bacaterus web banner retina

Sinopsis dan Review Film Game Over, Man! (2018)

Ditulis oleh Dhany Wahyudi
Game Over, Man!
2.3
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Tiga sahabat berusaha mendapatkan dana untuk menciptakan video game ciptaan mereka dari seorang media influencer yang sedang disandera oleh kelompok teroris di hotel tempat mereka bekerja. Game Over, Man! adalah original film Netflix yang menampilkan aksi kocak tiga komedian yang pernah sukses lewat serial Workaholics yang tampil dalam kisah satir dari Die Hard (1988).

Film yang diproduseri oleh Seth Rogen dan Evan Goldberg ini menjadi debut penyutradaraan Kyle Newacheck yang banyak menampilkan lelucon vulgar dengan materi komedi untuk dewasa. Tentu saja film ini juga dipenuhi dengan adegan-adegan berdarah yang cenderung sadis dan beberapa penggambaran penggunaan narkoba berlebihan.

Dengan cara apa ketiga petugas housekeeping yang tak bisa berkelahi ini melumpuhkan kelompok teroris bersenjata lengkap? Simak review kami tentang film yang dipenuhi oleh banyak artis sebagai cameo-nya ini.

Sinopsis

Sinopsis

Tiga sahabat, Alexxx, Darren dan Joel bekerja sebagai petugas housekeeping di sebuah hotel mewah. Dalam bekerja, mereka terkesan asal-asalan, bahkan Darren bisa sambil menggunakan narkoba. Mereka sebenarnya memiliki ambisi untuk menciptakan video game yang sudah mereka rancang sejak dahulu, tapi terhenti karena terkendala dana.

Malam itu hotel mereka disewa untuk menyelenggarakan pesta oleh seorang media influencer yang kaya raya. Mereka menggunakan kesempatan ini untuk mempresentasikan video game ciptaan mereka dan berhasil membuat sang sultan memberikan cek dengan jumlah besar untuk mereka. Tetapi mereka kemudian diusir oleh tim keamanan Bae Awadi yang ternyata adalah sekelompok teroris bersenjata.

Menyadari berada dalam sebuah situasi penuh bahaya, mereka bertiga berusaha untuk menyelamatkan Bae Awadi, sekaligus menyelamatkan jiwa mereka sendiri ketika mereka dikejar oleh pasukan teroris karena menjadi saksi pembunuhan dan tidak berhasil disekap untuk dijadikan sandera. Mereka terjebak di kamar yang kemudian dijadikan oleh sepasang teroris untuk bercumbu.

Saat itulah mereka menyerang teroris itu dan berhasil membunuh salah satunya secara tidak sengaja. Kemudian mereka membuat tali untuk menyeberang ke gedung sebelah, tetapi rencana mereka gagal karena salah satu teroris berhasil siuman dari pingsannya dan mengganggu rencana mereka. Mendadak tali terputus dan mereka merangsek masuk ke ruang kontrol hotel dan membunuh dua teroris lagi.

Sementara itu, asisten Bae Awadi, Mr. Ahmad, membuka kedoknya sebagai pemimpin kelompok teroris bersenjata ini, setelah ponselnya berusaha dihubungi oleh Darren dari ponsel salah satu teroris yang tewas. Para sandera kemudian dipindahkan ke ruang aula. Trio ini berencana untuk menyebarkan asap pembakaran narkoba milik Alexxx untuk membuat para teroris pingsan melalui ventilasi udara.

Sebelum rencana ini berjalan, aksi mereka keburu ketahuan oleh teroris yang memburu mereka. Meski mereka berhasil melumpuhkan para teroris itu, tetapi kemudian mereka berhasil disekap oleh salah satu teroris yang pasangannya mereka bunuh sebelumnya. Berniat membalas dendam, teroris ini menyiksa mereka bertiga, tetapi dengan nekatnya mereka berhasil membunuh teroris ini.

Dengan menggunakan jasad teroris yang sudah tewas ini, mereka mengaplikasikan perangkat video game mereka untuk menjadikannya seolah robot. Rencana ini awalnya berjalan lancar dan berhasil melumpuhkan beberapa teroris lagi, hingga robot ini meledak karena baterai yang panas. Mereka masuk ke ruang aula dan berhadapan langsung dengan Erma, salah satu pembunuh dalam kelompok teroris.

Setelah melalui pertarungan yang terlihat tidak seimbang, Erma berhasil dibunuh oleh Joel. Kemudian mereka mengejar Mr. Ahmad yang membawa Bae Awadi ke helikopter dengan membawa beberapa tas besar. Dikira berisi uang tebusan, ternyata tas itu berisi bom yang dipasangkan di leher para sandera dan akan meledak jika para sandera keluar dari hotel. Bae Awadi berhasil mereka selamatkan.

Tapi ternyata Bae Awadi tidak berniat membantu mereka. Semua dia lakukan hanya untuk main-main saja. Tapi kemudian kisah mereka diangkat menjadi sebuah film sukses dan membuat mereka menjadi milyarder karena sukses juga dengan video game ciptaan mereka. Mereka merayakan kesuksesan dengan mengadakan pesta yacht di lautan yang secara tidak terduga diserang oleh teroris lain.

Penuh Lelucon Vulgar dan Tidak Sopan

Penuh Lelucon Vulgar dan Tidak Sopan

Game Over, Man! memiliki premis Workaholics bertemu Die Hard. Bagi yang mengikuti serial komedi Workaholics tentunya sudah paham bagaimana selera humor ketiga komedian ini dalam mengocok perut para penontonnya. Dan lelucon mereka di serial itu dikembangkan menjadi lebih vulgar dan tidak sopan, terutama bagi para penonton umum yang tidak terbiasa dengan candaan mereka.

Lelucon seputar alat kelamin dan narkoba memenuhi durasi film ini dalam dosis yang berlebihan sehingga membuat kita muak karenanya. Meskipun sebenarnya lucu, tapi karena tema yang diangkat sangat vulgar, membuat kita lebih banyak merasa jijik daripada tertawa. Mungkin hanya orang yang benar-benar teler saja yang bisa menikmati film ini.

Ketiga aktor utamanya memiliki chemistry yang baik karena mereka sudah lama bekerja sama di serial Workaholics selama 7 tahun. Anders Holm, yang juga menjadi penulis naskah film ini, menjadi sosok Darren yang memiliki banyak ide tapi otaknya terkontaminasi oleh narkoba. Sedangkan Blake Anderson sebagai Joel, digambarkan sosok yang bisa menerjemahkan ide-ide Darren secara teknis.

Dan Adam Devine sebagai Alexxx adalah pemancing tawa dalam trio ini dengan mulut lincahnya yang berceloteh tanpa lelah dan kenekatannya yang beraksi tanpa berpikir terlebih dahulu. Kelucuan mereka sebenarnya bisa membuat kita tertawa, tapi karena tercampur dengan kesan menjijikkan yang kental, menimbulkan gangguan yang sangat tidak nyaman.

Bertabur Cameo

Bertabur Cameo

Game Over, Man! memiliki daya tarik dengan tampilnya banyak artis sebagai cameo. Tercatat ada aktris Kanada Sugar Lyn Beard yang bertarung melawan aktor Joe McHale, aktor Fred Armisen, komedian Donald Faison, dua rapper Flying Lotus dan Action Bronson, stuntman Jackass Steve-O dan Chris Pontius, serta miliarder Mark Cuban.

Tapi diantara cameo ini, yang paling mencuri perhatian dan lucu ialah Shaggy. Penyanyi yang dahulu pernah sukses dengan lagu “It Wasn’t Me” ini menyanyikan lagu hits tersebut dalam situasi menegangkan di bawah todongan pistol Mr. Ahmad. Tapi sayangnya, dia hanya muncul dalam satu adegan saja yang bisa dibilang adalah adegan terlucu dalam film ini.

Adegan Aksi yang Terkesan Sadis

Adegan Aksi yang Terkesan Sadis

Selaras dengan lelucon yang vulgar, Game Over, Man! juga menampilkan adegan aksi yang cukup spektakuler, menegangkan, dan terutama terlalu berlebihan. Kita akan disuguhkan banyak muncratan darah dan adegan-adegan sadis yang, sekali lagi, terkesan menjijikkan untuk dilihat. Dijamin, kita tidak akan tertawa atau terpana saat Alexxx melumpuhkan teroris dengan menggunakan alat pengiris daging!

Adegan berdarah ini muncul terus menerus hingga akhir film. Muncul pertanyaan, apakah harus ada adegan meledakkan anjing dengan bom? Pastinya bagi para pecinta hewan, adegan ini terasa sangat menyakitkan. Satu adegan yang cukup menegangkan adalah ketika mereka bergelantungan di atas papan setrika yang dihubungkan dengan tali di atas ketinggian dua gedung.

Game Over, Man! memang adalah film action comedy yang ditujukan untuk menghibur para penontonnya. Sayangnya, dengan selera humor yang tidak sopan dan banyaknya adegan berdarah nan sadis, menempatkan film ini hanya khusus bagi para fans serial Workaholics dan slasher movie. Tapi bagi yang tahan dengan semua kevulgaran ini, semua akan terasa biasa saja.

Tidak ada salahnya jika kalian ingin mencoba menontonnya, terutama di waktu luang dan ketika pikiran kita membutuhkan hiburan yang bisa mengundang tawa. Jika sudah menontonnya, kalian bisa menilai sendiri, apakah film ini menghibur atau tidak. Tapi yang pasti, penampilan trio komedian ini tidak mengecewakan.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram