bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2

Ditulis oleh Suci Maharani R
Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2
4
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Setelah menunggu satu tahun, akhirnya sekuel terakhir dari Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 dirilis pada 7 Juli 2011. Film yang kembali digarap oleh David Yates ini menjadi penutup dari seluruh rangkaian petualangan Harry Potter yang diangkat dari novel karya J.K Rowling. Berbeda dengan bagian pertamanya, dalam bagian kedua ini akan ada pertempuran besar antara pengikut Harry dan Voldemort.

Menampilkan banyak adegan pertarungan antara para penyihir, lalu perjuangan Harry, Ron, Hermione menghancurkan seluruh Horcrux Voldemort. Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 berhasil mendapatkan rating 96% di Rotten Tomatoes dari 331 viewers. Bahkan film ini menjadi film dengan penghasilan tertinggi Warner Bros meski sayangnya gagal mendapatkan Oscar.

Dari pada penasaran, kali ini kita akan melihat seberapa intensnya pertarungan Harry Potter dan Voldemort yang sudah ditunggu-tunggu ini. berikut informasi lebih lengkapnya.

Sinopsis

Setelah menguburkan jasad Dobby, Harry membuat kesepakatan dengan Griphook untuk memasuki brankas milik Bellatrix Lestrange. Harry juga sempat bertanya mengenai tongkat yang didapatkan saat di Malfoy Manor. Ollivander mengatakan bahwa tongkat itu milik Bellatrix dan tongkat satunya milik Draco yang sudah merubah kesetiaannya pada Harry.

Berhasil masuk ke brankas Bellatrix, Harry akhirnya menemukan Horcrux berupa cangkir milik Helga Hufflepuff. Namun Griphook yang licik mengambil pedang Gryffindor dan membiarkan mereka terjebak di brankas itu. Berkat ide Hermione mereka berhasil kabur dari bank Gringgots dengan menunggangi naga. Saat didalam air Harry tiba-tiba melihat Voldemort yang marah karena salah satu Horcrux-nya berhasil dicuri dan melihat Horcrux lainnya milik Rowena Ravenclaw.

Ketiganya langsung pergi ke Hogsmeade dan bertemu dengan Aberforth Dumbledore adik dari Dumbledore. Disana mereka dijemput oleh Neville Longbottom dan menuju Hogwart dengan jalan rahasia. Mendengar Harry yang terlihat di sekolahnya, ia memerintahkan untuk mengumpulkan para siswa di aula besar.

Saat Harry menunjukkan dirinya, Profesor McGonagall menantang Snape untuk berduel hingga ia melarikan diri. Sejak saat itu, Minerva McGonagall mengumpulkan komunitas Hogwarts untuk berperang dan melindungi sekolah. Ron dan Hermione mengambil cangkir Helen Hufflepuff lalu bergegas ke “Kamar Rahasia” untuk mengambil taring Basilisk.

Sementara itu Harry yang dibantu Luna berhasil bertemu dengan Helena Ravenclaw dan memohon agar diberitahukan dimana diadem milik ibunya berada. Helena menolaknya karena sebelumnya Tom memberikan “dark magic” pada diadem itu dan Harry membuatnya teringat pada Tom. Hingga akhirnya Helena luluh dan memberitahukan bahwa diandem itu berada di Kamar Kebutuhan. Saat masuk ke Kamar Kebutuhan, Draco, Blaise Sabini dan Gregory mengikutinya dari belakang dan menyerang Harry.

Beruntung Ron dan Hermione datang, tapi Gregory memakai kutukan Fiendfyre yang tidak bisa dikendalikannya dan membakar seluruh kamar. Harry juga menyelamatkan ketiga anak itu dan membinasakan diadem milik Rowena Ravenclaw dengan taring Basilisk dan menendangnya ke Kamar. Pasukan Voldemort menyerang Hogwarts, namun terhalang dengan perisai yang dibuat oleh para relawan Hogwarts.

Merasa makin lemah setelah Horcrux-nya di hancurkan, Voldemort menghancurkan perisai Hogwarts lalu mengamankan Nagini karena dia Horcrux terakhirnya. Voldemort juga merasa Tongkat Elder tidak setia padanya, karena Snape yang melucuti Dumbledore saat itu. Voldemort pun menyuruh Nagini untuk membunuh Snape. Snape yang sekarat meminta Harry mengambil air matanya ke Pensieve.

Harry memasukkan air mata Snape ke Pensive dan mendapatkan kenangan Snape untuk Harry. Snape yang mencintai Lily, berusaha melindungi Harry dari Voldemort dengan diam-diam bergabung ke Dumbledore. Kenyataan lainnya Harry harus mati di tangan Voldemort, karena separuh jiwa Voldemort yang terpental saat membunuh Lily Potter ada di Harry.

Dengan pengetahuan ini Harry mendatangi Hutan Terlarang dan menyimpan batu keabadian di tangannya. Voldemort mendatangi Hogwarts dan mengumumkan bahwa Harry Potter sudah mati dan memerintahkan mereka mengabdi padanya. Neville Longbottom memberikan tantangan pada Voldemort dengan mengeluarkan Pedang Gryffindor dari Topi Seleksi.

Di saat itulah Harry bangkit dan menyerang Voldemort, sementara Hermione dan Ron memancing Nagini dan berhasil dibunuh oleh Neville. Voldemort kembali menjadi manusia dan Harry mengalahkannya dengan menggunakan mantra Expelliarmus. Harry mendapatkan tongkat Elder dari Voldemort dan mengatakan bahwa tongkat ini setia padanya tapi ia memilih untuk menghancurkannya.

19 tahun kemudian, Harry yang sudah berkeluarga mengantar anak-anaknya ke Hogwarts di stasiun King’s Cross.

Pertarungan Sengit yang Bikin Penonton Tegang Sepanjang Film

Berbeda dengan bagian pertamanya, Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 adalah klimak pertarungan antara Voldemort dan Harry Potter. Pasalnya film ini memang sangat mendebarkan, belum lagi efek visualnya yang sangat luar biasa baik. Saya sangat menikmati pertarungan antar para penyihir dengan berbagai mantra-mantra terbaik mereka.

Salah satu hal yang menurut saya sangat keren dan membekas ketika Profesor Minerva McGonagall memakai mantra pemanggil penjaga sekolah. Barisan patung-patung penjaga di Hogwart langsung turun dan bergerak menuju jembatan Hogwarts dan melakukan pengamanan di sepanjang jalannya. Saya belum lagi adegan dimana para pengikut Voldemort melakukan serangan ke Hogwarts.

Pertandingan satu lawan satu dengan berbagai kekacauan dan bagian sekolah yang hancur sangatlah keren. Saya merasa bahwa ini adalah visualisasi yang baik untuk film yang diangkat dari buku, membuat merinding. Saya bisa merasakan tensi ketegangan yang dirasakan Harry, saat ia berburu dengan waktu memburu Horcrux yang ada di sekolah.

Namun adegan menyedihkan hadir ketika Severus Snape harus mati dan memberikan air matanya untuk Harry. Pasalnya disini Harry akhirnya mengetahui bahwa Snape lah yang selama ini melindunginya dari berbagai bahaya di bawah bayang-bayang Voldemort. Snape lah yang membuat Patronus rusa betina di Hutan Terlarang saat Harry hampir mati di hisap Dementor.

Pujian ini juga datang dari berbagai kritikus film, seperti Philip Womack dari The Daily Telegraph yang merasa sangat terpesona. Dikutip dari Wikipedia, "Ini adalah bioskop monumental, dipenuhi dengan nada indah, dan membawa pesan pamungkas yang akan beresonansi dengan setiap penonton”. Ia juga memuji David Yates yang bisa mengubah buku menjadi tontonan yang benar-benar menakutkan.

The Daily Express juga menambahkan bahwa "pertarungan mengerikan yang dengan mudah menyamai Lord of the Rings atau Star Wars dalam hal pertempuran dramatis dan berkesan antara yang baik dan yang jahat". Jujur saya juga merasakan hal ini, pasalnya saya memang menikmati setiap detail dalam Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2.

Lalu pertarungan yang epic antara Voldemort dan Harry di akhir, sangat menegangkan dan bikin merinding. Pasalnya saat itu satu Horcrux milik Voldemort masih belum musnah, bahkan hampir membunuh Hermione dan Ron. Neville Longbottom menjadi salah satu orang yang cukup berdedikasi dalam film terakhir ini. Bagaimana ia membawa kembali Harry dan kawan-kawannya ke Hogwarts hingga membunuh Nagini dengan Pedang Gryffindor.

Terakhir adanya plot twist, dimana Harry akhirnya tahu bahwa ada jiwa Voldemort yang bersemayam dalam dirinya. Maka langkah terbaik untuk mengakhirinya dengan Harry harus mati di tangan Voldemort, artinya Voldemort membunuh dirinya sendiri. Saya tahu bahwa sebagian jiwa Voldemort ada di Harry, tapi saya tidak berpikir bahwa ia harus mati. Meski pada akhirnya Harry hanya mati suri karena ia memakai batu keabadian dari legenda “The Deathly Hallow”.

Adegan Tidak Terduga dan J.K. Rowling yang Ingin Satu Adegan Tidak Dihapus

Jujur saja ada banyak adegan dan momen favorit dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2. Saya bahkan bingung jika harus memilih adegan mana yang paling membekas, karena memang filmnya membekas dalam diri saya. Tidak ada adegan yang tidak menghibur dan membuat deg-degan saat menontonnya.

Tapi ada beberapa adegan yang memang membuat saya cukup bertanya-tanya. Salah satunya adalah adegan dimana Draco Malfoy di peluk oleh Voldemort saat berada di halaman depan Hogwarts. Jujur awalnya saya tidak terpaku akan hal ini, tapi setelah beberapa kali menontonnya saya merasa aneh. Pasalnya sosok Voldemort yang ditanamkan sejak awal adalah sosok yang kejam dan keji.

Hal ini terlihat ketika di bagian pertama, Voldemort membunuh Profesor Burbage yang mengajar mengenai muggle. Voldemort dengan santainya membunuh dan membiarkan Nagini memakan tubuhnya. Lalu saat Voldemort marah ia tidak segan membantai para pengikutnya, hal ini berbanding terbalik dengan dirinya yang memeluk Draco Malfoy.

Ternyata jawaban dari keanehan ini adalah ad-lib yang dilakukan oleh Ralph Fiennes yang memerankan Voldemort. Dikutip dari Screenrant, adegan ini merupakan sebuah improvisasi yang ternyata sempat membuat kaget seluruh crew saat itu. Untungnya adegan ini tidak dipotong, karena ada banyak adegan yang berakhir dengan pemotongan.

Tom Felton saat hadir di comic-con 2011 mengatakan, “Cukup menakutkan untuk jujur padamu. Itu tidak ada dalam naskah ... kami melakukannya sekitar 25 kali, dia hanya memelukku sekali. Itu adalah hal yang baru saja dia lemparkan padaku”.

Adegan lain yang tidak kalah menarik untuk dibahas adalah ketika Profesor Minerva McGonagall berduel dengan Severus Snape. Hal ini memang sejalan dengan adegan yang ada di dalam novel asli Harry Potter and the Deathly Hallows. Tapi produser film ingin menggantinya dengan adegan Harry yang berduel dengan Severus Snape.

Proses syuting sudah dijadwalkan dan script juga hampir dibuat ulang, untungnya J.K. Rowling datang tepat waktu. Rowling mengatakan bahwa adegan ini termasuk momen penting dan ia menginginkannya persis seperti yang ada di buku. Saya sendiri juga berpikir bahwa ini adegan kunci yang akan mengubah seluruh suasana film menjadi peperangan besar.

Alasan lainnya kenapa adegan ini harus dipertahankan, karena dari sini akan terlihat niat Snape yang sebenarnya. Pasalnya dalam salah satu adegan, Snape mengalihkan serangan McGonagall untuk membunuh Carrows twins. Uniknya, Alan Rickman ternyata merasa sangat canggung saat sedang merekam adegan ini.

Dikutip dari Screenrant, Alan Rickman ternyata sangat memuja Dame Maggie Smith. Makannya selama proses syuting ia merasa sangat terintimidasi dan terbebani.

Baca juga: Sinopsis & Review Harry Potter and The Deathly Hallow Part 1

Fakta Miris dari Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2

Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 adalah film Box Office yang mendapatkan penghasilan $483,2 juta di pembukaan awalnya. Film ini bahkan menjadi film dengan jumlah pendapatan kotor tertinggi ke-13 sepanjang masa. Meski begitu ternyata sekuel terakhir dari Harry Potter ini memiliki satu kekurangan yang tidak disangka-sangka.

Pasalnya tidak ada satupun film Harry Potter yang berhasil membawa pulang piala Oscar. Hal ini memang menjadi fakta dan kenyataan yang cukup menyakitkan. Karena tidak ada satupun yang bisa menyangkal bahwa Harry Potter harusnya bisa membawa satu saja Piala Oscar. Hal ini memang mengherankan, apalagi pesaingnya yaitu The Lord of The Rings berhasil mendapatkan 10 Oscar.

Dikutip dari Screenrant, sekuel terakhir Harry Potter sebenarnya sangat diharapkan dan diprediksi bisa debut di Oscar. Kebahagiaan muncul ketika sekuel terakhirnya yaitu Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 berhasil masuk kedalam tiga kategori. Tapi sayangnya meski sudah sepuluh tahun pembuatan, film ini tetap tidak berhasil menang di Academy Award 2012.

Hasil akhirnya tidak ada satupun film dari seluruh franchise Harry Potter yang berhasil mendapatkan piala Oscar. Fakta lainnya yang membuat orang-orang cukup tercengang adalah salah satu pemainnya harus mendekam di penjara selama dua tahun. Jamie Waylett adalah aktor yang berperan sebagai Crabber, teman dekat dari Draco Malfoy.

Banyak orang berpikir bahwa penghapusan karakter Crabbe ini mungkin disengaja, nyatanya karena Waylett sedang di penjara. Dikutip dari Screen Rant, Waylett tidak bisa ikut syuting karena mendekam di penjara saat film Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 sedang dibuat. Waylett diketahui terlibat dalam kerusuhan London 2011 dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara.

Kepergian Alan Rickman dan Berita Emma Watson Pensiun

Menjadi film yang banyak disukai oleh anak-anak hingga dewasa, para pemain Harry Potter hingga sekarang masih banyak penggemarnya. Berita mengenai mereka selalu menjadi salah satu berita yang dicari oleh orang-orang. Namun berita duka datang dari Alan Rickman yang memerankan Severus Snape, diberitakan meninggal dunia pada 14 Januari 2016.

Aktor yang dinobatkan sebagai “The Top 100 Movie Star of All Time” dari majalh Empire ini diketahui mengidap kanker pankreas. Dikutip dari Wikipedia, Alan Rickman terkena stroke ringan pada Agustus 2015, ia tinggal di London setelah mengetahui terkena kanker pankreas. Allan meninggal di London dan hanya enam minggu saja menuju ulang tahunnya yang ke 70.

Sebelum meninggal, Alan Rickman masih aktif melakukan pekerjaanya sebagai seorang aktor. Alan Rickman diketahui syuting film Eye in the Sky (2015), film yang disutradarai oleh Gavin Hood. Ia juga membintangi film live-action Alice Through the Looking Glass yang dirilis pada tahun 2016.

Selain kabar duka dari Alan Rickman, di awal tahun 2021 Emma Watson sempat membuat para fans bersedih. Lantara hadirnya berita bahwa Emma Watson akan pensiun dari dunia akting yang langsung menjadi trending topic di berbagai media sosial. Para fans dari Emma Watson bahkan sempat mengutarakan rasa kaget dan kesedihannya.

Dikutip dari Independent, berita ini ternyata tidak benar dan berasal dari salah penerjemahan. Manger Emma Watson sebenarnya ingin mengatakan bahwa Emma tidak aktif di media sosial. Namun hal ini malah berujung menjadi pengumuman bahwa ia telah berhenti dari akting. Karena beritanya makin panas, Jason Weinberg menjelaskan pada EW apa yang terjadi.

Jason mengatakan bahwa "Akun media sosial Emma tidak aktif tetapi karirnya tidak”. Klarifikasi ini tentu membuat fans dari Emma Watson merasa senang dan bahagia. Pasalnya idolanya tidak jadi berhenti berkarir di dunia perfilman.

Bagi saya Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 berhasil menjadi film penutup terbaik untuk seluruh franchise Harry Potter. Saya juga sangat mengapresiasi bagaimana sutradara David Yates tetap bekerjasama dengan baik bersama J.K. Rowling. Karena pada akhirnya kita bisa melihat sinergi dan hasil yang memuaskan dari keberhasilan memvisualisasikan novel menjadi sebuah film.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram