bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Ghost Lab, Percobaan Gila Dua Dokter Intern

Ditulis oleh Desi Puji Lestari
Ghost Lab
3.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Obsesi pada hantu menjadi bagian dari diri dokter Gla selama kurang lebih 20 tahun. Semua bermula dari pengalamannya didatangi hantu mendiang sang ayah saat dirinya masih anak-anak. Selama itu pula dia mengumpulkan banyak materi mengenai penampakan hantu. Anehnya, dia sendiri tak punya pengalaman bertemu hantu kecuali saat kecil tadi.

Obsesinya ini dia bagikan kepada sesama dokter intern di Rumah Sakit Ratanaraj, dokter Wee. Tak disangka, Wee yang semula tak percaya hantu menyetujuinya. Mereka kemudian terlibat dalam percobaan gila. Percobaan apa yang dimaksud? Ghost Lab (2021) akan menjawab rasa penasaranmu tapi sebelum itu tak ada salahnya membaca sinopsis serta ulasannya lebih dulu di bawah ini!

Sinopsis

Dr. Wee (Thanapob Leeratanakachorn) yang terbangun di ruangan kerja kaget mendapati patung-patung anatomi manusia mengelilinginya. Suara jeritannya terdengar hingga ke luar dan membuat Dr. Gla (Paris Intarakomalyasut) serta suster Joon tertawa. Begitu Wee keluar, Gla tak henti mengolok-oloknya sebab Wee mengatakan dia tak takut hantu, tapi oleh sekelompok patung saja sudah ketakutan.  Wee sendiri bukan tak takut tapi tak percaya keberadaan hantu.

Tak lama datang seorang suster senior yang terdengar antusias menceritakan korban kebakaran yang datang ke UGD Ratanaraj, tempat mereka bekerja, beberapa waktu lalu. Menurut ceritanya korban tersebut mengalami kebakaran tingkat tiga. Menurut petugas UGD yang berjaga, korban membakar rumah karena kesal direndahkan oleh istrinya.

Ketika tiba di UGD tubuhnya sudah dalam keadaan gosong dan membuat ruang UGD beraroma daging bakar. Cerita suster senior tersebut dibenarkan oleh suster Joon. Dia menambahkan bahwa keadaan korban benar-benar memprihatinkan karena dia juga tertimpa sesuatu sampai kepalanya terbelah. Joon mendengar korban tersebut mengerang, menggeliat hingga meninggal di tempat tidurnya.

Gla kemudian meminta Joon mengabari jika ada kabar soal paranormal. Permintaan itu ditertawakan Wee karena Gla adalah seorang ahli bedah, bukan dukun, sehingga tak perlu informasi semacam itu. Sejurus kemudian dokter Wee meninggalkan mereka sebelum dari pengeras suara terdengar panggilan untuk dokter Gla agar segera menuju ruangan 237.

Cerita berlanjut saat Wee menemui ibunya yang sedang dirawat. Sang ibu sudah dirawat di sana selama 7-8 tahun. Gla sendiri tampak mengintip dari kaca di bagian pintu. Tiba-tiba Mai (Nutinicha Dungwattanawanich), sang kekasih, datang mengejutkannya. Dokter tampan itu bercerita bahwa Wee masuk kedokteran juga karena penyakit ibunya. Gaji Wee habis untuk membayar biaya rumah sakit yang sudah terasa seperti rumah sendiri.

Malam itu seorang tenaga keamanan yang sedang berpatroli mendapati salah satu ruangan terbuka, begitu hendak mendekat, dalam keadaan gelap dia menubruk sesuatu. Sambil membereskan barang yang dia berantakkan, tenaga keamanan tersebut melihat dari arah belakang sebuah bayangan yang bergerak maju mundur. Saat didekati dan disenteri, satpam itu tampak terkejut.

Scene lalu berpindah, memperlihatkan Gla dan Wee yang kembali berdebat soal keberadaan hantu. Wee keukeuh bahwa hantu itu tak ada. Wee menganggap hantu itu hanya partikel foton yang merupakan sains dasar. Gla sendiri mengatakan mungkin hantu itu bukan foton melainkan materi atau energi yang belum diketahui ilmuwan CERN, seperti platypus.

Wee lebih percaya keberadaan alien daripada hantu. Menurutnya alien bisa hidup di planet dengan air, elemen berat dan lainnya. Dia percaya bahwa semua karena energi kimia. Setelah Wee merasa cukup dengan persediaan makanan ringannya, mereka lalu pergi. Sebelum sempat melangkahkan kaki, Gla menatap tertegun ke suatu titik di belakang Wee.

Wee menganggap sahabatnya itu hanya bercanda, tapi Gla tampaknya serius karena dia sampai menjatuhkan gelas kopi yang digenggam. Dari arah belakang terdengar suara aneh, Wee yang penasaran akhirnya menengok dan keduanya terkesiap melihat sesosok makhluk dalam keadaan terbakar, tak berhenti berulang kali membungkukkan badannya dan menimbulkan suara daging serta baju terbakar.

Gla mendekati sosok tersebut dengan penasaran dan takut. Dia berusaha menyentuhnya. Sementara itu Wee mengeluarkan ponsel berusaha merekam, tapi sosoknya tak tertangkap kamera, hingga sejurus kemudian sosok tersebut mendekat secara tiba-tiba sampai membuat Wee terjatuh. Wee masih gemetar tapi Gla justru seperti habis menang lotre. Agar semakin yakin keduanya menengok CCTV dan tetap sama, mereka tak melihat hantu itu di sana.

Esok paginya Wee masih belum percaya dan dia menganggap jika semua hanya halusinasi. Namun, Gla menyangkal karena tak mungkin halusinasi dialami dua orang secara bersamaan dan persis sekaligus. Gla kemudian mengajak Wee ke Gedung Kantor Medis RS Ratanaraj; gedung tua yang sekaligus berfungsi sebagai mes karyawan dan lebih mirip gudang.

Gla membuka sebuah ruangan yang di dalamnya cukup berantakan. Gla mengatakan di ruangan itulah dia melakukan penelitian soal hantu. Gla kemudian menunjukkan foto-foto dan video penampakan hantu yang didapat dari internet lalu mengklaim bahwa semuanya palsu.

Dia berasumsi bahwa dulu video hantu sangat langka sehingga penampakannya masuk akal. Sekarang? Kamera dan CCTV di mana-mana tapi tak ada yang mampu menangkap hantu dengan jelas. Gla lalu menyimpulkan bahwa kamera tak bisa merekam hantu. Mendengar penjelasan Gla, Wee terkejut dan menganggapnya tak masuk akal. Lantas, apakah Wee bersedia mendukung penelitian sahabatnya itu? Apakah yang akan mereka temukan dari penelitian tersebut?

Bunuh Diri untuk Eksperimen Melihat Hantu

Thailand tak perlu diragukan lagi sebagai produsen film-film horor. Mereka seperti punya formula yang bisa membuat sebuah cerita misteri terasa mencekam. Namun kali ini, cerita yang disuguhkan cukup berbeda. Ghost Lab (2021) tidak terlalu banyak menampilkan sosok-sosok hantu yang menakutkan. Kurangi ekspektasimu!

Film karya sutradara Paween Purijitpanya ini menyuguhkan kisah horor dari sudut pandang berbeda. Ghost Lab (2021) fokus pada obsesi dua dokter intern yang ingin membuat orang-orang memercayai hantu. Keinginan mereka bahkan sampai pada keputusan gila: mengorbankan nyawa.

Premis yang sangat mencekam ini, sayang tidak dieksekusi dengan baik. Alih-alih tegang, keputusan untuk bunuh diri yang diambil Wee dan Gla terasa konyol. Konflik kurang dibangun secara detail sehingga emosi tidak terasa sama sekali. Kematian Gla seperti bukan sesuatu yang besar di film ini.

Baca juga: Film Horor Thailand yang Paling Seram dan Menakutkan

Berujung Dendam Hantu Sahabat

Tidak ada kedalaman naskah dalam film ini pada akhirnya terjawab saat memasuki pertengahan film. Ekspresimen tanggung yang dilakukan oleh dua tokoh utamanya, penjelasan ilmiah yang sama sekali tidak mendalam, ternyata memang hanya sebagai latar belakang. Fokus utama cerita ini adalah dendam hantu sahabat.

Sepanjang kira-kira 1 jam 50 menit, sama sekali tak ada hawa-hawa menegangkan. Kamu akan banyak teralihkan oleh plot yang walau rapi rasanya sangat pasaran. Teror yang ditampilkan di film ini jadi tidak mengejutkan. Adegan seperti saat Wee ‘disiksa’ oleh arwah Gla, dilempar dari lantai dua, dibanting sana-sini oleh sesuatu yang tak kelihatan, bukan sesuatu yang baru, kan, di film-film horor?  

Terlalu Memaksa untuk Jadi Film Hantu

Awal film rasanya cukup meyakinkan, terutama adegan saat nama dokter Wee dan dokter Gla dipanggil untuk mempresentasikan sesuatu di depan khalayak ramai. Namun, semakin masuk ke dalam ceritanya, Ghost Lab (2021) terlalu memaksakan diri untuk jadi film hantu. Identitas mereka sebagai dua orang dokter intern juga tidak menyumbang apa pun untuk menambah ketegangan atau kedalaman cerita.

Pengemasan sinematografinya pun tampak biasa saja, termasuk pemilihan color grading yang masih cukup cerah untuk ukuran film-film hantu. Elemen paling menonjol dan cukup membuat tegang sedetik saat menonton film ini yaitu scoring­. Salah satunya kamu akan mendengar bebunyian aneh dari sesosok hantu yang tubuhnya terbakar di awal film. Mendengar suara itu rasanya terbayang kulit yang terbakar, melepuh dan berair.

Untuk kali ini, film horor Thailand tidak terlalu mengesankan. Ghost Lab (2021) bukan pilihan pertama jika kamu butuh sesuatu yang menegangkan. Masih banyak film ber-genre sci-fi, horor, thriller dan misteri lainnya yang mengesankan. Namun, jika masih penasaran, tak ada salahnya untuk ditonton. Bagaimana? Apakah tertarik? Ghost Lab (2021) bisa ditonton di Netflix ya!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram