bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Fullmetal Alchemist: The Revenge of Scar (2022)

Ditulis oleh Mutiara Dwi C.K.
Fullmetal Alchemist: The Revenge of Scar
2
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Fullmetal Alchemist: The Revenge of Scar merupakan film adaptasi dari manga terkenal Fullmetal Alchemist. Ia merupakan film ke-2 dari proyek film live-action Fullmetal Alchemist. Pada film kali ini, fokus pada kisah Edward dan Alphonse yang bertemu dengan Scar.

Cerita dimulai ketika seorang laki-laki misterius mulai membunuh satu persatu ahli kimia negara. Laki-laki misterius tersebut menganggap kalau para ahli kimia itu telah melakukan dosa, dan dia bergerak sebagai utusan Tuhan untuk membunuh mereka.

Lalu akan seperti apakah petualangan Edward dan Alphonse setelah bertemu dengan Scar? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Baca juga: 8 Film Live Action Jepang Terbaik yang Wajib Ditonton

Sinopsis

Fullmetal Alchemist The Revenge of Scar_Sinopsis_

Ed terburu-buru mengejar kereta bersama Al karena sudah terlambat untuk mengikuti ujian ahli kimia negara. Beruntung, mereka masih sempat mengejar kereta yang menuju ke Central, tempatnya akan mengikuti ujian. 

Di dalam kereta, Ed dan Al menemukan seorang pria aneh yang pingsan karena kelaparan. Mereka pun akhirnya memberikan bekal makan mereka pada laki-laki tersebut. Kemudian diketahui kalau laki-laki tersebut bernama Lin Yao yang berasal dari negara Xing, sebuah negara besar yang ada di sebelah timur.

Lin datang ke Jepang untuk mencari tahu tentang batu filsuf agar bisa memberikannya kehidupan abadi. Ed dan Al yang mendengar niatan Lin, menyuruhnya untuk tidak berkhayal. Namun, Lin merasa kalau Ed dan Al mengetahui sesuatu tentang batu filsuf tersebut, sehingga Lin terus mendekatinya.

Tiba-tiba ada sekelompok orang yang mengancam para penumpang. Kelompok tersebut berniat mencari petinggi militer Amestrian. Mereka membajak kereta tersebut, tapi berhasil dikalahkan oleh Ed, Al dan Lin. 

Di saat yang bersamaan, Lin terus mengejar Ed dan Al, bahkan pengikut Lin meledakkan satu gerbong kereta ketika mengejar Ed. Saat Ed hampir terpojok, tiba-tiba muncul Envy yang menyelamatkannya. Lin dan pasukannya yang melihat Envy, merasa ada yang aneh dengan tubuhnya.

Ed menjelaskan kalau Envy merupakan seorang homunculus, sehingga dia tetap abadi meskipun telah dibunuh beberapa kali. Saat mendengar itu, Lin langsung menyerang Envy dan mengejarnya.

Akhirnya Ed dan Al sampai di stasiun terakhir, meskipun hampir terjadi insiden dengan kereta itu akibat ulah kelompok penjahat sebelumnya.

Di stasiun Central, Ed dan Al bertemu kembali dengan Mustang, salah satu komandan militer dari Amestrian. Tak lama, muncul pula King Bradley yang merupakan petinggi negara yang mengatur para pasukan militer.

Setelah insiden di kereta, Mustang memberitahu tentang pemburuan terhadap ahli kimia yang terjadi. Oleh karena itu, Mustang memutuskan untuk memberikan pengawalan pada Ed dan Al. Namun, diam-diam Ed dan Al melarikan diri dari penjagaan anggota militer.

Saat dalam pelarian, Ed dan Al bertemu seorang wanita yang hampir mirip dengan Lin. Wanita yang kemudian diketahui bernama May Chang itu sama-sama berasal dari Xing dan memiliki tujuan yang sama dengan Lin. Setelahnya, Ed tak sengaja bertemu dengan Scar.

Melihat tanda bekas luka yang cukup besar di dahinya, Ed dan Al yakin kalau laki-laki tersebut adalah Scar. Mereka mencoba melarikan diri, namun Scar berhasil mengejar mereka. Ed dan Al babak belur akibat serangan Scar. Beruntung, saat itu Mustang dan pasukan militer tiba, Scar pun melarikan diri.

Tangan buatan Ed rusak, sehingga dia memutuskan untuk pergi menemui Winry. Setibanya di sana, Ed pergi mengunjungi makam ibunya, tapi dia malah bertemu dengan ayahnya, Van Hohenheim.

Ed masih merasa kesal pada ayahnya yang pergi tanpa kabar hingga ibunya meninggal dunia. Namun, dari ayahnya, dia mendengar tentang sesuatu hal besar yang akan terjadi di kota tempatnya tinggal sekarang.

Kemudian, Ed dan Al baru mengetahui tentang sebuah insiden yang terjadi 13 tahun lalu. Yaitu sebuah perang saudara besar yang melibatkan warga Ishval. Dan Scar merupakan salah satu warga yang selamat dari perang saudara itu. 

Ketika Ed mencari reruntuhan kota tempat warga Ishval sebelumnya bermukim, dia mengetahui sebuah fakta mengejutkan mengenai Scar. Fakta tersebut berhubungan dengan Winry, sehingga Ed berusaha untuk menyembunyikan hal itu dari Winry agar ia tidak sedih.

Di sisi lain, Ed merasa perkataan Envy mengenai ahli kimia yang akan menjadi pembuka gerbang untuk homunculus, kemungkinan berhubungan dengan pemerintahan. Ed, Al, Lin juga Mustang pun mencoba mencari kebenaran agar bisa menghentikan lingkaran dendam yang terus berulang ini.

Lingkaran Dendam yang Terus Berulang

Fullmetal Alchemist The Revenge of Scar_Lingkaran Dendam yang Terus Berulang_

Pada film sekuel Fullmetal Alchemist kali ini, fokus menceritakan tentang Scar yang menjadi salah satu korban perang saudara. Alasan Scar menyerang paraalchemist adalah karena banyak warganya yang menjadi korban dalam perang saudara 13 tahun silam.

Sebenarnya, Scar pernah diingatkan oleh gurunya untuk bisa menahan diri. Tujuannya adalah agar bisa menghentikan lingkaran dendam yang terus berulang, karena jika tidak ada yang bisa menahan, lingkaran dendam itu akan terus berulang. 

Seperti ketika Winry mengetahui kebenaran tentang kematian kedua orang tuanya. Meski dia merasa sedih dan marah, Winry masih bisa menahan untuk tidak membalaskan dendam kedua orang tuanya.

Ya, memang harus ada yang bisa menahan diri untuk tidak membalaskan dendam. Kalau tidak, lingkaran itu akan terus berputar dan akan terus terjadi saling balas dendam.

Permasalahan yang Kian Kompleks

Fullmetal Alchemist The Revenge of Scar_Permasalahan yang Kian Kompleks_

Pada film sekuel kedua ini, permasalahan yang diceritakan jadi semakin kompleks. Selain itu, mulai diperlihatkan satu persatu akar permasalahan yang terjadi, juga beberapa misteri yang berkaitan dengan para ahli kimia seperti Ed, Mustang dan lain sebagainya.

Meski permasalahannya kian kompleks, tapi alur ceritanya masih mudah untuk diikuti. Jadi, kamu tidak perlu khawatir ya. Apalagi jika kamu sudah mengikuti sejak film pertamanya, maka akan mengerti alur cerita pada film ini.

Untuk para pemainnya, masih berperan dengan baik. Meskipun mungkin beberapa orang menganggap terlalu komikal, tapi justru itulah yang menjadi menariknya.

Mungkin saja sang sutradara ingin membuat film ini semirip mungkin dengan cerita aslinya. Sehingga, mulai dari pakaian hingga ke gerak-geriknya dibuat serupa.

Para pemainnya justru menurut saya berhasil membawakan peranan tersebut. Mungkin untuk sebagian orang akan merasa aneh, tapi saya sendiri cukup menikmati peran mereka. Apalagi ketika ada beberapa adegan komikal yang cukup menghibur.

Cerita Akan Berlanjut

Fullmetal Alchemist The Revenge of Scar_To Be Continued_

Di awal film, ada peringatan yang mengatakan bahwa beberapa orang mungkin akan merasa terganggu dengan beberapa efek di film ini. Betul saja, soalnya saya merasa cukup terganggu dengan efek green screen dan CGI-nya. 

Menurut saya green screen dan CGI di film ini terasa kurang halus. Sehingga ketika menonton, saya merasa cukup terganggu dengan visual effect tersebut. Efek tersebut terlihat cukup jelas pada beberapa adegan.

Alur cerita pada film sekuel ke-2 ini berakhir dengan cerita yang menggantung. Ceritanya akan dilanjutkan pada sekuel ke-3 yang merupakan cerita terakhir dari film live-action Fullmetal Alchemist.

Penasaran dengan film ketiganya? Tonton dulu film yang ini supaya kamu bisa mengerti alur ceritanya, ya. Oh iya, film ini sudah bisa kamu tonton di Netflix.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram