bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Drama Jepang Good Morning Call Season 1

Ditulis oleh Erika Erilia
Good Morning Call Season 1
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Kisah cinta anak SMA tampaknya tetap jadi jenis cerita favorit para penggemar dorama. Apalagi bila pemerannya adalah bintang-bintang muda dengan visual yang memanjakan mata, dorama seperti ini pasti langsung laris manis di pasaran.

Good Morning Call adalah salah satunya. Serial ini dibintangi oleh sederet aktor dan aktris muda yang tak asing bagi pencinta J-drama, sebut saja Haruka Fukuhara, Shunya Shiraishi, Dori Sakurada, Kentaro Ito, dan masih banyak lagi.

Good Morning Call dibuat berdasarkan manga bertajuk Guddo Moningu Koru karya Yue Takasuka. Secara garis besar, drama ini berkisah tentang dua remaja SMA bernama Nao Yoshikawa dan Hisashi Uehara yang harus tinggal satu atap. Banyak kejadian lucu dan menggemaskan yang terjadi di antara keduanya.

Kalau kalian butuh tontonan ringan dan cukup mengundang tawa, Good Morning Call bisa jadi pilihan tepat. Tapi sebelum mulai menonton, simak dulu sinopsis dan review dari kami tentang drama yang satu ini.

Sinopsis

Nao Yoshikawa (Haruka Fukuhara) baru saja menginjak bangku SMA. Karena keluarganya pindah ke desa, Nao memilih untuk tinggal di apartemen yang memiliki 2 kamar. Nao  senang karena ia bisa mendapatkan apartemen yang bagus dengan harga sewa murah, tapi semua berubah ketika ia tahu kalau dirinya tidak sendirian tinggal di apartemen tersebut.

Saat pindah ke sana, Nao bertemu dengan remaja laki-laki yang ternyata juga akan menempati apartemen yang sama. Laki-laki itu bernama Hisashi Uehara (Shunya Shiraishi), teman satu sekolah Nao yang tergolong murid populer. Uehara juga terkenal pintar, tampan, sekaligus diidolakan banyak gadis di sekolahnya.

Setelah diselidiki, ternyata Nao dan Uehara ditipu oleh si penyewa apartemen yang kini kabur membawa uang mereka. Karena tidak memiliki uang lagi, Nao dan Uehara pun tidak bisa menyewa rumah atau apartemen lain sehingga terpaksa tinggal bersama dalam satu atap, tentu saja ini menjadi rahasia mereka berdua.

Dari sinilah muncul banyak cerita konyol antara Nao dan Uehara, apalagi keduanya memiliki sifat yang jauh berbeda. Nao yang punya sifat ceria sering melakukan kecerobohan, sedangkan Uehara yang agak kaku selalu bersikap dingin pad Nao. 

Meskipun awalnya sering berselisih, Nao mulai melihat kebaikan dalam diri Uehara, begitu pula sebaliknya. Dan seperti yang sudah bisa ditebak, benih cinta akhirnya muncul di antara keduanya. Di pihak lain, ada seorang senior bernama Daichi Shinozaki (Dori Sakurada) yang juga merupakan teman masa kecil Nao.

Daichi yang diam-diam menyukai Nao berusaha agar Nao tidak tinggal serumah lagi dengan Uehara. Konflik percintaan tidak hanya sampai di situ. Beberapa laki-laki juga menaruh hati pada Nao, sedangkan Uehara harus bertemu lagi dengan cinta pertamanya, Yuri, yang sudah menikah dengan kakaknya.

Premis dan Alur yang Klise

Kalau kalian sering menonton drama Asia, khususnya J-drama, premis yang diusung oleh Good Morning Call sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Sebut saja drama Hotaru no Hikari (2007), Itazura na Kiss (1996/2013), atau film LDK (2014). Semuanya memiliki cerita tentang dua orang dengan pribadi bertolak belakang yang tinggal serumah dan akhirnya saling jatuh cinta.

Alur ceritanya pun tak jauh beda dengan drama-drama sejenis. Dimulai dengan tinggal serumah karena suatu masalah, keduanya lalu sering bertengkar karena dipicu perbedaan pendapat dan kepribadian masing-masing.

Sampai akhirnya pertengkaran itu mereda karena mereka mulai saling suka. Biasanya tokoh perempuanlah yang lebih dulu menyadari perasaannya. Setelah itu, barulah muncul 'cobaan' berupa orang ketiga, keempat, dan seterusnya.

Namun cerita yang klise bukan berarti buruk dan Good Morning Call tetap jadi tontonan ringan yang menghibur. Kita mungkin tahu dan bisa menebak akhir ceritanya, tapi tetap dibuat penasaran dengan apa yang akan terjadi di setiap episodenya. Kita pun ingin tahu bagaimana Nao dan Uehara melewati setiap rintangan yang ada.

Karakter Comical Khas J-Drama

Nao memiliki karakter yang ceria, polos, tapi juga konyol dan ceroboh, sedangkan Uehara digambarkan sebagai cowok tsundere yang cool, kaku, pendiam, bersikap dingin, tapi sebenarnya memiliki hati yang lembut. Kombinasi dua karakter ini sebenarnya sangat mudah ditemukan di drama-drama Jepang atau Asia.

Kepribadian yang bertolak belakang antar dua tokoh utama juga menjadi daya tarik tersendiri karena menimbulkan rasa penasaran penonton. Kenapa? Karena hal ini jarang sekali terjadi di dunia nyata, sehingga penonton pun ingin tahu apa yang terjadi ketika gadis konyol dan ceroboh harus tinggal bersama pemuda yang dingin dan nyaris sempurna dalam segala hal.

Sementara itu, tingkah laku Nao sendiri terlihat sangat comical, atau dengan kata lain terlihat lebay dan berlebihan. Namun karakter seperti ini memang sudah menjadi ciri khas drama-drama komedi romantis ala Jepang. Sifat dan kepribadian Nao inilah yang sering menjadi sumber komedi – kadang juga jadi sumber masalah – dalam Good Morning Call.

Sifat Nao yang sangat polos, naif, dan mungkin cenderung bodoh, kadang terlihat agak mengganggu. Bagi sebagian orang, Nao mungkin terlihat lucu dan menggemaskan, tapi sebagian yang lain pasti menganggap sifat Nao ini sangat menyebalkan.

Apalagi Nao juga sering menunjukkan sikap insecure berlebihan dan tidak percaya kalau Uehara mencintainya. Well, untuk yang satu ini Nao tidak sepenuhnya salah, karena Uehara sendiri juga susah dan jarang sekali mengekspresikan perasaannya.

Satu hal lagi yang cukup basi adalah sifat atau karakter para pria yang muncul sebagai orang ketiga. Seperti di dorama lainnya, karakter mereka selalu digambarkan baik, peduli, dan sangat perhatian pada heroine. Tapi sebaik dan sesempurna apapun mereka, tokoh utama perempuan tetap terpaku pada tokoh utama pria yang kaku dan agak menjengkelkan.

Permasalahan yang Monoton

Dalam cerita cinta atau drama-drama bergenre romantis, konflik yang paling sering muncul adalah adanya orang ketiga. Good Morning Call juga terjebak dalam konflik serupa, dan sayangnya konflik itu diulang berkali-kali.

Di awal cerita, penonton dikenalkan dengan sosok Daichi yang menyukai Nao. Lalu muncul tokoh pria lain seperti Issei (Kentaro Ito) dan Abe (Koya Nagasawa) yang juga tertarik pada Nao. Belum lagi kemunculan tokoh-tokoh perempuan lain seperti Yuri (Erika Mori) si cinta pertama Uehara, serta Nanako (Hinako Tanaka) yang juga menyukai si tokoh utama pria.

Tokoh-tokoh baru ini muncul satu per satu dengan membawa konflik yang hampir sama, yaitu sebagai orang ketiga. Hal ini membuat alurnya mudah ditebak, ketika muncul tokoh baru di salah satu episode, penonton langsung bisa menduga bahwa kemungkinan besar akan terjadi konflik serupa.

Untungnya tidak semua konflik yang disajikan hanya melulu soal cinta segi tiga. Ada permasalahan lain yang ikut mewarnai cerita Good Morning Call. Salah satunya adalah bagaimana Nao dan Uehara berusaha tidak ketahuan oleh sekolah bahwa mereka tinggal serumah.

Tetap Enjoyable

Good Morning Call mungkin hanya pengulangan dari drama-drama sejenis, dengan tokoh dan penyajian konflik yang dikemas dengan sedikit berbeda. Sinematografi dan cara pengambilan gambarnya pun tak ada yang istimewa dan tak jauh beda dengan drama-drama sejenis.

Meski demikian, serial drama ini tetap layak untuk dinikmati, apalagi cukup banyak unsur komedi yang bisa mengundang tawa. Momen-momen romantis yang diperlihatkan Nao dan Uehara pun bisa jadi nilai plus untuk drama ini. Momen tersebut tidak dibuat secara berlebihan dan sesuai dengan usia mereka yang masih duduk di bangku SMA, minimal terlihat wajar bagi remaja Jepang.

Secara keseluruhan, Good Morning Call Season 1 bukanlah drama yang buruk, tapi juga bukan yang terbaik di genrenya. Kalau kalian butuh tontonan ringan dan menghibur, kalian bisa coba menonton serial ini di waktu senggang. Buat yang sudah menonton, apa pendapat kalian tentang drama ini? Diskusikan di kolom komentar, yuk!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram