bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Gabbar is Back, Film India Bergenre Medis

Ditulis oleh Syuri K.N.
Gabbar is Back
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Jika bicara industri hiburan India, khususnya film, mayoritas orang pasti langsung mengingat keseruannya karena drama dan film India identik dengan tarian dan nyanyian. Kebanyakan genre yang diangkat juga seputar kisah cinta hingga cerita tragis dan mengharukan, namun sebagian dikemas pula secara komedi. Lalu, bagaimana jadinya jika topik yang diangkat adalah tema yang serius? Apakah pernah terbayangkan ada film India yang seperti itu?

Film yang akan Bacaterus bahas kali ini ceritanya menggambarkan perjuangan seseorang dalam membela keadilan dan kebenaran. Kisahnya tak jarang kita temui di dunia nyata, bahkan masih marak terjadi hingga saat ini.

Latar tempat yang diambil bukan lokasi peperangan ataupun tempat-tempat mengerikan pada umumnya, melainkan di sebuah rumah sakit di mana orang berbondong-bondong datang untuk meminta pertolongan dan berjuang agar sembuh melawan penyakit.

Meskipun dirilis pada tahun 2015 silam, film ini masih banyak direkomendasikan untuk ditonton. Berikut adalah sinopsis dan review dari film yang berjudul "Gabbar is Back".

Sinopsis

Film ini adalah bentuk remake film berbahasa Tamil dengan judul Ramanaa, garapan A. R. Murugadoss di tahun 2002 yang sempat dibuat ulang dua kali pada tahun 2003 dan 2005 dengan judul Tagore dalam bahasa Telugu, serta Vishnu Sena memakai bahasa Canada.

Film berjudul Gabbar is Back ini mengangkat kisah Professor Aditya Singh Rajput yang dikenal juga dengan sebutan Gabbar dan diperankan oleh Akshay Kumar, Gabbar digambarkan sebagai sosok pria yang berubah menjadi pembunuh berantai dan buronan polisi karena tersulut emosi merenggut nyawa para pejabat ataupun atasan-atasan yang kerap kali korupsi.

Karakternya sangat kuat, Gabbar itu pun diketahui mendirikan sebuah institusi paramiliter miliknya sendiri untuk menghabisi musuhnya dengan rapi dan tak meninggalkan jejak. Gabbar menjalankan semua rencananya bersama sekelompok pemuda yang ia pimpin, alur yang mereka lakukan adalah membunuh koruptor lalu menyebarkan bukti-bukti korupsinya sebelum memberi kabar kematian.

Di tengah kasusnya yang main hakim sendiri sedang diselidiki oleh polisi, Gabbar menemani wanita yang ia cintai untuk berobat. Disitulah kecurigaan Gabbar pada oknum-oknum rumah sakit dimulai, berawal dari tagihan berobat kekasihnya yang sangat mahal padahal luka yang didapati cukup ringan dan tidak membutuhkan tindakan serius.

Gabbar lagi-lagi menemukan seorang pria dan anaknya yang datang untuk membayar tagihan rumah sakit, tetapi yang ia peroleh setelah melunasi adalah kabar istrinya yang sudah meninggal selama seminggu.

Gabbar kembali memastikan hal tersebut dengan menolong seorang kakek dan ia menawarkan biaya besar untuk keselamatan kakek tersebut dan terbukti nyawa kakek itu sudah tidak tertolong setibanya di rumah sakit, tetapi dokter bersama oknumnya tidak menyampaikan kabar itu pada keluarga pasien justru meminta biaya besar untuk tindakan.

Adanya fakta jika rumah sakit menjadikan pasien sebagai ladang uang dan sapi perah demi memperoleh keuntungan ini, memicu kemarahan Gabbar. Ia tak menyangka kalau di rumah sakit saja masih sering terjadi penipuan maupun korupsi.

Gabbar sendiri sebenarnya sadar jika cara yang diambil untuk memperjuangkan kebenaran itu salah, namun ia tak berhenti memberi pelajaran pada orang-orang yang gila harta. Sebelum akhirnya Professor Aditya Singh Rajput itu pun menyerahkan dirinya sebagai pemimpin, serta bertanggung jawab atas semua tindakan yang diperbuat dan mendapat hukuman mati.

Karakter Tokoh Utama yang Kuat

Ketika Hollywood sedang hangat-hangatnya merilis film The Avenger: Age of Ultron dan Fast and Furious 7, industri Bollywood tidak tinggal diam. Mereka sukses menarik perhatian pecinta film untuk menonton Gabbar is Back, salah satu yang memiliki peran besar dalam memberi warna cerita adalah sosok Gabbar.

Tampak akting yang diberikan Akshay Kumar sangat totalitas, dia berhasil menciptakan karakter pemberontak yang tegas dan gahar dalam melawan musuh. Bahkan untuk menjaga imagenya agar tetap kuat, Akshay Kumar tidak turut menari dalam film ini.

Relate dengan Kehidupan Nyata

Seperti yang kita tahu dari sinopsisnya, film Gabbar mengungkap tindak korupsi yang dilakukan para petinggi di suatu negara. Nyatanya memang hal itu tidak hanya terjadi di film, melainkan juga di dunia nyata. Bagaimana mereka yang melakukan tindak kriminal dapat bebas dengan mudah jika memiliki uang, ditambah perilaku buruk oknum-oknum di rumah sakit yang jarang diangkat ceritanya.

Padahal itu fakta, untuk berobat saja mereka yang berani merogoh kocek akan dilayani lebih, sebaliknya yang tidak ditelantarkan sehingga hilang rasa kemanusiaan, karena uang tampak lebih penting dibandingkan nyawa seseorang.

Scene Menyanyi dan Menari Minim

Bollywood tanpa tarian dan nyanyian itu layaknya suatu yang kosong, namun sepertinya hal itu tidak berlaku untuk film ini yang memiliki kisah tragis dan menegangkan. Akshay Kumar sebagai pemeran utama sebenarnya juga mendukung pendapat ini, bahkan menurutnya adanya scene tarian dan lagu justru mengganggu nuansa yang dibangun.

Tetapi tidak bisa dihindari pula, jika mayoritas pencinta film India tetap menginginkan penambahan lagu di dalam cerita. Sehingga Gabbar is Back ini termasuk film yang minim tari dan nyanyi, tepatnya 4 scene saja tidak seperti film India pada umumnya.

Tak Lepas dari Plot Twist

Sejak awal penonton akan diajak menebak-nebak seperti apa sosok Gabbar tersebut, pria pemberani yang baik atau justru pelaku kriminal. Tak hanya disebabkan karakter Gabbar yang membela kebenaran namun dengan cara yang salah saja, tetapi saat Professor Aditya Singh Rajput itu pun terlibat dengan oknum rumah sakit.

Pasalnya setelah melakukan percobaan dan penyelidikan, ia berhasil membuat takut pihak rumah sakit hingga pemilik rumah sakit yang bernama Vikas Patil itu turun tangan. Vikas Patil memberi banyak suap untuknya demi menjaga reputasi, mungkin awalnya mereka berdua tampak seperti bersengkokol.

Namun nyatanya Professor Aditya Singh Rajput tersebut justru merilis bukti dan video mengenai penipuan maupun korupsi yang dilakukan, hingga membuat masyarakat marah dan lagi-lagi, ia melakukan tindak pembunuhan pada Vikas Patil juga ayahnya, Digvijay Patil.

Dipenuhi Pesan Moral

Meskipun Gabbar sering kali membunuh orang tetapi sosoknya didukung banyak warga di filmnya lho, bahkan ketika ia akan dijatuhi hukuman mati masyarakat pun melakukan demonstrasi besar-besaran. Bagi mereka Professor Aditya Singh Rajput adalah pahlawan terlebih untuk rakyat kecil, karena hukum yang makin sulit ditegakkan dengan adil.

Melalui film ini juga penonton dapat melihat buruknya tindak penipuan, pemerasan terutama korupsi. Uang memang sebuah kebutuhan, tetapi rasa kemanusiaan dan kejujuran lebih dibutuhkan.

Cukup seru, bukan? Tapi yang jelas emosi kamu akan dibuat campur aduk saat menonton film Gabbar is Back ini, rasa kesal dan sedih menjadi satu. Tak heran jika film berdurasi 128 menit ini berhasil meraup keuntungan hingga lebih 80 miliar rupiah dan bersaing dengan deretan film Hollywood di Box Office tahun 2015. Jadi, tunggu apalagi tonton film ini bersama teman, sahabat dan keluargamu.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram