bacaterus web banner retina

Sinopsis & Review Film Twister (1996), Siap Mengejar Tornado?

Ditulis oleh Gerryaldo
Twister
3.5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Lagi santai tiba-tiba atap rumah terbang dan semua perabotan rumah kelempar kesana kemari. Ada apa nih? Yak, kemungkinan kamu sedang berhadapan dengan Tornado; sebuah bencana alam yang kerap terjadi di negara seberang non-tropis. Tornado sendiri merupakan sebuah kolom udara yang berputar kencang berbentuk corong kondensasi.

Bencana alam tersebut kerap kali diangkat ke dalam layar lebar oleh para sineas, dianggap menegangkan, akhirnya lahirlah banyak film bencana alam dengan tema sama; sebut saja Into The Storm, The Day After Tomorrow dan yang paling klasik dari semua adalah Twister. Film besutan sutradara kondang Jan de Bont ini menjadi film dengan pendapatan kedua paling tinggi di tahun 1996.

Sinopsis

Twister (Copy)

Film dibuka dengan kejadian Tornado yang menyerang Oklahoma tahun 1969. Saat kejadian terjadi, Joe kecil (Alexa Vega) dan keluarganya sedang beristirahat.

Namun tiba-tiba suara ribut membangunkan mereka, ketika Ayah Joe melihat apa yang terjadi, ternyata mereka akan menghadapi angin tornado F5 yang mematikan. Sigap, Ayah Joe membangunkan semua anggota keluarga dan menuju bunker.

Waktu untuk mereka melarikan diri dari dalam rumah hingga ke dalam bunker sudah mepet sekali. Ketika semua sudah masuk angin tornado mulai menghancurkan semua yang dilewatinya termasuk kediaman Joe sekeluarga.

Angin begitu kuat sehingga pintu penutup bunker terbuka dan mulai mengancam keselamatan semua yang ada di dalam bunker. Akhirnya Ayah Joe berkorban untuk menahan pintu itu namun tidak selamat karena tubuhnya ikut terhisap angin meninggalkan anak dan istrinya.

27 tahun kemudian, Joe sudah beranjak dewasa (Helen Hunt) dan memutuskan untuk bekerja sebagai ahli meteorologis dan the storm chaser.

Pekerjannya adalah membuat sebuah perangkat yang mampu mendeteksi tornado 15 menit sebelum kejadian terjadi. Hal ini dianggap lebih efektif daripada hanya mengandalkan alarm peringatan yang 3 menit sebelum kejadian baru menyala.

Hal tersebut memungkinkan banyak orang menyelamatkan diri dan mampu mengambil barang penting lebih lama sehingga korban jiwa dan kerugian mampu diminimalisir lewat perangkat sensor yang diberi nama ‘Dorothy’ oleh Joe dan kelompok storm chaser lainnya. Karir Joe bisa dibilang sangat mulus namun tidak dengan pernikahannya dengan Billy (Bill Paxton).

Saat mereka akan mengejar badai, Billy datang untuk memintanya menandatangani berkas perceraian mengingat Billy akan segera menikah dengan seorang dokter psikiatrisnya sendiri.

Rasa sayang terhadap Billy masih Joe simpan namun tidak bisa diungkapkan karena masing-masing sangat keras kepala dan tidak mau kalah. Ini yang membuat pernikahan mereka harus berhenti.

Berkas belum selesai ditandatangan, peringatan angin tornado mulai tersiar membuat baik Billy dan calon istrinya Dr. Rivera harus ikut mengejar badai juga.

Kejadian demi kejadian terjadi dan bukan kejadian kecil. Awalnya mereka hanya menghadapi tornado kategori F2, lantas semakin lama kejadian semakin memburuk membuat mereka menghadapi serangan badai kategori F5.

Meskipun demikian, Joe dan Billy tetap berusaha untuk membuat perangkat sensor tersebut bisa masuk ke dalam pusaran sehingga apa yang mereka kerjakan selama ini membuahkan hasil. Benar saja, angin menghisap semua sensor dan tim Joe lantas bisa melacak dan mempelajari mengenai perubahan suhu, tingkat kekuatan bahkan jenis angin tornado tersebut.

Dr. Rivera yang melihat kejadian tersebut lantas membatalkan pernikahannya dengan Billy dengan senang hati. Dirinya berpikir bahwa Billy dan Joe merupakan pasangan serasi dan kepintaran mereka berdua bisa menyelamatkan banyak orang.

Film berakhir bahagia karena Billy dan Joe bersatu kembali, pekerjaan mereka sukses dan kini mereka bisa meminimalisir kejadian terburuk apabila tornado itu terjadi kembali.

Pelopor Film Tornado Pertama

1st Movie Tornado (Copy)

Mungkin kalian semua pernah melihat film tornado lainnya yang lebih keren. Namun film Twister ini merupakan pelopor film bertema bencana alam tornado di era film modern.

Di saat para sineas lain masih fokus dengan film aksi tahun ‘90an yang nyaris terus laku di pasaran seperti Die Hard atau 007; Jan De Bont melirik bencana alam sebagai salah satu dari sekian film beken buatannya.

Hal lain yang membuat film ini laku berat adalah kejadian tornado di beberapa wilayah di Amerika. Para ilmuwan memang benar-benar membutuhkan perangkat seperti yang diciptakan Billy dan Joe.

Namun mengaplikasikan hal tersebut agaknya sangat rumit. Hal tersebut sudah pernah dilakukan oleh National Severe Storms Laboratory (NSSL); perangkat itu diberi nama TOTO (TOtable Tornado Observatory) dan yeah, gagal berulang kali.

Hal ini yang menginspirasi sang penulis Michael Crichton untuk membuat plot film Twister. Dan voila! Film ini menjadi film blockbuster movie dengan pendapatan fantastis. Setidaknya $496 juta berhasil diraih oleh Twister dan pooling penonton yang dirangkum oleh CinemaScore memberikan grade A- dari skala A+ hingga yang paling rendah F.

Adegan ‘tak Masuk Akal

F5 Eye Storm (Copy)

Kritik bagus dan film beken tidak luput dari kesalahan juga loh. Di film ini aja banyak sekali adegan yang agaknya kurang pas atau bahkan mustahil buat saya si penikmat film. Misalnya saja, saat kejadian Ayah Joe terhisap keluar dari bunker.

Bagaimana mungkin Ibu dan Joe juga anjingnya tidak ikut terhisap masuk ke dalam pusaran. Remember, saat itu mereka hampir berada di tengah mata badai yang daya hisapnya kuat sekali

Dan satu yang paling epik, di saat Billy dan Joe harus menghadapi tornado F5. Mereka hanya menggunakan tali kekang kuda yang dikaitkan ke dalam pipa air di sebuah ladang untuk menghadapi badai tersebut.

Padahal mobil tangki minyak saja bisa terbang terbawa angin dengan mudahnya. Hebatnya lagi mereka berdua hanya terluka sedikit di saat puing kaca, dan serpihan kayu tajam sudah mengenai mereka berkali-kali.

PG13!

PG13 (Copy)

Yak! Rating film ini adalah PG13 yang berarti masih ramah ditonton oleh remaja berumur 13 tahun yang diawasi oleh orang tua mereka pastinya. Jujur saja, baru kali ini saya melihat film barat yang sama sekali tidak ada adegan panasnya bahkan sekedar kissing! Adegan kissing pun baru terjadi di akhir film ketika memang cerita berakhir bahagia.

Jan De Bont mengemas cerita ini mulai dari komedi, aksi, keluarga, romansa dan yang lainnya secara rapi. Sehingga para penonton yang doyan banget lihat film bencana seperti Twister tidak akan bosan karena terus menyaksikan badai saja tanpa ada drama yang bisa diikuti.

Jan De Bont juga berharap dengan adanya film ini, sedari dini, anak-anak sudah mengerti akan bahayanya bencana tornado entah apapaun kategorinya. Pasalnya dalam film, Jan De Bont memperlihatkan bagaimana dampak saat dan setelah tornado menyerang. Kerugian materi, keadaan yang kacau balau, puing-puing dimana-mana. Intinya mengerikan.

CGI 1996

Cow Twist (Copy)

Well, mungkin karena CGI yang dipakai dalam film ini masih terhitung lawas, namun tetap tidak membuat para penonton kecewa kok. Hanya saja ada beberapa bagian yang terlihat sekali kalau itu efek animasi.

Seperti angin besar bergemuruh seperti monster dan berwarna hitam pekat yang kelihatan memang buatan, lantas ada sapi terbang berputar-putar yang efeknya tidak mulus sama sekali. Tapi di beberapa adegan lainnya ada juga kok yang terlihat real.

Seperti ketika badai F5 melepaskan puluhan pagar kayu dan menjadikannya seperti panah karena terhempas kemana-mana dan ketika tornado menyerang bioskop driveway tempat dimana Billy dan Joe cs, beristirahat setelah berhari-hari mengejar badai. Cuplikan film The Shining pun ikut membuat plot tersebut terlihat cukup seram.

Overall, cerita di film Twister asyik banget buat ditonton di weekend ini. Kalian akan dapat semua genre cerita. Tapi yang sudah pasti rasa tegangnya itu loh melihat badai muter-muter depan mata kalian. Selain itu kesempatan kalian juga nih buat langsung lihat bagaimana sih isi dalam pusaran angin tornado! Pokoknya jangan lewatin film ini ya sahabat!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram