bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Get Married 2, Kisah Berlanjut!

Ditulis oleh Syuri K.N.
Get Married 2
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Get Married 2 adalah sekuel dari film Get Married yang rilis pada tahun 2007. Film ini sama suksesnya seperti film pendahulunya. Dalam Get Married pertama, menceritakan proses pertemuan Mae dan Rendy yang berujung pernikahan.

Nah, di film kedua ini, Mae dihadapkan dengan persoalan dalam pernikahannya. Tidak hanya soal Mae yang tidak kunjung hamil, tetapi juga kedekatan Rendy dengan wanita lain.

Sekedar heads up, Richard Kevin yang berperan sebagai Rendy dalam film Get Married pertama digantikan oleh Nino Fernandez. Apakah Nino bisa mengubah citra Richard Kevin yang sudah melekat dalam Get Married pertama?

Lalu, bagaimana cara Mae menghadapi segala situasi yang menguras hati dan pikiran ini, ya? Yuk, kita lihat sinopsis dan review Bacaterus di bawah ini.

Sinopsis

Mae (Nirina Zubir) hendak mengadakan pesta ulang tahun pernikahan di rumahnya, tapi Rendy (Nino Fernandez) tak kunjung pulang dari kantor. Mae pun emosi dan mengancam Rendy untuk segera pulang. Di lain tempat, Bu Mardi (Meriam Bellina), ibunya Mae, membujuk Babeh Mardi (Jaja Mihardja), ayahnya Mae, untuk datang ke acara Mae.

Tapi, ayahnya segan. Dia malah mengeluhkan rasa malunya kepada tetangga karena Mae belum bisa memberikan cucu. Mae pada dasarnya memang tomboy, tapi bukan berarti dia tidak berkeinginan memiliki anak. Apalagi para sahabatnya, Eman (Aming), Guntoro (Deddy Mahendra Desta), dan Beni (Ringgo Agus Rahman) semuanya sudah memiliki anak. Hanya Mae saja yang belum ditakdirkan memiliki keturunan.

Keluarga Rendy yang kaya raya berpengaruh besar dalam kehidupan sahabat-sahabat Mae. Eman yang gagal menjadi caleg diberikan pekerjaan sebagai security, Guntoro menjadi supir di kantor Rendy, Beni yang gagal saat bekerja menjadi bodyguard mamanya Rendy (Ira Wibowo) dimutasi menjadi office boy di kantornya Rendy.

Rendy yang harus terus menerus lembur membuat Mae semakin emosi. Dia pun membubarkan pestanya dan memutuskan pulang ke rumah orang tuanya dengan diantar Eman, Beni, juga Guntoro. Ibu Mardi panik dan mencari cara untuk membawa Mae pulang ke Rendy.

Tapi, Babeh Mardi malah memprovokasi Mae untuk bercerai saja dengan Rendy. Karena, selama ini Rendy selalu workaholic yang mungkin saja menjadi penyebab utama mereka belum diberi buah hati. Namun, Beni berusaha menghubungi Rendy, dan Rendy pun segera datang untuk menjemput Mae.

Masih kesal, Mae tetap tidak mau pulang. Dia mengungkapkan unek-uneknya yang merasa tidak bahagia. Dia merasa lebih sering sendirian di rumah karena Rendy lebih banyak bekerja dan lembur meskipun hari libur. Guntoro akhirnya mengusulkan Rendy untuk tinggal bersama Mae di rumah orang tua Mae saja, kalau Mae tidak mau pulang ke rumahnya.

Sambil berusaha melakukan program hamil, Mae mencoba belajar mengasuh anak. Sayangnya, hampir semua anak kecil menangis saat melihatnya, kecuali anak-anak Eman. Mae yang mengajak anak-anak Eman ke rumah orang tuanya, tidak tahu kalau mereka sangat hiperaktif. Terjadilah kekacauan di sana.

Di sisi lain, Rendy berusaha memperkuat staminanya demi membuat Mae hamil, karena dia sudah tidak tahan tinggal di rumah orang tua Mae. Tetangga yang terlalu ikut campur, dan anak-anak kecil yang sering meledek dia, semuanya membuat Rendy semakin tak betah.

Sayangnya, usaha Rendy masih belum membuahkan hasil. Keterbukaan Mae kepada teman-temannya dalam urusan ranjang membuat Rendy kecewa. Dia pergi meninggalkan Mae dan pulang ke rumahnya. Di kantor, Rendy dihadapkan pilihan antara memecat para sahabat Mae yang bekerja untuknya atau tidak, karena mereka tidak bekerja dengan becus.

Tapi, mereka pintar mengambil hati Rendy hingga akhirnya mereka tidak jadi dipecat. Akan tetapi malah Susi, sekretaris Rendy, yang akhirnya kena pecat. Bu Mardi menyemangati Mae untuk berubah menjadi lebih baik, dan Mae pun dengan tekad yang tinggi mulai berdandan semaksimal mungkin untuk menemui Rendy. Sayangnya, Mae malah memergoki Rendy sedang bersama seorang wanita di ruang kerja kantornya.

Mae pergi tanpa memberikan Rendy waktu untuk menjelaskan. Rendy berusaha menemui orangtua Mae, tapi lagi-lagi Rendy tak diberi kesempatan untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini. Mama Rendy pun membawa pengacaranya untuk menyelesaikan masalah Rendy dengan Mae. Tapi, malah terjadi perseteruan karena Bu Mardi tidak terima Mae disebut mandul oleh Mamanya Rendy.

Mamanya Rendy juga tidak terima keperkasaan anaknya diragukan. Bukannya damai, pertemuan itu malah berakhir dengan keputusan Mae dan Rendy harus bercerai. Rendy tidak menerima keputusan Mamanya, karena dia tidak ingin bercerai dengan Mae. Sedangkan Mae, dia mengunci diri di kamarnya. Segala hal dilakukan oleh Eman, Guntoro, dan Beni untuk membuat Mae kembali bahagia.

Bahkan, mereka bertiga membuat warga sekampung ikut berbelasungkawa atas kesedihan Mae. Perempuan tomboy itu pun tergugah, dan bertekad untuk bangkit kembali menjadi wanita yang mandiri. Eman, Guntoro, dan Beni membantu Mae untuk mendapatkan pekerjaan. Tapi, mereka tidak mengetahui satu pun keahlian Mae. Diantara usaha itu, Rendy membujuk Eman, Guntoro, dan Beni untuk membuat Mae rujuk dengannya.

Mereka bertiga setuju membantu Rendy sebagai keluarga, bukan sebagai bawahan Rendy. Three musketeer itu berusaha membujuk Mae untuk kembali bersama Rendy. Tapi, Mae menolak keras, dan tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Rendy. Tapi, Tuhan berkata lain, Mae ternyata hamil. Mengetahui hal ini, Rendy sangat senang, serta berusaha berbaikan dengan Mae.

Tapi, usaha Rendy dihalangi Babeh Mardi. Karena tak boleh dekat-dekat, Rendy pun meminta Beni, Eman, Guntoro untuk menjaga Mae selama 24 jam. Dia memberikan cuti sementara kepada mereka bertiga demi Mae dan bayinya. Trio kwek-kwek itu bergantian bertugas menjaga Mae, melakukan yang seharusnya dilakukan oleh Rendy.

Seperti membuatkan Mae susu untuk ibu hamil, menemani Mae sepanjang hari, menghibur Mae supaya bahagia, belajar senam hamil untuk Mae, melakukan semua hal demi ngidamnya Mae, dan menginformasikan semua hal kepada Rendy. Sayangnya, menjadi teman siaga Mae membuat rumah tangga Eman, Guntoro, dan Beni berantakan. Kewajiban mereka sebagai suami tidak dapat mereka kerjakan dengan maksimal.

Para istri mereka mengusir mereka dari rumah. Demi menyelamatkan rumah tangga masing-masing, mereka pun berusaha membuat Rendy dan Mae berbaikan. Rendy diam-diam menemui Mae, meski pada awalnya Mae menolak, tapi lama kelamaan Mae luluh. Rendy dan Mae bertemu diam-diam tanpa sepengetahuan orang tua Mae, layaknya sepasang kekasih yang backstreet dari orang tua mereka.

Dalam hari-hari kebersamaan mereka, atas bujukan Mae, Rendy pun akhirnya bicara jujur tentang perusahaannya. Dan Mae meyakinkan Rendy bahwa Mae akan tetap bersama Rendy dalam kondisi terburuk sekalipun. Rendy mengadakan acara tujuh bulanan Mae di rumah Rendy. Mama Rendy dengan bangganya memamerkan kehamilan Mae kepada para tamunya.

Di sana ada tumpukan kado untuk calon bayi Mae yang akan lahir dalam waktu dekat. Tetapi, kado dari Eman, Beni, dan Guntoro lah yang paling berkesan untuk Mae. Yaitu sebuah album foto yang berisikan foto-foto mereka berempat sejak kecil hingga dewasa. Tapi, lagi-lagi pesta berantakan ketika Rendy terlihat sedang bersama wanita yang sama dengan yang Mae lihat di ruang kerja kantor suaminya.

Dengan emosi, Mae pergi didampingi Eman, Guntoro, dan Beni. Tapi, bukannya ke rumah orang tua Mae, wanita itu malah mengajak mereka ke rumah sakit. Ternyata, dokter kandungan Mae salah menghitung HPL Mae, yang dikira baru hamil 7 bulan sebenarnya sudah 9 bulan. Jadi, pada hari itu juga Mae melahirkan. Mae dibantu suster dalam proses persalinan, karena dokter kandungan Mae mengalami serangan jantung.

Rendy yang menemani Mae, mendapatkan serangan bertubi-tubi dari Mae. Diomeli, dibentak, didorong, dan ditampar Mae selama proses persalinan. Dalam kesempatan itu pula, Mae meminta Rendy berterus terang tentang wanita misterius itu.

Rendy menjelaskan bahwa wanita itu adalah Vivi, orang yang akan menjadi partner kerja Rendy untuk menyelamatkan perusahaan dari kolaps. Setelah Mae merasa lega, dia pun melahirkan, tiga bayi sekaligus. Ya, anaknya dan Rendy ternyata kembar tiga. Mae melupakan keinginannya untuk bercerai dengan Rendy dan mereka disibukkan dengan suara tangisan tiga anak bayi.

Sinematografi yang Apik

Seperti biasa, Hanung Bramantyo selalu apik dalam menyuguhkan sinematografi dalam setiap filmnya. Kali ini, Hanung memperlihatkan kepada kita sudut-sudut ibukota yang apa adanya. Perumahan Rendy yang mewah, bersih, tertata rapi, namun sepi. Berkebalikan dengan kondisi lingkungan rumah orang tua Mae yang padat, gang sempit, kurang tertata rapi, tapi ramai dan selalu siap saling membantu.

Pentingnya Komunikasi dalam Rumah Tangga

Manusia tak bisa lepas dari komunikasi di kehidupannya, apalagi dalam pernikahan. Untuk menjalani pernikahan yang bahagia, tentunya harus ada komunikasi yang baik. Saling jujur dan terbuka akan membuat pernikahan lebih nyaman dijalani.

Tidak membuat istri merasa melakukan segalanya sendirian, membuat keputusan bersama, adalah keharusan. Tak kalah penting untuk menjaga kebersamaan dua keluarga besar yang biasanya berbeda dalam pola pikir, gaya hidup, dan kebiasaan lainnya.

Namun, yang paling utama di dalam pernikahan itu harus saling menjaga kepercayaan. Jika terjadi kesalahpahaman, sebaiknya memberikan kesempatan kepada pasangan kita untuk menjelaskan yang sebenarnya. Supaya, masalah yang ada bisa diatasi bersama, dan tidak menjadi melebar ke mana-mana.

Terus, dalam persoalan rumah tangga, sebaiknya tidak melibatkan orang tua masing-masing. Karena, sering kali malah jadi memperumit keadaan. Tapi, bukan berarti tidak boleh meminta pertolongan mereka jika merasa masalah yang ada sulit diatasi, ya. Itulah beberapa poin yang bisa diambil dari masalah Mae dan Rendy dalam film ini.

Sahabat Sejati Dibawa Mati

Dalam Get Married 2, kita masih diperlihatkan kekentalan persahabatan antara Mae dengan Beni, Eman, dan Guntoro. Mereka adalah sahabat yang sebenarnya. Selalu ada dalam kondisi apapun, saling membantu, saling menjaga, dan saling mengasihi.

Tapi, sebaiknya kita tidak mengikutsertakan sahabat dalam urusan pribadi rumah tangga, ya. Ada hal-hal yang bisa dibagi, dan ada hal-hal yang seharusnya hanya suami istri saja yang tahu. Serta, jangan sampai kedekatan kita dengan sahabat membuat rumah tangga sahabat kita justru berantakan. Apalagi jika itu karena terlalu sibuk membantu urusan rumah tangga kita. Hindari banget, deh!

Itulah sinopsis dan review film Get Married 2. Seru bukan, filmnya? Kali ini, alur ceritanya lebih mendalam ke persoalan keluarga. Kalau film pertama memang menceritakan awal bagaimana Mae dan Rendy bisa bersatu, jadi alur dan jalan ceritanya ya begitu, hanya 'seru saja'.

Karena sekuel ini lebih ada konflik yang berarti dan penyelesaiannya juga baik, jadi kita sebagai penonton bisa ambil hal-hal baik di dalamnya. Bacaterus memberi rating 3.5/5 untuk film ini. Buat yang masih penasaran, yuk, lanjut nonton filmnya. Dan, film ini masih berlanjut sampai Get Married 5, loh.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram