showpoiler-logo

Review & Sinopsis Film Hello, Goodbye, and Everything in Between

Ditulis oleh Sri Sulistiyani
Hello, Goodbye, and Everything in Between
2.3
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Ketika menjalin hubungan dengan seseorang yang kita cintai, tentunya kita berharap jika hubungan tersebut akan langgeng selamanya. Namun pasangan dalam film Hello, Goodbye, and Everything in Between ini justru merencanakan untuk berpisah saat hubungan mereka masih dalam tahapan baik-baik saja. 

Bagaimana perjalanan cinta dari pasangan sejoli ini? Kamu bisa membaca review dan sinopsis dari film Hello, Goodbya, and Everything in Between di bawah ini. 

Sinopsis 

hello goodbye and everything in between-5_

Di sebuah pesta Halloween, Clare (Talia Ryder) bertemu dengan seorang pria bernama Aidan (Jordan Fisher). Di pertemuan pertama itu, mereka menghabiskan malam bersama dan bercerita banyak hal.

Clare bercerita tentang traumanya untuk menjalin hubungan karena perceraian ayah dan ibunya. Baginya, kisah cinta masa SMA tidak akan pernah berhasil. 

Namun malam itu keduanya tampak saling menyukai satu sama lain. Akhirnya Aidan dan Clare membuat perjanjian untuk menjalin hubungan dan mereka akan putus dalam sepuluh bulan ke depan, saat keduanya lulus SMA.

Mulai hari itu, hubungan mereka pun dimulai. Keduanya tampak bahagia hingga akhirnya waktu kelulusan pun tiba. 

Aidan dan Clare akan menjalani kencan terakhir sebelum keduanya berpisah dan melanjutkan kuliah. Di kencan terakhir itu, Aidan memberi banyak kejutan pada Clare dengan mengenang kembali momen-momen spesial mereka selama sepuluh bulan ke belakang.

Aidan tampak berusaha untuk mempertahankan hubungan karena baginya tak ada masalah antara hubungannya dengan Clare. Namun, Clare tetap percaya pada pendiriannya dan tetap ingin mengakhiri hubungannya dengan Aidan.

Saat Aidan ingin menghabiskan malam itu hanya berdua, Clare justru mengajak sahabat mereka, Stella dan Scotty untuk ikut serta. Aidan terpaksa mengikuti keinginan Clare. Mereka pun menghabiskan malam berempat dengan masuk ke sekolah mereka. 

Sayangnya, tindakan mereka itu membuat Aidan terluka dan harus mendapat perawatan di rumah sakit tempat ibunya bekerja. Dari sang ibu, Clare mengetahui jika Aidan berbohong padanya tentang kampus pilihannya.

Saat mereka berempat kembali pergi ke pesta, Clare dan Aidan terlibat pertengkaran akibat kebohongan Aidan tersebut. Saat keduanya marah, mereka pun menyatakan putus. 

Clare pulang ke rumahnya, namun ia terus teringat pada Aidan. Ia pun mengirim pesan agar Aidan kembali menemuinya di tempat yang tadinya mereka janjikan.

Aidan dan Clare akhirnya kembali bertemu di danau. Clare dan Aidan kembali mengungkapkan perasaan masing-masing bahwa mereka masih saling mencintai. 

Menjelang pagi, mereka pun menghabiskan sisa waktu bersama dengan berenang di danau tersebut. Setelah itu, Clare harus bersiap untuk berangkat ke kota tempat ia akan berkuliah.

Clare dan Aidan tetap menyepakati perjanjian mereka untuk putus dan mengejar mimpi masing-masing, namun kali ini mereka mengakhirinya dengan baik-baik. 

Clare pun menjalani kehidupannya di kampus sebagai mahasiswi. Sementara Aidan yang memutuskan untuk menunda kuliahnya fokus untuk mengejar mimpinya menjadi pemusik. Di masa libur perkuliahan, keduanya kembali bertemu dengan status tak lagi berpacaran. 

Kisah Cinta yang Ringan ala Film Remaja 

hello goodbye and everything in between-2_

Film berdurasi 84 menit ini memang memiliki alur cerita yang cukup ringan untuk kamu ikuti. Konflik-konflik yang terjadi pun hanya konflik-konflik sederhana khas film-film remaja.

Jika kamu menyukai film-film drama dengan konflik yang lebih mendalam atau lebih dramatis, menonton film Hello, Goodbye, and Everything in Between ini mungkin akan membuatmu sedikit bosan.

Sebenarnya film Hello, Goodbye, and Everything in Between ini memiliki premis yang cukup menarik di awal, yaitu mengenai pasangan yang sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungan bahkan sebelum mereka memulainya.

Sayangnya, penggarapan konflik dalam film yang diangkat dari karya novel ini terasa kurang maksimal. 

Meski begitu, ada adegan yang cukup menarik dalam film yang juga menjadi klimaks dari film Hello, Goodbye, and Everything in Between ini.

Scene tersebut adalah scene saat Aidan dan Clare terlibat adu mulut hingga mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Namun selain scene ini, tak ada yang terasa cukup spesial dari film ini. 

Teknik sinematografi yang digunakan pun terkesan biasa saja, dengan dominasi visual-visual cerah ala film drama remaja. Singkatnya, film ini tampaknya memang hanya ditujukan untuk kamu yang mencari hiburan ringan dan melepas penat dengan menonton film. 

Alur Cerita yang Didominasi Kilas Balik 

hello goodbye and everything in between-3_

Sejalan dengan premis filmnya, alur cerita yang digunakan dalam film Hello, Goodbye, and Everything in Between ini juga menggunakan alur maju mundur.

Di awal, kita hanya menyaksikan bagaimana awal perjumpaan Aidan dan Clare. Setelah itu, film langsung menuju akhir cerita dan mengisahkan kencan terakhir dua sejoli tersebut. 

Selama Aidan dan Clare menjalani kencan terakhir itulah kita akan disajikan cukup banyak adegan kilas balik yang terjadi selama masa mereka menjalin hubungan.

Kilas balik ini pun terus ditampilkan hingga menjelang akhir film ini. Sayangnya, tak ada perbedaan yang cukup signifikan antara scene kilas balik dengan scene di masa kini. 

Hal ini membuat kita sebagai penonton terkadang bingung untuk memahami setting waktu dalam film, apakah adegan tersebut terjadi di masa kini atau berupa kilas balik. Kita baru akan memahami hal tersebut setelah adegan film berjalan dengan menyimpulkannya sendiri. 

Kisah Drama Romantis yang Tak Terasa Emosional 

hello goodbye and everything in between-4_

Pada beberapa scene, film Hello, Goodbye, and Everything in Between ini memang berusaha menunjukan hubungan yang terasa emosional antara dua karakter utamanya, Aidan dan Clare. Namun sayangnya pasangan aktor dan aktris muda ini belum cukup memberikan chemistry pada peranan yang mereka mainkan. 

Meski diceritakan sebagai pasangan muda-mudi yang tengah dimabuk cinta, akting keduanya masih tampak datar sehingga chemistry yang digambarkan tak terasa emosional.

Adegan-adegan yang memperlihatkan bagaimana mereka melakukan kencan dengan berbagai kegiatan seru pun rasanya belum cukup membuat kita sebagai penonton ikut baper melihatnya. ‘

Namun setidaknya keduanya memberikan penampilan yang bisa dibilang cukup baik pada saat adegan klimaks yang menceritakan pertengkaran hebat Aidan dan Clare di malam kencan terakhir. Selain itu, tak ada yang terlalu istimewa dari dua karakter utama ini. 

Sebagai film drama, tampaknya Hello, Goodbye, and Everything in Between ini belum cukup menghadirkan kisah romansa yang istimewa bagi para penikmat film bergenre romance

Nah, itu tadi review dan sinopsis dari film Hello, Goodbye, and Everything in Between yang mengisahkan hubungan unik dari sepasang remaja.

Meski masih memiliki banyak kekurangan, film ini tetap seru untuk kamu nikmati, terutama jika kamu tengah mencari film-film remaja bertema ringan untuk mengisi waktu bersantaimu. 

Apakah kamu sudah  pernah atau sudah selesai menonton filmnya? Bagaimana komentarmu tentang kisah cinta Aidan dan Clare ini? Bagikan tanggapanmu di kolom komentar ya!

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram