bacaterus web banner retina

Review & Sinopsis Film Titanic (1997) ‘Cinta di Tengah Bencana’

Ditulis oleh Gerryaldo
Titanic
5
/5
PERHATIAN!
Artikel ini mengandung spoiler mengenai jalan cerita dari film/drama ini.

Titanic merupakan karya dari sutradara kondang James Cameron. Rilis pada tahun Desember 1997, Titanic berhasil menutup keuntungan bersih sebanyak $2.194 miliar dolar di akhir menambahkannya termasuk penyelesaian ulang versi 3D pada bulan April 2012 dalam rangka penghormatan akan tenggelamnya kapal tersebut. 

Baca Juga: Sejarah Heart of The Ocean, Kalung Hati Legendaris dalam Film Titanic

Bulan Februari 2023 ini, James Cameron kembali merilis filmnya lagi dalam format 4K 3D yang bisa disaksikan di bioskop dalam jangka waktu tertentu. Rilisnya bertepatan dengan hari Valentine. Waduh, romantis ya? Alasan lain Titanic kembali di rilis adalah untuk merayakan 25 tahun film ini tayang dan sukses menjadi film terbaik sepanjang masa.

Sinopsis

Titanic Poster

Film dibuka dengan ekspedisi bawah laut yang dipimpin oleh Brock Lovett (Bill Paxton), ia dan timnya menggunakan kapal penelitian Akademik Mstislav Keldysh untuk mencari bangkai kapal mewah Titanic yang tenggelam tahun 1912 silam. Namun disela-sela pencarian bangkai, Brock juga punya rencana tersembunyi, mendapatkan harta karun.

Harta karun itu sebuah kalung berlian besar dengan nama Heart of The Ocean yang terdaftar sebagai salah satu benda berharga di kapal. Begitu berhasil menemukan bangkai kapal, Brock lantas mulai mencari dimana kira-kira harta karun ini berada. Ia pun berhasil mendapatkan sebuah brankas besi yang ia yakin disitulah benda yang ia cari.

Brock dan timnya lantas kembali ke kapal, begitu brankas dibuka, ia tidak mendapatkan apa-apa kecuali lukisan seorang wanita muda yang telanjang tengah mengenakan kalung yang ia cari. Sketsa itu lantas dipublikasikan dan menarik perhatian seorang wanita tua bernama Rose Dawson Calvert (Gloria Stewart).

Rose tua lantas segera menelpon Brock dan mengaku bahwa wanita yang ada di dalam lukisan tersebut adalah dirinya. Suasana menjadi gempar, Brock dan tim ekspedisinya lantas mengundang Rose tua untuk naik ke kapal Keldysh untuk menceritakan pengalamannya saat berlayar bersama kapal mewah Titanic.

Rose pun mulai bercerita, bayangan bangkai kapal yang terlihat di layar mulai berubah menjadi kapal brand new dan Rose (Kate Winslet) pun kembali ke umur 17 tahun. Ia terlihat turun bersama dengan Ibunya, Ruth DeWitt Bukater (Frances Fisher) dan tunangan miliunernya yang berusia 30 tahun bernama Caledon Nathan Hockley (Billy Zane).

Rose yang akan segera menikah dengan Cal ini diboyong ke New York dalam pelayaran perdana Titanic yang berangkat dari Southampton, Inggris. Rose tidak ada rasa cinta pada Cal, ia melakukan pernikahan itu untuk menyelamatkan nama keluarganya dan membuat Ibunya yang egois untuk tetap kaya dan hidup nyaman.

Begitu Rose sudah naik kapal, kita akan dibawa pada seorang tokoh lelaki muda yang bernama Jack Dawson (Leonardo Di Caprio) yang sedang bermain poker untuk memenangkan tiket kelas 3 kapal Titanic bersama temannya Fabrizio de Rossi (Danny Nucci). Taruhan itu mereka menangkan dan membawa mereka naik kapal mewah itu.

Kapal Titanic angkat sauh, ribuan orang mengantar kepergian kapal mewah tersebut. Semua penumpang di kapal berada di dek luar untuk berpamitan. Tak lama, kapal pun sudah berada di laut lepas. Rose yang sudah ada di kamarnya mulai membongkar muat semua barang termasuk lukisan Pablo Picasso & Claude Monet kesayangannya.

Saat malam tiba, Titanic berlabuh di Cherbourg, Perancis untuk menaikan penumpang lainnya, salah satunya adalah wanita kaya raya bernama Margaret ‘Molly’ Brown (Kathy Bates) yang kerap disebut ‘new money’ atau orang kaya baru oleh Ibu Rose. Esok harinya, Titanic melakukan pengambilan penumpang terakhirnya di Irlandia.

Di atas kapal, Rose merasa benar-benar bosan dengan kehidupan orang kaya dan merasa tidak ada yang bisa diandalkan untuk menghibur dirinya. Ia kecewa pada semua orang dan memutuskan untuk bunuh diri dengan lompat dari buritan kapal, disinilah Rose bertemu dengan Jack yang membujuknya untuk tidak bunuh diri dan Rose menurutinya.

Rose dan Jack lantas menjadi teman baik, Rose menceritakan cerita hidupnya dan Jack mendengarkan, begitupun sebaliknya. Seharian bersama, kedua muda mudi itu malah jadi saling suka. Kedekatan itu berlangsung saat Jack diundang makan malam bersama penumpang kelas 1 & melanjutkan pesta sesungguhnya di geladak bersama Rose.

Cal yang mengetahui hal itu setelah mendapat laporan dari bodyguardnya yakni Lovejoy (David Warner) marah besar dan meminta Rose tidak menemui Jack lagi, Ruth pun meminta anaknya itu untuk tidak berulah. Hal itu membuat Rose kecil hati, ia terpaksa menjauh dari Jack, namun Jack kembali bisa membuka hatinya.

Jack mengajak Rose ke haluan kapal dan memberi hadiah spesial untuk Rose. Rose senang bukan main, setelahnya mereka kembali ke kabin Rose karena gadis itu meminta Jack yang mahir melukis, menggambar dirinya hanya mengenakan kalung pemberian Cal sebagai hadiah pernikahan mereka. Jack pun menurutinya.

Begitu selesai melukis, Rose dan Jack kabur dari kejaran Lovejoy yang sedang mencari Rose atas perintah Cal. Mereka turun hingga dek barang. Disana mereka bermesraan di sebuah mobil klasik dan setelah itu kembali berhasil mengelabui petugas keamanan kapal yang sedang mencari mereka. Rose dan Jack naik ke dek depan kapal.

Di menara pandang, pengawas melihat ada gunung es tepat berada di jalur Titanic, peringatan gunung es pun dikabarkan pada ruang kemudi. Meskipun sudah mencoba, Titanic tetap tidak bisa menghindar dari gunung es dan akhirnya menyerempet; mengoyak lambung kapal membuat kapal dengan cepat tenggelam.

Penumpang yang mengetahui Titanic sebagai kapal yang tidak bisa tenggelam, santai saja menghadapi kejadian itu, tanpa tahu kapal besar tersebut akan karam. Begitu air masuk ke ruang kemudi belasan lantai di bawah permukaan air, penumpang baru panik dan berebut sekoci yang memiliki kapasitas hanya setengah dari 2.200 penumpang.

Di saat genting itu, Cal malah memfitnah Jack mengambil kalung miliknya sehingga ia dipenjara, hal ini membuat Rose kabur dari Cal dan Ibunya untuk menolong Jack. Begitu berhasil, mereka berdua naik ke dek atas. Disana Rose sudah sempat naik sekoci namun lompat kembali ke kapal karena tidak mau meninggalkan Jack.

Titanic pun tenggelam sepenuhnya. Rose & Jack terapung bersama 1.500 orang lainnya. Jack membantu Rose untuk naik ke pecahan dinding kayu supaya tidak kedinginan, sedangkan Jack berada di dalam air dan meninggal. Rose pun melanjutkan hidup dengan memenuhi janjinya pada Jack untuk terus bertahan apapun yang terjadi.

‘Nothing on Earth Could Come Between Them’

Jack and Rose (Copy)

Setuju engga sih kalau film ini layak diberi rating 10/10? Buat saya pribadi dan mungkin pecinta film Titanic lainnya pasti setuju! Film ini bukan hanya menyuguhkan sinematik yang luar biasa spektakuler. Tapi banyak cerita yang bisa dipetik sebagai pelajaran. Kalian akan tahu bagaimana rasa sayang mengalahkan semuanya dari cerita cinta Jack dan Rose.

Dari awal film, kita bisa melihat raut wajah Rose yang rasanya berat untuk melakukan perjalanan dengan Titanic. Rose menganggap Ibu nya terlalu egois dengan ‘menjodohkan’ dirinya dengan pria yang sama sekali tidak Rose suka hanya untuk menyelamatkan keuangan keluarga mereka. Belum lagi tunangan Rose, Cal, temperamen abis! Bikin Rose semakin pening.

Kehadiran Jack saat itu benar-benar tepat sekali. Jack bisa ‘mengeluarkan’ Rose dari sangkar dan bisa membuat Rose tersenyum kembali. Rose jatuh hati pada Jack begitupun sebaliknya. Seperti tagline dari film ini; ‘Nothing on Earth Could Come Between Them’. Terdengar sangat romantis bukan? Tapi memang begitu kenyataannya. Sampai saat terakhirnya, Rose terus mengingat Jack.

 Worth it Buat Ditonton!

ttitanic-movie-1997 (Copy)

Meskipun durasi film ini lumayan lama, saya jamin sih kalian tidak akan bosan menontonnya. Jalan ceritanya rapih ditambah bumbu-bumbu drama cinta Jack dan Rose yang seru sekali. Kalian juga akan disuguhkan dengan tampilan kapal dan interior kapal yang kece abis. Dijamin deh kalian pasti suka menontonnya.

Adegan paling oke buat saya adalah saat kapal angkat sauh dan membunyikan klakson panjang. Mereka tidak tahu saat kapal berangkat, kapal Titanic tidak akan kembali lagi. Dilanjut dengan adegan Jack membawa Rose ke anjungan kapal untuk membentangkan tangannya layaknya seperti sedang terbang. Manis sekali! Ditambah dengan background langit senja Atlantik yang cantik!

1 jam terakhir film ini adalah cerita klimaks. Kalian akan disuguhkan dengan adegan dramatis ketika Titanic menabrak gunung es, merobek lambung kapal dan membuatnya tenggelam. Seluruh kekacauan dimulai di sini. Kalian akan melihat perjuangan semua orang termasuk Jack dan Rose untuk tetap selamat.  

Saya sendiri tidak bisa membayangkan apabila saya harus ada di posisi Jack atau Rose atau penumpang Titanic lainnya yang saat itu hanya bisa menunggu apakah mereka akan hidup atau mati ketika kapal yang mereka tumpangi tenggelam. Mereka panik bukan main, bingung tidak tahu harus kemana dan hanya bisa pasrah melihat air menggulung di depan mata.

Belum lagi sekoci yang jumlahnya sedikit untuk sebuah kapal sebesar Titanic. Rasanya konyol saja, kapal berkapasitas 2.000 orang hanya memiliki sekoci yang jumlahnya hanya bisa menampung setengah dari jumlah penumpang keseluruhan. Kalian tahu alasan kenapa jumlah sekocinya kurang? Para parancang kapal melihat kalau kebanyakan sekoci, tampilan kapal jadi berantakan. Serius loh!

Ada banyak scene yang menyita perhatian saya. Kalau diingat-ingat saya bisa merinding sendiri. Ketika ibu dan dua anaknya yang tidak kebagian sekoci, memilih untuk kembali ke kamar mereka menunggu ajal. Sang ibu membacakan dongeng untuk anaknya hingga anaknya terlelap padahal di atas geladak, semua orang berusaha untuk menyelamatkan diri.

Ditambah lagi adegan saat pasangan kaya raya Ida & Isidor Straus yang memilih untuk tetap bersama. Kalian ingat ada cuplikan dimana sepasang kakek nenek tidur berpelukan di saat air mulai masuk kedalam kamar mereka? Ya, pasangan ini yang saya maksud. Sejarah juga menceritakan bahwa Ida menolak untuk naik sekoci karena tidak mau meninggalkan suaminya, Isidor, sendirian di kapal.

Pembuatan Film

Titanic BTS (Copy)

Diproduksi di Baja Studio, James Cameron benar-benar membangun kembali replika Titanic, bahkan sedikit lebih besar. Membutuhkan lebih dari 19.000.000 galon air yang dibutuhkan untuk menenggelamkan setting replika tersebut. Semula, rumah produksi Paramounts & 20th Century Fox enggan bahkan menolak ide pembuatan film ini.

Level C di kedua rumah produksi tersebut sangsi bahwa cerita cinta selama 3 jam penuh mampu menarik minta orang untuk menontonnya. Apalagi biaya yang saat itu digelontorkan sangatlah besar 200 juta dollar. Namun berkat kepiawaian James dalam mengarahkan, memberikan detail informasi dan keuntungan sebagainya, akhirnya sepakat bahwa film Titanic akan segera dibuat.

Soundtrack Hits My Heart Will Go On

My Heart Will Go On (Copy)

Mungkin film Titanic tidak akan spesial apabila lagu ini tidak ada. Lagu yang dinyanyikan oleh Celine Dion ini dianggap soundtrack paling cocok setelah lagu I Will Always Love You milik Whitney Houston dari film Bodyguard. My Heart Will Go On ditulis oleh Will Jennings dan disulap menjadi lagu paling oke oleh James Horner, komposer yang sama yang membuat Music Scoring film Titanic.

Tapi tahukan kalian? Awalnya Celine Dion tidak mau untuk menyanyikan lagu ini. Ia menganggap lagu ini terlalu sendu dan menurutnya, dirinya sudah cukup menyanyikan lagu mellow untuk sebuah film setelah Celine sukses menyanyikan Beauty and The Beast.

Saat James Horner bertemu dengan Celine dan mulai memainkan intro; Celine langsung bilang ke suami yang juga managernya, ‘Aku tidak akan menyanyikan lagu itu’. Namun suami Celine, membujuknya untuk melakukan demo saja terlebih dulu. Apabila tidak suka, Celine bisa menolaknya setidaknya setelah melakukan demo.

Celine Dion akhirnya terbang ke New York untuk melakukan demo. Celine menyanyikan lagu My Heart Will Go On sebaik yang ia bisa. Tebak apa yang terjadi? Demo tersebut sukses! Tanpa sepengetahuan Celine, James Horner sudah menyiapkan orkestra di belakang studio. Jadi saat Celine menyanyi, ia sebenarnya sudah diiring seluruh instrumen musik.

Hasilnya? Lagu My Heart Will Go On yang sekarang kalian dengarkan bukanlah hasil recording. Namun itu benar-benar demo Celine yang saat itu tidak mau menyanyikan lagu tersebut. Sekarang baik film Titanic maupun lagu My Heart Will Go On menjadi film dan bahkan masuk ke dalam 10 Soundtrack Film Terpopuler dan Terbaik sepanjang masa versi Bacaterus! Celine pun bangga akan keputusannya untuk tetap melakukan demo tersebut.

Setelah membaca ulasan film Titanic tadi, kalian jadi kangen film Titanic bukan? Yuk nonton film nya lagi; khususnya buat teman-teman yang sama sekali belum nonton. Wah, jangan kelewatan ya! Oh iya, siapain tissue juga buat jaga-jaga kalau kalian tiba-tiba netesin air mata. Maklum, filmnya sudah romantis, sedih pula. Wah top markotop deh!

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram