Sinopsis & Review From Now On, Showtime, Kisah Pesulap Palsu


Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.
From Now On, Showtime (2022) merupakan karya terbaru sutradara Lee Hyeong Min yang sebelumnya sukses dengan Strong Woman Do Bong Soon (2017).
Bisa dinikmati dalam 16 episode, drama ini bercerita tentang seorang pesulap yang menggunakan kemampuan para hantu untuk membantunya dalam setiap penampilan.
Cha Woong bukan pesulap sembarangan karena dia adalah cucu seorang dukun hebat yang murah hati. Kemampuannya melihat hantu seharusnya dipakai membantu orang tapi Cha Woong enggan karena tak mau bernasib malang seperti kakeknya.
Pada dua episode perdana, Cha Woong dan seorang polisi wanita bernama Seul Hae bekerjasama menangkap pelaku tabrak lari. Bagaimana persisnya?
Baca juga: 15 Drama Korea Fantasi Terbaik yang Seru Buat Ditonton
Sinopsis
Tahun Rilis | 2022 |
Genre | Comedy, Fantasy, Mystery, Romance |
Sutradara | Lee Hyung Min |
Pemeran | ∙ Park Hae-jin ∙ Jin Ki Joo ∙ Jung Joon Ho ∙ Go Gyu Pil ∙ Jung Suk Yong |
Review | Baca di sini |
Cha Woong kewalahan mencari helm berkamera yang tidak sengaja merekam ‘rahasia dapur perusahaannya’. Jika sampai rekaman tersebut bocor, karirnya sebagai pesulap terkenal bisa hancur.
Pasalnya dalam setiap pertunjukannya, Cha Woong dibantu para hantu. Pencarian helm itu membawanya bertemu seorang petugas polisi wanita, Seul Hae, yang mencurigainya.
Episode 1-2

Cucu seorang dukun hebat yang murah hati menolak melanjutkan profesi kakeknya. Cha Cha Woong tidak ingin melayani Ruh Jenderal Choi Geom seperti kakeknya.
Dia melihat sendiri penderitaan sang kakek karena berbaik hati pada orang yang salah. Cha Woong memilih memanfaatkan kemampuannya dalam melihat hantu untuk mencari uang sebagai pesulap.
Pada setiap penampilannya, secara rahasia dia dibantu tiga sosok hantu, yaitu Nam Sang Goon, Ma Dong Chul dan Kang A-reum. Rahasia perusahaannya tidak boleh bocor karena bisa menghancurkan karirnya yang sedang berada di puncak.
Namun, seorang anggota polisi wanita bernama Go Seul Hae tanpa sengaja menukar helm milik temannya, Choi Min Ho, yang berkamera dengan helm Cha Woong.
Alhasil helm berkamera itu merekam semua pembicaraan para hantu yang bekerja untuk Cha Woong. Tak lama Seul Hae menukar kembali dua helm tersebut.
Cha Woong yang baru pulang menghadiri pemakaman kakeknya, tanpa sengaja menabrak seorang lelaki. Sosok itu ternyata bukan manusia, melainkan hantu Choi Min Ho, si pemilik helm berkamera yang meninggal akibat tabrak lari beberapa waktu sebelumnya.
Sampai rumah Cha Woong baru mengetahui insiden helm berkamera tersebut. Merasa karirnya terancam, dia bergegas mencari Go Seul Hae. Seul Hae mengaku sudah mengembalikannya pada Min Ho. Sejurus kemudian Min Ho ditemukan tewas.
Seul Hae yakin Cha Woong adalah pelaku tabrak lari yang menewaskan Min Ho. Keyakinan Seul Hae juga dimiliki oleh Seo Hee Soo, seorang anggota detektif yang sama-sama melakukan penyelidikan atas kasus ini. Cha Woong menolak tuduhan tersebut.
Seul Hae tidak percaya begitu saja, tapi berkat bantuan tiga hantu pekerja Cha Woong, pesulap itu berhasil meyakinkan Seul Hae bahwa dia bisa berkomunikasi dengan hantu, termasuk hantu Min Ho.
Setelah melihat beberapa keanehan, Seul Hae percaya dan mau bekerjasama menangkap pelaku sesungguhnya. Cha Woong hanya ingin rekaman video di helm tersebut dihancurkan.
Cha Woong dan Seul Hae berikut tiga hantu itu berhasil menangkap pelaku sebenarnya. Pelaku tersebut ternyata masih punya hubungan dengan Kepala Seo Chang Ho, ayah Seo See Hoo.
Sepuluh tahun lalu, Seo Chang Hoo dan ayah Seul Hae bertugas menangkap pembunuh yang dikenal dengan sebutan pembunuh bulan purnama.
Pembunuh itu bukan orang biasa karena punya kekuatan supranatural. Dengan kekuatannya, dia bahkan menewaskan ayah Seul Hae.
Pembunuh tersebut lalu ditembak Seo Chang Ho hingga jatuh ke jurang. Sayang, Kakek Cha Woong yang saat peristiwa itu sedang adu kekuatan dengan si pembunuh, harus bertanggungjawab.
Seul Hae masih meragukan kematian si pembunuh bulan purnama tapi karena sudah sepuluh tahun berlalu dia tidak bisa apa-apa.
Tanpa Seul Hae ketahui di tempat yang jauh darinya seorang pria yang hilang ingatan mendengar suara-suara gaib. Seiringan dengan itu, kondisi kesehatan Cha Woong terlihat drop.
Episode 3-4

Cha Woong menolak ajakan Seul Hae untuk bergabung bersama Unit Polisi Sipil karena tidak memberinya keuntungan. Penasihat Choi cukup kesal karena Cha Woong menyia-nyiakan potensi Seul Hae yang dikaruniai Saluran Bintang Tujuh.
Seseorang dengan karunia tersebut ditakdirkan mengikuti keinginan langit. Ketika Seul Hae merasa terharu dan berterimakasih, langit pun akan merasakan hal yang sama. Jika sudah begitu, Cha Woong tidak perlu menjadi dukun untuk menaikkan Kekuatan Kebajikannya.
Cha Woong cukup membantu Seul Hae dan membuat polisi itu berterimakasih secara tulus. Ketika indeks Kekuatan Kebajikannya semakin banyak, karma buruk milik Cha Woong bisa hilang.
Roh Jenderal Choi atau Penasihat Choi pun bisa naik ke surga. Penjelasan itu tetap tidak mengubah keputusan Cha Woong hingga dia mulai merasa tersaingi oleh pesulap lainnya, Lee Eun Gyeol.
Ketenaran Lee Eun Gyeol dan uang yang dia terima dari tawaran iklan melampaui Cha Woong. Penyebabnya karena Lee Eun Gyeol terkenal murah hati dan kerap melakukan berbagai kegiatan amal. Tak ingin kalah darinya, Cha Woong bersedia bergabung dengan Tim Unit Polisi Sipil.
Walau melakukannya dengan tujuan tertentu, Cha Woong berhasil membantu Seul Hae mengungkap kasus judi online ilegal.
Cha Woong dibantu tiga pekerja hantunya dan Seul Hae sukses menangkap si pelaku utama dan membuat arwah dari ayah pelaku pergi dengan tenang. Kekuatan Kebajikannya pun menunjukkan kenaikan.
Seul Hae lantas meminta Cha Woong mengantarnya ke rumah abu di hari perayaan kematian ayahnya. Polisi wanita itu ingin meminta bantuan Cha Woong untuk bicara pada ruh sang ayah.
Meski awalnya menolak, Cha Woong akhirnya bersedia Tiba di area rumah abu, Cha Woong refleks melindungi Seul Hae yang hampir saja bersentuhan dengan arwah berbahaya.
Cha Woong belum menyadari jika ada arwah yang lebih berbahaya sedang mengincarnya. Arwah tersebut adalah arwah yang merasuki Pembunuh Bulan Purnama.
Sepuluh tahun lalu pembunuh itu menewaskan ayah Seul Hae dan beberapa orang lainnya. Dukun Na Geum Ok sampai pindah ke Seoul untuk menjaga Cha Woong dan Roh Jenderal Choi.
Jenderal Choi tidak percaya begitu saja karena arwah jahat berenergi buruk itu sudah dikurung dan ditenggelamkan ke laut.
Nyatanya tanpa dia ketahui ruh itu berhasil dilepaskan oleh seorang pria bernama Soon Dong. Soon Dong dirasuki arwah jahat itu lalu membunuh para nelayan yang sudah menolong dan merawatnya.
Episode 5-6

Setelah mengantar Seul Hae ke rumah abu mendiang ayahnya, Cha Woong cukup gelisah. Pasalnya polisi wanita itu selama ini berpikir bahwa kematian sang ayah sepuluh tahun lalu disebabkan oleh Cha Sa Geum atau kakek Cha Woong.
Cha Woong lantas mulai menimbang untuk pindah dan menjual rumah yang ditempati saat ini. Sebelum mengurus banyak hal soal kepindahannya, Cha Woong harus kembali mencari uang dengan tampil di sebuah acara televisi bersama seorang artis bernama Aris.
Sayangnya, Aris ternyata bagian dari jaringan penyebar narkotika di kalangan selebritas hingga anak pejabat. Aris menjadi buronan sementara acara Cha Woong terselamatkan karena bantuan Seul Hae.
Penyelidikan terhadap kasus Aris terus berlanjut. Berkat bantuan A Reum, Seul Hae berhasil menemukan tempat persembunyian Aris dan kawanannya.
Dia segera menelepon Hee Soo sebelum tertangkap basah oleh mereka. A Reum yang masih ada di lokasi bersama ruh seekor anjing yang sempat bertugas di kepolisian untuk kasus narkoba, bergegas menghubungi Cha Woong.
Sejurus kemudian, Cha Woong dan para hantu datang menyelamatkan Seul Hae. Tak lama Hee Soo dan anggota kepolisian lain juga datang membekuk mereka.
Hee Soo yang mulai cemburu dengan kedekatan Seul Hae dan Cha Woong mengetahui kalau Cha Woong adalah cucu Cha Sa Geum. Dia menggunakan itu untuk menjauhkan Seul Hae dari Cha Woong.
Ketika akhirnya dua orang itu bertemu Seul Hae tidak bisa lagi menahan kecewanya. Cha Woong membalikkan semua tuduhan Seul Hae karena gara-gara membantu ayah gadis itu, nama sang kakek tercoreng.
Choi Geum tidak bisa tinggal diam atas keputusan Cha Woong untuk pindah gara-gara kesalahpahaman tersebut. Dibantu A Reum yang menciptakan alat khusus berupa pengeras suara, Choi Geum bisa menjelaskan pada Seul Hae mengenai kronologi sebenarnya atas kejadian sepuluh tahun lalu.
Menurut kesaksian Choi Geum, ayah Seul Hae tewas oleh si Pembunuh Bulan Purnama, bukan oleh Cha Sa Geum. Cha Sa Geum justru membantunya karena dia juga perlu menangkap ruh jahat yang menguasai tubuh pembunuh berantai.
Si pembunuh berantai bernama Soon Dong diam-diam sudah semakin dekat dengan Seul Hae dan Cha Woong. Setelah membunuh empat nelayan di lautan dia berhasil lolos dan mulai menginjakkan kaki di daratan.
Soon Dong bahkan sempat berpapasan dengan Seul Hae dan langsung tertarik pada Saluran Bintang Tujuh yang dimiliki polisi wanita itu.
Episode 7-8

Cha Woong dan Seul Hae kembali menjalani aktivitas dan bekerjasama sebagai polisi sipil. Tugas mereka kali ini adalah membantu Yoon Min Sook, seorang pengelola panti asuhan.
Saat itulah datang sekelompok preman menekan Yoon Min Sook agar mau menjual tanah tempat panti asuhan berdiri.
Wanita paruh baya itu menolak karena dia ingin mendedikasikan semua miliknya untuk anak-anak yatim piatu. Berbeda dengan suami barunya, Lee Jong Goo, yang ingin Yoon menjualnya karena harga yang ditawarkan juga cukup besar.
Seul Hae dan Cha Woong berhasil membuat preman-preman itu pergi untuk sementara. Kekompakan dan kedekatan keduanya membuat Choi Geum kaget karena malam itu dia melihat Bintang Baduk di atas kepala Seul Hae.
Choi Geum yakin bahwa pada tubuh Seul Hae terdapat Cermin Suci karena dia membawa benda itu dari kehidupannya di masa lalu.
Seul Hae adalah Tuan Putri dari yang Maha Kuasa dan orang yang mewujudkan cermin itu adalah Cha Woong. Cha Woong sendiri bermimpi membunuh Seul Hae.
Choi Geum terlihat gelisah karena mengetahui kalau di kehidupan yang lalu Cha Woong dan Seul Hae adalah sepasang kekasih.
Menurut Choi Geum, ikatan keduanya masih kusut sehingga mereka bertemu lagi setelah reinkarnasi. Choi Geum adalah sosok yang mengikat simpul antara keduanya dan harus dia yang melepasnya untuk kemudian dihubungkan lagi.
Setelah ikatan tersebut berhasil terhubung kembali, ruh jahat pada diri Pembunuh Bulan Purnama akan musnah dengan sendirinya.
Pembunuh Bulan Purnama terlihat mendatangi toko kelontong milik Yoon Min Sook. Tak lama wanita itu ditemukan kritis. Polisi melakukan penyelidikan dan melihat dari CCTV sekelompok preman mendatangi toko Yoon Min Sook.
Preman-preman tersebut tidak mengakuinya, mereka datang hanya untuk menggertak dan menemukan Yoon Min Sook sudah dalam kondisi tergeletak.
Pengakuan preman tersebut ternyata benar karena ruh Yoon Min Sook yang keluar dari tubuhnya memberi tahu Cha Woong bahwa pelaku sesungguhnya adalah Lee Jong Goo, suami barunya sendiri.
Mulai dari sana Cha Woong bergerak menemukan bukti untuk menyeret Lee Jong Goo ke polisi. Dibantu tiga hantu anak buahnya, Cha Woong dan Seul Hae berburu dengan waktu karena Malaikat Maut sudah menunggu Yoon Min Sook.
Seul Hae juga melibatkan Hee Soo untuk menangkap komplotan Lee Jong Goo. Saat akan berhasil ditangkap, Lee Jong Goo kabur dan terjatuh dari ketinggian. Lelaki itu pun koma.
Yoon Min Sook sudah siap pergi ke alam baka tapi sebuah keajaiban terjadi. Doa-doa tulus dari anak panti dan orang-orang yang menyayangi Yoon seperti memperpanjang usianya.
Nama yang didapat Malaikat Maut dari amplop yang dia bawa pun bukan namanya, melainkan nama Lee Jong Goo.
Kebahagiaan mereka besar kemungkinan akan terancam karena di tempat berbeda, ruh jahat pada tubuh Pembunuh Bulan Purnama melihat iklan Cha Woong terpasang di pinggir jalan. Ruh tersebut seperti menemukan tujuannya selama ini: Cha Cha Woong.
Episode 9-10

Cha Woong sudah menyiapkan cincin untuk Seul Hae walau masih terus menyangkal perasannya. Choi Geum dan tiga hantu pekerjanya berusaha membantu Cha Woong mendapatkan Seul Hae.
Sayang, Hee Soo bergerak lebih cepat. Malam itu dia menyatakan perasaannya dan meminta Seul Hae menjadi kekasih.
Cha Woong yang melihat dari kejauhan merasa patah hati. Namun, hantu-hantu itu meminta Cha Woong jangan menyerah karena di kehidupan masa lalu mereka adalah sepasang kekasih.
Belakangan diketahui kalau ternyata Seul Hae belum memberikan jawaban atas pertanyaan Hee Soo. Gadis itu meminta waktu.
Ayah Hee Soo, Kepala Polisi Seo Chang Ho terkejut melihat sosok Pembunuh Bulan Purnama melintas di depan mobilnya. Dia ketakutan karena menurut ingatannya lelaki itu sudah dia bunuh. Chang Ho lantas meminta bantuan pada para preman untuk menghabisi Pembunuh Bulan Purnama tersebut.
Pembunuh Bulan Purnama sendiri juga sedang menjadi buronan karena membunuh sepasang lansia. Seul Hae yakin penjahat itu adalah pembunuhnya, tapi Hee Soo masih ragu untuk membuka kembali kasus Pembunuh Bulan Purnama.
Seul Hae tidak menunggu keyakinan Hee Soo. Dia bergerak dengan langsung menemui Cha Woong. Choi Geum turut memastikannya sendiri dan ternyata prediksi Seul Hae benar.
Choi Geum mengajak Cha Woong dan Seul Hae menemui Dukun Na Geum Ok. Keduanya mendapat informasi kalau roh jahat di tubuh Pembunuh Bulan Purnama akan mendapat kekuatan ketika menghisap kekuatan Bintang Tujuh.
Na Geum Ok melihat Seul Hae memiliki sinaran Bintang Tujuh yang begitu kuat. Gadis itu lalu berinisiatif menawarkan diri menjadi umpan.
Sebelum itu, Choi Geum berhasil menemukan sosok ruh jahat yang ternyata bernama Hae Chun Moo. Dia dan Choi Geum sudah saling mengenal sejak dulu.
Hae Chun Moo menaruh dendam pada Cha Woong karena Cha Woong adalah reinkarnasi Poong Baek. Di kehidupan lalu, Poong Baek mengambil wanita milik Hae Chun Moo dan merampas hidupnya.
Poong Baek juga mengurung Chun Moo dalam kegelapan selama 2000 tahun. Choi Geum dan Chun Moo malam itu beradu kekuatan. Keduanya sama-sama terluka dan lemah.
Choi Geum pun harus masuk ke dalam lukisannya untuk memulihkan energi. Seul Hae sendiri memutuskan menginap di rumah Cha Woong karena mengetahui kalau si Pembunuh Bulan Purnama itu sedang mengincar pesulap tersebut.
Pembunuh Bulan Purnama juga harus memulihkan energinya dengan mencari Saluran Bintang Tujuh. Secara kebetulan, dia melihat tanda itu dari kejauhan dan rupanya tanda tersebut berasal dari Seul Hae yang sedang berpatroli dengan Lee Yong Ryul.
Seul Hae menyadari dirinya sedang diikuti. Dengan berani dia pun menggiring Pembunuh Bulan Purnama itu ke tempat sepi.
Yong Ryul terluka saat coba menolong Seul Hae yang terancam. Namun, ruh Hae Chun Moo di tubuh si pembunuh itu tertegun ketika melihat wajah Seul Hae.
Dia teringat pada Tuan Putri, wanita di masa lalu yang dia cintai. Seketika Pembunuh Bulan Purnama itu pun pergi dan gelisah. Insiden itu membuat Cha Woong dan Hee Soo khawatir.
Hee Soo meminta ayahnya membentuk satgas untuk menangkap Yang Tae Choon, si Pembunuh Bulan Purnama itu.
Saat itulah Chang Ho mengaku bahwa ketika penangkapan Yang Tae Choon dulu, dia yang menyebabkan kekacauan hingga ayah Seul Hae meninggal dunia karena menyelamatkannya. Chang Ho memohon agar Hee Soo merahasiakannya karena hal tersebut dapat mengancam karirnya.
Namun, Hee Soo memilih melindungi Seul Hae. Hal yang sama dirasakan Cha Woong. Pada malam bulan purnama, pesulap itu memerintahkan tiga hantu pekerjanya untuk mengurung Seul Hae karena dia akan menangkap Pembunuh Bulan Purnama seorang diri.
Cha Woong dan Yang Tae Choon yang dirasuki ruh Hae Cun Moo pun kini akhirnya berhadapan satu lawan satu.
Episode 11-12

Cha Woong berhadapan langsung dengan ruh jahat di tubuh Yang Tae Choon atau si Pembunuh Bulan Purnama. Dia hampir tewas, beruntung Seul Hae yang berhasil melarikan diri dari rumah dapat melindunginya.
Cha Woong tiba-tiba mendapat kekuatan mengalahkan si ruh jahat Hae Chun Moo. Dia terlihat sukses memasukkan ruh ke dalam kendi dan menyegelnya.
Pasca kejadian itu Cha Woong berada dalam kondisi koma. Otaknya menunjukkan kalau dia sedang tidur panjang. Seul Hae sendiri mulai mendapatkan kemampuan melihat hantu.
Cha Woong bermimpi dalam tidur panjangnya, tepatnya seperti terlempar ke kehidupan dia di masa lalu. Di sana dia bernama Poong Baek, yaitu seorang kepala dukun yang terkenal sakti berkat cermin suci.
Poong Baek membuat Tuan Putri Chun Hwa jatuh cinta. Poong Baek menolak karena mereka berbeda kasta. Beruntungnya, raja atau ayah Tuan Putri Chun Hwa tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Pasalnya Poong Baek adalah seseorang yang berjasa untuk kerajaan. Namun, keputusan raja berubah ketika Pangeran Hae Cun Moo dari Kerajaan Hwang Ryeo menginginkan Chun Hwa sebagai istri.
Sebagai pangeran dari kerajaan yang lebih besar, Hae Cun Moo merasa leluasa mengancam kerajaan kecil yang dipimpin ayah Chun Hwa.
Dia lantas memfitnah Poong Baek berkhianat karena membocorkan rahasia kerajaan. Sebagai pengawal Tuan Putri Chun Hwa, Choi Geum semula mendukung hubungan Poong Baek dan majikannya.
Akan tetapi keadaan mendesaknya untuk berkhianat. Dia ikut memfitnah Poong Baek karena jika tidak keluarganya yang akan mendapat hukuman dari kerajaan.
Poong Baek, Chun Hwa dan Hae Cun Moo berada pada situasi yang menegangkan. Ketika Hae Cun Moo hendak membunuh Poong Baek, Tuan Putri Chun Hwa melindunginya dan tewas.
Poong Baek yang marah lantas menggunakan kekuatannya untuk menarik ruh Hae Cun Moo dan mengurungnya ke dalam sebuah wadah lalu menyegelnya.
Cha Woong terbangun dan mendapati Seul Hae tertidur di dekatnya. Sikap Cha Woong seketika berubah lebih manis, baik pada Seul Hae atau pada tiga hantu pekerjanya.
Keganjilan tersebut justru membuat Seul Hae tidak nyaman. Apalagi karena Cha Woong menganggapnya sebagai reinkarnasi Tuan Putri Chun Hwa.
Saat yang lain kebingungan dengan perubahan sikap Cha Woong, Choi Geum justru gelisah. Bagaimana pun dia memiliki dosa besar terhadap Poong Baek di kehidupan masa lalu.
Akibat perbuatannya Choi Geum bunuh diri dan ruhnya menjadi jiwa tersesat. Dia hanya punya tujuan untuk menyatukan kembali Poong Baek dan Chun Hwa atau Cha Woong dan Seul Hae.
Seul Hae sendiri dipindahkan ke Divisi Detektif berkat rekomendasi Hee Soo yang sudah lebih dulu naik jabatan. Karir Hee Soo menanjak setelah berhasil membunuh si Pembunuh Bayaran.