Sinopsis & Review Film Gara-Gara Warisan, Rebutan Warisan Ayah


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
Menjelang lebaran, biasanya ada film-film bertema keluarga yang menghibur dan siap dirilis ke pasaran. Begitu juga film yang akan kita ulas ini.
“Gara-Gara Warisan" adalah sebuah film bergenre drama komedi yang dirilis tepat di momen lebaran 2022. Film ini juga menjadi debut pertama bagi Muhadkly Acho yang terkenal sebagai komika.
Diproduseri juga oleh komika ternama di Indonesia, Ernest Prakasa, film “Gara-Gara Warisan” tidak hanya hadir dengan komedi segar namun juga cerita yang menyentuh. Lalu gimana ulasan filmnya? Yuk simak selengkapnya berikut ini.
Sinopsis

Tahun Rilis | 2022 |
Genre | Comedy, Drama, Family |
Sutradara | Muhadkly Acho |
Pemeran | ∙ Oka Antara ∙ Indah Permatasari ∙ Ge Pamungkas ∙ Yayu Unru ∙ Ira Wibowo |
Tiga bersaudara Adam (Oka Antara), Laras (Indah Permatasari), dan Dicky (Ge Pamungkas) hidup terpisah setelah kematian ibu mereka. Adam tinggal bersama keluarga kecilnya, Laras tinggal di panti jompo dan menjadi pengurus disana, sedangkan Dicky hidup luntang-lantung sebagai pemakai narkoba.
Suatu hari, ayah mereka yang bernama Dahlan (Yayu Unru), divonis mengidap kanker stadium berat. Ia harus segera menjalani pengobatan yang biayanya mencapai miliaran. JIka tidak, Dahlan bisa meninggal.
Sebenarnya Dahlan bisa saja menjual Guest House miliknya untuk pengobatan, tapi Dahlan tak mau menjualnya karena ia ingin mewariskan Guest House itu pada anak-anaknya.
Maka, dipanggillah ketiga anaknya itu untuk segera pulang ke Bandung, tempat sang ayah tinggal. Dari ketiga anak itu, Laras lah yang paling enggan untuk pulang karena konflik masa lalu dengan ayahnya.
Laras masih tidak ikhlas menerima kenyataan bahwa Dahlan sudah menikah lagi. Namun akhirnya, Laras menuruti kemauan Dahlan untuk pulang ke Bandung.
Setelah semua anaknya berkumpul di rumah lama mereka, Dahlan berujar kalau ia akan mewariskan Guest House miliknya ke salah satu dari ketiga anaknya. Tapi tentu saja ada syarat yang harus mereka jalani. Mereka bertiga harus bisa mengelola Guest House selama sebulan.
Nantinya, karyawan Guest House yang akan menjadi jurinya. Para karyawan akan melakukan voting untuk menentukan siapa yang pantas menjadi pemilik Guest House selanjutnya.
Meskipun ada penolakan di awal, namun pada akhirnya Adam, Laras, dan Dicky menerima tantangan dari ayah mereka itu. Adam mulai melatih karyawan agar pelayanan Guest House mereka semakin baik.
Sedangkan Laras mencoba mempromosikan Guest House dengan mendaftarkannya ke aplikasi traveling. Dicky sendiri lebih banyak membangun hubungan baik dengan para karyawan.
Semua berjalan dengan baik dan hampir tidak ada hambatan berarti. Tapi hal itu tidak bertahan lama. Saat sedang memeriksa keuangan, Adam dan Laras mendapati uang pemasukan Guest House mereka hilang tanpa jejak.
Sayangnya, kejadian hilangnya uang itu terjadi setiap kali Dicky sedang kebagian tugas mengelola Guest House.
Adam dan Laras yang memang sejak awal bersikap skeptis karena Dicky sering ‘nyabu’, menuduh Dicky yang menjadi dalang hilangnya uang tersebut. Dicky tak terima dengan tuduhan tersebut. Ia pun kabur ke rumah pacarnya.
Namun ternyata konflik semakin berkembang ketika Sanusi (Lukman Sardi), seorang pengusaha dan juga pengedar narkoba menawarkan uang 5 miliar sebagai harga jual Guest House milik Dahlan. Meskipun butuh uang, Dahlan menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
Sanusi tak hilang akal. Ia melihat peluang saat Dicky yang tengah kalut dengan tuduhan kakak-kakaknya, berusaha untuk meminta sabu darinya. Memanfaatkan kelemahan Dicky, ia kemudian menjebak Dicky dengan menawarkan sabu asal Dicky mau menuruti kemauannya.
Dicky tergiur dengan tawaran Sanusi. Ia pun menyanggupi permintaan Sanusi untuk menjadi pengantar Narkoba. Namun di tengah jalan pulang saat Dicky sedang membawa Sabu tersebut, ia dicegat oleh sekelompok orang tak dikenal. Ia dipukuli habis-habisan sedangkan tas-nya dibawa oleh orang-orang tersebut.
Ternyata itu hanyalah akal-akalan Sanusi. Orang-orang yang mengeroyok Dicky adalah orang-orang suruhan Sanusi. Sanusi kemudian mendatangi rumah Dahlan dan meminta pertanggung jawaban atas hilangnya sabu yang dibawa Dicky tersebut. Sanusi meminta ganti rugi 5 miliar atau Dahlan harus menyerahkan Guest House itu padanya.
Lalu bagaimana akhir cerita film ini? Kamu bisa tonton filmnya dulu sampai habis ya!
Ajarkan Nilai-Nilai Penting dalam Keluarga

Seperti halnya film bertema keluarga lainnya, "Gara-Gara Warisan" juga mencoba mengangkat nilai-nilai penting yang harus ada dalam sebuah keluarga. Nilai itu adalah kerukunan, saling membantu, dan saling menerima keburukan masing-masing.