bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Halloween, Kembalinya Michael Myers!

Ditulis oleh Aditya Putra
Halloween
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Saat ini, Halloween sudah bergeser menjadi sebuah perayaan. Di kota-kota besar dunia, biasanya diadakan pesta kostum untuk merayakan Halloween yang jatuh pada tanggal 31 Oktober. Selain itu, sebagian besar orang merayakannya dengan menonton film-film horror. Maka dari itu, banyak film horror yang dirilis di akhir bulan Oktober supaya momentumnya tepat.

Film-film horror kerap mempertontonkan bagaimana kekejaman manusia terhadap manusia lainnya. Nggak jarang seseorang nekad menghabisi nyawa orang lain karena kebencian. Bagaimana kalau niat tersebut nggak juga berhasil dilaksanakan setelah berpuluh-puluh tahun? Jawabannya bisa disimak di sinopsis dan review film Halloween berikut.

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2018
  • Genre: Horror, Slasher
  • Produksi: Miramax, Blumhouse Productions, Trancas International Films, Rough House Pictures
  • Sutradara: David Gordon Green
  • Pemain: Jamie Lee Curtis, Judy Greer, Andi Matichak, Will Patton, Haluk Bilginer, Virginia Gardner

Michael Myers adalah seorang pasien di Smith’s Grove Psychiatric Hospital. Dia sudah dirawat selama 40 tahun lamanya setelah melakukan serangkaian tindakan pembunuhan di Haddonfield. Dia akan segera dipindahkan ke penjara dengan tingkat kemanan ketat. Dua orang podcaster, Aaron Korey dan Dana Haines mengunjungi Michael.

Mereka memperlihatkan topeng yang dipakai Michael pada tahun 1978, tapi Michael nggak memberi respons apa-apa. Keesokan harinya, waktu Michael dipindahkan ke tempat baru tiba. Bus yang membawanya menuju penjara berhasil dibuat celaka. Dia kemudian mencuri sebuah mobil lalu membunuh penumpangnya. Dengan mobil curian itu, dia memutuskan untuk pulang ke Haddonfield.

Di Haddonfield, Laurie Strode yang lolos dari upaya pembunuhan Michael sudah menjadi seorang nenek. Tapi dia nggak bisa hidup dengan tenang karena merasa Michael akan datang dan menuntaskan misi untuk membunuhnya. Oleh karena itu, dia melatih anaknya, Karen, untuk menggunakan senjata api. Mereka bersiap kalau-kalau suatu waktu Michael datang lagi.

Karen berpisah dengan ibunya sejak berumur 12 tahun. Pemerintah menganggap sang ibu nggak akan mampu membesarkan Karen sebagaimana mestinya karena hidup dalam ketakutan. Allyson, anak dari Karen mencoba menjembatani hubungan Karen dan Laurie. Ketika Karen enggan menemui dan mengobrol dengan Laurie, Allyson-lah orang yang rela menyempatkan waktunya.

Pagi hari tanggal 31 Oktober, Michael melihat Aaron dan Dana mengunjungi makam saudarinya yang tewas oleh tangannya sendiri, Judith. Dia kemudian membuntuti mereka ke pom bensin dan menghabisi nyawa mereka. Dia juga membunuh seorang petugas dan mengambil seragamnya. Kemudian dia mengambil topengnya yang sebelumnya dibawa Aaron dan Dana.

Frank Hawkins, petugas kepolisian yang menangkap Michael, memperingatkan Sherriff Baker tentang betapa bahayanya sosok Michael. Lauren memberi tahu Karen bahwa Michael berhasil kabur dari kecelakaan bus yang memindahkannya ke penjara dan menyuruh Karen untuk bersiap-siap. Tapi Karen mengacuhkannya.

Pada malam harinya, Allyson yang menghadiri pesta kostum mendapati pacarnya, Cameron berselingkuh. Dia pun memilih untuk pulang bersama temannya, Oscar. Teman dari Allyson, Vicky bersama pacarnya mendapat pekerjaan untuk mengasuh seorang anak bernama Julian. Mereka berdua diserang oleh Michael. Vicky mengorbankan dirinyaagar Julian bisa selamat.

Hawkins dan Laurie mendengar berita serangan Michael lewat radio. Mereka berdua kemudian mendatangi tempat kejadian perkara. Laurie kemudian berhadapan kembali dengan Michael untuk pertama kalinya setelah 40 tahun. Dia sempat menembak Michael dan mengenai bahunya. Sayangnya, Michael berhasil meloloskan diri. Akankah kali ini Laurie bisa selamat lagi? Ataukah Michael yang berhasil menuntaskan misinya?

Sekuel dari Film Halloween Tahun 1978

Halloween yang dirilis tahun 2018 merupakan sekuel dari film yang sama yang dirilis tahun 1978. Bagi yang belum menonton film pertamanya, nggak perlu khawatir karena di versi tahun 2018 ini diceritakan bagaimana kekejian Michael yang melakukan sejumlah pembunuhan sampai menyasar Laurie. Jadi, nggak akan heran melihat adegan kenapa Laurie begitu mempersiapkan dirinya.

Film Halloween pertama sudah dibuat beberapa sekuel. Ada yang ceritanya menjadikan Laurie sebenarnya adalah adik dari Michael dan berbagai cerita lainnya. Hanya saja, semua sekuelnya dianggap gagal memenuhi ekspektasi. Oleh karena itu, film Halloween terbaru ini nggak melanjutkan sekuel-sekuel Halloween sebelumnya dan memilih melanjutkan langsung dari film pertama.

Dari segi cerita, film ini nggak menawarkan sesuatu yang baru tapi jelas memberi pembaruan. Pembaruan terletak dari latar waktu. Kini Laurie sudah menjadi seorang nenek tapi belum bisa menghilangkan rasa takutnya pada sosok Michael. Hebatnya, David Gordon Green nggak terlalu banyak menambah bumbu. Sebagai sekuel, film ini terasa punya hubungan yang kuat dengan film pertamanya.

Baca juga: Film Slasher Terbaik yang Menegangkan dan Bikin Paranoid

Horror tanpa Hantu

Halloween bukanlah tipikal film horror yang mengandalkan sosok hantu untuk menakut-nakuti kita. Yang diandalkan adalah kembalinya sosok Michael Myers yang legendaris itu kembali ke Haddonfield. Walau berjarak 40 tahun setelah upaya terakhirnya menghabisi Laurie, kekejaman sosok Michael sama mengerikannya.

Sepanjang 104 menit, kita akan diteror oleh kehadiran sosok Michael yang bisa datang dari mana saja dan terasa tepat karena nggak terlalu panjang. Dengan senjata andalannya dari film pertama yaitu pisau, dia akan menyerang orang-orang yang sedang mengasuh anak kecil, persis seperti ketika dia membunuh kakaknya, Judith. Kemudian melebar dengan menghabisi siapa saja yang ditemuinya.

Sosok Michael dengan topengnya sudah cukup mengintimidasi dari segi penampilan. Pun dari sisi psikologis. Dr. Ranbir Sartain, seorang psikiater yang menangani Michael, seharusnya mengobati justru tertarik melihat tingkah polah Michael ketika bebas. Hal itu menunjukan betapa kuatnya sosok Michael sebagai seorang pembunuh.

Secara sinematografi, close up shot pada Michael nggak sebanyak di film pertama, tapi tetap membuat sosoknya terasa mengerikan. Terlebih dengan visualisasi gelap yang dipertahankan. Banyaknya adegan pembunuhan membuat film ini kembali menampilkan adegan-adegan gore persis seperti film pertamanya.

Darah berceceran dan sayatan merupakan sajian yang ditampilkan secara berkali-kali. Secara visual, adegan-adegan tersebut dikemas dengan jelas dan bisa bikin beberapa orang nggak nyaman ketika menontonnya. Film ini cuma cocok untuk penonton yang terbiasa menonton adegan gore. Pastikan juga kalau kamu sudah cukup umur, ya!

Mempertahankan Sosok Laurie Strode

Berjarak 40 tahun dengan film pertama, Halloween nggak mau menggantikan sosok sentral dalam cerita yaitu Laurie Strode. Walau digambarkan sudah menua dan menjadi nenek, dia kembali ditampilkan dalam kemasan yang berbeda. Rasa takut akan kembalinya sosok Michael membuatnya berlatih menggunakan senjata agar bisa melindungi diri dan keluarganya.

Jamie Lee Curtis tetap ditunjuk untuk memerankan sosok Laurie. Di film pertama, Laurie diperlihatkan sebagai sosok wanita muda yang diliputi oleh rasa takut walau akhirnya memberanikan diri menghadapi Michael menggunakan kecerdasannya. Di beberapa sekuel Halloween lain, Laurie mengalami perubahan.

Ada yang membiat Laurie menjadi adik dari Michael, mengalami goncangan jiwa, memalsukan kematian sampai menjadi kepala sekolah. Di film ini, Laurie jauh terasa lebih familiar dengan sosoknya di film versi 1978. Mempertahankan Curtis sebagai Laurie merupakan keputusan yang tepat. Penonton akan merasa terhubung secara langsung dengan film pertama meski jaraknya terbilang sangat jauh.

Halloween menjadi sebuah cermin yang bisa membawa penonton ingin menonton versi pertamanya tahun 1978 karena ceritanya terhubung. Dari segi ketegangan, film ini berhasil memberi pengalaman yang nyaris mirip dengan film pertamanya. Berani nonton? Ayo nonton dulu lalu tuliskan ulasanmu di kolom komentar, teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram