bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Galih dan Ratna, Haru Biru Kisah Cinta di SMA

Ditulis oleh Suci Maharani R
Galih & Ratna (2017)
2.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Mengadaptasi kisah dari film tahun 70-an, Galih dan Ratna (2017) memberikan nostalgia yang pas untuk banyak orang. Pasalnya, pasangan Galih dan Ratna, bisa dikatakan sebagai couple goal yang banyak diperbincangkan di tahun 70 hingga 90-an.

Jika versi originalnya diperankan oleh Rano Karno dan Yessy Gusman, versi milenialsnya kini diperankan oleh Refal Hady dan Sheryl Sheinafia. Galih dan Ratna (2017) disutradarai oleh Lucky Kuswandi di bawah produksi 360 Degrees Synergy, Nant Entertainment dan Josh Pictures.

Meski memiliki misi untuk memperkenalkan kisah cinta populer jaman dulu, ternyata versi barunya tidak bisa menyaingi kesuksesan film aslinya. Pasalnya, film ini hanya mendapatkan rating 6.5/10 di iMDb dan kurang menarik antusias para penonton. 

Buat kamu yang tetap penasaran simak ulasan film Galih dan Ratna versi milenial ini di artikel berikut ini yuk!

Sinopsis

galih dan ratna-2_

Hari itu, Ratna terpaksa mengikuti keinginan ayahnya untuk tinggal di Bogor bersama dengan tantenya, Tantri. Sebenarnya Ratna sudah berusaha keras agar ia bisa meyakinkan sang ayah untuk tetap tinggal dan sekolah di Jakarta sendirian. Namun lagi-lagi, Ratna memang tidak pernah bisa membantah perintah ayahnya yang sangat tegas ini. 

Di tempat lain ada seorang pria muda bernama Galih yang dikenal sebagai anak yang introvert. Hanya hidup bersama ibu dan adiknya, Galih harus mengejar beasiswa agar ia bisa terus bersekolah.

Apalagi ibunya berharap Galih bisa berkuliah lewat jalur prestasi agar tidak seperti ayahnya. Mendiang sang ayahlah yang menjadi satu-satunya hal yang mengganjal bagi Galih. Namun ibunya sangat membenci mendiang ayahnya itu.

Hari pertama sekolahpun tiba. Baru saja masuk, Ratna sudah disemprot oleh salah satu guru yang berjaga. Untungnya saat di kelas, ada beberapa siswa lain yang mendekatinya dan menjadi teman barunya yaitu Erlin dan Mimi.

Dari merekalah Ratna mengetahui tentang beberapa siswa, salah satunya adalah sosok Galih yang dikenal sebagai siswa paling pintar tapi pendiam dan misterius. 

Suatu hari Ratna tidak sengaja berpapasan dengan Galih. Momen itu adalah kali pertama keduanya saling berbicara. Ratna sangat tertarik dengan walkman yang sedang digunakan oleh Galih untuk mendengarkan mixtape buatan ayah Galih.

Seiring berjalannya waktu, hubungan Galih dan Ratna menjadi sangat dekat, karena keduanya memiliki passion yang bisa dikatakan mirip. 

Galih sebenarnya sangat menyukai musik, karena influence dari ayahnya yang dulu membuka toko kaset. Sementara Ratna, diam-diam suka menulis lirik lagu tanpa sepengetahuan orang-orang terdekatnya. Namun, passion keduanya terjanggal oleh orang tua masing-masing yang menganggap musik dan musisi bukanlah pekerjaan yang menghasilkan uang. 

Meskipun begitu, baik Ratna dan Galih sudah berjanji untuk saling mendukung passion satu sama lain. , Berkat bantuan dari Ratna, Galih akhirnya membuka kembali toko kaset milik sang ayah.

Bisnis mixtape yang mereka lakukan juga laku keras di sekolah. Mixtape ini menjadi trend bagi anak-anak untuk mengungkapkan cinta mereka. Ratna juga menjadi semakin termotivasi untuk mendalami hobi rahasianya, ditemani oleh Galih. 

Tidak hanya soal hobi, keduanya juga berbagi kisah mengenai kehidupan, masa depan, dan ketakutan yang kerap mereka rasakan. Namun dua insan muda ini tidak menyadari, ada pengorbanan yang harus mereka bayar. Karena terlalu fokus dengan toko kaset, nilai Galih menurun dan itu membuatnya kehilangan beasiswa. 

Ratna juga kembali mendapatkan penolakan keras dari sang ayah. Hal ini membuatnya sangat terpukul. Tak berhenti sampai situ, demi menolong usaha Galih, diam-diam Ratna membeli ratusan kaset dari toko dan berpura-pura bahwa ada orang lain yang membelinya.

Pada akhirnya, semua ini diketahui oleh Galih, saat pria itu diundang untuk makan malan bersama dengan tante dan ayah Ratna. Lalu apa yang akan terjadi?

Kisah Cinta Yang Manis, Tapi Kurang Menarik

galih dan ratna-3_

Saya memang belum menonton Galih & Ratna versi Rano Karno dan Yesy Gusman. Namun entah mengapa, meskipun tergolong film romansa, alur percintaan Galih dan Ratna di film ini malah terasa kurang mengalir. Tidak ada hal yang membuat penonton terenyuh dengan kisah cinta Galih dan Ratna.

Konflik yang terjadi pun bukan hal yang dekat dengan anak muda sekarang. Makanya kisah cinta Galih dan Ratna ini hanya terasa seperti kisah cinta klasik, yang tidak terlalu lugu tapi tidak juga modern.

Konflik asmara keduanya pun terasa kurang greget, tapi terkesan dipanjangkan hanya untuk memenuhi durasi. Tidak ada masalah dan ikatan kuat di antara Galih dan Ratna, sehingga ending yang dipilih juga tidak bisa membuat penonton terbawa perasaan.

Lalu, di film ini Galih terlihat sangat idealis soal musik. Namun hal ini malah menjadi blunder ketika mixtape yang dibuatnya malah jadi praktek pembajakan bukan apresiasi.

Meskipun begitu, usaha penulis Sendi Sugiharto dan Ninin Musa untuk membawa unsur jadul ke film ini perlu diapresiasi. Lihat saja, ada pemakaian walkman dan mixtape yang menjadi benda penting di film ini.

Dua benda itu mungkin menjadi hal baru dan terasa unik bagi para millennials. Sementara bagi orang dewasa, hadirnya dua properti tadi membawa mereka bernostalgia dengan masa lalu.

Penampilan Dua Pemeran Utama yang Kurang Total?

galih dan ratna-4_

Tidak hanya soal alur ceritanya yang terasa monoton, penampilan Refal Hady dan Sheryl Sheinafia juga terasa kurang pas dalam menampilkan karakter Galih dan Ratna. Saya paham, memang ini tantangan yang cukup sulit karena mereka harus merepresentasikan karakter jadul ke era sekarang. 

Refal Hady terlihat masih menerka-nerka seperti apa Galih versi modern. Dari yang saya baca mengenai sosok Galih, anak ini dikisahkan sebagai pribadi yang cool dan misterius banget. Namun di sini, Refal Hady malah lebih memperlihatkan Galih sebagai sosok yang pemalu. Sikapnya berubah mengalir begitu saja setelah ia dekat dengan seseorang. 

Begitu pula dengan Sheryl Sheinafia yang terlihat sekali menahan energinya saat memerankan sosok Ratna. Ia ingin memberikan sisi klasik pada sosok Ratna. Namun yang terlihat malah sebaliknya.

Mungkin mereka tidak ingin karakter Galih dan Ratna melenceng dari aslinya, tapi hal ini juga malah membuat penjiwaan karakternya jadi terganggu. 

Meski begitu, saya merasa cukup terhibur dengan berbagai karakter pembantu dalam film ini. Pasalnya setiap anak memang memiliki karakter yang berbeda-beda.

Contohnya saja pada karakter Anto. Ada kesan jadul dari Anto dengan pomade-nya. Lalu, golongan anak millennials seperti Erlin, si beauty influencer yang memakai wig ke sekolah. Ada juga karakter Mimi si pecinta astrologi dan anak-anak lainnya bikin suasana jadi lebih meriah. 

Sinematografi dan Skoring yang Cukup Memuaskan

galih dan ratna-5_

Berbicara soal kualitas filmnya, saya menyukai cara pengambilan gambarnya yang sangat stabil. Kualitas gambarnya terlihat cukup artistik dan bisa menunjukkan emosi yang pas kepada para penonton.

Film ini mengambil tone warna sendu yang bikin penonton serasa bernostalgia dengan film jaman dulu. Jadi, meski latarnya modern, penonton masih bisa merasakan sisi klasik dari Galih dan Ratna (2017). 

Hal lain yang paling saya sukai adalah pemilihan lagu-lagu jadul yang terdengar khas banget di film ini. Saya ingat banget lagu Galih dan Ratna adalah salah satu lagu populer yang dinyanyikan oleh mendiang Chrisye. Untuk membawa kesan modern, lagu ini dinyanyikan ulang oleh trio populer di Indonesia yaitu Gamal, Audrey, dan Cantika

Tak hanya itu, lagu Gita Cinta juga dinyanyikan dengan sangat baik dan penuh emosi oleh Sheryl Sheinafia. Lagu ini menjadi penutup yang pas, ketika kisah cinta Galih dan Ratna harus terhenti begitu saja karena keadaan yang tidak memihak.

Scene akhirnya ini menjadi salah satu adegan terbaik dalam film bertema remaja ini. Terlihat sederhana namun penuh dengan emosi. 

Secara keseluruhan, film Galih dan Ratna (2017) cukup bisa disebut sebagai romansa ringan yang enjoyable. Terlebih, soundtrack dari film ini bisa menjadi musik pengiring untuk kamu yang lagi kasmaran.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram