bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Fury, Mengungkap Sisi Lain Medan Perang

Ditulis oleh Aditya Putra
Fury
3.7
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Sangat sulit untuk melihat sisi terang dari peperangan. Manusia terluka, nyawa melayang, bangunan porak poranda dan perlu waktu panjang untuk memulihkan diri merupakan hal-hal yang harus dihadapi ketika dan sesudah terjadinya peperangan. Walau begitu, peperangan juga bisa menjadi jalan terakhir untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik.

Ketika perang dunia terjadi, hampir seluruh dunia merasakan dampaknya. Ada yang mencoba mempertahankan wilayah, memperjuangkan kemerdekaan, sampai melawan kerakusan. Para tentara dituntut berani untuk terjun ke medan perang walau berisiko pulang hanya meninggalkan nama. Hal itu yang dibahas di film Fury. Simak sinopsis dan review-nya dulu, yuk!

Sinopsis

  • Tahun Rilis: 2014
  • Genre: War
  • Produksi: Columbia Pictures, QED International, LStar Capital, Le Grisbi Productions, Crave Films
  • Sutradara: David Ayer
  • Pemain: Brad Pitt, Shia LaBeouf, Logan Lerman, Michael Pena, Jon Bernthal, Jason Isaacs

Pada April 1945, perang dunia kedua masih berlangsung. Pihak sekutu mencoba mengalahkan Nazi yang berkuasa di Jerman dengan cara memasukkan pasukan militer ke wilayah kekuasaan pimpiman Adolf Hitler tersebut. Nazi meminta warganya untuk berperan aktif membela negara dan melawan siapa pun yang mengancam kedaulatan.

Don “Wardaddy” Collier, seorang Sersan Angkatan Darat Amerika ditugaskan untuk masuk wilayah Jerman dan menghabisi tentara Nazi. Dia diberi fasilitas berupa tank yang dinamai Fury. Agar misinya lancar, Don membawa serta rekan-rekannya yang dulu pernah bersama berjuang Afrika. Mereka adalah Boyd “Bible” Swan, Grady “Coon-Ass” Travis, Trini “Gordo” Garcia dan Red.

Upaya Don menyerang Jerman langsung menghadapi cobaan berat. Red harus tewas tertembak di kepalanya. Untuk menggantikan Red, Don merekrut Norman Ellison, juru ketik V Corps yang banyak meliput peperangan yang diikuti Amerika. Walau masih hijau di medang perang, Norman dianggap akan menjadi kompeten karena berjuang bersama veteran.

Ketika Fury berhasil memasuki Jerman, Norman yang belum berpengalaman ragu untuk menembak tentara Nazi yang menyergap tank lain yang berisi pemimpin peleton. Alhasil, tentara Nazi itu berhasil menghabisi seluruh anggota yang berada di dalam tank. Don merasa khawatir karena Norman sama sekali nggak punya naluri untuk terjun di medang perang.

Don nggak putus asa. Ketika menemukan tentara Nazi menyamar menggunakan seragam tentara Amerika, Don menangkapnya. Dia menugaskan Norman untuk mengeksekusi dengan menembak tentara Nazi itu. Norman enggan menembak, Don memaksa Norman memegang pistol kemudian menembakkannya. Norman trauma karena itu pertama kalinya dia menembak orang lain.

Don menjadi pemimpin peleton dan masuk ke sebuah kota kecil. Anggota Fury beristirahat sementara Don mengajak Norman masuk ke apartemen milik warga lokal. Don menawarkan rokok agar diberi kesempatan membersihkan diri dan bercukur. Sementara Norman diperintahkan untuk menghabiskan waktu bersama seorang warga lokal bernama Emma.

Ketika Don, Norman dan dua warga lokal sedang makan, anggota Fury yang lain masuk apartemen dan meledek Norman. Don menyuruh mereka untuk membiarkan Norman. Mereka kemudian dihubungi untuk sebuah misi. Tentara Nazi menyerang kota yang sama dan meledakkan apartemen tempat anggota Fury beristirahat. Emma tewas dan membuat Norman semakin trauma.

Anggota Fury ditugaskan melindungi batas kota agar pasukan lain dari sekutu bisa datang memasuki kota. Di perjalanan, mereka diserang oleh tank tentara Nazi. Fury mengalami kerusakan karena serangan tersebut. Kesulitan menggunakan radio untuk meminta bantuan, Don memutuskan untuk membawa Tim Fury melanjutkan perjalanan walau jauh lebih berbahaya.

Sesampainya di jalanan, Fury lagi-lagi dirusak oleh ranjau yang ditanam tentara Nazi. Don memerintahkan Norman untuk memeriksa desa sekitar. Norman menemukan bahwa pasukan tentara Nazi mendekat dengan tujuan menyerang tentara sekutu. Kesulitan untuk melarikan diri, Don memutuskan tinggal di dalam Fury. Dia mempersilakan anggotanya kalau ada yang ingin melarikan diri tapi mereka menolak. Bisakah Don memimpin timnya untuk selamat?

Peperangan dari Sisi yang Berbeda

Film Fury menampilkan peperangan dari sisi yang berbeda yaitu pasukan tentara di dalam tank bernama Fury untuk menjalankan misinya. Walau banyak adegan yang mengambil sudut pandang di dalam tank, tapi film ini juga menampilkan kondisi wilayah terjadinya peperangan. Rumah kosong, gedung-gedung hancur, sampai lingkungan yang sunyi.

Dari segi korban, visualisasi yang disajikan nggak kalah mengerikannya. Mayat-mayat bergelimangan di jalanan, mayat digilas oleh tank, digantung, kepala yang ditembus peluru sampai orang yang terbakar. Gambaran peperangan yang brutal dengan menelan banyak korban berhasil digambarkan di film ini.

Terlepas dari segala keunggulan, Fury juga punya beberapa kelemahan. Latar belakang anggota Fury nggak cukup diungkap. Pun adegan di apartemen yang cukup memakan durasi walau bermaksud menanamkan tambahan trauma pada Norman. Pasalnya, Norman menjalani romansa dengan Emma. Romansa itu terasa cheesy walau cukup masuk akal.

Berhasil menampilkan peperangan dari sisi berbeda, Fury nggak bisa beranjak dari cerita klise. Perjuangan melawan hal yang terasa mustahil terasa sudah terlalu banyak dipakai. Hanya saja, pengemasan film ini terbilang brilian dengan tempo cepat. Sehingga kita sebagai penonton tetap merasa tegang dan nggak mau beranjak.

Chemistry Karakter Utama

Anggota Fury sepeninggal Red menyisakan lima orang. Don sebagai pemimpin, Norman, Bible, Gordo dan Coon-Ass. Keempat bawahan Don itu punya latar belakang dan kemampuan berbeda-beda. Hal itu membuat komposisi di dalam tank Fury believable karena memperhitungkan segala kemungkinan. Sehingga tim yang dipilih harus punya kemampuan berbeda.

Bible paling sering mengutip ayat dari Injil dan berdoa. Di sisi lain, dia merupakan juru tembak yang tenang dan punya akurasi luar biasa. Gordo merupakan orang yang mengemudikan Fury. Grady merupakan ahli mesin yang tindakannya seringkali beresiko. Sedangkan Norman merupakan anggota paling muda dan paling minim pengalaman di medan perang.

Dari semua anggota Fury, karakter Norman-lah yang paling unik. Nggak punya pengalaman di medan perang serta sebelumnya berprofesi sebagai juru tulis membawa keseruan tersendiri. Dia bisa menjadi representasi bagi penonton yang menyaksikan langsung peperangan di depan mata. Bagaimana hal-hal mengerikan terjadi dan meninggalkan rasa trauma dalam diri.

Kombinasi kelima karakter di Fury itu menghadirkan dinamika tersendiri. Mereka bisa bercanda, saling meledek, kemudian bersama-sama merasakan ketegangan karena mereka di antara hidup dan mati. Chemistry itu bisa terbentuk dengan baik terutama menuju akhir film ketika keadaan semakin mendesak bagi mereka.

Penampilan Mumpuni Brad Pitt

Brad Pitt berperan sebagai Don “Wardaddy” Collier. Don menjadi pemimpin peleton setelah pasukan di tank-tank lain yang menyertai Fury harus meregang nyawa. Pitt terlihat nggak kesulitan untuk masuk ke karakter Don yang keras tapi begitu peduli pada keselamatan anggotanya.  Interaksinya dengan Norman jadi sesuatu yang menarik. Don bertolak belakang dengan Norman yang sensitif, tapi dia coba merangkul Norman agar bisa diandalkan di medan perang.

Kemampuan Pitt melakoni film bertema peperangan tentu nggak perlu diragukan lagi. Sebelumnya dia juga pernah menjadi anggota militer yang diterjunkan melawan Nazi di film Inglorious Basterds karya Tarantino. Bedanya, di Fury, dia lebih serius dan teguh pendiriannya. Banyak yang merasa kalau sosok Don nyaris sempurna karena kelemahannya nggak banyak diungkap.

Sebagai film bertemakan perang, Fury berhasil menangkap segala kengerian yang terjadi di medan perang. Walau banyak adegan yang brutal, tapi cukup aman untuk ditonton. Dari awal film, kita akan disuguhkan dengan intensitas kengerian yang nyaris tanpa berhenti. Tertarik untuk menonton film ini? Jangan sungkan untuk meninggalkan ulasan di kolom komentar, teman-teman!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram