bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Glass Onion: A Knives Out Mystery (2022)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Glass Onion: A Knives Out Mystery
4.1
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Milyuner Miles Bron mengundang beberapa sahabatnya untuk menghabiskan waktu liburan di pulau miliknya. Detektif Benoit Blanc juga hadir di antara mereka.

Miles pun mengadakan permainan misteri pembunuhan. Tapi ternyata, salah satu dari mereka tewas karena menenggak minuman alkohol. Siapa pembunuhnya tentu akan coba diungkap oleh Benoit.

Glass Onion: A Knives Out Mystery adalah film drama misteri dengan bumbu komedi yang merupakan sekuel dari film Knives Out (2019). Masih diarahkan oleh Rian Johnson, film ini dirilis sebagai original film Netflix pada 23 Desember 2022. Daniel Craig kembali memerankan Benoit Blanc dengan deretan bintang papan atas sebagai para pemeran utamanya.

Termasuk film terbaik di tahun 2022, film ini telah banyak mendapat penghargaan dari berbagai festival film setelah penayangan perdananya di Toronto International Film Festival pada 10 September 2022 lalu.

Mau tahu sebagus apa film yang syutingnya dilangsungkan di sebuah pulau di Yunani ini? Langsung simak review berikut untuk mengetahuinya.

Baca juga: Review & Sinopsis Knives Out, ‘Misteri Pembunuhan Klasik’

Sinopsis

Glass Onion A Knives Out Mystery_Sinopsis_

Di bulan Mei 2020, saat pandemi Covid-19 baru melanda, milyuner Miles Bron mengundang 5 orang sahabatnya untuk menghabiskan akhir pekan di pulau miliknya.

Undangan dikirim dalam bentuk kotak yang berisi permainan dan teka-teki yang harus mereka pecahkan sebelum menemukan kartunya. Hanya Andi saja yang membukanya dengan cara menghancurkan menggunakan palu.

Para tamu undangan ini adalah gubernur Connecticut Claire Debella, kepala riset perusahaan Alpha Lionel Toussaint, perancang busana Birdie Jay dan asistennya Peg, serta content creator Duke Cody dan kekasihnya Whiskey.

Mereka bertemu di dermaga dan terkejut dengan kehadiran detektif Benoit Blanc dan Cassandra “Andi” Brand, mantan rekan kerja Miles. Miles sendiri bahkan terkejut dengan kehadiran Benoit yang tidak diundangnya.

Miles mengira bahwa salah satu sahabatnya mengirimkan undangan sebagai candaan, tapi dia menerima Benoit dengan tangan terbuka. Miles juga cukup terkejut dengan kehadiran Andi, yang sejak bertikai dengannya tidak pernah dia temui, mau memenuhi undangannya.

Miles mengajak mereka berkumpul di kolam renang dan berbincang ringan. Namun, tensi menjadi meninggi ketika Andi mulai menghardik teman-temannya yang sangat bergantung kepada Miles. Claire dan Lionel mulai menyadari ada yang aneh dengan Andi.

Benoit yang mencoba merokok di taman dikejutkan dengan suara alarm larangan merokok dan tidak sengaja melihat Duke menyaksikan Whiskey bercumbu dengan Miles di kamar. Dia juga mendengar perbincangan antara Birdie dengan Peg.

Malam harinya, mereka berkumpul di ruangan yang dirancang khusus oleh Miles dengan benda-benda seni terbuat dari kaca. Di sana juga terpampang lukisan asli Mona Lisa yang dia pinjam dari Museum Louvre. Miles juga mengumumkan bahwa dia akan segera merilis Klear, produk bahan bakar alternatif bertenaga hidrogen.

Pernyataan ini cukup mengejutkan Lionel, sebagai kepala riset Alpha, yang belum memastikan tingkat keamanannya dan juga Claire yang baru mengajukan perizinan produk ini kepada pemerintah. Miles langsung memulai permainan misteri yang dirancangnya untuk dijalani oleh teman-temannya tersebut.

Setelah panjang lebar menjelaskan peraturan dan beberapa petunjuknya, Benoit langsung memaparkan dugaannya beserta prediksi dan bukti akuratnya.

Tidak disangka, ternyata tebakan Benoit benar dan permainan berakhir seketika yang membuat Miles kesal. Sekali lagi Andi membuat tensi antara mereka meninggi yang diakhiri dengan keluarnya dia dari ruangan tersebut.

Tiba-tiba Duke terjatuh ke lantai dan tewas tersedak setelah menenggak minuman milik Miles. Benoit menyadari bahwa pistol Duke hilang dan mereka semua langsung menuduh Andi.

Seketika listrik padam, mereka tercerai-berai karena panik. Benoit bertemu dengan Andi, namun Andi ditembak dari balik kaca oleh sosok misterius. Benoit meminta semua orang berkumpul di sebuah ruangan sampai kasus ini selesai.

Dalam adegan kilas balik, Andi ternyata sudah meninggal dunia karena sebab yang masih misterius. Helen, saudara kembarnya, membawa kotak undangan Miles ke Benoit dan memintanya untuk memecahkan kasus ini.

Diceritakan bahwa Andi ditendang oleh Miles dan para sahabatnya karena dituduh mencuri ide Miles. Padahal, faktanya adalah sebaliknya. Andi menemukan serbet asli di mana dia menuliskan idenya dan mengirimkan email kepada teman-temannya. Namun setelahnya, serbet itu menghilang dan Andi ditemukan tewas.

Karena beritanya belum tersebar, Benoit meminta Helen untuk menyamar sebagai Andi demi mengejutkan mereka dan membantunya mencari serbet tersebut.

Helen menemukan fakta di sekitar Miles dan rekan-rekannya. Lionel dan Claire mempertaruhkan reputasi mereka pada produk Klear yang hendak dirilis oleh Miles, padahal mereka belum menyetujuinya.

Birdie dipaksa Miles untuk bertanggung jawab atas cuitannya di media sosial dan kesalahpahaman dalam pemakaian usaha milik Miles. Sementara Duke ingin mendapat posisi penting di Alpha News dan menjadikan Whiskey sebagai pembujuk Miles agar dia mendapatkan proyek tersebut.

Helen juga menemukan bukti bahwa mereka mengunjungi Andi di hari kematiannya. Di saat inilah Helen ditembak dari balik kaca. Untungnya, buku agenda Andi yang disimpan di saku Helen menyelamatkannya.

Berpura-pura mati, Helen memiliki waktu yang cukup untuk mencari serbet itu di ruangan pribadi Miles dan menemukannya. Benoit mulai mengungkapkan hasil investigasinya kepada mereka semua.

Siapakah pembunuh Andi dan Duke? Apakah orang yang sama atau mereka bersekutu? Untuk mengetahui jawaban sebenarnya, tonton film yang semakin seru ini hingga akhir.

Benoit Blanc, Idola Baru di Dunia Detektif

Glass Onion A Knives Out Mystery_Benoit Blanc, Idola Baru di Dunia Detektif_

Bagi penyuka film tentang detektif, kita pasti akan terkejut dengan film Knives Out (2019) yang menampilkan karakter Benoit Blanc. Kita pasti mengira dia adalah karakter detektif dari novel seperti Sherlock Holmes atau Hercule Poirot. Tapi nyatanya tidak.

Benoit Blanc adalah karakter detektif rekaan sutradara sekaligus penulis naskah filmnya, Rian Johnson. Tampil dengan metode yang nyaris sama seperti Hercule Poirot, membuat kita hanyut terbawa dengan arus cerita investigasinya yang detail dan sangat hati-hati.

Kesuksesan film tersebut membuat proyek sekuelnya segera mendapat lampu hijau. Netflix membeli lisensinya dari Lionsgate, sehingga film sekuelnya akan menjadi original film Netflix.

Langkah Netflix tidak salah. Film dengan kualitas sebagus ini memang cocok untuk ditempatkan di akhir tahun, di mana film-film yang bertujuan dilirik oleh juri Oscar sering dirilis pada periode ini.

Film ini menjadi salah satu dari beberapa film yang termasuk program tahunan Netflix untuk merilis film-film berkualitas untuk bersaing di bursa Oscar.

Glass Onion: A Knives Out Mystery memang sudah ditunggu oleh moviegoers di seluruh dunia, terutama yang sangat kepincut dengan aksi Daniel Craig sebagai Benoit Blanc.

Di film sekuel ini, Craig tampil dalam performa yang sama seperti di film pertama dengan kharisma dan kedetailan insting Benoit Blanc sebagai seorang detektif.

Hanya saja, kali ini kesan komedi disuntikkan dalam dosis yang sedikit lebih banyak. Ada beberapa adegan lucu yang dilakukan oleh Craig yang membuat Benoit sedikit lebih komikal. Namun, kadarnya tetap proporsional sehingga tidak terjatuh ke dalam kekonyolan, dan tidak mengurangi kesan flamboyan sang detektif.

Contohnya ketika Benoit hendak menghidupkan cerutunya di taman yang ternyata alarm larangan merokok berbunyi dan membuatnya panik. Lalu, kekikukannya ketika berbicara dengan Miles yang bingung dengan kehadirannya di acara pribadinya ini.

Bahkan ketika dia memecahkan permainan misteri pembunuhan dalam hitungan detik namun lengkap dengan analisa dan bukti akurat, dia jelaskan dengan kesan yang ringan namun mendalam. Cukup segar memang, tapi bisa mengancam karakterisasi Benoit yang sebelumnya ditampilkan cenderung serius.

Dan hebatnya, Daniel Craig membawakan semua kelucuan dan kedetailan ini dengan sangat apik. Jadi sungguh sangat wajar apabila juri Golden Globe Awards memasukannya sebagai nominator di kategori Best Actor in a Motion Picture – Musical or Comedy.

Peluang cukup besar baginya untuk menang. Namun persaingannya juga tidak ringan, sebab ada Colin Farrell dan Ralph Fiennes di sana.

Misteri yang Sangat Menghibur

Misteri yang Sangat Menghibur_

Satu hal yang pasti kita harapkan dari film sejenis ini adalah kepekatan misteri pembunuhan yang akan diungkap. Memiliki konsep yang sedikit berbeda dengan film pertamanya, di pertengahan film kita disuguhkan adegan kilas balik yang cukup banyak membuka kabut misteri dari sosok Andi.

Andi ternyata adalah saudari kembarnya, Helen, yang menggantikan Andi yang sudah wafat untuk hadir di acara itu. Secara konteks, sebenarnya film ini terkesan lebih ringan dari Knives Out (2019). Bahkan sejak adegan pembuka filmnya yang hadir dengan nuansa penuh permainan.

Belum ada pembunuhan yang terjadi hingga mendekati pertengahan film dan akan kita dikejutkan dengan kematian mendadak Duke. Dari sinilah dimulai ketegangan yang sebelumnya terkesan datar karena mementingkan pembangunan karakter dari dialog-dialog singkat pemicu tanda tanya.

Tapi karena tidak semua karakter memiliki kedalaman yang sama, ketika Duke dinyatakan tewas oleh Benoit, kita hanya terfokus pada Andi atau Miles sebagai pelakunya. Karakter lain langsung terabaikan karena kurang kuatnya motif.

Dan tebakan kita semakin mengerucut kepada satu karakter akibat lengkapnya adegan kilas balik setelah penembakan Andi alias Helen oleh sosok misterius dari balik kaca. Tanpa menunggu pemaparan Benoit, kita sebenarnya sudah tahu siapa pelakunya.

Tapi yang masih belum jelas adalah motifnya melakukan pembunuhan itu. Hal inilah yang bisa membuat kita betah menyaksikan film ini hingga akhir.

Masing-masing karakter menggambarkan kepribadian yang terkurung oleh kekuasaan yang dimiliki oleh Miles, padahal mereka adalah sosok-sosok yang kuat di bidangnya. Anggota “Disruptors” ini bahkan tega menendang sahabat mereka sendiri, yaitu Andi.

Nanti pada akhirnya, mereka sadar bahwa Miles tidak sejenius yang mereka kira dan penentangan adalah jalan yang harus mereka tempuh.

Deretan Bintang dalam Performa Luar Biasa

Deretan Bintang dalam Performa Luar Biasa_

Meski masing-masing karakternya tidak mendapat kedalaman yang sama, terutama Lionel dan Claire, sehingga menyingkirkan mereka dari daftar terduga pembunuhan, kualitas akting para pemerannya jauh dari kata mengecewakan.

Selain Daniel Craig, Edward Norton, Janelle Monae dan Kate Hudson terlihat nyaman dan meyakinkan dalam membawakan karakter masing-masing.

Tentu saja Edward Norton sangat pintar berperan sebagai sosok yang menyenangkan namun menyimpan jutaan misteri dibaliknya. Sedangkan Kate Hudson terlihat seperti kembali ke masa mudanya saat dia membawakan karakter Penny Lane di film Almost Famous (2000).

Catatan tersendiri perlu disematkan kepada Janelle Monae. Penyanyi Amerika ini sepertinya sangat pintar dalam memilih film untuk dia bintangi. Dan aktingnya tidak pernah mengecewakan, seperti yang ditampilkan dengan dua karakter yang diperankannya di film berdurasi 2 jam 19 menit ini.

Sebagai Andi, dia tampil dingin dan berbicara dengan ketus serta membuat tensi ketegangan antar karakter meninggi. Dan ketika tampil sebagai Helen, gaya bicara dan sikapnya sangat berbeda. Emosinya terlihat sangat apik ketika Helen melampiaskannya dengan memecahkan karya seni berbahan kaca di ruangan pesta.

Glass Onion: A Knives Out Mystery jelas meningkatkan nilai produksinya ke tahapan yang lebih tinggi daripada film pertamanya. Hal ini bisa dilihat dari pemilihan lokasi, desain ruangan, pemilihan kostum yang dikenakan para karakternya, hingga pemilihan lagu-lagu untuk ditempatkan sebagai soundtrack-nya.

Meski terkesan lebih ringan, namun film ini memiliki cara tersendiri dalam menghibur para penontonnya dalam mengedepankan konsep whodunit seperti film pertamanya.

Faktor positif yang paling terlihat adalah performa akting yang bagus dari para pemerannya. Meski tidak luas seperti film pertamanya yang dipenuhi para pemeran dari berbagai usia, namun kematangan akting mereka sangat mengagumkan.

Setelah menonton film ini, tentunya kita masih penasaran dengan kasus yang akan ditangani oleh Benoit Blanc selanjutnya. Rian Johnson masih harus menyuguhkan satu film lagi tentang detektif ini, sesuai kontraknya dengan Netflix. Kita harapkan misteri pembunuhan selanjutnya lebih rumit dengan twist yang lebih banyak.

Film ini sangat cocok untuk mengisi liburan akhir tahun kita. Dijamin tidak akan kecewa, meski akan selalu ingin membandingkan dengan film pertamanya. Sudah tersedia di Netflix, tonton sekarang juga, ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram