showpoiler-logo

Sinopsis & Review Gothika, Psikiater yang Mengungkap Pembunuhan

Ditulis oleh Yanyan Andryan
Gothika
2.5
/5
showpoiler-logo
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Gothika adalah sebuah film yang membawa pendekatan thriller psikologis dengan balutan horor yang lumayan menakutkan. Film ini dikerjakan oleh Mathieu Kassovitz sebagai sutradaranya dan Sebastian Gutierrez yang bertindak menjadi penulis naskahnya.

Selepas penayangannya, Gothika kemudian meraup 141,6 juta dollar di seluruh dunia dari anggaran produksi mereka yang hanya sebanyak 40 juta dollar.

Aktris Halle Berry terlibat dalam peran utama sebagai seorang psikiater bernama Dr. Miranda Gray. Lalu, Robert Downey Jr. memerankan Dr. Pete Graham, rekan kerjanya sesama psikiater.

Diceritakan bahwa Miranda tiba-tiba dipenjara karena dituduh telah membunuh suaminya sendiri. Ia kemudian berusaha kabur untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Lalu apa yang akan dilakukan Miranda? Baca sinopsisnya berikut ini.

Sinopsis

gothika-1_

Seorang psikiater yang bernama Miranda Grey terbangun dari tidurnya dan menemukan dirinya berada di sebuah bangsal rumah sakit jiwa sebagai tahanan. Rekan kerjanya, Dr. Pete Graham, ditunjuk untuk merawat Miranda yang saat itu diduga mengalami gangguan kejiwaan. Ia pun kerap berperilaku aneh.

Pete lalu menjelaskan kepada temannya itu bahwa dia menjadi tersangka setelah membunuh suaminya, Douglas, secara brutal menggunakan kapak.

Miranda masih belum bisa mengingat. Ia juga tidakpercaya jika ia telah melakukan hal tersebut. Selama di tahanan, Miranda dihantui oleh seorang hantu wanita yang pernah ia lihat pada malam sebelum pembunuhan itu terjadi.

Saat tengah berada di kamar mandi, hantu itu datang menghampiri Miranda dan melukai tangannya menggunakan pisau untuk menuliskan kalimat “Not Alone”. Para staf di bangsal tersebut tidak percaya tentang adanya hantu dan menganggap bahwa Miranda melukai dirinya sendiri.

Pengacaranya, Teddy Howard, kemudian menemui Miranda. Ia mulai mempersiapkan rencana pembelaan kliennya itu di persidangan nanti.

Teddy dan Pete juga membawa Sheriff Bob Ryan, yang sekaligus sahabatnya Douglas, untuk meminta keterangan Miranda terkait aksi pembunuhannya. Namun Bob malah hilang kendali dan marah pada Miranda atas tindakan kejamnya itu.

Setelah kejadian itu, Miranda diikat dan ditempatkan bersama tahanan bernama Chloe Sava, yang awalnya adalah pasiennya sendiri. Chloe lalu mengatakan secara jujur kepadanya bahwa ia telah diperkosa selama berada di rumah sakit jiwa ini. 

Di malam harinya, pintu tahanan Miranda tiba-tiba terbuka. Ia pun memanfaatkan momen itu untuk kabur. Ia lalu melihat Chloe yang sedang diperkosa oleh seorang pria berbadan besardan mempunyai tato Anima Sola di dadanya. Para penjaga kemudian berhasil menangkap Miranda. Namun mereka tetap tidak mempercayai adanya pemerkosaan tersebut.

Beberapa waktu kemudian, Miranda akhirnya mampu mengingat kembali secara jelas peristiwa di malam pembunuhan suaminya itu.

Ia juga mengetahui jika hantu wanita yang selalu mengganggunya bernama Rachel, putri dari atasannya, Dr. Phil Parsons, yang meninggal karena bunuh diri. Miranda juga percaya bahwa Rachel telah merasuki dirinya untuk melakukan pembunuhan kepada Douglas.

Pada kesempatan kedua, Miranda berhasil kabur dari rumah sakit jiwa. Ia pun mencoba untuk kembali ke rumahnya. Setelah mendapatkan petunjuk, ia lalu pergi ke sebuah rumah kabin di pedesaan yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Setibanya di sana, ia menyelidiki ruang bawah tanah. Ia lalu menemukan kasur berlumuran darah dan juga alat perekam video. Lewat rekaman video tersebut, Miranda sangat terkejut karena melihat mendiang suaminya itu adalah pelaku pemerkosaan. Ia juga menyiksa hingga membunuh korbannya.

Polisi kemudian tiba di tempat tersebut dan menangkap Miranda. Mereka juga berhasil menemukan seorang perempuan yang merupakan salah satu korban Douglas yang masih selamat di dalam gudang.

Di penjara setempat, Miranda lalu berbicara dengan Sheriff Ryan tentang kejahatan yang dilakukan oleh Douglas. Ia juga meyakini bahwa Rachel tidak bunuh diri melainkan menjadi korban dari suaminya itu. 

Miranda lalu menjelaskan kepadanya bahwa Douglas tidak melakukan aksinya itu seorang diri dan masih ada pelaku kedua yang sedang bebas mengerjakan aksi kejinya tersebut.

Suasana Mencekam yang Kurang Terbangun

gothika-2_

Halle Berry memerankan karakter Dr. Miranda Grey secara lumayan baik. Sebelum menjadi tersangka pembunuhan, ia adalah seorang psikiater yang bekerja di sebuah rumah sakit jiwa yang terlihat cukup menyeramkan.

Miranda juga merupakan dokter terbaik di rumah sakit tersebut. Ia juga tengah merawat pasien bernama Chloe, yang diperankan oleh aktris Penelope Cruz.

Setelah melewati menit-menit pembuka yang ringan, perjalanan karakter Miranda selanjutnya terasa begitu kompleks dan sedikit menghadirkan rasa yang menegangkan.

Semuanya itu diawali ketika dia hampir menabrak seorang gadis misterius di tengah jalan pada malam hari. Gadis tersebut pun sudah kita ketahui adalah sosok hantu Rachel yang merasuki tubuh Miranda.

Secara tiba-tiba, film ini lalu membawa kita untuk melihat sosok Miranda yang berada di rumah sakit jiwa tempat dia bekerja tetapi sebagai seorang tahanan. Pada momen itu juga, kita masih belum mengetahui apa yang terjadi sebenarnya kepada Miranda.

Hingga pada akhirnya, rekan kerjanya, Dr. Pete Graham menjelaskan padanya bahwa ia telah mencabik-cabik tubuh suaminya hingga tewas. 

Sepanjang lebih dari 90 menit, kita pun dibawa untuk mengikuti perjalanan Miranda dalam mengungkap apa yang sebenarnya terjadi padanya. Selama momen-momen tersebut, Gothika menambahkan bumbu-bumbu horor dan juga thriller psikologis agar film ini terasa lebih menjanjikan. Di luar dugaan, unsur mistis supernatural dihadirkan meskipun harus diakui terasa biasa-biasa saja.

Gothika dalam satu titik mampu membuat kita ketakutan dan bisa menciptakan beberapa momen menegangkan. Sejumlah adegan jump scare pun memberikan rasa kaget yang tidak terduga. Akan tetapi, semuanya tersaji secara tipis-tipis dan tidak benar-benar bisa menawarkan atmosfer yang mencekam.

Film Thriller yang Masih Kurang Mengesankan

gothika-3_

Gothika bukanlah film yang buruk, tetapi juga tidak terlalu bagus dan mengesankan. Selain Halle Berry, film ini menyuguhkan beberapa pemeran yang punya nama baik seperti Robert Downey Jr. dan Penelope Cruz. Akan tetapi, mereka berdua sayangnya tidak bisa tampil banyak dan kurang berbuat apa-apa secara signifikan terhadap film ini.

Di lain sisi, alur cerita Gothika tidak lebih dari film thriller psikologis horor yang cenderung stereotip dan klise.

Sepanjang film, kita hanya menyaksikan Halle Berry sebagai Miranda yang berlari ketakutan untuk kabur, berteriak, dan melakukan hal-hal tidak waras seperti orang yang diganggu oleh hantu. Karakter Miranda pun rasanya masih belum memberikan kesan yang memikat perhatian.

Sementara itu, bakat Penelope Cruz, dan Robert Downey Jr. seperti terbuang sia-sia dalam keseluruhan film ini. Karakter yang masing-masing mereka perankan kurang mampu membantu menggerakan plot Gothika secara memuaskan.

Sosok Chloe dan Pete pun sepenuhnya hanya menjadi karakter pendukung semata, yang masih tidak bisa bersinergi dengan perjalanan rumit Miranda secara solid.

Selain itu juga, Gothika terkadang tidak masuk akal ketika harus menampilkan sosok hantu yang merasuki tubuh Miranda.

Hantu yang bernama Rachel tersebut memiliki motif yang tidak jelas maksudnya, apakah ia ingin meminta bantuan kepada Miranda atau malah ingin membunuhnya. Alih-alih ingin meminta bantuannya, ia malah terlihat selalu menyiksa Miranda, dan juga menakutinya.

Faktor Ketegangan Menurun di Bagian Akhir

gothika-4_

Pada bagian akhir cerita, film ini menjadi cukup berantakan dan lebih mudah tertebak saat Miranda berusaha mengungkap jati diri dari pelaku kedua kasus pembunuhan dan pemerkosaan. Sang pelakunya ternyata berdiri tepat di hadapan Miranda dan ia tentunya adalah Sheriff Bob Ryan (John Carroll Lynch), yang dari awal sudah terkesan mencurigakan.

Tidak butuh kerumitan untuk membongkar kedoknya dan pelakunya pun secara jelas mengakuinya dengan cara mencoba untuk membunuh Miranda. Namun, ketika kedoknya berhasil terungkap, Gothika justru kehilangan faktor ketegangannya.

Upaya sang Sheriff saat ingin membunuh Miranda, yang telah mengetahui identitasnya, terkesan kurang mendebarkan dan tidak klimaks. Terlepas dari semua kekurangannya, Gothika bagi sebagian orang bisa menjadi menjadi film thriller yang cukup menegangkan dan menyeramkan.

Visual sinematografinya di beberapa momen terlihat kelam dan mencoba menawarkan suasana horor yang meyakinkan. Tetapi, semuanya terasa belum bisa memuaskan. Film ini pun nyatanya tak lebih dari film thriller psikologis yang berjalan biasa saja.

cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram