bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Get Smart, Parodi Agen Ala James Bonds

Ditulis oleh Siti Hasanah
Get Smart
2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Untuk penyuka film komedi Netflix punya film berjudul Get Smart yang merupakan parodi dari genre agen rahasia semacam James Bonds 007.

Film ini berdasarkan serial TV dengan judul yang sama yang disutradarai oleh Mel Brooks dan Buck Henry. Serial televisi ini tayang perdana di Stasiun TV NBC pada 18 September 1965.

Get Smart versi film ini dirilis tahun 2008 yang disutradarai oleh Peter Segal. Produser film ini merupakan produser serial televisi aslinya, yaitu Leonard B. Stern.

Film komedi tentang agen rahasia ini dibintangi oleh Steve Carell, Anne Hathaway, dan Dwayne Johnson. Penasaran selucu apa film komedi ini? Baca dulu sinopsis dan reviewnya di artikel ini.

Baca juga: Ini Dia 20 Film James Bond Terbaik Sepanjang Masa

Sinopsis

Tokoh utama dalam film komedi ini adalah Maxwell Smart yang diperankan oleh Steve Carell, yang merupakan pengisi suara karakter Gru dari Despicable Me. Maxwell adalah seorang analis untuk badan intelijen rahasia Amerika yang bernama CONTROL.

Salah satu keinginannya masih belum terwujud adalah menjadi agen lapangan seperti idolanya, yaitu Agen 23 yang diperankan Dwayne Johnson.

Walaupun Maxwell selalu dapat nilai paling tinggi dalam tes penerimaan, namun atasannya, Chif, yang diperankan aktor Alan Arkin, selalu menolak untuk mempromosikan dirinya karena dia dianggap lebih dibutuhkan sebagai analis.

Suatu hari tiba-tiba markas CONTROL diserang oleh KAOS, sebuah organisasi teroris. Kejadian itu membuat hampir semua identitas agen CONTROL terungkap.

Namun ada satu agen yang belum terungkap yaitu Agen 99, yang diperankan oleh Anne Hathaway. Dia adalah agen operasi lapangan yang mumpuni.

Akhirnya impian Maxwell terwujud. Dia dipromosikan jadi agen lapangan, yaitu Agen 86, yang bermitra dengan Agen 99 yang berpengalaman. Meski sempat ada penolakan dari Agen 99, akhirnya Agen 86 dan Agen 99 bermitra dan memulai misi mereka.

Sebelum pergi untuk melaksanakan misinya, Bruce (Masi Oka) dan Loyd (Nate Torrence) yang menjadi timnya, memberikan pisau Swiss Army yang berisi berbagai pengaya khusus seperti penyembur api mini dan panah otomatis yang bisa menembakkan anak panah.

Anak panah tersebut dilengkapi dengan jaring laba-laba. Maxwell dan Agen 99 akhirnya pergi ke Moskow menggunakan pesawat. Di dalam pesawat Agen 99 sempat melihat pria yang mencurigakan tapi Maxwell menganggap tak berdasar.

Saat hendak melepaskan permen karet yang menempel di sepatunya, Maxwell malah dicurigai akan meledakkan pesawat karena dia mencoba menghilangkannya dengan batang korek api.

Dia pun ditangkap dan mencoba melepaskan diri dengan berpura-pura “kebelet.” Di dalam toilet dia mencoba Swiss Army yang diberikan Bruce dan Loyd tapi seperti yang sudah bisa ditebak, usahanya gagal.

Anak panah itu malah mengarah ke seluruh tubuhnya dan dia kemudian salah memijit tombol yang mengakibatkan dia terlempar dari pesawat.

Agen 99 yang curiga dengan suara-suara yang dikeluarkan Maxwell saat berada di kamar mandi akhirnya menyusulnya dan mendapati partner-nya itu sudah menghilang.

Dia menyadari kalau Maxwell terlempar dari pesawat saat melihat tombol yang ditekan oleh partner-nya tersebut. Dia pun segera mengenakan parasut. Untuk mengejar Maxwell.

Ternyata pria yang dicurigai oleh kedua agen juga ikut keluar dari pesawat dengan parasutnya dan berusaha membuat keduanya jatuh.

Karena tak bisa melepaskan diri dari penjahat yang memeluk mereka berdua, Agen 99 akhirnya mencium pria tersebut dan dia pun melepaskan pelukannya kemudian terjatuh di sebuah kandang babi. Agen 99 dan Maxwell berpikir pria tadi sudah mati.

Misi mereka lanjutnya dengan masuk ke rumah Ladislas Krstic, kepala pembuat bom KAOS. Di rumah tersebut sedang diadakan pesta.

Seusai berdansa keduanya menyelinap untuk masuk ke kantor utama melacak bahan nuklir di sebuah pabrik senjata nuklir KAOS yang disamarkan sebagai toko roti Moskow.

Berhasil melepaskan diri dari jebakan sinar laser ala Mission Impossible, keduanya malah berakhir ditangkap oleh Krstic dan anak buahnya.

Namun keduanya berhasil melenyapkan mereka semua. Maxwell akhirnya pergi ke sebuah toko roti dan bertemu dengan bos KAOS Siegfried dan komandan keduanya, yaitu Shtarker.

Diluar pengetahuan mereka ternyata ada agen di kantornya yang berperan ganda. Dia bekerja sama dengan teroris KAOS. Berkat agen tersebut, bos KAOS berhasil mengelabui Maxwell dan menangkapnya. Untungnya Maxwell bisa melarikan diri dan pergi menghancurkan pabrik senjata. Di luar dugaan ternyata mereka kembali bertemu dengan pria yang jatuh dari pesawat.

Maxwell mengenali pria itu sebagai Dalip. Pria itu pernah dia pelajari saat dia menjadi analis. Maxwell akhirnya memberikan nasihat pada Dalip agar dia memperbaiki pernikahannya yang gagal. Kemudian Dalip membiarkan mereka pergi.

Ketika Chief mengirimkan Agen 23 untuk mengamati pabrik milik KAOS, ternyata senjata telah diselundupkan melalui Sungai Moskva. Berdasarkan laporan Agen 23 akhirnya dicurigai kalau Maxwell adalah agen ganda dan dia pun akhirnya ditahan.

Sementara itu teroris KAOS berencana meledakkan bom nuklir di Los Angeles saat Presiden sedang berada di kota. Ancaman dari KAOS tersebut tidak ditanggapi oleh pihak kepresidenan yang membuat ketua KAOS pun kecewa.

Maxwell yang berada di tahanan mengingatkan ancaman tersebut melalui radio Amerika Top 40. Dia juga berhasil melarikan diri dan tiba di Los Angeles untuk bersatu kembali dengan Chif, Agen 99, dan Agen 23. Dia meyakinkan mereka bahwa dia bukan agen ganda.

Ketika Presiden tiba di Aula Disney untuk konser, Siegfried, Shtarker, juga Dalip memasang bom di aula konser. Saat Maxwell berdekatan dengan Agen 23, jam tangan Smart Geiger yang dipakai Maxwell, yang dapat mengenali jejak radiasi, berbunyi.

Mereka pun langsung mencurigai Agen 23. Siapakah Agen 23 sebenarnya dan bagaimana dengan nasib presiden? Tonton saja filmnya, ya.

Humor Slapstick yang Tidak Lucu

Humor Slapstick yang Tidak Lucu

Ini antara filmnya yang tidak lucu atau saya yang tidak sefrekwensi dengan leluconnya karena saya merasa bosan dan tidak tertawa sama sekali. Gaya leluconnya adalah humor slapstick.

Banyak sekali gaya humor ini digunakan untuk memancing tawa penonton which didn’t work for me.  Saking “garingnya” leluconnya, saya sampai dibuat bosan dan tertidur di pertengahan film.

Mulai dari adegan Maxwell dengan adegan clumsy-nya saat melalui beberapa pintu masuk dan Agen 23 yang terbentur pintu karena tergoda oleh resepsionis atau adegan saat rapat yang menggunakan teknologi canggih yang justru membuat rapat kacau tak sedikitpun membuat saya tertawa.

Masih banyak lagi adegan seperti itu dalam film ini. Jika kamu penyuka gaya humor seperti itu, kamu pasti akan menikmatinya.

Menggunakan Teknologi Canggih Ala Film Agen Rahasia

Menggunakan Teknologi Canggih Ala Film Agen Rahasia

Karena ini merupakan parodi dari film agen rahasia semacam James Bond 007, maka kamu juga akan menemukan banyak alat-alat canggih di film ini. Sebut saja alat anti sadap yang diciptakan oleh Bruce dan Loyd.

Ada juga pisau Swiss Army yang disulap jadi lebih canggih dengan diberi panah dan api. Jangan lupakan jam tangan yang dimiliki oleh Maxwell yang bisa mendeteksi radiasi.

Sayangnya semua alat canggih itu tidak membuat film terasa smart, seperti judulnya Get Smart. Don Adams yang berperan sebagai Maxwell Smart, aka Agen 86, dalam serial televisi digambarkan tidak pintar.

Dalam film justru berbeda, Maxwell Smart yang diperankan Steve Carell di-upgrade menjadi pintar tapi selera humornya tidak pintar.

Unsur Perempuan Cantik dan Seksi

Unsur Perempuan Cantik dan Seksi

Tak berbeda jauh dengan film agen rahasia yang “serius”, selalu ada tokoh perempuan seksinya. Di film ini pun ada. Tokoh pertama yang akan langsung kamu kenali adalah Judy, sang resepsionis yang menyambut Maxwell di awal film saat dia akan masuk kantor.

Tokoh Agen 99 pun digambarkan seperti itu, perempuan cantik yang di beberapa adegan terlihat memainkan keseksiannya. Ada beberapa kissing scene tapi beda intensitasnya dengan adegan di film agen rahasia yang sungguhan. Semuanya terasa nanggung.

Berharap bisa tertawa saat tahu kalau ini film komedi, tapi jadi kecewa saat tak satu pun adegan atau dialog yang diucapkan para karakternya yang membuat saya tertawa. Filmnya justru sangat membosankan.

Mungkin bagi kamu yang ingin tahu mana yang lebih lucu, kamu bisa coba tonton serial televisinya. Menurut kabar, serial televisinya lebih lucu sehingga ada yang beranggapan film ini tidak sukses menghidupkan kelucuan serial televisinya.

Komentar tentang film ini tak banyak karena beneran garing dan bosenin. Tapi mungkin selera humor saya dan kamu berbeda, jadi coba saja tonton filmnya.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram