bacaterus web banner retina

Review He’s Just Not That Into You, Ungkap Realita Percintaan

Ditulis oleh Lady S
He's Just Not That Into You
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Saat menyukai seseorang, kita pasti selalu berusaha mencari tanda-tanda apakah orang tersebut juga menyukai kita. Sayangnya, terkadang kita salah membaca tanda sehingga kita terjebak pada ‘cinta bertepuk sebelah tangan.’ Pernah mengalami hal ini?

Di film He’s Not That Into You, karakter protagonis utamanya mengalami hal tersebut. Menariknya, film ini nggak hanya berfokus pada 1 konflik cerita.

Film yang diadaptasi dari buku self-help karya Greg Behrendt dan Tuccillo berjudul sama ini akan mengungkap realita percintaan para pasangan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Seperti apa filmnya? Simak sinopsisnya berikut ini.

Sinopsis

he's just not that into you-2_

Gigi dan Alex

Gigi (Ginnifer Goowdwin) tak pernah beruntung dalam hubungannya dengan pria. Setiap kali berkencan dengan seorang pria, si pria selalu meninggalkan Gigi. Padahal, secara fisik Gigi menarik dan kepribadiannya juga baik.

Sugesti yang diberikan ibunya dulu bahwa “lelaki mengejekmu karena ia menyukaimu” sangat melekat di pikiran Gigi, sehingga meskipun sudah ada pertanda ditolak, Gigi tetap berusaha mengejar lelaki-lelaki itu. 

Lalu, ia curhat ke dua teman kerjanya yaitu Janine (Jennifer Connelly) yang sudah menikah dan memiliki suami yang tampan serta Beth (Jennifer Aniston) yang memiliki kekasih selama 7 tahun. Mereka mendengarkan cerita Gigi, namun mereka pun sama clueless-nya dengan Gigi.

Suatu hari, Gigi bertemu dengan Alex (Justin Long) di bar milik Alex. Meskipun baru bertemu, Gigi menceritakan kisah cinta singkatnya pada Alex.

Merasa sangat berpengalaman dalam hubungan percintaan, Alex menasehati Gigi agar tidak mudah jatuh hati pada pria. Gigi juga harus peka dengan sinyal-sinyal yang pria tunjukkan jika memang si pria menyukai Gigi. Sejak saat itu, Gigi pun selalu meminta pendapat Alex terlebih dulu sebelum berkencan.

Janine, Ben, dan Anna

Di sisi lain, Janine memiliki suami bernama Ben (Bradley Cooper), yang baik hati, tampan, dan pekerja keras. Bisa dibilang, Ben adalah sosok suami yang sangat ideal.

Meskipun belum dikaruniai momongan, kehidupan rumah tangga mereka tetap bahagia. Sampai akhirnya Ben tak sengaja berpapasan dengan Anna (Scarlett Johansson) di supermarket.

Ben jatuh hati pada Anna yang memang secara fisik sudah menarik perhatian Ben. Meskipun Ben mengakui sudah menikah, namun Anna seolah tak menggubrisnya. Mereka tetap sering bertemu di belakang Janine.

Sementara Anna, dia pun sebenarnya menjalin hubungan tanpa status dengan seorang agen real estate bernama Conor (Kevin Connolly). Sayangnya, Anna hanya menganggap Conor sebagai pelampiasannya. Saat merasa sedih dan ditolak, Anna selalu menghampiri Conor.

Beth dan Neil

Sementara itu, Beth merasa frustasi karena sang pacar, Neil (Ben Affleck) tak kunjung melamarnya meski mereka sudah berkencan selama 7 tahun. Tak bisa dipungkiri, ada rasa gengsi yang besar dalam benak Beth karena ketiga saudara perempuannya sudah menikah. Otomatis, hanya Beth seorang yang belum menikah.

Neil sendiri memiliki trauma masa lalu yang membuatnya takut untuk menikah. Neil sangat tidak ingin menikah. Hal itu membuat Beth sangat kecewa dan ia memutuskan untuk berpisah dengan Neil. Padahal, hubungan mereka sangat baik dan mereka saling mencintai.

Bertabur Aktor dan Aktris Papan Atas

he's just not that into you-7_

Dari daftar cast-nya saja, kamu bisa melihat ada nama-nama aktor dan aktris populer yang turut meramaikan film ini. Ada Scarlett Johansson, Bradley Cooper, Jennifer Aniston, Ben Affleck, dan yang lainnya. Hampir semua yang terlibat adalah aktor-aktor besar.

Film yang juga diproduseri sekaligus dibintangi oleh Drew Barrymore ini memang nampak ingin mendongkrak kesuksesan dengan menggaet artis papan atas. Meskipun begitu, tidak ada karakter yang menonjol. Semua karakter tampak mendapat porsi yang sama.

Namun dari semua karakter, penampilan Ginnifer Goodwin patut diacungi jempol. Pemeran Gigi ini sukses memainkan karakter wanita innocent dengan tingkah cukup konyol. Kita sebagai penonton pun ikut dibuat ‘greget’ melihat Gigi yang dengan mudah naksir seorang pria dan mengejar-ngejar si pria.

Premis Menarik dan Mengungkap Realita Percintaan

he's just not that into you-4_

Film ini sebenarnya tipe film rom-com khas 2000-an dengan pola yang bisa dibilang membosankan. Namun yang menarik adalah ceritanya yang dibuat saling berhubungan dengan konflik percintaan yang nyata dan umum dialami. Penonton mungkin akan merasa sangat relate dengan konflik-konflik yang ada.

Contohnya saja dari cerita yang dialami Gigi. Ia sering salah menangkap sinyal-sinyal dari pria yang sebenarnya nggak terlalu menyukainya. Hal ini sering terjadi di kehidupan nyata.

Ketika ada pria baik yang mau diajak jalan bareng, wanita mungkin langsung menganggap si pria menyukainya. Namun kenyataannya, ada tanda-tanda kalau si pria sebenarnya hanya berusaha bersikap baik tanpa ada rasa suka yang mendalam.

Ada juga konflik Beth dan Neil dimana Beth merasa sudah harus menikah, namun Neil tidak siap untuk itu. Mereka akhirnya berpisah padahal tak ada konflik serius yang membuat keduanya saling benci dan merugikan.

Cerita seperti ini sering terjadi dan bahkan meski budaya orang Indonesia berbeda dengan barat, penonton mungkin masih bisa relate dengan ceritanya.

Lewat premis dan dialog-dialognya, film ini berhasil mengungkap realita yang cukup ‘menampar’ orang-orang yang memiliki masalah percintaan.

Ditambah lagi, ini adalah film yang diadaptasi dari sebuah buku Self-Help percintaan. Tak heran kalau penyelesaian masalahnya pun sangat realistis dan bisa diterapkan di kehidupan nyata.

Selain itu, hubungan para karakter dengan konflik berbeda ini terasa sangat menarik. Polanya mirip dengan film ‘Valentine’s Day’ yang diperankan Ashton Kutcher dan Jennifer Garner.

Tapi, meskipun polanya biasa saja, film ini tetap menyajikan premis cerita yang membuat penonton tertarik untuk menonton sampai akhir.

Cerita Karakter Protagonis Kurang Tergali

he's just not that into you-3_

Meskipun premis ceritanya cukup menarik dengan menghadirkan berbagai konflik utama yang relatable dengan kehidupan nyata, sayangnya cerita sang karakter protagonis yang menjadi benang merah di film ini tampak kurang tergali.

Gigi, si karakter protagonis yang sekaligus menjadi narator di film ini diceritakan jatuh hati pada Alex. Ia menganggap Alex juga menyukainya karena ada tanda-tanda yang muncul sesuai dengan omongan Alex. Masalahnya, dari awal sikap Alex sebenarnya tak menunjukkan ketertarikan pada Gigi. Ia hanya tertarik pada masalah Gigi.

Namun tiba-tiba saja, di akhir Alex seperti tergila-gila dengan Gigi. Hal ini mungkin saja terjadi. Hanya saja penulis kurang memberikan background story yang lebih banyak pada karakter Gigi dan Alex serta terlalu fokus pada konflik cinta segitiga antara Janine, Beth, dan Anna.

Jadi, dari keseluruhan cerita yang berbeda-beda ini, mungkin cerita yang dialami oleh Janine dan Beth lah yang terasa paling membekas.

Pengungkapan Karakter Lewat Setting

he's just not that into you-5_

Sejujurnya tak ada yang menarik dari segi sinematografi. Angle yang digunakan pun lebih banyak menggunakan teknik single-camera. Ini memang sangat terpengaruh dari pengalaman Ken Kwapis yang ahli dalam pengambilan gambar dengan teknik single-camera.

Yang lebih menarik digali adalah bagaimana tim artistik berhasil menceritakan karakter pemain lewat setting kamar dan rumah-rumah yang mereka tempati. Contohnya saja rumah Janine. Di film ini, karakter Janine memang tampak seperti wanita ‘gila’ yang pemarah.

Saat suaminya mengaku berselingkuh dan bahkan sudah tidur dengan wanita lain, Janine dengan mudah memaafkan. Namun saat Ben ketahuan berbohong karena masih merokok, Janine tampak sangat marah dan tersakiti.

Dari situ memang terlihat karakter asli Janine. Namun penonton juga bisa melihat karakter Janine lebih dalam lagi dari desain rumah yang ia tempati. Rumahnya dibuat kaku dengan warna-warna cat ruangan yang dominan gelap.

Lalu, ada adegan dimana Janine memasang sebuah lukisan 1 kursi tanpa barang apapun di sekitarnya. Hal ini seolah menggambarkan bahwa Janine memang seorang introvert.

Ia juga memiliki trust issue yang tinggi sehingga tak heran jika akhirnya Janine memilih berpisah dari Ben meskipun Ben sudah tidak menemui Anna. Karakter Janine inipun sebenarnya bisa jadi sangat relate dan dekat dengan kehidupan nyata.

Film buatan Ken Kwapis ini memang tak jauh berbeda dengan film rom-com lainnya yang memberikan rasa nyaman dan terhibur setelah menonton. Namun realita dan saran percintaan yang ditunjukkan di film ini bikin filmnya jadi lebih bermakna.

Sesuai judulnya, 'He's Just Not That Into You', film ini seolah menyadarkan pada tanda-tanda bahwa 'dia tidak begitu menyukaimu'.

Buat kamu yang lagi galau soal percintaan terutama yang lagi berharap dengan orang yang kamu suka, film ini bakalan cocok banget buat kamu. Jangan lupa, bagikan pendapatmu di kolom komentar kalau sudah menonton filmnya ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram