang, Angel melihat orang mabuk kencing sembarangan. Angel juga membawanya ke kantor Polisi.

Keesokan harinya, Angel terkejut karena orang-orang yang ditangkapnya nggak ada di kantor Polisi. Dia menemui Frank Butterman, kepala Polisi Sandford. Frank menyatakan sudah mengurus masalah yang terjadi malam sebelumnya. Pria mabuk semalam ternyata adalah anggota Kepolisian. Dia adalah anak dari Frank, Danny Butterman.

Angel merasa nggak cocok bekerja di Sandford. Rekan-rekannya sesama Polisi malas untuk bekerja. Angel menilai banyak rekannya yang nggak kompeten.

Para Polisi Sandford mengatakan bahwa mereka bersantai karena angka kriminal di sana sangatlah kecil. Danny mencoba berteman dengan Angel. Saat itulah Angel menyadari bahwa Danny adalah penggemar film buddy cop.

Ketika bekerja, Angel menemukan pelanggaran batas kecepatan. Pria yang mengemudikan mobil adalah Martin Blower. Martin memberi tiket pertunjukan Romeo and Juliet pada Angel karena kebetulan Martin adalah pemeran utamanya.

Pemeran lain adalah Eve Draper. Angel dan Danny pun terpaksa menonton pertunjukan karena Frank yang meminta.

Keesokan harinya, Martin dan Eve ditemukan tewas di jalanan. Mereka tewas setelah dihantam oleh kapak. Para Polisi pun datang untuk memeriksa tempat kejadian. Mereka lalu mengklasifikasikan kasus itu sebagai kecelakaan.

Berbeda dengan pemikiran Angel, ia merasa kejadian itu bukanlah kecelakaan melainkan pembunuhan. Namun Angel kebingungan untuk mencari bukti, terlebih hanya Danny yang bisa dia andalkan.

Kantor Polisi mendapat telepon bahwa ada angsa yang kabur. Angel dan Danny pun diterjunkan. Mereka berdua malah menemukan rumah seorang kakek yang berisi banyak senapan dan peluru.

Angel menyita senjata dan peluru tersebut dan menyimpannya di ruang bukti. Setelah selesai bertugas, Danny mengajak Angel untuk menonton film di rumahnya.

Pada malam yang sama, George Merchant, seorang pebisnis properti ditemukan tewas di rumahnya. Di tubuhnya terdapat luka akibat kapak. Polisi menyebutnya tewas karena kebakaran.

Rumah George memang terbakar akibat gas bocor. Namun Angel curiga bahwa dua kejadian di Sandford memiliki hubungan. Tak lama kemudian, Tim Messenger, seorang jurnalis menemui Angel. 

Tim berjanji akan memberi tahu sebuah rahasia pada Angel. Namun sebelum itu terjadi, Tim tewas karena tertusuk kubah gereja yang jatuh. Angel semakin yakin bahwa ada misteri yang berhubungan di sekitarnya.

Dia pun menyelidiki orang-orang yang dicurigai. Salah satu nama muncul yaitu Simon Skinner. Bisakah Angel memecahkan misteri di kota ini?

Satir Kepolisian

hot fuzz-3_

Hot Fuzz dibuka dengan adegan Angel bertemu dengan dua atasannya. Dua atasannya itu menanyakan hal yang sama. Pertanyaannya adalah apakah Angel sudah sembuh dari luka akibat menjalankan tugas.

Angel lalu diangkat menjadi Sergeant. Hanya saja, dia dikorbankan untuk keluar dari Kepolisian London dan bekerja di Sandford karena Angel dianggap terlalu kaku dalam bekerja.

Melihat secara keseluruhan, film garapan Edgar Wright ini menyuguhkan satir Kepolisian. Polisi berdedikasi seperti Angel disingkirkan. Bahkan di Sandford, hanya Danny yang rela memahami cara Angel berpikir dan bertindak. Sisanya hanya mengejek Angel.

Angel dianggap bukan rekan kerja yang asyik karena dia ia terlalu terpaku pada tugasnya sebagai penegak hukum.

Menuju akhir, kita akan disuguhi oleh plot yang bergerak ke arah konspirasi. Penggambaran konspirasinya pun nggak tanggung-tanggung. Banyak pihak yang terlibat.

Dari mulai rakyat biasa, pebisnis sampai anggota kepolisian. Hal itu membuat film ini konsisten dalam mengangkat tema yang diusung sejak awal sampai akhir film.

Secara sinematografi, film ini menyajikan ciri khas film-film Edgar Wright. Fast cut banyak ditampilkan. Selain itu, kamera juga bergerak dinamis untuk menguatkan konflik yang dihadapi karakter. Film ini juga banyak menghadirkan referensi-referensi film buddy cop lain. Ada Point Break, Lethal Weapon sampai Bad Boys.

Perpaduan Komedi, Action dan Misteri

hot fuzz-4_

Hot Fuzz secara berani memadukan tiga elemen sekaligus yaitu komedi, action dan misteri. Elemen komedi banyak dibawakan dalam interaksi Angel dan Danny. Keduanya diberikan pendalaman yang cukup kuat. Penggambaran keduanya pun cukup unik.

Film buddy cop biasanya menghadirkan persona good cop dan bad cop. Di film ini, nggak ada peran Polisi yang meledak-ledak. 

Elemen action sebenarnya nggak banyak mendapatkan screentime. Hebatnya, setiap kemunculannya selalu berhasil dimaksimalkan. Bahkan elemen itu bisa membuat sosok Angel dan Danny terlihat keren. Beberapa malah terkesan konyol.

Namun hal itu nggak jadi masalah, sebagaimana tone film  yang sejak awal nggak menggunakan pendekatan serius.

Elemen misteri baru dihadirkan pada third act. Kita nggak dibuat bosan menunggu kehadirannya. Pasalnya, elemen itu dibangun secara rapi sejak awal. Pengungkapan misteri pun sangatlah mendetail.

Di akhir ada dua twist yang mengejutkan. Kemunculannya pun disuguhkan dalam momen yang nggak terduga.

Chemistry Simon Pegg dan Nick Frost

hot fuzz-5_

Nyawa dari Hot Fuzz berada pada dua aktor utamanya yaitu Simon Pegg dan Nick Frost. Pegg bermain gemilang dengan deadpan-nya dalam memerankan karakter Angel. Begitu juga dengan Nick Frost.

Dia bisa menjadi Danny yang jiwanya masih sangat polos. Berbeda dengan Angel yang ahli, kemampuan Danny sebagai Polisi sangatlah terbatas.

Chemistry Pegg dan Frost nggak perlu diragukan lagi kualitasnya. Mereka bisa menampilkan dua karakter yang begitu cair ketika berinteraksi. Bromance mereka sebenarnya bukan hal yang baru. Mereka adalah aktor reguler pilihan Edgar Wright dalam Three Flavours Cornetto Trilogy. Hot Fuzz merupakan film kedua dari trilogi tersebut.

Hot Fuzz dianggap sebagai salah satu cult dalam film buddy cop. Satir tentang Kepolisian dan parodi film-film sejenis menjadi daya tarik utamanya. Hal itu dilengkapi dengan chemistry Simon Pegg dan Nick Frost yang brilian.

Durasi selama 121 menit nggak akan terasa untuk hiburan menyenangkan seperti film ini. Punya rekomendasi film buddy cop yang seru? Tulis di kolom komentar, guys!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram